CONTACT BIOASSAY Fitria Dewi Puspita Anggraini Fakultas Kesehatan
CONTACT BIOASSAY Fitria Dewi Puspita Anggraini Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro 2020 Fitriadewi@dsn. dinus. ac. id
Section Break
01 Bioassay Jentik 02 Bioassay Kontak 03 Bioassay Tekanan Uap 04 Bioassay Partikel Topik Bahasan
BIOASSAY JENTIK PRINSIP KERJA memasukkan jentik dari spesies tertentu yang berasal dari koloni laboratorium dalam jangka waktu tertentu ke dalam container yang telah diberikan larvasida Bahan 1. Jentik stadium III dan IV yang sehat dari jenis tertentu 2. Pellete sebagai pakan jentik 3. Air 4. Larvasida Alat PROSEDUR KERJA 1. Container 2. Silinder berukuran panjang 20 cm dan diameter 10 cm, terbuat dari kawat kecil dibatasi dinding kain kasa halus. Dilinder diberi pelampung/gantungan 3. Pipet kecil untuk jentik 4. Cidukan atau saringan jentik terbuat dari kain kasa halus 5. Termometer air
Cara Kerja 1 Masukkan larvasida dengan dosis tertentu pada container. Diamkan agar larut sempurna Masukkan silinder ke dalam container dengan posisi 13 -15 cm terendam dan sisanya di atas permukaan air 2 3 Masukkan sejumlah jentik ke dalam silinder, amati akibat-akibat yang ditimbulkan oleh larvasida selama 24 jam Mencatat dan menghitung kematian jentik pada akhir pengamatan, jangan lupa lakukan pengukuran temperatur air 4 5 Melakukan interpretasi data: bila kematian kontrol >20% hasil test gagal, dan bila kematian jentik 100%, larvasida masih efektif Pengujian kontrol dilakukan dengan memasukkan jentik ke dalam container berisi air tanpa larvasida 6
Hasil Pengamatan No. Container 1. 2. 3. 4. Dst. . . % kematian rata-rata Jumlah Jentik mati % mati Ket.
BIOASSAY KONTAK PRINSIP KERJA Pengujian untuk mengetahui kekuatan atau daya bunuh insektisida untuk nyamuk dewasa, salah satunya dengan kontak (bio assay sentuhan): untuk insektisida efek residu: DDT, malathion dan fenitrothion Alat Bahan 1. Nyamuk dari species tertentu 2. Beberapa jenis permukaan dinding yang sudah disemprot dengan racun serangga yang bersifat residual 3. Laruta air gula dan kapas PROSEDUR KERJA 1. Aspirator bengkok/sucking tube 2. Kerucut bio assay/bio assay cone/conical 3. Alat untuk melekatkan pada permukaan dinding 4. Gelas kertas/paper cup 5. Kotak nyamuk untuk nyamuk hidup 6. Pengukur waktu/timer 7. Hygrometer dan termometer max-min
Cara Kerja 1 Tempelkan bioassay cone pada permukaan dinding yang telah disemprot Masukkan nyamuk-nyamuk sehat ke dalam kerucut bioassay menggunakan apirator sebanyak 5 ekor 2 3 Biarkan kontak sampai periode waktu yang diperlukan (standar 1 jam) Memindahkan nyamuk-nyamuk yang masih hidup untuk masing-masing cone ke dalam papercup 4 5 Menyimpan nyamuk dalam kotak nyamuk selama 24 jam dan memberikan pakan larutan air gula Melakukan pemeriksaan dan penghitungan nyamuk yang mati setelah penyimpanan 24 jam 6
Cara Kerja 6 7 8 Mencatat kelembaban dan temperatur ruangan selama perlakuan Melakukan interpretasi data: apabila % kematian nyamuk kontrol >20%, maka hasil test dianggap gagal, insektisida masih dapat digolongkan baik apabila kematian (daya bunuh) antara 50%-100% Meletakkan nyamuk kontrol pada permukaan dinding tak berinsektisida
Hasil Pengamatan No. Cone 1. 2. 3. 4. Dst. . . % kematian rata-rata Jumlah Nyamuk mati % mati Ket.
BIOASSAY TEKANAN UAP Prinsip Kerja Bahan Melakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan atau daya bunuh nyamuk dewasa dengan tekanan uap/fumigant menggunakan HCN, fenitrothion dan propoxur. 1. Nyamuk dari species tertentu 2. Larutan air gula dan kapas 3. Racun serangga/insektisida Alat 1. Kandang nyamuk (Cage) 2. Alat penyemprot racun serangga 3. Aspirator/sucking tube 4. Sling hygrometer dan termometer max-min 5. Paper cup 6. Kotak nyamuk untuk nyamuk hidup Cara Kerja See the next slide
Cara Kerja 2 Menggantungkan kurungan dengan jarak 50 cm dari dinding, dengan tinggi yang berbeda-beda, posisi tertinggi berjarak 30 cm dari langit-langit 6 Menyimpan pada kotak nyamuk yang bersih selama 24 jam dengan diberi makan larutan air gula 4 Membiarkan kontak selama 6 jam (4 -12 jam) 1 3 5 Masukkan 20 -25 ekor nyamuk yang utuh dan sehat ke dalam kurungan nyamuk Menyemprotkan insektisida ke ruangan tersebut Memeriksa dan menghitung nyamuk yang mati. Nyamuk yang masih hidup dipindahkan ke papercup
Cara Kerja 7 Memeriksa dan menghitung jumlah nyamuk yang mati 8 Mencatat kelembaban dan temperatur ruangan selama perlakuan 9 Interpretasi data: insektisida masih digolongkan baik apabila angka kematian (daya bunuh) antara 50%100% 10 Meletakkan nyamuk kontrol pada ruangan yang tak berinsektisida
Hasil Pengamatan No. Cone 1. 2. 3. 4. Dst. . . % kematian rata-rata Jumlah Nyamuk mati % mati Ket.
BIOASSAY PARTIKEL Prinsip Kerja Melakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan atau daya bunuh insektisida terhadap nyamuk dewasa dengan metode pengasapan/pengabutan (ULV, fogging) Bahan 1. Nyamuk dari species tertentu 2. Larutan air gula dan kapas 3. Racun serangga/ insektisida Alat 1. Kurungan kecil dengan d=10 cm, dan p=20 cm (cage) 2. Alat penyemprot (fog machine) 3. Aspirator/ sucking tube 4. Sling hygrometer dan termometer max-min 5. Paper cup 6. kotak nyamuk untuk nyamuk hidup
Cara Kerja 1 Masukkan 20 ekor nyamuk yang utuh dan sehat ke dalam kurungan nyamuk 2 Menggantungkan kurungan kecil yang telah berisi nyamuk pada ruangan yang akan difogging Menyemprotkan insektisida pada ruangan, menutup semua pintu dan jendela. Membiarkan kurungan berisi nyamuk selama 1 jam 3 Menghitung nyamuk yang mati, sedangkan yang masih hidup dipindahkan pada kotak nyamuk selama 24 jam dengan diberi larutan air gula dan kapas 4
Cara Kerja 5 Menghitung jumlah total nyamuk yang mati 6 Interpretasi data: insektisida masih digolongkan baik apabila angka kemaian (daya bunuh) antara 50 -%100% Menempatkan kontrol pada ruangan yang tidak berinsektisida 7
Hasil Pengamatan No. Cone 1. 2. 3. 4. Dst. . . % kematian rata-rata Jumlah Nyamuk mati % mati Ket.
- Slides: 19