PPh 2126 PPHpasal 2126 Gaji Upah Honorarium Tunjangan

  • Slides: 18
Download presentation
PPh 21/26

PPh 21/26

PPHpasal 21/26

PPHpasal 21/26

Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain dengan nama/bentuk apapun 1. Pekerjaan; 2. Jasa;

Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan Pembayaran lain dengan nama/bentuk apapun 1. Pekerjaan; 2. Jasa; 3. Kegiatan yang dilakukan orang pribadi SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI (SPDN) PPh Pasal 21 SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI (SPLN) PPh Pasal 26

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai tetap Penerima pensiun Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi

Penghitungan PPh Pasal 21 Pegawai tetap Penerima pensiun Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Dibayar Pemberi Kerja Uang Pensiun Berkala Dikurangi dengan 1. Biaya jabatan, 5% dari pengh. Bruto maks. Rp 6. 000 per tahun atau Rp 500. 000 per bulan (Peraturan Menteri Keuangan No. 250/PMK. 03/2008) Biaya Pensiun, 5% dari pengh. Bruto maks. Rp 2. 400. 000 per tahun atau Rp 200. 000 perbulan 2. Iuran pensiun, THT/JHT yang dibayar sendiri Penghasilan Neto (setahun/disetahunkan) Dikurangi PTKP Penghasilan Kena Pajak Dikenakan Tarif Pasal 17

PTKP: PMK 162/PMK. 011/2012 Rp 54. 000, - Untuk diri Wajib Pajak Rp 4.

PTKP: PMK 162/PMK. 011/2012 Rp 54. 000, - Untuk diri Wajib Pajak Rp 4. 500. 000, - Tambahan utk WP Kawin Rp 4. 500. 000, - Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yg menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3 orang penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun kalender atau awal bulan dari bagian tahun kalender

PTKP Karyawati Kawin Hanya untuk diri sendiri Kawin Suami tidak berpenghasilan 1. Diri sendiri;

PTKP Karyawati Kawin Hanya untuk diri sendiri Kawin Suami tidak berpenghasilan 1. Diri sendiri; 2. Status kawin; 3. Tanggungan maks 3. Tidak Kawin 1. Diri sendiri; 2. Tanggungan maks 3. menunjukkan ket. tertulis dari pemerintah daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan bahwa suami tidak menerima/ memperoleh penghasilan

Tarif Sampai dengan Rp 50 juta 5% Diatas Rp 50 juta s. d. Rp

Tarif Sampai dengan Rp 50 juta 5% Diatas Rp 50 juta s. d. Rp 250 juta Sesuai Pasal 17 ayat (1) huruf a UU PPh 15% Diatas Rp 250 juta s. d. Rp 500 juta 25% Di atas Rp 500 juta 30%

PPh Pasal 21: Bukan Pegawai berkesinambungan (50 % x Ph Bruto) PTKP sebulan, Dihitung

PPh Pasal 21: Bukan Pegawai berkesinambungan (50 % x Ph Bruto) PTKP sebulan, Dihitung secara kumulatif x Tarif Ps 17 UU PPh Berkesinambungan Exc. Pasal 13 ayat (1) (50 % x Ph Bruto) Dihitung secara kumulatif x Tarif Ps 17 UU PPh Tidak berkesinambungan (50 % x Ph Bruto) x Tarif Ps 17 UU PPh Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik

PPh Pasal 21: Lainnya Dewan Komisaris/ Pengawas non Pegawai tetap Mantan Pegawai Peserta program

PPh Pasal 21: Lainnya Dewan Komisaris/ Pengawas non Pegawai tetap Mantan Pegawai Peserta program Pensiun yang masih Berstatus pegawai honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur penarikan dana pensiun Tarif Pasal 17 atas Penghasilan Bruto

PPh Pasal 21 Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Satuan, Borongan

