SISTEM p Suatu sistem yang merupakan proses fisik

  • Slides: 32
Download presentation
SISTEM

SISTEM

p Suatu sistem yang merupakan proses fisik dapat direpresentasikan dengan menggunakan model matematika yang

p Suatu sistem yang merupakan proses fisik dapat direpresentasikan dengan menggunakan model matematika yang menghubungkan antara sinyal masukan (input / excitation) dan sinyal keluaran (output/ respon). p Jika x adalah input sistem dan y adalah output sistem, maka sistem dapat dipandang sebagai suatu transformasi (pemetaan) dari sinyal x menjadi sinyal y. p Secara matematika, transformasi ini dapat ditulis dalam notasi berikut : y = L(p). x; px(t) = dx(t)/dt y = L(q). x; qx[n] = x[n+1]

Contoh sistem p p p Menurut hukum Ohm, arus yang melewati resistor sebanding dengan

Contoh sistem p p p Menurut hukum Ohm, arus yang melewati resistor sebanding dengan tegangan pada resistor : i(t) = [v. S(t) – vc(t)]/R Kita juga dapat menetapkan hubungan antara i(t) dengan laju perubahan tegangan pada kapasitor : i(t) = C dv. C(t)/dt dari kedua persamaan di atas, kita memperoleh persamaan diferensial yang menggambarkan hubungan antara input v. S(t) dengan output v. C(t) :

MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL p Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-kontinyu

MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL p Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-kontinyu

MODEL PERSAMAAN BEDA p Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-diskrit

MODEL PERSAMAAN BEDA p Digunakan untuk memodelkan sistem waktu-diskrit

CONTOH : p Tentukan operator sistem untuk sistem-sistem berikut : a. b. 3 y[n]

CONTOH : p Tentukan operator sistem untuk sistem-sistem berikut : a. b. 3 y[n] + 4 y[n-1] + 7 y[n-2] = 2 x[n] + 5 x[n-1]

CONTOH :

CONTOH :

SIFAT-SIFAT SISTEM 1. Sistem kausal dan sistem non kausal Suatu sistem dikatakan sebagai sistem

SIFAT-SIFAT SISTEM 1. Sistem kausal dan sistem non kausal Suatu sistem dikatakan sebagai sistem kausal jika output pada setiap saat t 1 hanya tergantung pada nilai input saat sekarang dan input saat sebelumnya (tidak dipengaruhi oleh input yang akan datang; t > t 1). Dalam sistem kausal tidak mungkin didapatkan suatu output sebelum suatu input diberikan (dengan asumsi tidak ada energi awal/ zero initial condition).

CONTOH : p p suatu sistem waktu-kontinyu dinyatakan dengan hubungan input/output berikut : y(t)

CONTOH : p p suatu sistem waktu-kontinyu dinyatakan dengan hubungan input/output berikut : y(t) = x(t + 1) sistem di atas adalah non kausal, karena nilai output y(t) pada saat t tergantung pada nilai input di saat (t + 1). Suatu sistem waktu-kontinyu dinyatakan dengan persamaan berikut : y(t) = x(t – 1) Sistem di atas adalah kausal, karena nilai output pada saat t hanya tergantung pada nilai input saat (t – 1)

SIFAT-SIFAT SISTEM 2. Sistem dengan memori dan sistem tanpa memori Suatu sistem dikatakan tanpa

SIFAT-SIFAT SISTEM 2. Sistem dengan memori dan sistem tanpa memori Suatu sistem dikatakan tanpa memori (memoryless) jika outputnya hanya tergantung dengan nilai input pada waktu yang sama. Contoh : resistor adalah suatu sistem tanpa memori; dengan input x(t) adalah menyatakan arus, maka tegangan y(t) pada resistor dapat dinyatakan dengan persamaan : y(t) = R x(t) dengan R adalah resistansi.

