ASKEP PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER tailored
- Slides: 36
ASKEP PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER tailored by: assol-akper-pemkab-cianjur assolzain@gmail. com www. mediaperawat. wordpress. com
Anatomy of Coronary Artery
Penyakit jantung koroner sering diakibatkan oleh atherosklerosis
Penyakit jantung koroner sering diakibatkan oleh atherosklerosis
Aterosklerosis • Suatu sindroma dimana pd dinding arteri tdpt “Plaque” yg mempersempit lumen & menurunkan elastisitas pembuluh darah
Faktor mekanik : Hipertensi, turbulensi, Faktor lain : racun (rokok), kadar lemak tinggi, LDL teroksidasi ↓ Luka pd sel endotel ↓ Merangsang monosit → Makrofag ↓ Memfagosit materi pd daerah luka termasuk LDL teroksidasi ↓ Makrofag spt berbusa (Foam cell) ↓ Fatty Streak
Sel endotel normal ↓ Memproduksi PGI 2 ↓ Menghambat sel platelet mengadakan agregasi Endotel Rusak ↓ Produk PGI 2 turun Platelet yg terpapar endotel memproduksi tromboksan A 2 ↓ Agregasi platelet
Fibroblas pd sel yg rusak mensekresi kolagen, elastin, glikosaminoglikan membentuk jaring fibrous yg memerangkap sel-sel & debris Terbentuk “plaque” yg sesungguhnya
Angina Pektoris Angina pektoris adlh rasa sakit dada akibat adanya iskemia otot jantung (Rokhaeni, 2001). Angina pektoris adlh suatu sindroma klinis yg ditandai dgn episode nyeri atau perasaan tertekan di dada (Smeltzer, 2002).
Etiologi Angina Berkurangnya aliran darah koroner suplai O 2 ke jantung tidak adekuat.
Decreased coronary blood flow Vasospasm Fixed Stenosis Trombus Angina (Chest pain) Increased Oxigen consumption Increased : Heart rate Contractility Afterload Preload
Faktor Resiko 1. Faktor resiko yg tdk dpt dimodifikasi (nonmodifiable) Ø Riwayat keluarga positif Ø Peningkatan usia Ø Jenis kelamin → 3 x lebih sering pd pria Ø Ras → insiden ↑ pd penduduk Amerika keturunan Afrika
2. Faktor resiko yg dpt dimodifikasi (modifiable) Ø Ø Ø Ø Ø Kolesterol darah tinggi Tekanan darah tinggi Merokok Gula darah tinggi (DM) Obesitas Inaktivitas fisik Stress Penggunaan kontrasepsi oral Kepribadian : sangat kompetitif, agresif atau ambisius Ø Geografi → insiden ↑ pd daerah industri
Canadian Cardiovascular Society Classification of Angina CLASS ACTIVITY EVOKING ANGINA LIMITS TO ACTIVITY I Prolonged exertion None II Walking >2 blocks Slight III Walking <2 blocks Marked IV Minimal or rest Severe
Tipe Angina Pektoris Stabil (Stable Angina) Angina Pektoris Tidak Stabil (Unstable Angina Variant / Prinzmetal (Variant / Prinzmetal Angina
Stable Angina 1. Chest pain timbul stlh melakukan kegiatan atau mengalami stress psikis / emosi tinggi 2. Serangan terjadi selama < 10 menit dan stabil (frekuensi, lama serangan, faktor pencetus menetap dalam 30 hari terakhir) 3. Pola EKG – Pada fase istirahat : normal – Exercise test EKG : segmen ST depresi, gelombang T inverted / terbalik 4. Laboratorium : kadar cardiac iso-enzym normal 5. Serangan chest pain hilang bila klien beristirahat & mendapat obat nitrogliserin
Unstable Angina 1. Chest pain timbul saat istirahat & melakukan aktivitas / exercise 2. Nyeri lebih hebat & serangan lebih sering 3. Serangan berlangsung sampai dengan 30 menit 4. Saat serangan timbul biasanya disertai tanda-tanda sesak nafas, nause, vomitus & diaphoresis 5. Pola EKG : segmen ST depresi saat serangan dan setelah serangan (muncul sebagian) 6. Serangan chest pain hilang bila klien mdpt terapi nitrogliserin, narkotik (Phetidin / morphin), bed rest total & bantuan oksigenasi
Variant / Prinzmetal Angina 1. Chest pain timbul saat istirahat maupun melakukan aktivitas / exercise 2. Dapat terjadi tanpa atherosklerosis koroner 3. Kadang-kadang disertai disritmia dan konduksi abnormal 4. Pola EKG : segmen ST elevasi saat serangan, normal bila serangan hilang 5. Tanda-tanda lain hampir sama dgn unstable angina 6. Serangan chest pain hilang bila klien mdpt nitrogliserin & obat antispasme arteri. Angina Variant / Prinzmetal adalah bentuk angina tidak stabil yg disebabkan oleh spasme arteri koroner (Rokhaeni, 2001)
Pemeriksaan Diagnostik EKG Normal saat klien istirahat Segmen ST elevasi / depresi, gelombang T inverted selama serangan berlangsung atau timbul saat treadmill (iskhemia) Aritmia (bila ada harus dicatat) Laboratorium Darah Hitung darah lengkap Anemia Lekositosis → infeksi Fraksi lemak : terutama kolesterol (LDL / HDL) & trigliserida yg merupakan faktor resiko terjadinya Arteri Coronary Disease (CAD) Cardiac iso-enzym : normal (LDH / Lactat Dehydrogenase, CPK / Creatinin Phospokinase, CK-MB / Creatinin Kinase – Myocard balance, SGOT / Serum Glutamic Oxaloacetik Transaminase) Radiologi Thorax Rontgen Echocardiogram Scanning jantung Kateterisasi jantung → Angiografi
