KOORDINASI Koordinasi Kolaborasi Sinergi Konsentrasi Koordinasi Setelah organisasi
KOORDINASI Koordinasi, Kolaborasi Sinergi, Konsentrasi
Koordinasi Setelah organisasi menetapkan tujuannya, menentukan cara bagaimana mencapai tujuan tersebut dan membagi tugas kepada para anggota organisasinya (departementalisasi) langkah selanjutnya adalah menciptakan sinergi dan integrasi antar departemen-departemen yang ada Sinergi dan integrasi yang dimaksud bukanlah sebuah kesatuan tanpa kompetisi dan bukan pula persaingan tanpa kerja sama (Porter, 1996)
Koordinasi Proses integrasi dan sinergi adalah proses pemberdayaan departemen-departemen dan menyatukan tujuan masing-masing departemen dalam kerangka visi organisasi Mustahil melakukan sinergi dan integrasi tanpa dipandu oleh visi dan misi yang jelas
Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada departemen yang terpisah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien Tanpa koordinasi, maka departemen dan individu dalam organisasi akan melaksanakan agendanya masing-masing yang seringkali tidak didasarkan pada kepentingan organisasi (Agency Theory)
Koordinasi Ketika agenda masing-masing departemen dan atau individu yang berjalan atau lebih mewarnai organisasi maka dapat dipastikan tujuan organisasi tidak akan tercapai Sayangnya situasi ini seringkali terlambat disadari oleh para manajer sehingga untuk membenahinya kembali akan membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit
Koordinasi Proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan harus dilakukan sedini mungkin dalam daur hidup organisasi Koordinasi dini akan lebih menjamin tercapainya tujuan organisasi tanpa pemborosan sumber daya
ORGANIZATIONAL LIFE CYCLE Ø ORGANIZATIONAL BIRTH Ø ORGANIZATIONAL GROWTH Ø ORGANIZATIONAL DECLINE Ø ORGANIZATIONAL DEATH
MODEL OF ORGANIZATIONAL GROWTH v. Tumbuh melalui kreativitas organisasi v. Tumbuh melalui arahan manajemen v. Tumbuh melalui pendelegasian kepada unit-unit v. Tumbuh melalui koordinasi antar unit v. Tumbuh melalui kolaborasi dengan pihak lain
MODEL PERTUMBUHAN ORGANISASI stage 1 Ukuran/besaran organisasi besar stage 2 stage 3 stage 4 stage 5 Krisis birokrasi Krisis pengawas Tumbuh krn kolaborasi Tumbuh karena koordinasi Krisis otonomi Tumbuh karena delegasi Krisis kepemimpinan kecil Muda Tunbuh karena arahan Tumbuh karena kreativitas Umur organisasi tua
Koordinasi yang berhasil dapat diukur dari sejauhmana intensitas dan efektifitas kolaborasi antar departemen dan individu dalam kerangka pencapaian tujuan organisasi Kolaborasi tidak hanya terjadi pada antar departemen dan antar individu namun juga antar elemen dalam organisasi
Elemen Organisasi Structure People Authority relationships Coordinating mechanisms Job (re)design Spans of control Attitudes Expectations Perceptions Behavior + Technology Work Process Work method Equipment Sobirin, TT
Mekanisme Koordinasi Adalah mekanisme dasar untuk pencapaian koordinasi dan merupakan komponen vital manajemen yang terdiri dari : � � � Hirarki manajerial Aturan dan prosedur Rencana dan penetapan tujuan (Handoko, 2003)
Hirarki Manajerial CEO CIO CFO COO Rantai perintah, aliran informasi dan kerja, wewenang formal, hubungan tanggung jawab serta akuntabilitas yang jelas dapat menimbulkan integrasi bila dirumuskan secara jelas serta dilaksanakan dengan pengarahan yang tepat
Aturan dan Prosedur Adalah keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani kejadian rutin, sehingga dapat juga menjadi peralatan yang efesien untuk koordinasi dan pengawasan rutin
Rencana dan Penetapan Tujuan Pengembangan rencana dan tujuan dapat digunakan untuk pengkoordinasian melalui pengarahan seluruh satuan organisasi terhadap sasaran yang sama. Hal ini dibutuhkan ketika aturan dan prosedur tidak mampu lagi memproses seluruh informasi yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan satuan organisai
- Slides: 15