ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID Th Ratna

  • Slides: 16
Download presentation
ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID Th. Ratna Indraswati, Skp, MKep

ASKEP PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS RHEUMATOID Th. Ratna Indraswati, Skp, MKep

INFEKSI • • • ARTRITIS RHEUMATOID GOUT OSTEOMELITIS NEOPLASMA • OSTEOSARKOMA • OSTEOMALASIA

INFEKSI • • • ARTRITIS RHEUMATOID GOUT OSTEOMELITIS NEOPLASMA • OSTEOSARKOMA • OSTEOMALASIA

TRAUMA • FRAKTUR • DISLOKASI DEGENERATIF • OSTEOPOROSIS • OSTEOARTRITIS

TRAUMA • FRAKTUR • DISLOKASI DEGENERATIF • OSTEOPOROSIS • OSTEOARTRITIS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ARTRITIS REUMATOID • Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ARTRITIS REUMATOID • Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris.

PENYEBAB • Belum diketahui secara pasti. 1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus nonhemolitikus. 2.

PENYEBAB • Belum diketahui secara pasti. 1. Infeksi Streptokkus hemolitikus dan Streptococcus nonhemolitikus. 2. Endokrin 3. Autoimmun 4. Metabolik 5. Faktor genetik serta pemicu lingkungan • Pada saat ini Artritis rheumatoid diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor infeksi mungkin disebabkan oleh karena virus dan organisme mikroplasma atau grup difterioid yang menghasilkan antigen tipe II kolagen dari tulang rawan sendi penderita.

EPIDEMIOLOGI • Penyakit Artritis Rematoid merupakan suatu penyakit yang telah lama dikenal dan tersebar

EPIDEMIOLOGI • Penyakit Artritis Rematoid merupakan suatu penyakit yang telah lama dikenal dan tersebar diseluruh dunia serta melibatkan semua ras dan kelompok etnik. Artritis rheumatoid sering dijumpai pada wanita, dengan perbandingan wanita denga pria sebesar 3: 1. kecenderungan wanita untuk menderita Artritis rheumatoid dan sering dijumpai remisi pada wanita yang sedang hamil, hal ini menimbulkan dugaan terdapatnya faktor keseimbangan hormonal sebagai salah satu faktor yang berpengaruh pada penyakit ini.

MANIFESTASI KLINIK • Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat badan menurun dan

MANIFESTASI KLINIK • Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya. • Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua sendi diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat terserang. • Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam. • Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan pengikisan ditepi tulang.

 • Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar

• Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang telapak tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki terdapat tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan ekstensi. • Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan) ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat. • Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat menyerang organ-organ lain diluar sendi. Seperti mata: Kerato konjungtivitis siccs yang merupakan sindrom SjÖgren, sistem cardiovaskuler dapat menyerupai perikarditis konstriktif yang berat, lesi inflamatif yang menyerupai nodul rheumatoid dapat dijumpai pada myocardium dan katup jantung, lesi ini dapat menyebabkan disfungsi katup, fenomena embolissasi, gangguan konduksi dan kardiomiopati.

DIAGNOSTIK • Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang mengenai

DIAGNOSTIK • Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen. Kriteria Artritis rematoid menurut American reumatism Association ( ARA ) adalah: 1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ). 2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurangnya pada satu sendi. 3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurangnya selama 6 minggu. 4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain. 5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris. 6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor. 7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid 8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid 9. Pengendapan cairan musin yang jelek 10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia 11. gambaran histologik yang khas pada nodul.

 • Berdasarkan kriteria ini maka disebut : Klasik : bila terdapat 7 kriteria

• Berdasarkan kriteria ini maka disebut : Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu. Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 4 minggu.

PENATALAKSANAAN / PERAWATAN • Pendidikan • Istirahat • Latihan Fisik dan Termoterapi • Diet/

PENATALAKSANAAN / PERAWATAN • Pendidikan • Istirahat • Latihan Fisik dan Termoterapi • Diet/ Gizi • Obat-obatan

KONSEP KEPERAWATAN PENGKAJIAN • • • Aktivitas/ istirahat Kardiovaskuler Integritas ego Makanan/ cairan Hygiene.

KONSEP KEPERAWATAN PENGKAJIAN • • • Aktivitas/ istirahat Kardiovaskuler Integritas ego Makanan/ cairan Hygiene. Neurosensori Nyeri/ kenyamanan Keamanan Interaksi sosial Penyuluhan/ pembelajaran

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Faktor Reumatoid : positif pada 80 -95% kasus. Fiksasi lateks: Positif

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • Faktor Reumatoid : positif pada 80 -95% kasus. Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas. Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas. LED : Umumnya meningkat pesat ( 80 -100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi. SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi. JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang. Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebagai penyebab AR. Sinar x dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan. Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C 3 dan C 4 ). Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.

 • PRIORITAS KEPERAWATAN 1. Menghilangkan nyeri 2. Meningkatkan mobilitas. 3. Meningkatkan monsep diri

• PRIORITAS KEPERAWATAN 1. Menghilangkan nyeri 2. Meningkatkan mobilitas. 3. Meningkatkan monsep diri yang positif 4. mendukung kemandirian 5. Memberikan informasi mengenai proses penyakit/ prognosis dan keperluan pengobatan. • TUJUAN PEMULANGAN 1. Nyeri hilang/ terkontrol 2. Pasien menghadapi saat ini dengan realistis 3. Pasien dapat menangani AKS sendiri/ dengan bantuan sesuai kebutuhan. 4. Proses/ prognosis penyakit dan aturan terapeutik dipahami.

DIAGNOSA KEPERAWATAN • NYERI AKUT/ KRONIS • MOBILITAS FISIK, KERUSAKAN • GANGGUAN CITRA TUBUH/

DIAGNOSA KEPERAWATAN • NYERI AKUT/ KRONIS • MOBILITAS FISIK, KERUSAKAN • GANGGUAN CITRA TUBUH/ PERUBAHAN PENAMPILAN PERAN • KURANG PERAWATAN DIRI • PENATALAKSANAAN PEMELIHARAAN RUMAH, KERUASAKAN, RESIKO TINGGI TERHADAP • KURANG PENGETAHUAN ( KEBUTUHAN BELAJAR ), MENGENAI PENYAKIT, PROGNOSIS, DAN KEBUTUHAN PENGOBATAN.