PENDAHULUAN Ciri makhluk hidup Berkembangbiak Reproduksi Cara Reproduksi
PENDAHULUAN Ciri makhluk hidup = Berkembangbiak ( Reproduksi ) Cara Reproduksi = Aseksual dan Seksual Tujuan Reproduksi = 1. Melestarikan jenisnya dari Kepunahan 2. Meningkatkan Kualitas hidup ( SDM ) Kepunahan terjadi, karena = A. Faktor Usia ( Ketuaan ) B. Faktor Kesehatan ( Sakit ) C. Faktor Alam ( Bencana Alam )
REPRODUKSI MANUSIA Ciri Kelamin Primer Kemampuan menghasilkan gamet(sel kelamin) A. Laki-laki = Testis ( Sperma ) B. Perempuan = Ovarium ( Ovum ) Ciri Kelamin Sekunder Ciri yang tampak dari luar(khas) Laki-laki = Berjakun, Suara besar, Tumbuh rambut (kumis, pubis), Pinggul ramping, dada bidang. Perempuan = Kelenjar susu tumbuh, suara nyaring, pinggul melebar.
Sistem Reproduksi Manusia Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar • Testis • Penis • Saluran pengeluaran • Skrotum Epididimis Vas deferens Saluran ejakulasi Uretra • Kelenjar asesoris Vesikula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar Cowper SISTEM REPRODUKSI PRIA
PENIS ( ZAKAR ) Alat Kopulasi ( Perkawinan ) Alat untuk memasukkan/menyalurkan sperma kedalam rahim. Penyusun = Jaringan Otot Jaringan Spons Jaringan Syaraf Pembuluh darah Kulit Penyelubung penis ( ujung longgar ) Sunat (Khitan) = memotong kulit pada ujung penis. Tujuan : Memenuhi syariat/perintah agama dan Menjaga kebersihan alat kelamin.
SIRKUMSISI
SKROTUM ( BUAH ZAKAR ) Berupa kantung zakar/pelir, didalamnya berisi sepasang testis. Berfungsi = pelindung dan pengatur suhu testis ( suhu panas, skrotum mengembang, suhu dingin Skrotum mengkerut ) TESTIS Kelenjar kelamin(gonad) berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin. Panjang 4 – 5 cm, jumlah 2 buah, letak dalam skrotum. Kedua testis tergantung pada tangkai fibrovaskuler ( Funikulus Spermatikus ), testis kiri lebih bawah dari testis kanan.
Saat embrio, testis berkembang dalam perut. Pada umur janin 7 bulan, testis turun melalui daerah lipatan paha ( kanalis inguinalis ) dan masuk ke dalam skrotum. Kriptorsidisme = Testis tidak di skrotum. Testis diselimuti jaringan ikat berwarna keputihan ( Tunika Albuginea ). Tunika albuginea memiliki sekat membagi testis menjadi 200 -300 rongga ( Lobulus testis ) Disetiap lobulus terdapat 1 - 4 saluran yang menggulung ( Tubulus Seminiferus ).
Tubulus Seminiferus sebelah dalam terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Dijaringan epitelium terdapat = Sel Induk Sperma ( Spermatogonium ) calon sperma. Sel Sertoli berfungsi memberi makan sperma( asam laktat dan asam piruvat ). Sel Leydig berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron adalah Hormon yang merangsang pembentukan sel sperma dan berfungsi dalam pematangan sifat – sifat seksual sekunder.
EPIDIDIMIS Saluran yang baru keluar dari testis, berkelok-kelok membentuk suatu gumpalan memanjang yang menempel di belakang testis. Fungsi Epididimis = tempat penyimpanan dan pematangan spermatozoa. Umur spermatozoa di epididimis + 1 bulan. p. H di epididimis 6, 4 – 6, 8 menyebabkan spermatozoa tidak bergerak. Sewaktu orgasme dan ejakulasi, otot polos epididimis akan berkontraksi sehingga mendorong spermatozoa menuju Vas deferens dan uretra.
