Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Sumatera Selatan PARADIGMA PENGELOLAAN

  • Slides: 30
Download presentation
Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Sumatera Selatan PARADIGMA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI PROVINSI

Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Sumatera Selatan PARADIGMA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Oleh : Dr. Syafrul Yunardy, S. Hut. , M. E. (Ketua Forum DAS Sumsel) Disampaikan dalam Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung di Provinsi Sumatera Selatan Dinas Kehutanan Prov. Sumatera Selatan & Yayasan Konservasi Bakau Indonesia Palembang, 09 Januari 2018

Sekilas tentang DAS Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu

Sekilas tentang DAS Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan ekosistem dengan sungai dan anak-anak sungainya yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah pengairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. (UU no 37/2014 ttg KTA)

Sekilas tentang DAS di Sumatera Selatan No No Nama DAS 1 DAS Batang 2

Sekilas tentang DAS di Sumatera Selatan No No Nama DAS 1 DAS Batang 2 DAS Jeruju 3 DAS Lumpur 4 DAS Mesuji 5 DAS Musi 6 DAS Riding 7 DAS Sugihan Jumlah Luas (ha) (%) 143. 597 166. 698 438. 347 446. 766 7. 112. 760 159. 066 294. 491 8. 761. 724 Nama DAS 1 Sub DAS Banyuasin 2 Sub DAS Batang 3 Sub DAS Beliti 4 Sub DAS Benawang DS 5 Sub DAS Calik 6 Sub DAS Jeruju 7 Sub DAS Kikim 8 Sub DAS Komering 9 Sub DAS Lakitan 10 Sub DAS Lalan 11 Sub DAS Lebong Hitam 12 Sub DAS Lematang 13 Sub DAS Lumpur 14 Sub DAS Mesuji Hilir 15 Sub DAS Mesuji Hulu 16 Sub DAS Musi Hilir 17 Sub DAS Musi Hulu 18 Sub DAS Ogan 19 Sub DAS Padang Mas Hitam 20 Sub DAS Rawas 21 Sub DAS Riding 22 Sub DAS Semangus 23 Sub DAS Sembilang 24 Sub DAS Sugihan Jumlah 2 2 5 5 81 2 3 100 Luas (ha) 195. 143. 597 89. 071 181. 096 387. 350 166. 698 153. 612 955. 113 276. 573 906. 003 50. 027 914. 004 388. 320 136. 012 131. 624 502. 298 351. 641 931. 889 179. 130 595. 901 159. 066 535. 109 137. 956 294. 491 8. 761. 806 (%) 2 2 1 2 4 2 2 11 3 10 1 10 4 2 2 6 4 11 2 7 2 6 2 3 100

Memandang DAS sebagai suatu EKOSISTEM Sistem Hidrologi Sistem Tata Ruang Pembangunan Sistem Ekologi DAS

Memandang DAS sebagai suatu EKOSISTEM Sistem Hidrologi Sistem Tata Ruang Pembangunan Sistem Ekologi DAS Sistem Sosial Ekonomi Sistem Sumber daya (Ramdan, 2016)

Memandang DAS sebagai suatu BIOREGION Hulu Tengah Hilir saling ketergantungan/keterkaitan (interdependensi) (RPDAST Musi ,

Memandang DAS sebagai suatu BIOREGION Hulu Tengah Hilir saling ketergantungan/keterkaitan (interdependensi) (RPDAST Musi , 2011)

Memandang DAS dalam pendekatan KETERPADUAN Pemerintah & Pemda Lembaga / Mitra Pembangunan Lembaga Penelitian

Memandang DAS dalam pendekatan KETERPADUAN Pemerintah & Pemda Lembaga / Mitra Pembangunan Lembaga Penelitian Legislatif Fungsi A pengelola/ pengguna/ pemanfaat DAS Dunia Usaha Yudikatif Masyarakat Fungsi C KOORDINASI Fungsi B Fungsi D Kesepakatan LSM Perguruan Tinggi Partisipasi

Memandang DAS dalam pendekatan KETERPADUAN Pengelolaan DAS Pengelolaan jalan Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan

Memandang DAS dalam pendekatan KETERPADUAN Pengelolaan DAS Pengelolaan jalan Jalan Nasional Jalan Provinsi Jalan Kabupaten One watershed One plan One management

Prinsip Dasar Pengelolaan DAS Pendekatan Ekosistem: Satu DAS-Satu Rencana-Satu Pengelolaan Terpadu Asas : keterpaduan,

