BENTUKBENTUK DAN TEKNIK ANALISA PERTEMUAN II LANGKAH LANGKAH

BENTUK-BENTUK DAN TEKNIK ANALISA PERTEMUAN II

LANGKAH -LANGKAH • MENGUMPULKAN DATA KEUANGAN DATA PENDUKUNG YG DIPERLUKAN SELENGKAP MUNGKIN, BAIK UNTUK SATU PERIODE MAUPUN BEBERAPA PERIODE • MELAKUKAN PENGUKURAN-PENGUKURAN ATAU PERHITUNGAN DGN RUMUS-RUMUS TERTENTU, SESUAI DG STANDAR YG BIASA DIGUNAKAN SECARA CERMAT DAN TELITI, SHG HASIL YG DIPEROLEH BENAR TEPAT • MELAKUKAN PERHITUNGAN DG MEMASUKKAN ANGKA -ANGKA YG ADA DALAM LAP KEU SECR CERMAT

LANGKAH-LANGKAH • MEMBERIKAN INTERPRETASI TERHADAP HASIL PERHITUNGAN DAN PENGUKURAN YANG TELAH DIBUAT • MEMBUAT LAP TENTANG POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN • MEMBERIKAN REKOMENDASI YG DIBUTUHKAN SEHUBUNGAN DG HASIL TERSEBUT

JENIS-JENIS TEKNIK ALK • • ANALISA PERBANDINGAN ANTARA LAP KEU ANALISA TREND ANALISA PERSENTASE PER KOMPONEN ANALISA SUMBER DANA PENGGUNAAN KAS (habis mid) ANALISA RASIO ANALISA KREDIT (habis mid) ANALISA LABA KOTOR (habis mid) ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISA SUMBER DANA PENGGUNAAN KAS Empat akivitas pembelanjaan (sumber) yang memberikan modal kerja : 1. Aktivitas operasi periode berjalan 2. Penjualan aktiva tak lancar 3. Penerbitan utang jangka panjang 4. Penerbitan saham

Pengertian Titik Impas BEP / titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan

TITIK IMPAS dapat dihitung dengan menggunakan metode: 1. Pendekatan Matematika 2. Dengan Coba-coba 3. Pendekatan grafik

TUJUAN PENGGUNAAN TITIK IMPAS • Mendesain spesifikasi produk • Menentukan harga jual persatuan • Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian • Memaksimalkan jumlah produksi • Merencanakan laba yang diinginkan

CONTOH KASUS PT. Sungai liat memiliki usaha dibidang alat perkakas gergaji dengan data sbb : 1. Kapasitas produksi yang mampu dipakai adalah 100. 000 unit mesin gergaji 2. Haga jual persatuan diperkirakan Rp 5. 000/unit 3. Total biaya tetap sebesar Rp 150. 000 dan total biaya variabel sebesar Rp 250. 000 perincian masing-masing biaya sbb : 1. Biaya tetap overhead pabrik : Rp 60. 000 biaya distribusi Rp 65. 000 biaya adm. dan umum Rp 25. 000 total biaya tetap 2. Biaya variabel biaya bhn langsung biaya tenaga kerja langsung overhead pabrik biaya distribusi biaya adum Rp 150. 000 Rp 70. 000 Rp 85. 000 Rp 20. 000 Rp 45. 000 Rp 30. 000 total biaya variabel Rp 250. 000 PERTANYAAN : carilah titik impas baik dalam unit maupun dalam rupiah

JAWAB Kapasitas produksi 100. 000 unit Harga jual per unit Rp 5. 000 Total penjualan 100. 000 x Rp 5. 000= Rp 500. 000 Rp 150. 000 Biaya tetap unit = = Rp 1. 500/unit 100. 000 Rp 250. 000 Biaya variabel unit = = Rp 2. 500/unit 100. 000 BEP unit = Rp 150. 000 Rp 5. 000 -Rp 2. 500 = 60. 000 unit Rp 150. 000 BEP (rupiah) = 0. 5 = Rp 300. 000

