KIMIA ANALITIK PENDAHULUAN 1 Definisi Ilmu kimia analitik

  • Slides: 13
Download presentation
KIMIA ANALITIK

KIMIA ANALITIK

PENDAHULUAN 1. Definisi Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-pemisahan dan anlisa

PENDAHULUAN 1. Definisi Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan-pemisahan dan anlisa bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif, secara kuantitatif, maupun struktur. Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan; susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya setiap komponen tersebut, dan struktur adalah bagaimana rumus molekul zat itu dan juga bagaimana rumus bangunnya.

Analisa kualitatif atau analisa jenis menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang

Analisa kualitatif atau analisa jenis menentukan macam atau jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa yaitu “apa” isi bahan atau zat tersebut. Analisa kuantitatif menentukan banyaknya zat atau komponen bahan, dengan perkataan lain “berapa”. Penentuan struktur digolongkan pada analisa kualitatif.

2. Lingkup Analisis Kimia Bahan Pangan Hasil-hasil pangan yang tersedia di alam ini amat

2. Lingkup Analisis Kimia Bahan Pangan Hasil-hasil pangan yang tersedia di alam ini amat beragam dan dihasilkan dari perbedaan yang amat beragam seperti tanah lengkap dengan unsur haranya, iklim, daerah penghasil jenis maupun varietas tanaman penghasilnya. Terkadang tanaman tanpa perbedaan pun mampu mengalami perbedaan hasil yang dikarenakan diferensiasi yang dialami tanaman itu sendiri.

Kondisi tersebut mengakibatkan kepekaan tanaman itu sendiri yang berakibat gangguan internis tanaman yang berakhir

Kondisi tersebut mengakibatkan kepekaan tanaman itu sendiri yang berakibat gangguan internis tanaman yang berakhir dengan hasil bermutu cukup rendah. Efek penurunan mutu tersebut selain bentuk warna yang tidak baik juga komposisi bahan pangan tersebut amatlah jauh berbeda. Pengetahuan akan perbedaan ini hanya diperoleh dari hasil analisis kimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif, perlakuan kedua analisis ini sering dikenal dengan nama “Analisis Kimia Analitik”.

3. Suatu Contoh Analisa Untuk melakukan analisa, dengan sendirinya kita mempergunakan sifat zat atau

3. Suatu Contoh Analisa Untuk melakukan analisa, dengan sendirinya kita mempergunakan sifat zat atau bahan, baik sifat fisik maupun kimianya. Misalnya ada cairan dalam gelas. Kita ingin tahu cairan apa itu, atau dengan kata lain ingin menganalisa kualitatif cairan tersebut. Caranya ialah mencari sifat cairan itu lalu berdasarkan hasil pencarian itu, kita nyatakan cairan itu apa. Dalam hal cairan dalam gelas ini, misalkan kita tentukan dan temukan sifat berikut:

(1) Tidak berwarna ; (2) tidak berbau. Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan sementara:

(1) Tidak berwarna ; (2) tidak berbau. Pada tahap ini dapat ditarik kesimpulan sementara: cairan ini adalah air. Kesimpulan ini sementara, belum pasti, sebab memang air memiliki kedua sifat tersebut, namun sifat tersebut tidak hanya dimiliki secara khas oleh air. Jadi masih belum diketahui pasti identitas atau “apa” cairan tersebut. Namun sudah pasti cairan itu bukan alkohol, eter, aseton, atau minyak tanah. Jadi walaupun jawaban belum diperoleh, tetapi kemungkinan sudah dipersempit.

Pada tahap berikutnya, kita mencari konfirmasi, bahwa kesimpulan sementara diatas benar, dengan menentukan misalnya

Pada tahap berikutnya, kita mencari konfirmasi, bahwa kesimpulan sementara diatas benar, dengan menentukan misalnya BJ (berat jenis) = 1 dan TD (titik didih) = 100 C. Maka dapat dipastikan bahwa cairan tersebut benar air. Kepastian ini timbul karena kombinasi kelima sifat (yaitu cair, tidak berwarna, tidak berbau, BJ=1, titik didih = 100 C) hanya dimiliki oleh air. Kepastian lebih besar lagi kita peroleh, bila berhasil menunjukkan bahwa TB (titik beku) cairan itu 0 C.

Kelima sifat yang ditentukan atau dicari di atas ialah sifat fisik air. Tidak harus

Kelima sifat yang ditentukan atau dicari di atas ialah sifat fisik air. Tidak harus dan tidak perlu hanya mencari sifat fisik, sifat kimianya pun dapat dicari dan digunakan, tetapi dalam hal ini kita pilih sifat fisik, karena cukup sederhana cara menentukannya dan cukup meyakinkan penggunaannya. Kalau ada sifat lain yang lebih mudah ditentukan dan lebih meyakinkan untuk penentuan identitas air, maka sifat itulah yang seharusnya dipilih.

4. Pembagian Kimia Analitik Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif Analisis Jenis Analisis Jumlah

4. Pembagian Kimia Analitik Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif Analisis Jenis Analisis Jumlah

5. Langkah Kerja Analisis Kuantitatif Langkah-langkah kerja dalam analisis kuantitatif adalah: 1. Sampling, yaitu

5. Langkah Kerja Analisis Kuantitatif Langkah-langkah kerja dalam analisis kuantitatif adalah: 1. Sampling, yaitu memilih sampel dari zat yang akan dianalisis 2. Mengubah sampel menjadi bentuk yang dapat diukur 3. Pengukuran 4. Perhitungan dan interpretasi hasil pengukuran

Untuk sampel padatan ditimbang dengan neraca analitis, sedangkan untuk sampel berupa volume atau gas,

Untuk sampel padatan ditimbang dengan neraca analitis, sedangkan untuk sampel berupa volume atau gas, harus diukur volumenya. Pemisahan unsur yang akan dianalisis menggunakan metode: 1. Kromatografi 2. Ekstraksi 3. Presipitasi 4. Pertukaran ion 5. Destilasi dan penguapan 6. Dialisa dan elektrokinetik

Cara-cara pengukuran dalam Kimia Analitik dapat dilihat dalam bagan berikut ini: Cara kimia Cara

Cara-cara pengukuran dalam Kimia Analitik dapat dilihat dalam bagan berikut ini: Cara kimia Cara instrumen/ Fisiko-kimia Gravimetri (penimbangan), volumetri (titrasi) • Cara optik: turbidimetri (nefelometri), kolorimetri dan spektrofotometri • Cara elektrometrik: polarografi, titrasi potensiometri, amperometri • Cepat, mudah dan teliti • Dapat mengukur dengan konsentrasi sangat kecil • Pada beberapa cara tidak diperlukan penghancuran