PPh Pasal 21 Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Satuan, Borongan Dibayarkan Bulanan Atau Jumlah Upah Kumulatif satu bulan melebihi Rp 7. 000 Upah/Uang Saku Harian Dikali 12 ≤ 300. 000 > 300. 000 Dikurangi PTKP Setahun Tidak Dipotong Dikurangi 300. 000 Penghasilan Kena Pajak Dipotong 5% Dikenakan Tarif Ps 17 Upah kumulatif > Rp 3 jt s. d. Rp 8. 200. 000 sebulan Upah sehari dikurangi PTKP sehari Tarif PPh 21 = 5% PPh Ps 21 Setahun Dibagi 12 PPh Pasal 21 Sebulan

TETAP (Ph NETO – PTKP) x Tarif Ps 17 UU PPh PEGAWAI BULANAN TIDAK

TETAP (Ph NETO – PTKP) x Tarif Ps 17 UU PPh PEGAWAI BULANAN TIDAK TETAP HARIAN (Ph BRUTO – PTKP) x Tarif Ps 17 UU PPh (Ph BRUTO – 200 RIBU)x Tarif Ps 17 UU PPh (Ph BRUTO(>3 jt s. d. 8. 200. 000 jt) – PTKP Harian) x Tarif Ps 17 UU PPh (Ph BRUTO(>7 jt) – PTKP)x Tarif Ps 17 UU PPh PENSIUNAN BUKAN PEGAWAI BERKALA BERKESINAMBUNGAN ((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan) Kumulatif x Tarif Ps 17 UU PPh BERKESINAMBUNGAN exc Psl 13 (1) (50% X Ph Bruto) Kumulatif x Tarif Ps 17 UU PPh TIDAK BERKESINAMBUNGAN KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI, PENARIKAN Dana PENsiun O/ PEGAWAI PESERTA KEGIATAN (Ph NETO – PTKP) x Tarif Ps 17 UU PPh 50 % x Ph Bruto x Tarif Ps 17 UU PPh Ph Bruto Kumulatif x Tarif Ps 17 UU PPh Ph Bruto x Tarif Ps 17 UU PPh

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Budiyanta pada tahun 2013 bekerja di PT Aman Bahagia

Contoh Penghitungan PPh Pasal 21 Budiyanta pada tahun 2013 bekerja di PT Aman Bahagia dengan gaji sebulan Rp 8. 000, 00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200. 000, 00. Budiyanta menikah tetapi belum mempunyai anak. Perhitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut:

A. Penghitungan PPh. Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap - Gaji Bulanan Gaji sebulan

A. Penghitungan PPh. Pasal 21 atas Penghasilan Pegawai Tetap - Gaji Bulanan Gaji sebulan Pengurangan : Biaya Jabatan (5% x. Rp 8. 000) Rp 400. 000 Iuran Pensiun Rp 200. 000 Penghasilan Neto sebulan Penghasilan Neto setahun (12 x Rp 7. 400. 000, 00) PTKPsetahun : - untuk diri sendiri Rp 24. 300. 000 - tambahan WPkawin Rp 2. 025. 000 Penghasilan Kena Pajak setahun PPh Pasal 21 terutang : 5% x Rp 50. 000, 00 = Rp 2. 500. 000 15% x Rp 12. 475. 000, 00 = Rp 1. 871. 000 Rp 4. 371. 000 PPh. Pasal 21 sebulan Rp 4. 371. 000, 00 : 12 = Rp 364. 250 Rp 8. 000 Rp Rp Rp 600. 000 7. 400. 000 88. 800. 000 Rp Rp 26. 325. 000 62. 475. 000

Budiyanta pada tahun 2013 bekerja di PT Aman Bahagia dengan gaji sebulan Rp 8.