Prinsip Dasar Pengelolaan DAS Pendekatan Ekosistem: Satu DAS-Satu Rencana-Satu Pengelolaan Terpadu Asas : keterpaduan, kemanfaatan, kelestarian, keadilan Penyelenggaran : koordinasi lintas sektor/daerah/disiplin ilmu, terpadu, menyeluruh, berwawasan lingkungan, transparan, partisipatif dan akuntabel Kontribusi pembiayaan untuk pengelolaan sumber daya alam DAS - Prinsip Pemanfaat Membayar (beneficiaries pay principle) yaitu : * Pengguna Membayar (users pay principle); * Pembuat Polutan/Limbah Membayar (polluters pay principle); - Prinsip Kewajiban Pemerintah (government obligation principle) Keselarasan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRWP/RTRWK) Tidak melampaui daya dukung wilayah dan daya tampung lingkungan Selaras dengan otonomi daerah, nilai budaya dan kearifan tradisional masyarakat setempat SUMBER: Dephut, 2006

Peranan DAS sebagai ekosistem alam , merupakan unit hidrologi (tata air) : - Air

Peranan DAS sebagai ekosistem alam , merupakan unit hidrologi (tata air) : - Air berperan sebagai integrator - Air merupakan indikator terbaik untuk pengelolaan DAS Karena peran dan fungsi air tersebut, maka DAS sangat tepat sebagai unit pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengendalian rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) Karena DAS sebagai unit hidrologi, maka Pengelolaan DAS dapat memadukan kepentingan: - Antar kelompok masyarakat di daerah hulu dan hilir DAS, - Antar wilayah administrasi (transboundary) antar negara/prop/kab/kota - Antar sektor/instansi/lembaga - Antar disiplin ilmu/profesi - Antar aktivitas di hulu dan hilir DAS SUMBER: Dephut, 2006

Manfaat Pengelolaan DAS Feedback positif Kondisi optimal SDA lainnya Sumber daya alam DAS Pemulihan

Manfaat Pengelolaan DAS Feedback positif Kondisi optimal SDA lainnya Sumber daya alam DAS Pemulihan Kondisi DAS 1. Ekonomi meningkat 2. Lingkungan baik 3. Sosial mantap Hutan dan Lahan Pengelolaan DAS INPUT • SDM • Modal • Teknologi • Kebijakan Kondisi terdegradasi Upaya RHL 1. Ekonomi terganggu 2. Lingkungan rusak 3. Sosial resah Feedback negatif Sumber: Dephut, 2006

Urgensi Pengelolaan DAS Terpadu Ekosistem (DAS) Pengelolaan berdasarkan Daya Dukung Terhindar dari bencana alam

Urgensi Pengelolaan DAS Terpadu Ekosistem (DAS) Pengelolaan berdasarkan Daya Dukung Terhindar dari bencana alam yang terkait air • Hutan • Lahan Sumber daya • Sungai Manfaat Sejahtera • Ekonomi • Sosial budaya • Lingkungan • Masyarakat • Negara

Program Pengelolaan DAS Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) Program Penyelamatan Hutan, Tanah

Program Pengelolaan DAS Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air (PPHTA) melalui Inpres Penghijauan dan Reboisasi Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA) Upaya perbaikan DAS Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK)

Permasalahan DAS Kebakaran hutan dan lahan Penurunan kualitas tanah Tanah longsor Penurunan kualitas lingkungan

Permasalahan DAS Kebakaran hutan dan lahan Penurunan kualitas tanah Tanah longsor Penurunan kualitas lingkungan Penurunan kualitas air Erosi Kekeringan Banjir

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Masalah Wilayah Tengah Kab. Muara Enim Kota Prabumulih • •

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Masalah Wilayah Tengah Kab. Muara Enim Kota Prabumulih • • Kab. Ogan Komering Ulu Kab. OKU Timur Kab. Musi Banyuasin Kab. Ogan Ilir • • • Tingginya pertumbuhan penduduk berdampak thd. bertambahnya pembuangan limbah domestik tanpa pengolahan, pembuangan sampah dan limbah industri Masyarakat masih mengandalkan air sungai untuk keperluan hidup sehari-hari, sementara kulitas airnya semakin menurun. Laju degradasi lahan terus meningkat dan tidak sebanding dengan upaya rehabilitasinya. Masih banyak terdapat lahan kritis yang umumnya berada di kawasan hutan dan menjadi lahan terlantar. Permasalahan lingkungan sebagai akibat dari kegiatan pertambangan masyarakat yang tidak teratur Terjadi alih fungsi penggunaan lahan diantaranya berupa ekspansi perkebunan sawit. Masih terjadinya kegiatan perambahan hutan dan kebakaran hutan (RPDAST Musi, 2011)

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Masalah Wilayah Hulu • Kab. Rejang Lebong dan Kab. Kepahiang

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Masalah Wilayah Hulu • Kab. Rejang Lebong dan Kab. Kepahiang (Prov. Bengkulu) • • Kab. Sarolangun, Batang Hari dan Kab. Muara Jambi (Prov. Jambi) • Kab. Musi Rawas, Kota Lubuk Linggau, Kab. Lahat, Empat Lawang, Kota Pagar Alam dan Kab. OKU Selatan (Prov. Sumsel). Kab. Lampung). Barat • • • (Prov. • • Berkurangnya fungsi kawasan lindung (hutan dan non hutan) Pembalakan liar di TNKS Perambahan hutan lindung untuk kegiatan palawija, dan Budidaya pertanian yang tidak sesuai dengan kaidah konservasi Banyaknya lahan kritis Kadar erosi yang semakin tinggi yang mengakibatkan sedimentasi di palung sungai, bahkan masuk ke jaringan prasarana air (saluran irigasi). Degradasi fungsi konservasi sumberdaya air seperti luas lahan kritis mencapai 57%, ekspansi kebun sawit yang mengakibatkan kekurangan air, serta kegiatan penambangan galian C. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan belum optimal Kearifan lokal yang ada belum digali dan diimplementasikan (RPDAST Musi, 2011)

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Wilayah Hilir Kab. Banyuasin Kab. Ogan Komering Ilir Kota Palembang

Permasalahan DAS Sumsel (Musi) Wilayah Hilir Kab. Banyuasin Kab. Ogan Komering Ilir Kota Palembang Masalah • Banyaknya alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman akibat berkembangnya permukiman tanpa perencanaan yang baik • Terjadinya degradasi prasarana pengendali banjir • Menurunnya fungsi prasarana saluran pembuangan air di perkotaan khususnya Kota Palembang, • Kurangnya prasarana pengendali banjir di muara, dan terjadinya abrasi (RPDAST Musi, 2011)

Output Forum DAS Sumsel

Output Forum DAS Sumsel

Permasalahan DAS Musi Banjir Kebakaran hutan dan lahan Longsor Kekeringan Pendangkalan sungai Penurunan kualitas

Permasalahan DAS Musi Banjir Kebakaran hutan dan lahan Longsor Kekeringan Pendangkalan sungai Penurunan kualitas air sungai Penurunan produktivitas lahan Intrusi air laut Berkurangnya air bersih Hilangnya rawa dan anak sungai 0 20 40 (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Permasalahan DAS Musi Banjir Longsor Kebakaran Kekeringan Kualitas air Produktivitas lahan (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI,

Permasalahan DAS Musi Banjir Longsor Kebakaran Kekeringan Kualitas air Produktivitas lahan (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Permasalahan DAS Musi Berkurangnya tutupan hutan Pembukaan lahan/lahan gambut Sampah Pendangkalan sungai Penambangan liar

Permasalahan DAS Musi Berkurangnya tutupan hutan Pembukaan lahan/lahan gambut Sampah Pendangkalan sungai Penambangan liar Penimbunan rawa Ilegal logging Drainase kurang baik Banjir rob/pasang Alih fungsi lahan/konversi lahan/perubahan lahan Pengrusakan hutan mangrove Konflik tenurial Aktivitas ladang berpindah Tata ruang yang tidak sesuai Banjir Pembangunan untuk permukiman/bertambahnya jumlah penduduk 0 5 10 15 (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Faktor Pemicu Banjir di DAS Musi “Illegal logging” “Kebakaran” Pendangkalan sungai Konversi hutan alam

Faktor Pemicu Banjir di DAS Musi “Illegal logging” “Kebakaran” Pendangkalan sungai Konversi hutan alam menjadi perkebunan Kurangnya tutupan Penimbunan Pohon akibat konversi lahan rawa untuk pemukiman (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Upaya Restorasi yang Sedang/Pernah dilakukan Reklamasi 14% Pemulihan kiri kanan sungai 14% CSR 19%

Upaya Restorasi yang Sedang/Pernah dilakukan Reklamasi 14% Pemulihan kiri kanan sungai 14% CSR 19% Penghutanan kembali 30% Kebun bibit rakyat 23% (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Permasalahan Upaya “Restorasi” 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tidak ada anggaran

Permasalahan Upaya “Restorasi” 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tidak ada anggaran pemeliharaan pasca penanaman Spesies yang ditanam tidak sesuai dengan lokasi tanam Spesies yang ditanam tidak bernilai ekonomis dan tidak sesuai dengan keinginan masyarakat Tidak adanya pemantauan pasca penanaman Tidak ada data yang mengukur pengaruh penanaman terhadap pemulihan fungsi lingkungan yang diharapkan Tidak ada kerjasama antar sektor yang melakukan penanaman Tidak ada perencanaan yang terintegrasi Penanaman kembali tidak sebanding dengan kehilangan tutupan hutan (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Peta Potensi Restorasi Hutan dan Bentang lahan di DAS Musi Lebih dari 1. 2

Peta Potensi Restorasi Hutan dan Bentang lahan di DAS Musi Lebih dari 1. 2 juta hektar atau 17% dari areal DAS Musi teridentifikasi sebagai areal yang mengalami deviasi/degradasi dari fungsi yang dialokasikan sehingga potensial untuk upaya restorasi. Sekitar 0. 17 juta hektar atau 13% dari area potensial, berada di lahan gambut Lebih dari 0. 4 million hektar atau 30% dari areal potensial berada dalam kawasan lindung/konservasi (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Opsi Restorasi DAS Musi 539. 255 436. 640 286. 484 Regenerasi alami Regenerasi buatan

Opsi Restorasi DAS Musi 539. 255 436. 640 286. 484 Regenerasi alami Regenerasi buatan Rehabilitasi/ reklamasi Lebih dari 280 ribu ha teridentifikasi sebagai areal yang sesuai untuk restorasi dengan cara regenerasi alami 500 ribu ha teridentifikasi untuk areal restorasi dengan metode regenerasi buatan Lebih dari 400 ribu ha membutuhkan upaya restorasi melalui pendekatan reklamasi/rehabilitasi lahan (Fo. DAS Sumsel-ICRAF-WRI, 2016)

Regulasi dan Kelembagaan DAS Sumsel Dinas Kehutanan Prov. Sumsel BP DAS HL Musi Forum

Regulasi dan Kelembagaan DAS Sumsel Dinas Kehutanan Prov. Sumsel BP DAS HL Musi Forum DAS Sumsel

Model Mekanisme Pendanaan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan dalam DAS PABRIK, PLTA, PDAM, KENDARAAN BERMOTOR,

Model Mekanisme Pendanaan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan dalam DAS PABRIK, PLTA, PDAM, KENDARAAN BERMOTOR, PERUSAHAAN WISATA , MASYARAKAT DI HILIR CO 2 HUTAN Carbon, Air, Pemandangan, Keanekaragaman hayati Rp LEMBAGA PEMBAYAR JASA LINGKUNGAN $ Pemilik/Pengguna/Pengelola Hutan Sumber: Dephut, 2006

Model Pengelolaan DAS Hulu dengan Sistem Profit-Sharing di Jepang Hutan (Sumber air) Suplai air

Model Pengelolaan DAS Hulu dengan Sistem Profit-Sharing di Jepang Hutan (Sumber air) Suplai air Keuntungan dari Kayu Pengelolaan Hutan Perjanjian Anjyo City Neba City (daerah hilir) (daerah hulu) Pembiayaan Asosiasi Kehutanan Penitipan Uang Sumber: Dephut, 2006

Model Pengelolaan DAS Cidanau, Banten MASYARAKAT, INDUSTRI KOTA CILEGON (HILIR) SUPLAI AIR IURAN AIR

Model Pengelolaan DAS Cidanau, Banten MASYARAKAT, INDUSTRI KOTA CILEGON (HILIR) SUPLAI AIR IURAN AIR PEMERINTAH KOTA CILEGON (HILIR) HUTAN (SUMBER AIR) PENGELOLAAN HUTAN PEMERINTAH KAB/KOTA DI HULU DAS (PANDEGLANG, SERANG) PEMBIAYAAN KELOMPOK PENGELOLA HUTAN PENITIPAN UANG Sumber: Dephut, 2006

Sungguh indah kerajinan rotan tepian sungai Dibuat menarik oleh pengrajinnya Mari kita menjaga kualitas

Sungguh indah kerajinan rotan tepian sungai Dibuat menarik oleh pengrajinnya Mari kita menjaga kualitas hutan dan sungai Jangan sampai malah merusaknya