1 Angka ketergantungan Dependency ratio Angka yang menunjukan

  • Slides: 24
Download presentation
1. Angka ketergantungan (Dependency ratio) Angka yang menunjukan persentase jumlah penduduk belum produktif dan

1. Angka ketergantungan (Dependency ratio) Angka yang menunjukan persentase jumlah penduduk belum produktif dan tidak produktif yang harus ditanggung oleh penduduk yang produktif

CONTOH SOAL 1 Kota A memiliki jumlah penduduk usia 0 -14 th adalah 10.

CONTOH SOAL 1 Kota A memiliki jumlah penduduk usia 0 -14 th adalah 10. 000 jiwa, jumlah penduduk usia diatas 64 th adalah 5. 000 jiwa, dan jumlah penduduk usia 15 -64 th adalah 20. 000 jiwa. Berapakah angka ketergantungan Kota A Apakah artinya?

Contoh soal 2 • Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi Papua sbb:

Contoh soal 2 • Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data-data Provinsi Papua sbb: jumlah penduduk berusia 0 -14 th sebanyak 825. 855 jiwa, usia 15 – 64 th sebanyak 1. 384. 513 jiwa dan usia di atas 65 th sebanyak 23. 162 jiwa. Berapakah. Angka ketergantungan Provinsi Papua? Apakah artinya?

Contoh soal 3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua,

Contoh soal 3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2010 Kel. Umur Jumlah Penduduk 0 -14 15 111 000 15 -64 11 201 000 65+ 5 670 000 1. Berapa rasio ketergantungan Muda, Tua, dan Total? 2. Apakah artinya?

Interpretasi • Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 185, 5

Interpretasi • Dari contoh perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 185, 5 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 186 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 185. 5 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 135 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 51 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2010 penduduk usia kerja masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.

KEGUNAAN • Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat

KEGUNAAN • Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin (sex ratio) Melalui komposisi penduduk menurut jenis kelamin

2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin (sex ratio) Melalui komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui : rasio jenis kelamin (sex ratio) Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Contoh soal 1 • Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 36. 000 jiwa

Contoh soal 1 • Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 36. 000 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40. 000 jiwa. Berapakah sex ratio Kota X? Apakah artinya?

Contoh soal 2 • Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data Provinsi Papua sbb:

Contoh soal 2 • Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data Provinsi Papua sbb: Penduduk laki-laki berjumlah 1. 171. 160 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1. 062. 370 jiwa. Sex ratio provinsi Papua adalah? Apakah artinya?

 • Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005] Golongan Umur [1] 0 –

• Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005] Golongan Umur [1] 0 – 4 tahun 5 – 9 tahun 10 – 14 tahun 15 – 19 tahun 20 – 24 tahun 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun 65 – 69 tahun 70 – 74 tahun 75 tahun + Jumlah Laki-laki [2] 9. 732. 578 11. 089. 478 10. 956. 648 10. 103. 778 9. 533. 960 9. 078. 324 8. 543. 620 8. 186. 060 7. 273. 553 6. 303. 669 5. 175. 796 3. 755. 532 2. 748. 283 1. 957. 037 1. 448. 024 1. 388. 188 107. 274. 528 Perempuan [3] 9. 362. 573 10. 474. 467 10. 349. 448 9. 693. 143 9. 911. 219 9. 601. 769 8. 876. 409 8. 268. 040 7. 216. 349 6. 079. 149 4. 765. 268 3. 506. 647 2. 863. 544 2. 155. 128 1. 541. 903 1. 435. 703 106. 100. 759 Laki-laki + Perempuan [4] 19. 095. 151 21. 563. 945 21. 306. 096 19. 796. 921 19. 445. 179 18. 680. 093 17. 420. 029 16. 454. 100 14. 489. 902 12. 382. 818 9. 941. 064 7. 262. 179 5. 611. 827 4. 112. 165 2. 989. 927 2. 823. 891 213. 375. 287

b. Komposisi penduduk menurut kriteria sosial 1. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan. Penduduk dikelompokkan

b. Komposisi penduduk menurut kriteria sosial 1. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan. Penduduk dikelompokkan menurut: 1 Usia sekolah 2 Tingkat kepandaian membaca & menulis (melek huruf/literacy) 3 Tingkat pendidikan yang ditamatkan 4 Jenis pendidikan yang ditempuh

Penduduk usia sekolah • Contoh data sensus penduduk Jawa Timur 2010 usia jumlah 7

Penduduk usia sekolah • Contoh data sensus penduduk Jawa Timur 2010 usia jumlah 7 – 12 th 3 806 927 13 - 15 1 933 845 16 - 18 1 810 625 19 - 24 3 331 895

Angka partisipasi sekolah (APS) • Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah

Angka partisipasi sekolah (APS) • Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah.

ANGKA MELEK HURUF (AMH) • Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis

ANGKA MELEK HURUF (AMH) • Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Pendidikan yang ditamatkan &ditempuh Contoh: Tidak sekolah 40, 4% Belum tamat SD 33, 3%

Pendidikan yang ditamatkan &ditempuh Contoh: Tidak sekolah 40, 4% Belum tamat SD 33, 3% Tamat SD 19, 6% Tamat SLP 4, 4% Tamat SLA 2, 6% Tamat Akad. /PT 0 , 4%

2. Komposisi menurut ciri ekonomi 1 Jenis pekerjaan 2 Status kepegawaian 3 Tingkat pendapatan

2. Komposisi menurut ciri ekonomi 1 Jenis pekerjaan 2 Status kepegawaian 3 Tingkat pendapatan 3. Komposisi menurut tempat tinggal Misalnya dari data Sensus 1971 diketahui sbb : a. Penduduk yang tinggal b. di daerah kota 17, 4 % b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan 72, 6 %

Piramida penduduk KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN DALAM BENTUK BAGAN

Piramida penduduk KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN DALAM BENTUK BAGAN ATAU GRAFIK YANG DISEBUT PIRAMIDA PENDUDUK

INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PIRAMIDA PENDUDUK : 1. STRUKTUR PENDUDUK 2. SEX RATIO

INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PIRAMIDA PENDUDUK : 1. STRUKTUR PENDUDUK 2. SEX RATIO 3. JUMLAH PENDUDUK USIA PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN TIDAK PRODUKTIF 4. DEPENDENCY RATIO (RASIO KETERGANTUNGAN)

Gambar Piramida Penduduk Indonesia, 1971 Kelompok Umur 75+ 70 -74 65 -69 60 -64

Gambar Piramida Penduduk Indonesia, 1971 Kelompok Umur 75+ 70 -74 65 -69 60 -64 55 -59 50 -54 45 -49 40 -44 35 -39 30 -34 25 -29 20 -24 15 -19 10 -14 5 -9 0 -4 10 8 6 4 2 0 2 4 6 Jutaann Jutaan Laki-laki Perempuan 8 10

Jenis- jenis piramida penduduk

Jenis- jenis piramida penduduk

1. Piramida ekspansif/progresif Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini

1. Piramida ekspansif/progresif Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian. Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.

2. Piramida stasioner Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada

2. Piramida stasioner Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah. Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa, misalnya Jerman,

3. Piramida konstruktif/regresif Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini

3. Piramida konstruktif/regresif Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat di negara-negara dimana angka kelahiran turun dengan cepat, dan angka kematiannya rendah. Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat, misal Swedia, dan Spanyol. AS