Budiyanta pada tahun 2013 bekerja di PT Aman Bahagia dengan gaji sebulan Rp 8. 000, 00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 200. 000, 00. Budiyanta menikah tetapi belum mempunyai anak. Pada bulan Juli 2013 menerima kenaikan gaji, menjadi Rp 10. 000, 00 sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2013. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut, Budiyanta menerima rapel sejumlah Rp 12. 000, 00 (kekurangan gaji untuk masa Januari s. d. Juni 2013). Pada bulan Oktober 2013 menerima bonus tahunan sebesar Rp 20. 000, 00.

B. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Uang Rapel Gaji sebulan Pengurangan : Biaya

B. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Uang Rapel Gaji sebulan Pengurangan : Biaya Jabatan (5% x. Rp 10. 000) = Rp Iuran Pensiun = Rp Penghasilan Neto sebulan Penghasilan Neto setahun ( 12 x Rp 9. 300. 000, 00 ) PTKP setahun : - untuk diri sendiri Rp - tambahan WP kawin Rp Penghasilan Kena Pajak setahun PPh Pasal 21 setahun : 5% x Rp 50. 000, 00 = Rp 15% x Rp 35. 275. 000, 00 = Rp Rp PPh Pasal 21 sebulan Rp 7. 791. 000, 00 : 12 Rp PPh Pasal 21 Januari s. d Juni 2013 seharusnya adalah : 6 x Rp 649. 250, 00 PPh Pasal 21 yang sudah dipotong Januari s. d Juni 2013 6 x Rp 364. 250, 00 (dari perhitungan contoh A) PPh Pasal 21 untuk uang rapel 500. 000 24. 300. 000 2. 025. 000 Rp 10. 000 Rp Rp Rp 700. 000 9. 300. 000 111. 600. 000 Rp Rp 26. 325. 000 85. 275. 000 Rp 3. 895. 500 Rp Rp 2. 185. 500 1. 710. 000 2. 500. 000 5. 291. 000 7. 791. 000 649. 250

C. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Bonus Gaji setahun (12 x Rp 10.

C. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Pembayaran Bonus Gaji setahun (12 x Rp 10. 000, 00) Bonus Penghasilan bruto setahun Pengurangan : Biaya Jabatan (5% x. Rp 140. 000, 00) = Rp 7. 000, 00 *Biaya Jabatan dlm setahun maksimal Rp 6. 000, 00 Iuran Pensiun (12 x Rp 200. 000, 00) Penghasilan Neto setahun Gaji + Bonus PTKP setahun : 24, 300, 000 - untuk diri sendiri Rp 24. 300. 000 2, 025. 000 - tambahan WP kawin Rp 2. 025. 000 Penghasilan Kena Pajak setahun PPh Pasal 21 setahun atas Gaji + Bonus : 5% x Rp 50. 000, 00 = Rp 2. 500. 000 15% x Rp 55. 275. 000, 00 = Rp 8. 291. 250 10. 791. 250 *PPh Pasal 21 setahun dibulatkan PPh Pasal 21 atas Gaji (dari contoh B) PPh Pasal 21 atas Bonus Rp Rp 120. 000 140. 000 6. 000 2. 400. 000 Rp Rp 8. 400. 000 131. 600. 000 Rp Rp 26. 325. 000 105. 275. 000 10. 791. 000 7. 791. 000 3. 000

PPh Pasal 26 Wajib pajak luar negeri (baik orang pribadi maupun badan) selain bentuk

PPh Pasal 26 Wajib pajak luar negeri (baik orang pribadi maupun badan) selain bentuk usaha tetap Tarif Pasal 26: 20 % Penghasilan Bruto

Contoh Penghitungan PPh Pasal 26 Mike adalah karyawan asing yang bekerja pada perusahaan PT

Contoh Penghitungan PPh Pasal 26 Mike adalah karyawan asing yang bekerja pada perusahaan PT dira knsult. Mike sudah beristri, dan mempunyai seorang anak. Dalam bulan april 2014 mike memperleh gaji US$5, 000 sebulan. Kurs yang berlaku adalah Rp. 11. 500 per US$ 1. Perhitungan PPh ppsl 26: