Pengertian dan Wawasan Psikologi Industri Organisasi PIO ade

  • Slides: 19
Download presentation
Pengertian dan Wawasan Psikologi Industri & Organisasi (PIO) ade. heryana 24@gmail. com

Pengertian dan Wawasan Psikologi Industri & Organisasi (PIO) ade. heryana 24@gmail. com

Definisi Psikologi Industri & Organisasi (PIO) • Studi tentang hubungan antara manusia dengan dunia

Definisi Psikologi Industri & Organisasi (PIO) • Studi tentang hubungan antara manusia dengan dunia kerja, yang bertujuan menyesuaikan pekerja dengan tempat kerja, pekerja lain dan sesuatu yang mereka kerjakan dalam hidupnya (Guion – 1965); • Aplikasi atau pengembangan prinsip-prinsip ilmu psikologi terhadap kegiatan manusia dalam konteks bisnis dan industri (Blum & Naylor – 1968)

Important time in evolution of I-O Psychology

Important time in evolution of I-O Psychology

Sejarah Singkat Psikologi Industri Scientific Management Ergonomy Hawthorne Studies & Human relations

Sejarah Singkat Psikologi Industri Scientific Management Ergonomy Hawthorne Studies & Human relations

Tokoh-tokoh Scientific Management

Tokoh-tokoh Scientific Management

Pemikiran dalam Scientific Management • Pekerja identik dengan mesin yang terpelihara baik (welloiled machine);

Pemikiran dalam Scientific Management • Pekerja identik dengan mesin yang terpelihara baik (welloiled machine); • Pekerja sebagai penentu metode yang paling efisien untuk melaksanakan tugas-tugas; • Pekerja harus dipekerjakan sesuai dengan karakteristik yang mensukseskan pekerjaan. Identifikasi karakteristik dilakukan dengan mengamati orang-orang sukses dalam pekerjaan; • Pekerja harus dilatih pada pekerjaan yang akan dilaksanakannya; • Pekerja harus dihargai produktivitasnya untuk mendorong performa yang tinggi; dan • Analisis pekerjaan secara hati-hati untuk menciptakan cara kerja yang optimal;

Time and Motion Study • Dipelopori oleh suami istri Frank and Lilian Gilberth; •

Time and Motion Study • Dipelopori oleh suami istri Frank and Lilian Gilberth; • Time & Motion Study mengkaji gerakan yang dibutuhkan untuk memenuhi suatu tugas, serta mengidentifikasi dan mengurangi gerakan yang tidak perlu

Assembly Lines • Tokohnya: Henry Ford (1913) di Ford Motor Company; • Konsep ini

Assembly Lines • Tokohnya: Henry Ford (1913) di Ford Motor Company; • Konsep ini muncul karena saat itu pembuatan suatu produk (mis: mobil, jam) dilakukan oleh satu atau beberapa orang, sejak awal hingga produk akhir; • Dengan konsep assembly line, seorang pekerja cukup duduk pada satu tempat dan memasang satu part dari mobil, di atas belt conveyor (ban berjalan);

Military selection, recruitment & training • Selama Perang Dunia ke I (1914 – 1918)

Military selection, recruitment & training • Selama Perang Dunia ke I (1914 – 1918)

 Ergonomy Psikologi Ilmu Teknik Ergonomy/ Human factors Lahir pada Perang Dunia II ketika

Ergonomy Psikologi Ilmu Teknik Ergonomy/ Human factors Lahir pada Perang Dunia II ketika pesat jet mulai digunakan; Ergonomi mengkombinasikan ilmu teknik (perekayasaan) dengan ilmu psikologi; Fokus Ergonomi = memahami dan meningkatkan keamanan serta efisiensi interaksi manusia-mesin; Fokus Ergonomi dewasa ini = persepsi, atensi, kognisi, learning, psikologi sosial & lingkunga. ` Istilah applied psychology berasal dari studi ini; Produk Ergonomi saat ini = desain meja operasi, lean medical laboratory , bed pasien , mouse