VAS DEFERENS ( DUKTUS DEFERENS ) Saluran kelanjutan dari epididimis yang berjalan lurus meninggalkan testis menuju rongga panggul. Panjang sekitar 50 -60 cm. Kedua saluran vas deferens menyatu membentuk Duktus Ejakulatoris di belakang kantung kemih kemudian menembus kelenjar prostat dan bermuara dalam uretra. Selanjutnya, spermatozoa dapat mengalir melalui uretra menuju penis.
VESIKULA SEMINALIS ( KANTUNG SEMEN ) Kenjar berjumlah sepasang, berbentuk kantung yang berkelok-kelok panjang 5 -10 cm terletak di bawah kandung kemih. Funsi mensekresikan cairan yang mengandung fruktosa( penyedia energi bagi spermatozoa ) dan vitamin yang kental bersifat alkalis. Vesikula seminalis bermuara ke dalam epididimis.
GLANDULA PROSTATA ( KELENJAR PROSTAT ) Bentuknya seperti buah kenari. Berat 14, 7 gram. Letak dibawah kandung kemih dan melingkari uretra bagian atas. Fungsi = menghasilkan cairan yang mengandung fosfolipid ke dalam uretra. Bersifat alkalis untuk menetralisir asam pada uretra dan vagina karena sperma tidak tahan pada suasana asam. Bahan-bahan penyusun cairan prostat = 1. Protease ( pencairan ejakulat ) 2. Asam sitrat ( efek penyangga ) 3. Spermin dan Spermidin ( fertilitas spermatozoa ) 4. Prostaglandin.
KELENJAR BULBOURETRAL ( KELENJAR COWPER ) Jumlah sepasang yang terletak pada diafragma urogenital di bawah kelenjar prostat. Bermuara pada korpus spongiosum uretra dalam penis. Fungsi = menghasilkan lendir yang alkalis.
AIR MANI ( SEMEN ) Campuran dari kelenjar-kelenjar tambahan dengan spermatozoa yang di keluarkan dari vas deferens. Jumlah spermatozoa = 50 -100 juta/m. L semen. Air mani Normal = 1. Cairan sedikit kental berwarna putih kadang kekuningan. 2. Memiliki p. H 7, 2 dan volume 3 – 5 m. L 3. Mengandung lebih dari 60% spermatozoa yang bergerak aktif. 4. Memiliki 50 -100 juta sperma/m. L. ( bila kurang=infertilitas )
Organ reproduksi dalam Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.
Organ reproduksi luar Potongan melintang penis pada organ reproduksi luar pria.
SPERMATOGENESIS Spermatogenesis = proses pembentukan spermatozoa melalui beberapa tahapan dalam waktu 2 – 3 minggu. Tahapan Spermatogenesis 1. Periode Penggandaan Spermatogonium Testis matang mengandung 100 juta spermatogonium dan dapat menghasilkan 200 juta spermatozoa tiap harinya. Spermatogonium akan menghasilkan Spermatosit I ( spermatosit primer )
2. PERIODE PEMATANGAN Spermatosit I mengalami pembelahan Meiosis I ( 3 minggu ) menghasilkan dua buah Spermatosit II ( spermatosit Sekunder ). Diakhir pembelahan Meiosis II dan pembelahan Mitosis, spermatisit II akan menghasilkan Spermatid = 2 ( kromosom X ) dan 2 ( kromosom Y ) 3. PERIODE DIFRENSIASI ( SPERMIOGENESIS ) Spermatid kehilangan jembatan sitoplasmik interselulernya dan berubah menjadi
Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.
STRUKTUR SPERMA 1. Kepala Mengandung Nukleus dan Akrosom ( modifikasi badan golgi dan lisosom ) Akrosom mengandung Enzim Hialuronidase untuk menembus sel telur (Ovum) 2. Badan ( midpiece ) Terdapat Mitokondria ( oksidasi sel), menghasilkan energi untuk pergerakan sperma 3. Ekor Untuk pergerakan sperma mencapai ovum.
SPERMATOZOON
Hormon-hormon pada Pria 1. Testosteron Hormon yang dihasilak oleh testis. Fungsi : merangsang pembentukan sperma dan mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder. 2. LH ( Luteinizing Hormone ) Merangsang sel-sel interstisial ( sel Leydig ) agar mensekresikan hormon testosteron ( androgen ) 3. FSH ( Follicle Stimulating Hormone ) Mempengaruhi dan merangsang tubulus seminiferus membentuk ABP ( Androgen Binding Protein ) yang memacu pembentukan
Organ reproduksi dalam • Oviduk • Uterus • Vagina Organ reproduksi luar • Vulva • Mons pubis • Labium mayor • Labium minor • Klitoris Sistem Reproduksi Wanita
ORGAN REPRODUKSI LUAR Organ reproduksi luar wanita = vulva Terdiri dari = 1. Bibir luar ( Labium Mayor ) dan Bibir dalam ( Labium Minor ) 2. Klitoris ( Kelentit ) : tonjolan di bagian depan vagina (seperti penis pada laki-laki) 3. Perineum : Jaringan kulit yang memisahkan vagina dari rectum dan anus. 4. Lubang vagina terletak di sebelah bawah. 5. Kelenjar Bartholin : bermuara dikanan-kiri vagina berfungsi untuk mensekresikan lendir yang diperlukan
ORGAN REPRODUKSI DALAM 1. V a g i n a Saluran kelahiran yang menjurus ke atas dan ke belakang dari kulit luar vulva sampai leher rahim. Vaginal mukosa ( dinding vagina ) warna merah muda. Panjang 8 – 10 cm terdiri dari membran mukosa dan otot. 2. S e r v i k s Serviks = leher rahim atau mulut rahim,
3. U t e r u s Uterus (rahim) : organ yang berongga, berbentuk seperti bauh pir dan berotot. Ukuran panjang 7, 5 cm dan lebar 5 cm. Letak di tengah-tengah rongga panggul. Dasar panggul menopang rahim dan mempertahankan rahim pada tempatnya. Fundus : bagian dari rahim yang paling atas dan lebar. Rongga rahim dilapisi oleh jaringan Endometrium
4. Tuba Fallopii Saluran telur yang menghubungkan rongga rahim dengan rongga di bagian perut (peritonial) di dekat indung telur ( ovarium ).
The Female Reproductive System
THE FEMALE REPRODUCTIVE SYSTEM http: //www. bluecares. com/guide/reproduction. html
Organ reproduksi dalam Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.
Oogenesis Tahapan oogenesis.
Oogenesis pada ovarium.
Siklus menstruasi • Fase pra-ovulasi • Fase pasca-ovulasi
Fertilisasi Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.
Kehamilan (gestasi) Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus untuk proses implantasi.
Endometrium Kehamilan (gestasi) (2) Trofoblas Massa sel dalam Amnion Awal korion Kantung telur Blastosol Pembuluh darah Uterus Korion Amnion Sakus vitelinus Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio.
Kehamilan (gestasi) (3) Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.
Kehamilan (gestasi) (4) Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5 -6 minggu, (c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.
Laktasi Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan (b) setelah kehamilan.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia Gangguan pada Sistem reproduksi wanita • Gangguan menstruasi • Kanker genitalia Kanker vagina Kanker serviks Kanker ovarium. • Endometriosis • Infeksi vagina Endometriosis.
Gangguan pada sistem reproduksi pria • Hipogonadisme • Kriptokorkidisme • Uretritis • Prostatitis • Epididimitis • Orkitis Prostatitis.
Sistem Reproduksi Vertebrata Fertilisasi eksternal Fertilisasi internal Perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya Ovipar Vivipar Ovovivipar Berbagai proses fertilisasi.
Reproduksi ikan (Pisces) Alat reproduksi ikan (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi amfibi (Amphibia) Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi reptil (Reptilia) Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi burung (Aves) Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.
Reproduksi mamalia (Mammalia) Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.
Sistem Reproduksi Invertebrata Fragmentasi Reproduksi aseksual Pertunasan Partenogenesis Reproduksi Invertebrata Reproduksi seksual
Reproduksi aseksual pada Invertebrata Partenogenesis pada kutu daun (Aphid). Pertunasan pada Hydra.
Reproduksi seksual pada Invertebrata Reproduksi seksual ditandai dengan adanya penyatuan gamet yaitu sperma dan ovum. Cacing tanah bersifat hermafrodit.
- Slides: 58