Dengan coba - coba Jumlah unit penjualan 10. 000 Jumlah rupiah penjualan Biaya tetap Biaya variabel Total biaya Laba (rugi) 50. 000 150. 000 25. 000 175. 000 (125. 000) 20. 000 100. 000 150. 000 200. 000 (100. 000) 30. 000 150. 000 75. 000 225. 000 (75. 000) 40. 000 200. 000 150. 000 100. 000 250. 000 (50. 000) 50. 000 250. 000 125. 000 275. 000 (25. 000) 60. 000 300. 000 150. 000 300. 000 0 70. 000 350. 000 175. 000 325. 000 80. 000 400. 000 150. 000 200. 000 350. 000 90. 000 450. 000 150. 000 225. 000 375. 000 100. 000 500. 000 150. 000 250. 000 400. 000 100. 000

Dengan Grafik Rupiah 500 Y Penjualan 450 400 Total Biaya 350 300 250 200 Biaya Variabel 150 - - - - - - - - - - - - - 100 Biaya Tetap 50 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 unit

Tingkat Keamanan (Margin of Safety) 1. 2. Penjualan yang direncanakan Mo. S = penjualan per buget x 100% penj. Per titik impas = Rp 500. 000 x 100% =166, 66% Rp 300. 00 Penjualan Mo. S = penj. per bujet-penj. per titik impas x 100% penjualan per bujet = Rp 500. 000 -Rp 300. 000 x 100% = 40 Rp 500. 000

Pengaruh Perubahan Harga Jual Per Unit Jika terjadi kenaikan harga jual per unit dari Rp 5. 000 menjadi Rp 6. 000 ( kenaikan 20%) maka BEP (rupiah) = Rp 150. 000 Rp 250. 000 1 Rp 600. 000 = Rp 150. 000 = Rp 256. 849. 315 0, 584 # terjadi penurunan sebesar Rp 43. 150. 685 BEP (unit) = Rp 150. 000 =42. 857 Rp 6000 -Rp 2500 #terjadi penurunan sebesar 17. 143 unit

Pengaruh Perubahan Jumlah Biaya Tetap Biaya tetap berubah menjadi Rp 180. 000 BEP (rupiah) = Rp 180. 000 Rp 250. 000 1 Rp 500. 000 = Rp 360. 000 BEP (unit) = Rp 360. 000 = 72. 000 unit Rp 5. 000

Penentuan Harga Jual Minimal Contoh : kegiatan PT. Yumiko pada tahun 2007 mengalami titik impas pada penjualan sebesar Rp 300. 000. Biaya tetap yang di keluarkan Rp 120. 000. diperkirakan penjualan harus ditetapkan untuk memperoleh keuntungan pertahun. Untuk tahun 2008 perusahaan menetapkan keuntungan sebesar Rp 50. 000 Pertanyaan: berapa penjualan minimal yang harus ditetapkan Jawab : Sales = VC+FC VC = Sales-FC = Rp 300. 000 -Rp 120. 000= Rp 180. 000 RVC = Rp 180. 000 x 100% = 60% Rp 300. 000

. . lanjutan Sales minimal = FC+Keuntungan 1 VC S = Rp 120. 000+Rp 50. 000 16 10 = Rp 425. 000

Kesimpulan BEP / titik impas adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh pendapatan (laba) dan tidak pula menderita kerugian. Artinya dalam kondisi ini jumlah pendapatan yang diterima sama dengan biaya yang dikeluarkan. Analisis ini dapat digunakan untuk : desain produk, pembelian peralatan dana, analisis produksi. Kelemahan titik impas yaitu : membutuhkan banyak asumsi terbatas, bersifat statis, tidak digunakan untuk mengambil keputusan akhir, tidak menyediakan pengujian aliran kas yang baik, kurang mempertimbangkan risiko-risiko yang terjadi selama masa penjualan.
- Slides: 18