 Hawthorne studies & Human relations Hawthorne studies Human relationship • Tokohnya: Elton Mayo

Hawthorne studies & Human relations Hawthorne studies Human relationship • Tokohnya: Elton Mayo (1927 -1932) • Studi tentang bagaimana kondisi kerja (penerangan, kelembaban, istirahat, jam kerja, gaya manajemen) mempengaruhi produktivitas kerja; • Hawthorne effect: hanya karena diperhatikan dibuat merasa penting, individu cenderung memiliki performa lebih baik. • Studi tentang karakter psikologis serta faktor-faktor signifikan dalam bekerja (mis: moral, sikap, nilai, perlakuan manusiawi) pada pekerja dan manajer; • Pertimbangan manusiawi lebih penting dibanding pertimbangan ekonomi.

Hawthorne studies tonggak PIO Tempat kerja sebagai sistem sosial yang ditempati oleh individu-individu yang

Hawthorne studies tonggak PIO Tempat kerja sebagai sistem sosial yang ditempati oleh individu-individu yang saling berhubungan, dan mereka bekerja dengan cara yang tidak selalu jelas; Pekerja dengan kemampuan apapun berada pada jaringan sosial tempat kerja, yang kinerjanya dipengaruhi tekanan sosial dan norma kelompok; Studi ini mengakibatkan para peneliti meninggalkan pendekatan Scientific management dan Time&Motion study, dan berpindah ke pendekatan Human relations

PIO saat ini penting bagi K 3 Scientific Mgt, Ergonomy & Human relations tetap

PIO saat ini penting bagi K 3 Scientific Mgt, Ergonomy & Human relations tetap berpengaruh Fokus: “what works at work” pada organisasi yang sukses Psikologi Industri Fokus: “memaksimalkan efisiensi, keselamatan kerja, dan efektivitas biaya) Menciptakan “the best place at work” yang: flexible, diverse, learning-oriented, & open in communication Psikologi Organisasi Fokus: “human relations yang berkontribusi pada rasa kepuasan”

Job analysis & Job evaluation Performanse Appraisal -Rating performansi -360 feedback -Fairness -Thingking outside

Job analysis & Job evaluation Performanse Appraisal -Rating performansi -360 feedback -Fairness -Thingking outside the box -Organizational citizenship behavioral (OCB) Psikologi Industri Personnel selection -Testing -Wawancara -Work Samples & Exercises Training -Orientation -Formal training -Mentoring

Pendekatan manajemen -Japanese management -Teori X dan Teori Y -Strengts-based management Makna dari pekerjaan

Pendekatan manajemen -Japanese management -Teori X dan Teori Y -Strengts-based management Makna dari pekerjaan Kepuasan kerja Psikologi Organisasi Kepemimpinan Komitmen pekerja -Kepemimpinan transaksional -Kepemimpinan transformasional -Komitmen afektif -Komitmen kontinuans -Komitmen normatif

Pendekatan Manajemen

Pendekatan Manajemen

Budaya Organisasi Tipe: Power culture, Role culture, Task culture, Person culture Faktor yg kontribusi

Budaya Organisasi Tipe: Power culture, Role culture, Task culture, Person culture Faktor yg kontribusi thd budaya positif: Leadership, Expicit policies, Less tangible aspects such as the feel of an organization, Compassion, Moral goodness Faktor yg kontribusi thd budaya negatif: Sexual harassment, Workplace violence, Drugs abuse

PIO + Kesehatan & Kesejahteraan • Stress at work – Role conflict – Burn-out

PIO + Kesehatan & Kesejahteraan • Stress at work – Role conflict – Burn-out • Managing job stress – Leisure (hiburan) – Music at workplace

Thanks. . . Pertanyaan diskusi lebih lanjut, email ke: ade. heryana 24@gmail. com

Thanks. . . Pertanyaan diskusi lebih lanjut, email ke: ade. heryana 24@gmail. com