PPDGJ III dr Agustina Sjenny Sp KJ PENDAHULUAN

  • Slides: 45
Download presentation
PPDGJ III dr. Agustina Sjenny, Sp. KJ

PPDGJ III dr. Agustina Sjenny, Sp. KJ

PENDAHULUAN • Tidak semua perilaku, pikiran, atau perasaan manusia yang nampak atau bermanifestasi secara

PENDAHULUAN • Tidak semua perilaku, pikiran, atau perasaan manusia yang nampak atau bermanifestasi secara berbeda, tidak lazim, atau “menyimpang” adalah gangguan jiwa • Terutama bila memakai ukuran “normalitas”, nilai-nilai pribadi, nilai budaya atau masyarakat, ataupun perasaan subyektif.

PENDAHULUAN • Dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila memenuhi kriteria gangguan jiwa. • Bila hanya

PENDAHULUAN • Dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila memenuhi kriteria gangguan jiwa. • Bila hanya terjadi penyimpangan atau konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang tidak dimasukkan ke dalam gangguan jiwa.

Kriteria Gangguan Jiwa • Kelompok gejala atau perilaku (yang bermakna), dan dapat ditemukan secara

Kriteria Gangguan Jiwa • Kelompok gejala atau perilaku (yang bermakna), dan dapat ditemukan secara klinis • Disertai dengan penderitaan (distress) pada kebanyakan kasus, • Berkaitan dengan terganggunya fungsi (disfungsi).

Kriteria Gangguan Jiwa • Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri berkaitan dengan tubuh dan kondisi

Kriteria Gangguan Jiwa • Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri berkaitan dengan tubuh dan kondisi tubuh/fisik. • Pemeriksaan fisik-psikis ggn jiwa-fisik; keluhan fisik-psikis • Evaluasi secara komprehensif evaluasi multiaksial

Evaluasi Multiaksial • • • Aksis I : Gangguan Jiwa Aksis II : Ciri

Evaluasi Multiaksial • • • Aksis I : Gangguan Jiwa Aksis II : Ciri Kepribadian /Ggn Kepribadian Aksis III : Kondisi/Penyakit Fisik/Medik Aksis IV : Stresor psikososial Aksis V : Kemampuan Adaptasi Psikososial Tertinggi dlm 1 th terakhir

Penggolongan Ggn Jiwa (PPDGJ III - ICD X) • F 0 : Ggn Mental

Penggolongan Ggn Jiwa (PPDGJ III - ICD X) • F 0 : Ggn Mental Organik, termasuk Ggn Mental Simptomatik • F 1 : Ggn Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif • F 2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham (Ggn Psikotik Nonorganik) • F 3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) • F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform dan Ggn yg Berkaitan dg Stres • F 5 : Sindrom Tingkah Laku yg Berhubungan dg Ggn Fisiologis dan Faktor Fisik • F 6 : Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa • F 7 : Retardasi Mental • F 8 : Gangguan Perkembangan Psikologis • F 9 : Ggn Perilaku dan Emosional dengan Onset Biasanya pada Masa kanak dan Remaja

PPDGJ III • F 0 -F 9 hierarkis • Ggn jiwa yang terletak dalam

PPDGJ III • F 0 -F 9 hierarkis • Ggn jiwa yang terletak dalam urutan di atas mempunyai gejala >> dari yang terletak di bawahnya. • Makin ke atas biasanya makin besar tingkat keparahan atau kedaruratannya, khususnya F 0, F 1, F 2, dan F 3.

F 0 : Gangguan Mental Organik Penyebab : • Penyakit pada otak, cedera, atau

F 0 : Gangguan Mental Organik Penyebab : • Penyakit pada otak, cedera, atau rudapaksa otak disfungsi otak • Penyakit pada tubuh yang mempengaruhi otak secara fisiologis disfungsi otak

F 0 : Gangguan Mental Organik • Disfungsi primer, yaitu akibat penyakit, rudapaksa, atau

F 0 : Gangguan Mental Organik • Disfungsi primer, yaitu akibat penyakit, rudapaksa, atau cedera langsung atau yang terjadi di otak, atau • Disfungsi sekunder, yaitu akibat penyakit dalam tubuh yang kemudian secara fisiologis/faali (bukan secara psikologis) mempengaruhi fungsi otak sehingga timbul gejala mental.

F 0 : Gangguan Mental Organik Gejala : • Ggn sensorium : ggn kesadaran,

F 0 : Gangguan Mental Organik Gejala : • Ggn sensorium : ggn kesadaran, perhatian • Ggn fs kognitif : ggn daya ingat, daya pikir, daya belajar • Ggn persepsi , isi pikiran, atau suasana perasaan dan emosi • Perubahan kepribadian atau perilaku

Delirium (F 05, F 1 x. 03, F 1 x. 40/1) • Gangguan kesadaran

Delirium (F 05, F 1 x. 03, F 1 x. 40/1) • Gangguan kesadaran (kesadaran berkabutkoma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian) • Plus: gangguan persepsi, proses pikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur -bangun • Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilangtimbul sepanjang hari. • Dapat bertumpang-tindih dengan demensia.

Demensia (F 00, F 01, F 02, F 03, F 1 x. 73) •

Demensia (F 00, F 01, F 02, F 03, F 1 x. 73) • Gangguan fungsi kognitif yg mencakup gangguan daya ingat (segera dan jangka pendek) • Dapat disertai: gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian • Penyebab: peny. Alzheimer, vaskular, dll. • Bukan sekedar proses penuaan biasa

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Zat psikoaktif adalah

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Zat psikoaktif adalah : • F 10 : Golongan alkohol • F 11 : Golongan opioida (misal : candu, morfin, heroin, dsb) • F 12 : Golongan kanabinoida (misal : ganja) • F 13 : Golongan sedativa atau hipnotika (misal : obat tidur) • F 14 : Golongan kokain • F 15 : Golongan stimulansia lain termasuk kafein • F 16 : Golongan halusinogenika • F 17 : Golongan tembakau • F 18 : Golongan zat pelarut yang mudah menguap • F 19 : Golongan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Diagnosis : gambaran

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif Diagnosis : gambaran klinis sindrom klinis : • Intoksikasi; • Penggunaan yang merugikan; • Sindrom ketergantungan; • Keadaan putus zat dengan delirium; • Ggn psikotik (organik); • Sindrom amnestik (organik); atau • Ggn mental lainnya (demensia, ggn kepribadian dan perilaku, dll)

Intoksikasi (F 1 x. 0) • Kondisi peralihan yg timbul akibat penggunaan zat psikoaktif

Intoksikasi (F 1 x. 0) • Kondisi peralihan yg timbul akibat penggunaan zat psikoaktif ggn kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya • Intensitas intoksikasi berkurang ~ waktu hilang bila tidak menggunakan lagi • Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat

Sindrom ketergantungan (F 1 x. 2) • Keinginan yang amat sangat kuat untuk menggunakan

Sindrom ketergantungan (F 1 x. 2) • Keinginan yang amat sangat kuat untuk menggunakan zat • Sulit untuk tdk menggunakan, menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan • Keadaan putus zat • Toleransi • Mengabaikan kenikmatan karena zat lain • Meningkatnya waktu yang dipakai untuk mendapatkan, menggunakan, atau pulih dari pengaruhnya

Keadaan putus zat (F 1 x. 3) • Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan

Keadaan putus zat (F 1 x. 3) • Sekelompok gejala dengan aneka bentuk dan keparahan yang terjadi pada penghentian zat sesudah penggunaan zat yang terus-menerus dan dalam jangka panjang dan/atau dosis tinggi • Pasien akan melaporkan bahwa gejala ini akan mereda bila meneruskan pemakaian • Onset dan perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan jenis zat • Dapat dengan komplikasi kejang

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif • Hal lain

F 1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif • Hal lain yg dipakai untuk membuktikan bhw ggn jiwa yang terjadi adalah akibat dari zat psikoaktif berdasarkan : – Laporan individu – Pemeriksaan darah, urin – Bukti lain, misal : adanya zat itu pada pasien

F 2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Ciri khas : • gejala

F 2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Ciri khas : • gejala psikotik yang cukup bermakna dan yang tidak disebabkan oleh Gangguan Mental Organik (F 0) dan Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat Psikoaktif (F 1).

F 2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Gejala psikotik : • halusinasi,

F 2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Gejala psikotik : • halusinasi, • perilaku gaduh gelisah, kacau, • aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, • perilaku katatonik, • pembicaraan yang kacau-tanpa tilikan yang baik • waham

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : • F 20 : Skizofrenia – gejala khas skizofrenia ≥ 1 bulan • F 21 : Ggn Skizotipal – tidak pernah ditemukan gejala psikotik, tapi dimasukkan ke dalam blok ini krn tmsk dlm kelg skizofrenia

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : • F 22 : Ggn Waham Menetap – hanya terdapat waham yang tidak aneh, ≥ 3 bulan • F 23 : Ggn Psikotik Akut dan Sementara – gejala psikotik yang timbul akut (onset < 2 minggu dari keadaan premorbid yang normal) sembuh sempurna < 3 bulan

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : • F 24 : Gangguan Waham Terinduksi – waham pada satu atau lebih orang akibat ia atau mereka diinduksi oleh seorang penderita ggn waham yang akrab sekali hubungannya dengan dirinya/mereka

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini

F 2 : Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham Yang tergolong dalam blok ini adalah : • F 25 : Gangguan Skizoafektif – terdapat episode psikotik – terdapat gejala skizofrenia dan gejala mood/afektif secara bersama-sama dalam episode itu • F 28 : Gangguan Psikotik Lainnya – untuk gangguan psikotik nonorganik tapi tidak memenuhi kriteria F 20 – F 25

F 3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Ciri khas : • Perubahan suasana perasaan

F 3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Ciri khas : • Perubahan suasana perasaan yg bermakna : – depresi (yang dapat disertai kecemasan) – elasi/peningkatan suasana perasaan (manik) • Sifat episodik, berulang, atau dapat pula bersifat kronis berkepanjangan • Dapat disertai gejala psikotik – bila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi manik/depresi masih berlangsung

F 3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Yang termasuk dalam blok ini adalah :

F 3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Yang termasuk dalam blok ini adalah : • F 30 : Episode Manik • F 31 : Ggn Afektif Bipolar (manik dan depresif) • F 32 : Episode Depresif • F 33 : Episode Depresif Berulang • F 34 : Ggn Suasana Perasaan (Mood) Menetap • F 38 : Ggn Suasana Perasaan Lainnya

Kriteria diagnosis depresi • Kriteria Mayor : – Afek depresi – Mudah lelah, kehilangan

Kriteria diagnosis depresi • Kriteria Mayor : – Afek depresi – Mudah lelah, kehilangan minat – Kehilangan ide • Kriteria Minor : – – – – Konsentrasi menurun Pesimis thd masa depan Gangguan makan Gangguan tidur Usaha bunuh diri Merasa bersalah, harga diri menurun Merasa hampa

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres Ciri

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres Ciri khas : • Kecemasan, • Fobia, • Obsesif-kompulsif, • Reaksi terhadap stres, • Disosiatif, atau • Somatoform

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres •

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres • Ggn dlm perasaan, perilaku atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien • Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik • Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres •

F 4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres • • • Gg. Anxietas Menyeluruh Gg. Panik Gg. Anxietas Fobik Gg. Obsesif-Kompulsif Gg. Somatoform Gg. Disosiatif

F 5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub dg Gg Fisiologis dan Faktor Fisik Termasuk

F 5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub dg Gg Fisiologis dan Faktor Fisik Termasuk dalam kelompok ini: • Gg Makan (F 50) – Anoreksia Nervosa, Bulimia Nervosa • Gg Tidur Non-organik (F 51) – Insomnia, hipersomnia, somnabulisme, night terror, nightmare • Disfungsi Seksual non-organik (F 52) – Kurang/hilangnya nafsu seksual, kegagalan respons genital, ejakulasi dini, vaginismus, dorongan seksual berlebihan, dll.

F 6. Gangguan Kepribadian • Pola perilaku yg tertanam dalam, berlangsung lama, yang muncul

F 6. Gangguan Kepribadian • Pola perilaku yg tertanam dalam, berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal. • Pola ini menunjukkan deviasi bermakna dibandingkan dengan umumnya orang • Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial

Gangguan Kepribadian (F 60) • GK Paranoid • GK Skizoid • GK Dissosial •

Gangguan Kepribadian (F 60) • GK Paranoid • GK Skizoid • GK Dissosial • GK Emosional tak stabil • GK Histrionik, narsisistik • GK Anankastik • GK Menghindar • GK Dependen

F 7. Retardasi Mental • Perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap • Ditandai

F 7. Retardasi Mental • Perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap • Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan • Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi. kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial • Dapat terjadi dengan/tanpa gg. jiwa atau gg. fisik lain

Retardasi Mental • RM Ringan (F 70) – IQ 50 -69 – Educable, dapat

Retardasi Mental • RM Ringan (F 70) – IQ 50 -69 – Educable, dapat mandiri • RM Sedang (F 71) – IQ 35 -49 – Lazim ditemui disabilitas fisik – Trainable, dapat melakukan fungsi sehari-hari namun memerlukan pengawasan

Retardasi Mental • RM Berat (F 72) – IQ 20 -34 – Disabilitas motorik

Retardasi Mental • RM Berat (F 72) – IQ 20 -34 – Disabilitas motorik mencolok • RM Sangat Berat (F 73) – IQ <20 – Vegetatif – Senantiasa memerlukan bantuan

Gangguan Perkembangan (F 80 -90) • Umumnya mempunyai gambaran sbb: a) Onset bervariasi selama

Gangguan Perkembangan (F 80 -90) • Umumnya mempunyai gambaran sbb: a) Onset bervariasi selama masa bayi/anak b) Hendaya/kelambatan perkembangan fungsi yang berhubungan erat dengan kematangan SSP c) Berlangsung terus-menerus tanpa remisi & kekambuhan yg khas untuk banyak gangguan jiwa • • Gangguannya tidak mempengaruhi seluruh aspek intelegensi Hendayanya berkurang secara progresif dg bertambahnya usia anak

Gangguan Perkembangan (F 80 -90) • • GP khas berbicara dan berbahasa (F 80)

Gangguan Perkembangan (F 80 -90) • • GP khas berbicara dan berbahasa (F 80) GP belajar khas (F 81): – Membaca, mengeja, berhitung • GP motorik khas (F 82) • GP pervasif (F 84): – – Abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial & pola komunikasi, minat & gerakan yang stereotipik, berulang dan terbatas Tdd. Autisme, Sindrom Rett, Sindrom Asperger, dll

F 9. GPE masa Kanak & Remaja • Gg Hiperkinetik (F 90) – Kurangnya

F 9. GPE masa Kanak & Remaja • Gg Hiperkinetik (F 90) – Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif – Aktivitas berlebih: ber-pindah 2 kegiatan tanpa menyelesaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan – Harus nyata dalam lebih dari satu situasi (mis. di rumah, di sekolah, di klinik) – Onset dini (dalam 5 tahun pertama)