SIFAT-SIFAT SISTEM kapasitor adalah satu contoh sistem dengan memori. Jika input x(t) adalah arus

SIFAT-SIFAT SISTEM kapasitor adalah satu contoh sistem dengan memori. Jika input x(t) adalah arus yang lewat kapasitor, maka tegangan y(t) pada kapasitor dapat dinyatakan dengan persamaan : dengan C adalah kapasitansi.

SIFAT-SIFAT SISTEM 3. Sistem time-varying dan sistem timeinvariant Suatu sistem disebut sebagai time-invariant jika

SIFAT-SIFAT SISTEM 3. Sistem time-varying dan sistem timeinvariant Suatu sistem disebut sebagai time-invariant jika pergeseran waktu pada sinyal input akan menyebabkan pergeseran yang serupa pada sinyal output. Jika suatu sistem diberi sinyal input x(t) akan menghasilkan sinyal output y(t), maka jika sinyal input yang diberikan adalah x(t – t 0) maka sistem akan menghasilkan output y(t – t 0).

SIFAT-SIFAT SISTEM p y(t) = sin [ x(t) ] p y[n] = n x[n]

SIFAT-SIFAT SISTEM p y(t) = sin [ x(t) ] p y[n] = n x[n]

SIFAT-SIFAT SISTEM 4. Sistem linear dan sistem non linear Additivitas x 1(t) y 1(t)

SIFAT-SIFAT SISTEM 4. Sistem linear dan sistem non linear Additivitas x 1(t) y 1(t) x 2(t) y 2(t) x 1(t) + x 2(t) y 1(t) + y 2(t) Homogenitas (scaling) x(t) y(t) ax(t) ay(t) bx(t) by(t)

SIFAT-SIFAT SISTEM Kedua sifat tersebut dapat digabungkan menjadi satu, dan disebut dengan sifat superposisi;

SIFAT-SIFAT SISTEM Kedua sifat tersebut dapat digabungkan menjadi satu, dan disebut dengan sifat superposisi; yaitu : x 1(t) y 1(t) x 2(t) y 2(t) ax 1(t) + bx 2(t) ay 1(t) + by 2(t)

LATIHAN p Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem-sistem berikut : a. y[n] = x[n]

LATIHAN p Sebutkan sifat-sifat yang dimiliki oleh sistem-sistem berikut : a. y[n] = x[n] + x[n-1] b. y(t) = x(t) + 1 c. y(t) = exp(-t). x(t) d. y[n+1] = y[n] x[n]

INTERKONEKSI SISTEM p p p Sistem real dibangun berdasarkan interkoneksi dari beberapa subsistem Contoh

INTERKONEKSI SISTEM p p p Sistem real dibangun berdasarkan interkoneksi dari beberapa subsistem Contoh : sistem audio : interkoneksi dari radio receiver, CD player, amplifier, speaker Representasi diagram blok

INTERKONEKSI SISTEM p Representasi seri / cascade

INTERKONEKSI SISTEM p Representasi seri / cascade

INTERKONEKSI SISTEM p Representasi paralel

INTERKONEKSI SISTEM p Representasi paralel

INTERKONEKSI SISTEM

INTERKONEKSI SISTEM

INTERKONEKSI SISTEM p Interkoneksi feedback

INTERKONEKSI SISTEM p Interkoneksi feedback

LATIHAN p Dua sistem waktu-diskrit dihubungkan secara seri seperti gambar. Sistem 1 dinyatakan dengan

LATIHAN p Dua sistem waktu-diskrit dihubungkan secara seri seperti gambar. Sistem 1 dinyatakan dengan persamaan beda : w[n+1] = x[n] Sistem 2 dinyatakan dengan persamaan beda : y[n+1] + 2 y[n] = w[n] Tentukan persamaan beda dari sistem keseluruhan

RESPON SISTEM Tujuan utama dalam analisis sistem adalah mendapatkan respon sistem (output sistem). Respon

RESPON SISTEM Tujuan utama dalam analisis sistem adalah mendapatkan respon sistem (output sistem). Respon sistem ini dapat diperoleh dari dua keadaan : p yang pertama adalah jika sistem mendapatkan sinyal masukan (input) yang berasal dari luar (external input/ forcing function); p yang kedua adalah respon yang diperoleh karena adanya suatu gaya internal yang merupakan kondisi awal dari sistem tersebut.

RESPON SISTEM p Jika sistem dinyatakan dalam persamaan diferensial (differential equation) atau dalam persamaan

RESPON SISTEM p Jika sistem dinyatakan dalam persamaan diferensial (differential equation) atau dalam persamaan beda (difference equation) maka respon sistem dapat dicari dengan menghitung penyelesaian dari persamaan-persamaan tersebut. p - penyelesaian homogen ( yh(t) atau yh[n] ) dan - penyelesaian partikular ( yp(t) atau yp[n] ) p Penyelesaian homogen adalah respon sistem karena adanya kondisi awal pada sistem (tanpa memberikan sinyal masukan luar). natural response/ free response Penyelesaian partikular adalah respon sistem karena adanya sinyal masukan dari luar. forced response p

RESPON SISTEM p Definisi 1. Respon sistem linear (kontinyu / diskrit) yang dihasilkan karena

RESPON SISTEM p Definisi 1. Respon sistem linear (kontinyu / diskrit) yang dihasilkan karena adanya kondisi awal sistem (tanpa external input) disebut dengan respon zero-input (fungsi masukan dibuat sama dengan nol). Ditulis dengan yzi. p Definisi 2. Respon sistem linear (kontinyu / diskrit) yang dihasilkan karena adanya sinyal masukan dari luar (kondisi awal sama dengan nol) disebut dengan respon zero-state. Ditulis dengan yzs. p p y(t) = yzi(t) + yzs(t) y[n] = yzi[n] + yzs[n]

RESPON SISTEM p Dalam menganalisis respon sistem dinamik, kita juga bisa memandang respon sistem

RESPON SISTEM p Dalam menganalisis respon sistem dinamik, kita juga bisa memandang respon sistem menjadi dua komponen yaitu respon transien (transient response) dan respon keadaan tunak (steady-state response)

RESPON SISTEM p p p free-response (zero-input response) adalah respon sistem tanpa adanya sinyal

RESPON SISTEM p p p free-response (zero-input response) adalah respon sistem tanpa adanya sinyal input (masukan) dari luar. forced-response (zero-state response) adalah respon sistem jika kondisi awal sistem (state) adalah nol (zero initial condition) respon total adalah penjumlahan dari free-response dan forced-response steady-state response adalah bagian dari respon total yang nilainya tidak mendekati nol ketika waktunya mendekati tak berhingga transient response adalah bagian dari respon total yang nilainya mendekati nol ketika waktunya mendekati tak berhingga sehingga respon total dapat juga dipandang sebagai penjumlahan dari steady-state response dan transient response

CONTOH p jika x(t) = 0 untuk semua t > t 0 p Jika

CONTOH p jika x(t) = 0 untuk semua t > t 0 p Jika

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL p Penyelesaian persamaan homogen (fungsi komplementer) 1. hitunglah akar-akar persamaan polinomial

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL p Penyelesaian persamaan homogen (fungsi komplementer) 1. hitunglah akar-akar persamaan polinomial D(n) 2. untuk akar-akar real yang berbeda (ri), maka yh(t) = exp(-rit) 3. untuk akar-akar komplek konjugat a + jb, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(at)cos bt dan exp(at)cos bt 4. untuk m akar-akar real yang sama, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(rt), t. exp(rt), … 5. untuk m akar-akar komplek konjugat a + jb, maka fungsi homogen dinyatakan dalam bentuk exp(at)cos bt dan exp(at)cos bt

CONTOH

CONTOH

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL p Penyelesaian integral partikular 1. tulis persamaan diferensial dengan menggunakan operator

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL p Penyelesaian integral partikular 1. tulis persamaan diferensial dengan menggunakan operator p. D(p)yp(t) = N(p)x(t) 2. input adalah sinyal komplek dalam bentuk polar x(t) = A. exp(st) 3. sehingga yp(t) = N(p)/D(p). A. exp(st)

CONTOH :

CONTOH :