Penatalaksanaan Terapi Farmakologi Kontrol Faktor Risiko Prosedur Revaskularisasi
Terapi farmakologis Beta Bloker Beta bloker dpt ↓ kebutuhan jantung akan oksigen → menurunkan kontraktilitas miokard & laju denyut jantung. Jenis Beta Bloker : Kardioselektif (tak menyebabkan spasme bronkhus) → metoprolol, atenolol, acebutalol Non kardioselektif (menyebabkan spasme bronkhus) → propanolol, pindolol, nadolol Nitrat → vasodilator pembuluh darah koroner yg kuat, terutama pada pembuluh darah arteri. Sediaan : oral sublingual, intravena & transdermal Calcium Channels Antagonis Mempunyai efek vasodilator & ↓ tahanan perifer. efektif → variant angina Dpt dipakai pd terapi aritmia dan hipertensi. Kontra indikasi : kegagagalan fungsi ventrikel, miokard infark baru / recent, blok AV total serta kehamilan karena sangat membahayakan bagi janinnya. Sediaan : Verapamil & Nifedipin
Kontrol faktor resiko Prosedur Revaskularisasi Mengacu pada faktor resiko yang dapat dimodifikasi 1. Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA) 2. Coronary artery bypass graft (CABG)
Komplikasi Infark Miokard Aritmia Sudden Death
Prioritas Keperawatan 1. Menghilangkan / mengontrol nyeri 2. Mencegah / meminimalkan komplikasi miokard 3. Memberikan informasi tentang proses penyakit / prognosis & pengobatan 4. Mendukung pasien / orang terdekat dalam melakukan perubahan pola hidup / perilaku
Tujuan Pemulangan 1. Meningkatkan kebutuhan tingkat aktivitas : memenuhi kebutuhan perawatan mandiri dengan nyeri minimal atau tidak ada 2. Bebas komplikasi 3. Proses penyakit / prognosis dan program terapeutik dipahami 4. Berpartisipasi dalam program pengobatan, perubahan perilaku
NURSING DIAGNOSES Based on the assessment data, major nursing diagnoses for the patient may include: 1. Ineffective myocardial tissue perfusion secondary to CAD, as evidenced by chest pain or equivalent symptoms 2. Anxiety related to fear of death 3. Deficient knowledge about the underlying disease and methods for avoiding complications 4. Noncompliance, ineffective management of therapeutic regimen related to failure to accept necessary lifestyle changes
Nursing Interventions • • TREATING ANGINA REDUCING ANXIETY PREVENTING PAIN PROMOTING HOME AND COMMUNITY-BASED CARE – Teaching Patients Self-Care
Evaluation Expected patient outcomes may include: 1. Reports that pain is relieved promptly a. Recognizes symptoms b. Takes immediate action c. Seeks medical assistance if pain persists or changes in quality 2. Reports decreased anxiety a. Expresses acceptance of diagnosis b. Expresses control over choices within medical regimen c. Does not exhibit signs and symptoms that indicate a high level of anxiety 3. Understands ways to avoid complications and demonstrates freedom from complications a. Describes the process of angina b. Explains reasons for measures to prevent complications c. Exhibits normal ECG and cardiac enzyme levels d. Experiences no signs and symptoms of acute MI 4. Adheres to self-care program a. Takes medications as prescribed b. Keeps health care appointments c. Implements plan for reducing risk factors
See You
- Patofisiologi penyakit jantung bawaan
- Iktus kordis
- Asuhan berpusat pada pasien
- Asuhan keperawatan pada pasien katarak
- Membuka jalan nafas dengan opa dan tanpa alat
- Standar ukuran kiup
- Askep sle pada anak
- Askep retinoblastoma pada anak
- Askep konstipasi lansia
- Askep kardiovaskuler pada lansia
- Pathway diare
- Askep rhd
- Intervensi bersihan jalan nafas tidak efektif
- Askep konstipasi pada anak
- Hipsaritmia
- Askep gastritis pada lansia
- Mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya
- Ct scan dilakukan dengan memposisikan pasien untuk
- Askep gerontik dengan gastritis
- Perbedaan dm 1 dan 2
- Askep keluarga dengan tbc
- Askep keluarga dengan tbc
- Tailored arrivals
- Tailored network in supply chain
- Tailored sourcing supply chain
- Benefits of effective sourcing decisions
- Brand extension definition
- Tailored transportation in supply chain
- Optimal level of product availability
- Purea 9
- Antropod dan penyakit manusia
- Konsep perawatan anak dengan penyakit kronis/terminal
- Iktus kordis
- Tujuan pertolongan cemas
- Peta konsep sistem limfa
- Pemeriksaan jantung
- Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil