i HOME Home Pendahuluan Isi Good Luck Penutup

  • Slides: 68
Download presentation
i HOME Home Pendahuluan Isi Good Luck Penutup Home Next

i HOME Home Pendahuluan Isi Good Luck Penutup Home Next

i PENDAHULUAN Home Pendahuluan Isi Penutup Klik Salah Satu Menu yang Anda Inginkan Back

i PENDAHULUAN Home Pendahuluan Isi Penutup Klik Salah Satu Menu yang Anda Inginkan Back Home Next

i ISI Home Peluang Pendahuluan Isi Penutup Materi Latihan Soal Back Home Next

i ISI Home Peluang Pendahuluan Isi Penutup Materi Latihan Soal Back Home Next

Peluang Home Pendahuluan Isi i Standar Kompetensi : Memahami peluang kejadian sederhanal Kompetensi Dasar

Peluang Home Pendahuluan Isi i Standar Kompetensi : Memahami peluang kejadian sederhanal Kompetensi Dasar : 1. 1 menentukan ruang sampel suatu percobaan 1. 2 menentuka peluang suatu kejadian sederhana Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan, 2. Siswa dapat menentukan ruang sampel dan titik sampel suatu percobaan, 3. Siswa dapat menghitung peluangb masing-masing titik sampel pada ruang sampel suatu percobaan, 4. Siswa dapat menghitung nilai peluang suatu kejadian Penutup Back Home

Materi Home Pendahuluan Isi i PENGERTIAN PERCOBAAN, RUANG CONTOH DAN KEJADIAN PELUANG SUATU KEJADIAN

Materi Home Pendahuluan Isi i PENGERTIAN PERCOBAAN, RUANG CONTOH DAN KEJADIAN PELUANG SUATU KEJADIAN DAN KOMPLEMENNYA PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Penutup Back Home Next

i PENGERTIAN PERCOBAAN, RUANG CONTOH DAN KEJADIAN Home Pendahuluan Isi 1. n Percobaa l

i PENGERTIAN PERCOBAAN, RUANG CONTOH DAN KEJADIAN Home Pendahuluan Isi 1. n Percobaa l dan hasi n Percobaa 2. Ruang tau a h o t n Co Ruang l Sampe 3. ian Kejad Penutup Back Home Next

i 1. Percobaan dan hasil Percobaan Kegiata melempar sekeping mata uang Home logam(satu atau

i 1. Percobaan dan hasil Percobaan Kegiata melempar sekeping mata uang Home logam(satu atau beberapa kali) dinamakan percobaan. Hasil percobaan pada pelemparan Pendahuluan Isi Penutup sekeping mata uang logam adalah munculnya sisi gambar G atau munculnya sisi tulisan T. Pada percobaan melempar sebuah dadu bersisi enam, hasil yang mungkin muncul adalah satu dari enam sisi, yaitu mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Back Home

2. Ruang Contoh atau Ruang Sampel i Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul

2. Ruang Contoh atau Ruang Sampel i Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul Home dalam percobaan melepar sekeping mata uang logam, ditulis {G, T}, disebut ruang contoh atau ruang sampel Pendahuluan percobaan itu. Ruang contoh biasanya diberi lambang huruf S. Anggota-anggota dari ruang contoh disebut titik Isi contoh. Dalam teori himpunan, ruang contoh adalah himpunan semesta, sedangan titik contoh adalah anggota-anggota dari himpunan semesta itu. Penutup Back Home

i 3. Kejadian Himpunan bagian dari ruang contoh S disebut Home kejadian atau peristiwa.

i 3. Kejadian Himpunan bagian dari ruang contoh S disebut Home kejadian atau peristiwa. 1. Kejadian sederhan atau kejadian elementer Kejadian sederhana atau kejadian elementer adalah Pendahuluan suatu kejadian yang hanya mempunyai satu titik contoh. Pada percobaan melempar dadu bersisi enam, kejadian- Isi kejadian sederhana adalah: – {1} yaitu kejadian munculnya mata dadu 1, dan – {6} yaitu kejadian munculnya mata dadu 6. Penutup Back Home

PELUANG SUATU KEJADIAN DAN KOMPLEMENNYA Home 1. Menghitung Peluang dengan Pendekatan Frekuensi Nisbi Pendahuluan

PELUANG SUATU KEJADIAN DAN KOMPLEMENNYA Home 1. Menghitung Peluang dengan Pendekatan Frekuensi Nisbi Pendahuluan Isi 4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian i 2. Menghitung peluang dengan Pendekatan Definisi Peluang Klasik 3. Menghitung Peluang dengan Menggunakan Ruang Contoh 5. Peluang Komple men Suatu Kejadian Penutup Back Home Next

1. Menghitung Peluang dengan Pendekatan i Frekuensi Nisbi Home Pendahuluan Misalkan suatu percobaan dilakukan

1. Menghitung Peluang dengan Pendekatan i Frekuensi Nisbi Home Pendahuluan Misalkan suatu percobaan dilakukan sebanyak n kali. Jika kejadian A muncul sebanyak K kali (0 ≤ k ≤ n), maka frekuensi nisbi munculnya Isi Penutup kejadian A ditentukan dengan rumus : F(A) = Back Home Next

i Jika nilai n mendekati tak hingga, maka Home nilai cenderung konstant mendekati nilai

i Jika nilai n mendekati tak hingga, maka Home nilai cenderung konstant mendekati nilai tertentu. Nilai tertentu ini adalah nilai Pendahuluan peluang munculnya kejadian A. Dengan demikian, nilai peluang munculnya Isi Penutup kejadian A ditentukan dalam rumus : P(A) = Back Home Next

i CONTOH Untuk lemparan sebanyak 10 kali, Home Pendahuluan Isi didapat hasil munculnya gambar

i CONTOH Untuk lemparan sebanyak 10 kali, Home Pendahuluan Isi didapat hasil munculnya gambar sebanyak 6 kali. Dalam hal demikian, dikatakan frekuensi munculnya gambar adalah 6 kali. Frekuensi Nisbi munculnya gambar sama dengan = 0, 6 Penutup Back Home

i 2. Menghitung peluang dengan Pendekatan Definisi Peluang Klasik Misalkan dalam sebuah percobaan Home

i 2. Menghitung peluang dengan Pendekatan Definisi Peluang Klasik Misalkan dalam sebuah percobaan Home menyebabkan munculnya n hasil yang mungkin dengan Pendahuluan masing-masing hasil mempunyai kesempatan yang sama. Jika kejadian E dapat muncul sebanyak k kali , maka peluang kejadian E ditentukan dengan rumus: Isi P(A) = Penutup Back Home Next

i Contoh: Home Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bingan-bilangan asli Pendahuluan 1,

i Contoh: Home Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bingan-bilangan asli Pendahuluan 1, 2, 3, . . . , 9. Jika A adalah kejadian munculnya bilangan genap, Hitunglah Isi nilai peluang kejadian A. Penutup Back Home Next

Jawab: i Karena pengambilangan secara acak, maka bilangan-bilangan itu memiliki Home kesempatan yang sama

Jawab: i Karena pengambilangan secara acak, maka bilangan-bilangan itu memiliki Home kesempatan yang sama untuk terambil, sehingga n = 9. Kejadian E adalah kejadian Pendahuluan Isi Penutup munculnya bilangan genap, yaitu 2, 4, 6, 8, sehingga k = 4. P(A) = = Jadi, nilai peluang kejadian A adalah . Back Home

i 3. Menghitung Peluang dengan Menggunakan Ruang Contoh Misalkan S adalah ruang contoh dari

i 3. Menghitung Peluang dengan Menggunakan Ruang Contoh Misalkan S adalah ruang contoh dari sebuah percobaan dan masing-masing dari anggota S memiliki Home kesempatan yang sama untuk muncul. Jika A adalah suatu kejadian dengan A S maka peluang kejadian A ditentukan dengan rumus: Pendahuluan P(E)= Isi n(E) adalah banyak anggota dalam kejadian E. Penutup n(S) adalah banyak anggota dalam himpunan ruang contoh S Back Home Next

i Contoh: Home dilempar Pendahuluan secara bersama-sama sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang kejadian

i Contoh: Home dilempar Pendahuluan secara bersama-sama sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang kejadian munculnya mata Isi dadu pertama angka 6. Penutup Back Home Next

i Jawab: S={(1, 1), (1, 2), (1, 3), . . . , (6, 4),

i Jawab: S={(1, 1), (1, 2), (1, 3), . . . , (6, 4), (6, 5), (6, 6)} dengan banyak Home anggota S = 6 x 6 = 36, sehingga n(S)= 36. Misalkan E 1 adalah kejadian munculnya mata dadu Pendahuluan pertama angka 6, maka E 1={(6, 1), (6, 2), (6, 3), (6, 4), (6, 5), (6, 6)} sehingga n(E 1)=6. Isi P(E) = = = Jadi, peluang munculnya mata dadu pertama angka 6 Penutup adalah: . Back Home

i 4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau Home peristiwa

i 4. Frekuensi Harapan Suatu Kejadian Frekuensi harapan adalah banyak kejadian atau Home peristiwa yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan. Pendahuluan Misalkan sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(E) adalh peluang kejadian E. Frekuensi harapan kejadian E ditentukan dengan aturan : Isi Fh(E) = n x P(E) Penutup Back Home Next

i Contoh: Home Pendahuluan Isi Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 300 kali. Hitunglah

i Contoh: Home Pendahuluan Isi Sebuah dadu bersisi enam dilempar sebanyak 300 kali. Hitunglah frekuensi harapan untuk kejadian munculnya mata dadu angka ganjil. Penutup Back Home Next

i Jawab: Banyaknya percobaan n= 300. Home Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu

i Jawab: Banyaknya percobaan n= 300. Home Misalkan E adalah kejadian munculnya mata dadu angka ganjil, maka P(E) = . Pendahuluan Fh(E) = n x P(E) = 300 x = 150 Jadi, frekuensi harapan munculnya Isi mata dadu angka ganjil adalah 150 kali. Penutup Back Home

i 5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian Misalkan: Home E adalah kejadian munculnya mata dadu

i 5. Peluang Komplemen Suatu Kejadian Misalkan: Home E adalah kejadian munculnya mata dadu angka 1 maka E ={1}. Pendahuluan E’ adalah kejadian munculnya mata dadu bukan angka 1, maka E’ = {2, 3, 4, 5, 6}. Isi Dalam komplemen kejadian E atau sebaliknya. Penutup Back Home Next

i Jika E’ adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian E’ ditentukan dengan aturan:

i Jika E’ adalah komplemen kejadian E, maka peluang kejadian E’ ditentukan dengan aturan: Home Pendahuluan P(E’) = 1 - P(E) Isi P(E) adalah peluang kejadian E dan Penutup P(E’) adalah peluang komplemen kejadian E. Back Home Next

i Contoh: Home Pendahuluan Isi Sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Berapa peluang kejadian

i Contoh: Home Pendahuluan Isi Sebuah dadu bersisi enam dilempar sekali. Berapa peluang kejadian munculnya mata dadu bukan angka 2. Penutup Back Home Next

i Jawab: Misalkan E’ adalah kejadian munculnya Home mata dadu bukan angka 2, maka

i Jawab: Misalkan E’ adalah kejadian munculnya Home mata dadu bukan angka 2, maka E = {2} dan P(E) = Pendahuluan Sehingga berlaku hubungan P(E’)= 1 -P(E) Isi P(E’)= 1 - = Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu Penutup bukan 2 adalah . Back Home

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Home Pendahuluan Isi Penutup 1. Menghitung Peluang Gabungan Dua Kejadian 3.

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK Home Pendahuluan Isi Penutup 1. Menghitung Peluang Gabungan Dua Kejadian 3. Menghitung Peluang Kejadian Bersyarat i 2. Menghitung Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas 4. Peluang Kejadian pada Pengambilan Contoh Back Home

i 1. Menghitung Peluang Gabungan Dua Kejadian A. Peluang gabungan Dua Kejadian Home Pendahuluan

i 1. Menghitung Peluang Gabungan Dua Kejadian A. Peluang gabungan Dua Kejadian Home Pendahuluan Isi Penutup Peluang gabungan dua kejadian (kejadian A atau kejadian B)dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut. Misalkan A dan B adalah dua kejadian yang berbeda dalam ruang contoh S, maka peluang kejadian A B ditentukan dengan aturan: P(A B) = P(A) + P(B) – P(A B) Back Home Next

i Contoh Home Pendahuluan Sebuah dadu bersisi enam dilempar satu kali. Hitunglah peluang munculnya

i Contoh Home Pendahuluan Sebuah dadu bersisi enam dilempar satu kali. Hitunglah peluang munculnya mata dadu angka ganjil atau angka prima! Isi Penutup Back Home Next

Jawab i Ruang contoh dalam percobaan ini adalah S={1, 2, 3, 4, 5, 6}.

Jawab i Ruang contoh dalam percobaan ini adalah S={1, 2, 3, 4, 5, 6}. Home Kejadian A adalah kejadian mata dadu angka ganjil, A {1, 3, 5} sehingga n(A) = 3. P(A) = = = Pendahuluan Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu angka prima, B ={2, 3, 5} sehinnga n(B) = 3. Isi P(B) = = Kejadian A B adalah {3, 5}, sehingga n(A B) = 2. Penutup Back Home Next

i P(A B) = = = Peluang munculnya mata angka dadu Home angka prima:

i P(A B) = = = Peluang munculnya mata angka dadu Home angka prima: P(A B) = P(A) + P(B) – P(A B) = + - = Pendahuluan Isi Jadi peluang kejadian munculnya mata dadu angka ganjil atau angka prima adalah Penutup . Back Home Next

i Home Pendahuluan B. Peluang Gabungan dan Dua Kejadian yang Saling lepas Pada pelemparan

i Home Pendahuluan B. Peluang Gabungan dan Dua Kejadian yang Saling lepas Pada pelemparan dadu bersisi enam sebanyak satu kali, misalkan terjadi kejadian berikut: • Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu angka < 3, maka A = {1, 2}. • Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu angka 4, maka B = {4, 5, 6}. Isi Penutup Back Home Next

i Dari diagram Venn pada gambar tersebut tampak bahwa himpunan A Home dan himpunan

i Dari diagram Venn pada gambar tersebut tampak bahwa himpunan A Home dan himpunan B tidak mempunyai anggota yang sama, sehingga A dan B merupakan dua himpuan yang saling Pendahuluan lepas atau saling asing (disjoint set). Dalam hal demikian kejadian A, Isi dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling lepas atau saling asing Penutup (mutually exclusive). Back Home Next

i Jika A dan B merupakan dua kejadian Home yang saling lepas, maka peluang

i Jika A dan B merupakan dua kejadian Home yang saling lepas, maka peluang gabungan dua kejadian yang saling lepas Pendahuluan itu ditentukan dengan aturan P(A B) = P(A) + P(B) Isi Penutup Back Home Next

i contoh Home Sebuah dadu bersisi enam dilempar satu kali. Berapa Pendahuluan peluang kejadian

i contoh Home Sebuah dadu bersisi enam dilempar satu kali. Berapa Pendahuluan peluang kejadian munculnya mata dadu angka < 3 atau 4? Isi Penutup Back Home Next

i jawab Home Pendahuluan Isi Misalkan, A adalah kejadian munculnya mata dadu angka <

i jawab Home Pendahuluan Isi Misalkan, A adalah kejadian munculnya mata dadu angka < 3, maka A = {1, 2} dan n(A) = 2 B adalah kejadian munculnya mata dadu angka 4, maka B = { 4, 5, 6} dan n(B) = 3 P(A) = = P(B) = = Penutup Back Home Next

i Karena A = {1, 2} dan B = { 4, 5, 6} tidak

i Karena A = {1, 2} dan B = { 4, 5, 6} tidak Home Pendahuluan Isi Penutup mempunyai anggota yang sama, maka A dan B merupakan dua kejadian yang saling lepas, sehingga P(A B) = P(A) + P(B)= + = . Jadi, peluang kejadian munculnya mata dadu angka < 3 atau mata dadu angka 4 adalah . Back Home

i Home Pendahuluan Isi Penutup 2. Menghitung Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas Untuk

i Home Pendahuluan Isi Penutup 2. Menghitung Peluang Dua Kejadian yang Saling Bebas Untuk memahami pengertian dua kejadian yang saling bebas, simaklah percobaan berikut. Dua buah dadu bersisi enam dilemparkan bersama satu kali. Misalkan: • Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu pertama angka 2, maka A = {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, 4), (2, 5), (2, 6)} • Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu kedua angka 5, maka B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (6, 5)} Back Home Next

i Kejadian munculnya angka 2 pada dadu pertama tidak terpengaruh oleh kejadian munculnya angka

i Kejadian munculnya angka 2 pada dadu pertama tidak terpengaruh oleh kejadian munculnya angka 5 pada dadu kedua. Begitu Home pula, kejadian munculnya angka 5 pada dadu kedua tidak terpengaruh oleh kejadian Pendahuluan munculnya angka 2 pada dadu pertama. hal Isi Dalam kejadian B disebut dua kejadian yang saling Penutup bebas. Back Home Next

i Jadi kejadian A dan kejadian B Home disebut dua kejadian yang saling bebas

i Jadi kejadian A dan kejadian B Home disebut dua kejadian yang saling bebas Pendahuluan jika A tidak terpengaruh oleh kejadian B atau sebaliknya Isi kejadian B tidak terpengaruh oleh kejadian A. Penutup Back Home Next

i Contoh Dua keping mata uang logam dilempar Home secara bersamaan sebanyak satu kali.

i Contoh Dua keping mata uang logam dilempar Home secara bersamaan sebanyak satu kali. Kejadian A adalah kejadian munculnya sisi gambar pada Pendahuluan mata uang pertama, sedangkan kejadian B adalah kejadian munculnya sisi gambar yang Isi Penutup sama untuk kedua mata uang logam itu. Periksalah apakah kejadian A dan kejadian B merupakan duan kejadian yang saling bebas? Back Home Next

i Jawab: Ruang contoh pada percobaan ini adalah S = {(G, G), (G, T),

i Jawab: Ruang contoh pada percobaan ini adalah S = {(G, G), (G, T), (T, G), (T, T)}, n(S) = 4. Home Kejadian A {(G, G), (G, T)}, n(A) = 2 P(A) = = = Kejadian B {(T, G), (T, T)}, n(B) = 2 P(B) = = = Pendahuluan Isi Penutup Kejadian A B ={(G, G)}, n(A B) = 1 P(A B) = = Dari hasil perhitungan di atas ternyata berlaku hubungan: = x P(A B) P(A) P(B) Oleh karena P(A B) = P(A) X P(B) , maka kejadian A dan kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas. Back Home

i 3. Menghitung Peluang Kejadian Bersyarat Pengertian kejadian bersyarat dipahami melalui percobaan berikut. Misalkan

i 3. Menghitung Peluang Kejadian Bersyarat Pengertian kejadian bersyarat dipahami melalui percobaan berikut. Misalkan pada percobaan melempar dadu bersisi enam sebanyak satu kali, Home akan ditentukan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil jika disyaratkan kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi terlebih dahulu ditulis disebut kejadian bersyarat. Sehingga dapat Pendahuluan disimpulkan bahwa kejadian bersyarat merupakan kejadian munculnya mata dadu angka ganjil yang ditentukan oleh persyaratan kejadian munculnya mata dadu angka prima terjadi terlebih dahulu ditulis . Isi Secara umum, kejadian A dengan syarat kejadian B lebih dahulu ditulis . Sebaliknya, jika kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi dulu ditulis . Penutup Back Home Next

i Home Pendahuluan Untuk menghitung peluang kejadian bersyarat digunakan rumus berikut. P = ,

i Home Pendahuluan Untuk menghitung peluang kejadian bersyarat digunakan rumus berikut. P = , P(B) 0 Isi atau Penutup P = , P(A) 0 Back Home Next

i Contoh: Dua buah dadu bersisi enam Home dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali.

i Contoh: Dua buah dadu bersisi enam Home dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah peluang kejadian Pendahuluan munculnya angka 1 untuk dadu kedua dengan syarata kejadian munculnya Isi jumlah kedua dadu kurang dari 4 terjadi lebih dulu! Penutup Back Home Next

i Jawab: Home Pendahuluan Isi Penutup Ruang contoh pada percobaan ini adalah S, dengan

i Jawab: Home Pendahuluan Isi Penutup Ruang contoh pada percobaan ini adalah S, dengan n(S) = 6 x 6 = 36. Misalkan: A adalah kejadian munculnya angka 1 untuk dadu kedua, maka A = {(1, 1), (2, 1), (3, 1), (4, 1), (5, 1), (6, 1)} P(A)= = B adalah kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu kurang dari 4, maka B = {(1, 1), (1, 2), (2, 1)} = = (A B) = {(1, 1), (2, 1)} = = Back Home Next

i Peluang kejadian bersyarat adalah: P = = = Home Pendahuluan Jadi, peluang kejadiaan

i Peluang kejadian bersyarat adalah: P = = = Home Pendahuluan Jadi, peluang kejadiaan munculnya angka dadu 1 pada dadu kedua dengan syarat kejadian munculnya Isi jumlah kedua mata dadu kurang dari 4 terjadi lebih dulu adalah P = . Penutup Back Home

i 4. Peluang Kejadian pada Pengambilan Contoh Beberapa percobaan dalam teori peluang Home kadang-kadang

i 4. Peluang Kejadian pada Pengambilan Contoh Beberapa percobaan dalam teori peluang Home kadang-kadang harus dilakukan melalui proses pengambilan contoh. Pengambilan kartu yang Pendahuluan dilakukan secara acak disebut pengambilan contoh acak. Isi Proses pengambilan contoh sebuah kartu sebanyak dua kali secara berurutan dapat Penutup dilakukan dengan cara sebagi berikut. Back Home Next

i A. Pengambilan Contoh dengan pengembalian Misalkan kartu pertama telah diambil. Home Kartu ini

i A. Pengambilan Contoh dengan pengembalian Misalkan kartu pertama telah diambil. Home Kartu ini dikembalikan lagi sehingga jumlah kartu tetap seperti jumlah kartu semula. Pendahuluan Kemudian kartu-kartu tersebut dikocok lagi, baru diambil kartu yang kedua. Proses Isi pengambilan contoh dengan cara seperti ini disebut Penutup pengmbilan contoh dengan pengembalian. Back Home Next

i Misalkan dari satu set kartu remi akan diambil sebuah kartu sebanyak dua kali

i Misalkan dari satu set kartu remi akan diambil sebuah kartu sebanyak dua kali secara berurutan. Berapa peluang kejadian terambil kartu As pada pengambilan pertama dan kartu King pengmbilan kedua, kalau kartu yang telah diambil pada pengambilan pertama dikembalikan? Home Pendahuluan Jawab: • Misalkan E 1 adalah kejadian terambilnya kartu as pada pengambilan pertama, dan E 2 adalah kejadian terambilnya kartu King pada pengambilan kedua, maka P(E 1) = = Isi Penutup P(E 2) = = • Perhatikan bahwa E 1 dan E 2 merupakan dua kejadian yang saling bebas, maka = P(E 1) x P(E 2) = x = . • Jadi, peluang kejadian terambilnya kartu As pada pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua adalah = . Back Home Next

B. Pengambilan contoh tanpa pengembalian i Misalkan kartu pertama telah diambil. Kartu Home yang

B. Pengambilan contoh tanpa pengembalian i Misalkan kartu pertama telah diambil. Kartu Home yang telah diambil itutidak dikembalikan. Jika jumlah kartu semula n, maka jumlah kartu berikutnya menjadi (n - 1). Kartu-kartu Pendahuluan sebanyak (n - 1) buah itu dikocok, kemudian diambil kartu kedua. Proses pengembalian Isi contoh dengan cara seperti ini disebut pengembalian contoh tanpa pengembalian. Penutup Back Home Next

i Masalah yang sama sepertia dalam pasal A, akan tetap . kartu yang diambil

i Masalah yang sama sepertia dalam pasal A, akan tetap . kartu yang diambil pada pengambilan pertama dikembalikan. • pengambilan pertama, maka Home P(E 1) = • Pendahuluan Misalka E 1 adalah kejadian terambilnya kartu As pada = Kartu yang telah diambil pada pengambilan pertamantidak dikembalikan, sehingga jumlah kartu yang sekarang menjadi (52 – 1) = 51 lembar. Misalkan E 2 adalah kejadian Isi terambilnya kartu King pada pengambilan kedua (kejadian E 2 ditentukan oleh syarat kejadian E 1), maka P (E 2│E 1) = Penutup Back Home Next

i E │E Karena merupakan kejadian 2 1 bersyarat, maka Home P(E 1 E

i E │E Karena merupakan kejadian 2 1 bersyarat, maka Home P(E 1 E 2) = P(E 1) x P( E │E ) = 2 X 1 = Pendahuluan Jadi, peluang kejadian terambilnya Isi kartu As pada pengambilan pertama dan kartu King pada pengambilan kedua Penutup (tanpa pengembalian) adalah Back . Home Next

i Contoh: Sebuah kotak berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam

i Contoh: Sebuah kotak berisi 5 bola hitam dan 3 bola putih. Dari dalam kotak itu diambil satu bola secara Home berurutan sebanyak dua kali. Setelah bola pertama diambil, bola itu tidak dikembalikan, langsung Pendahuluan Isi diambil bola yang kedua. Hitunglah peluang kejadian yang terambil itu: a. Bola hitam pada pengambilan pertama maupun pengambilan kedua. b. Bola hitam pada pengambilan pertama dan bola Penutup putih pada pengambilan kedua. Back Home Next

i Jawab: Misalkan ditetapkan kejadian-kejadian berikut: • E 1 adalah kejadian terambilnya bola hitam

i Jawab: Misalkan ditetapkan kejadian-kejadian berikut: • E 1 adalah kejadian terambilnya bola hitam pada pengambilan pertama, Home • E 2 adalah kejadian terambilnya bola hitam pada pengambilan kedua, dan Pendahuluan • E 3 adalah kejadian terambilnya bola putih pada pengambilan kedua. Isi Dalam perhitungan berikut ini, perlu diingat bahwa bola yang telah diambil pada pengambilan pertama tidak Penutup dikembalikan. Back Home Next

i a. Peluang terambilnya bola hitam pada pengambilan pertama adalah P(E 1) = .

i a. Peluang terambilnya bola hitam pada pengambilan pertama adalah P(E 1) = . • Peluang terambilnya bola hitam pada Home pengambilan kedua setelah bola hitam diambil pada pengambilan pertama adalah . Pendahuluan Isi E 2│E 1 • Karena merupakan kejadian bersyarat, maka berlaku hubungan P(E 1 P(E 2│E 1) E 2) = P(E 1) x = x = • Jadi, peluang yang terambil itu bola hitam pada pengambilan pertama maupun pengambilan Penutup kedua adalah P(E 1 E 2 ) = . Back Home Next

i b. Peluang terambilnya bola hitam pada pengambilan pertama adalah P(E 1) = .

i b. Peluang terambilnya bola hitam pada pengambilan pertama adalah P(E 1) = . • Peluang terambilnya bola putih pada pengambilan Home kedua setelah bola hitam diambil pada pengambilan pertama adalah P(E 3 │ E 1) = . Pendahuluan Isi E 3 │ E 1 • Karena merupakan kejadian bersyarat, maka berlaku hubungan: P(E 1 P(E 3│E 1) E 3) = P(E 1) x = x = • Jadi, peluang yang terambil itu bola hitam pada pengambilan pertama dan bola putih pada Penutup pengambilan kedua adalah P(E 1 Back E 3 ) = Home .

LATIHAN SOAL Home Pendahuluan Isi Penutup i 1. Dalam kantong ada 6 kelereng merah

LATIHAN SOAL Home Pendahuluan Isi Penutup i 1. Dalam kantong ada 6 kelereng merah dan 5 kelereng putih. Jika diambil 4 kelereng sekaligus secara acak, tentukan peluang terambil: a. kelereng merah; b. kelereng putih; c. 2 merah dan 2 putih; d. 3 merah dan 1 putih. 2. Tentukan peluang kejadian-kejadian berikut. a. Setiap orang hidup pasti memerlukan makan. b. Dalam pelemparan sebuah dadu, berapakah peluang munculnya angka-angka di bawah 10? 3. Dua buah dadu dilepar sekaligus. Jika x dadu pertama dan y dadu kedua, tentukan peluang terambilnya: a. A = {(x, y) | y = 3}; c. C = {( x, y) | y = x + 1}; b. B = {( x, y) | x + y = 10}; d. D = {( x, y) | x + 2 y = 12}. Back Home Next

i Home Pendahuluan Isi Penutup 4. Dalam suatu kotak terdapat 10 bola, di mana

i Home Pendahuluan Isi Penutup 4. Dalam suatu kotak terdapat 10 bola, di mana 6 bola berwarna merah dan empat bola berwarna putih. Jika 2 bola diambil sekaligus, berapakah peluang munculnya bola: a. merah, b. putih? 5. Dalam satu set kartu bridge, berapakah peluangnya jika terambil: a. kartu As berwarna merah, b. kartu bernomor yang kurang dari 6, c. kartu bernomor lebih dari 4? 6. Sekeping mata uang dan sebuah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Berapa peluang munculnya angka pada mata uangdan bilangan genap pada mata dadu? Back Home Next

i Home Pendahuluan Isi 7. Dalam melambungkan sebuah dadu, jika A adalah kejadian munculnya

i Home Pendahuluan Isi 7. Dalam melambungkan sebuah dadu, jika A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Tentukan peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau prima! 8. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kartu, masing-masing diberi nomor yang berurutan, sebuah kartu diambil dari dalam kantong secara acak, misal A adalah kejadian bahwa yang terambil kartu bernomor genap dan B adalah kejadian terambil kartu bernomor prima ganjil. 9. Pada pelemparan sebuah dadu sekaligus. A adalah kejadian keluarnya dadu pertama angka 3 dan B adalah kejadian keluarnya dadu kedua angka 5. Berapakah peluang terjadinya A, B, dan A. 10. Dalam sebuah kotak terdapat 6 bola merah dan 4 bola putih. Jika sebuah bola diambil dalam kotak itu berturut sebanyak dua kali tanpa pengembalian. Tentukan peluang yang terambil kedua-duanya bola merah. Penutup Back Home

i Penutup ”Orang yang hebat adalah orang yang sederhana dalam ucapannya, tetapi luar biasa

i Penutup ”Orang yang hebat adalah orang yang sederhana dalam ucapannya, tetapi luar biasa dalam tindakannya. ” Dr. Robert Sebuller Home Pendahuluan “ Tujuan seorang siswa bukanlah menciptakan sesuatu menurut pandangannya, tapi mengembangkan dirinya yang mampu menciptakan pandangan mereka sendiri. ” Harold J. Smith Isi Penutup Back Home

i Informasi Home Pendahuluan Isi Penutup 1. Bacalah basmalah 2. Adapun dalam penyusunan proyek

i Informasi Home Pendahuluan Isi Penutup 1. Bacalah basmalah 2. Adapun dalam penyusunan proyek ini disusun oleh: a. Ayu Mustaqim b. Gina Restiyani c. Rina Ronika d. Vera Azwarni Tingkat: 2 G Back Home Next

i Information Home DAFTAR PUSTAKA • Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XI.

i Information Home DAFTAR PUSTAKA • Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Pendahuluan • http: //www. scribd. com/doc/73167262/Mo dul-Peluang Isi • http: //pascaldaddy 512. wordpress. com/20 10/04/07/kumpulan-soal-peluang/ Penutup Back Home

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir Alamat E-mail Hobi : Ayu Mustaqim : 111070151 : Cirebon, 14 Juni 1993 : Jl. Pilang Blok Pilangsari : ayumustaqim@ymail. com : Traveling Back Home Next

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir Alamat E-mail Hobi : Gina Restiyani : 111070183 : Jakarta, 21 juli 1993 : KPR. Btn Caruban Permai : ghinarestyani@yahoo. com : Reading book, and swimming Back Home Next

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir Alamat E-mail Hobi : Rina Ronika : 111070156 : Cirebon, 10 Juni 1992 : Jl. Nyimas Gede Cangkring : rinaronika@ymail. com : Swimming Back Home Next

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir

i PROFIL Home Pendahuluan Isi Penutup • • • Nama NPM Tempat, Tanggal Lahir Alamat E-mail Hobi : Vera Azwarni : 111070046 : Cirebon, 10 Februari 1993 : Jl. Widuri desa Megu Cilik : veraazwarnie@ymail. com : Watching TV Back Home

i HELP Deskripsi Kerja Home Pendahuluan Isi Penutup No. Waktu Kegiatan 1. Senin, 17

i HELP Deskripsi Kerja Home Pendahuluan Isi Penutup No. Waktu Kegiatan 1. Senin, 17 -12 -2012 Membuat Layout di Kampus 2. Jumat, 21 -12 -2012 Membuat Power Point di rumah Vera 3. Senin, 24 -12 -2012 Membuat Hyperlink di rumah Ayu 4. Jumat, 28 -12 -2012 Merekam dan mengedit data di Radar dan rumah Ayu Home