REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA HARLINDA SYOFYAN S Si

  • Slides: 78
Download presentation
REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA HARLINDA SYOFYAN, S. Si, M. Pd

REPRODUKSI HEWAN DAN MANUSIA HARLINDA SYOFYAN, S. Si, M. Pd

Konsep dasar reproduksi pada hewan yang meliputi: 1. Reproduksi sel secara Metosis dan Meiosis

Konsep dasar reproduksi pada hewan yang meliputi: 1. Reproduksi sel secara Metosis dan Meiosis 2. Reproduksi Aseksual dan Seksual 3. Alat perkembangbiakan pada hewan 4. Proses pembuahan pada hewan 5. Pembiakan vegetatif pada hewan

 • Perkembangbiakan hewan bertujuan untuk melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan • Hewan

• Perkembangbiakan hewan bertujuan untuk melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan • Hewan berkembangbiak dengan dua cara yaitu: a. secara vegetatif (aseksual/tak kawin) adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sperma dan ovum/telur. Pada sebagian besar kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis. b. secara generatif (seksual/secara kawin), adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet dibentuk melalui pembelahan sel secara meiosis.

REPRODUKSI SEL (MITOSIS) Ø Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang

REPRODUKSI SEL (MITOSIS) Ø Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang mempunyai kromosom berpasangan (2 n). Ø Ciri khas dari pembelahan ini adalah hasil pembelahan mempunyai kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Ø Fase yang terjadi selama pembelahan mitosis a. Profase : tahap dimana benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid b. Metafase : pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari. c. Anafase : pada fase ini kromatid akan tertarik dengan benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel. d. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa Kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). e. Interfase: fase istirahat sebelum ke fase awal kembali (Profase)

Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan Mitosis pada hewan (Sumber: http: //komputerv. blogspot. com)

Gambar 1. Fase-Fase Penbelahan Mitosis pada hewan (Sumber: http: //komputerv. blogspot. com)

REPRODUKSI SEL (MEIOSIS) q Pembelahan ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu reproduksi sel melalui

REPRODUKSI SEL (MEIOSIS) q Pembelahan ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. q Hal ini erat hubungannya dengan pasangan kromosom sel induk dan sel anak. q Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II q Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. q Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface. • Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Spermatogenesis. Sedangkan pada tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis.

Gambar 2. Fase-Fase Penbelahan Meiosis pada hewan (Sumber: http: //free. vlsm. org)

Gambar 2. Fase-Fase Penbelahan Meiosis pada hewan (Sumber: http: //free. vlsm. org)

Tabel 2. Perbandingan. Mitosis dan Meiosis

Tabel 2. Perbandingan. Mitosis dan Meiosis

Reproduksi Aseksual v Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah Invertebrata (hewan tidak bertulang

Reproduksi Aseksual v Reproduksi aseksual umumnya terjadi hewan tingkat rendah Invertebrata (hewan tidak bertulang belakang). v Karakteristik reproduksi aseksual (To, 1982) adalah sebagai berikut: • Hanya satu induk yang terlibat • Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel reproduksi (gamet) yang terlibat. • Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan, fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif. • Semua keturunan (organisme betina) secara genetik sangat identik dengan . • Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat. • Sebagian besar terjadi pada tanaman dan hewan tingkat rendah

Macam-macam reproduksi aseksual: 1) Pembelahan biner (Binary fission) ü Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari

Macam-macam reproduksi aseksual: 1) Pembelahan biner (Binary fission) ü Pembelahan biner melibatkan pemisahan dari sel tunggal menjadi dua dimana pembagian nukleus sama, diikuti dengan organel-organel lain dan sitoplasma. ü Pembelahan biner terjadi pada bakteri, Protozoa seperti Euglena, (hewan mirip tumbuhan mempunyai klorofil), Amoeba (penyebab diarhae) ü Tahapan pembelahan: 1. sel induk dengan inti di tengah 2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk 3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma 4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama) (Gambar 3, 4 dan 5)

 Gambar 4. Euglena yang sedang membelah Gambar 3. Pembelahan biner (Sumber: http: //ipaedukasisupena.

Gambar 4. Euglena yang sedang membelah Gambar 3. Pembelahan biner (Sumber: http: //ipaedukasisupena. blogspot. com/2012/09/)

2) Pembentukan tunas Ø Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya)

2) Pembentukan tunas Ø Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya) dari tubuh induk. Keturunan berkembang sebagai tunas pada badan induk. Contoh: Hydra, Porifera, dan Ubur-ubur. Gambar 5. Amoeba yang sedang membelah (Sumber: http: //ipaedukasisupena. blogspot. com/2012/09/)

3) Fragmentasi ü Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang masing-masing, yang juga merupakan

3) Fragmentasi ü Bagian dari tubuh induk terpisah dan berkembang masing-masing, yang juga merupakan perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. ü Contoh fragmentasi yang terjadi pada Planaria. ü Planaria merupakan cacing pipih yang perkembangbiakannya dapat secara aseksual dan secara seksual. Reproduksi aseksual (vegetatif) dengan regenerasi yakni memutuskan bagian tubuh Gambar 6. Hydra pada tahapan pembentukan tunas (Sumber: http: //tugino 230171. wordpress. com/2011/07/09) Gambar 7. Reproduksi aseksual Planaria A. Terpotong secara alami, B. Dibelah dua. C. Dibelah tiga (Sumber: http: //belajar. kemdiknas. go. id)

4) Partenogenesis (virgin birth) § Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. § Partenogenesis terjadi

4) Partenogenesis (virgin birth) § Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. § Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies hewan invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo, kutu air, kutu daun, nematoda, beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan tawon parasit) dan beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan sangat jarang burung dan hiu) Gambar 8. Reproduksi Aseksual Partenogenesis

Reproduksi Seksual. o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi, Walaupun ada beberapa

Reproduksi Seksual. o Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi, Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang bereproduksi dengan cara seksual yang mengiringi reproduksi aseksual. o Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex/kelamin gamet berupa sperma dan ovum/telur yang akan melebur selama proses pembuahan (fertilisasi). o Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat kombinasi karakteristik dari kedua induknya. o Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel tipe tertentu yaitu meiosis. o Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan, ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru

o Fertilisasi ada 2 macam; 1) eksternal (diluar tubuh) Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur

o Fertilisasi ada 2 macam; 1) eksternal (diluar tubuh) Fertilisasi Eksternal, dengan cara telur dilepaskan oleh betina dan dibuahi jantan di lingkungan sekitar, contoh pada katak (2) internal (di dalam tubuh). Fertilisasi internal, dengan cara sperma diletakkan di sekitar saluran reproduksi betina, dan fertilisasi terjadi di dalam saluran tersebut. Contoh umum terjadi pada hewan bertulang belakang (Vertebrata).

o Karakteristik reproduksi sexual (To, 1982) : üMelibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina)

o Karakteristik reproduksi sexual (To, 1982) : üMelibatkan dua induk berbeda (jantan dan betina) üMembentuk organ sex khusus, testis dan ovarium yang terbentuk untuk menghasilkan gamet haploid (sperma dan ovum) dengan proses meiosis. üTerdapat tahap yang lebih kompleks dikenal sebagai pembuahan (fertilisasi) yang dilibatkan dalam fusi (penyatuan) antara gamet jantan dan gamet betina. üPembuahan (fertilisasi) menghasilkan sel diploid, zigot, dimana secara genetic berbeda dari induknya. Jadi, proses ini memberikan variasi diantara individu- individu dalam spesies yang sama. üBiasanya terjadi dalam keadaan kurang baik untuk menghasilkan bentuk resisten yang dapat bertahan hingga mencapai keadaan yang baik. üTerjadi pada seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa jenis jamur, dan beberapa protozoa seperti amoeba.

ALAT PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN • Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis. Testis merupakan

ALAT PERKEMBANGBIAKAN PADA HEWAN • Pada umumnya adalah alat jantan disebut testis. Testis merupakan tempat dihasilkannya sperma, dan betina disebut ovarium tempat dihasilkannya ovum. • Peristiwa bertemunya sperma dan ovum disebut dengan fertilisasi atau pembuahan. • Alat perkembangbiakan pada tiap jenis hewan berbeda. Contoh ikan bentuknya memanjang pipih terletak di dalam rongga perut disebut gonad.

Sistem Reproduksi Hewan Sistem Reproduksi Vertebrata Fertilisasi eksternal Fertilisasi internal Perkembangan embrio dan kelahiran

Sistem Reproduksi Hewan Sistem Reproduksi Vertebrata Fertilisasi eksternal Fertilisasi internal Perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya Ovipar Vivipar Ovovivipar Berbagai proses fertilisasi.

Reproduksi ikan (Pisces) Alat reproduksi ikan (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi ikan (Pisces) Alat reproduksi ikan (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi amfibi (Amphibia) Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi amfibi (Amphibia) Alat reproduksi katak (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi reptil (Reptilia) Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi reptil (Reptilia) Alat reproduksi reptil (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi burung (Aves) Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi burung (Aves) Alat reproduksi burung (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi mamalia (Mammalia) Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.

Reproduksi mamalia (Mammalia) Alat reproduksi mamalia (a) betina dan (b) jantan.

Sistem Reproduksi Invertebrata Fragmentasi Reproduksi aseksual Pertunasan Partenogenesis Reproduksi Invertebrata Reproduksi seksual

Sistem Reproduksi Invertebrata Fragmentasi Reproduksi aseksual Pertunasan Partenogenesis Reproduksi Invertebrata Reproduksi seksual

Reproduksi aseksual pada Invertebrata Pertunasan pada Hydra. Partenogenesis pada kutu daun (Aphid).

Reproduksi aseksual pada Invertebrata Pertunasan pada Hydra. Partenogenesis pada kutu daun (Aphid).

Reproduksi seksual pada Invertebrata Reproduksi seksual ditandai dengan adanya penyatuan gamet yaitu sperma dan

Reproduksi seksual pada Invertebrata Reproduksi seksual ditandai dengan adanya penyatuan gamet yaitu sperma dan ovum. Cacing tanah bersifat hermafrodit.

PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN ) PADA HEWAN Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas: 1) Pembuahan

PROSES FERTILISASI (PEMBUAHAN ) PADA HEWAN Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan dibedakan atas: 1) Pembuahan eksternal, yaitu pembuahan di luar tubuh. Dalam hal ini sperma bertemu dengan ovum di luar tubuh, jadi zigot terbentuk di luar tubuh. Contoh: ikan, katak dan lain-lain. Cara perkembangbiakan hewan seperti ini biasanya diiringi zigot membentuk telur di luar tubuh 2) Pembuahan internal, yaitu pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. Peristiwa terbentuknya zigot di dalam tubuh. Contoh: burung, mamalia dan lain-lain. Untuk burung telur terbentuk dalam tubuh baru kemudian di luar ditetaskan, Pada mammalia umumnya zigot berkembang jadi individu baru dalam tubuh setelah siap baru dikeluarkan dari tubuh betina. Peristiwanya disebut dengan melahirkan. ü Setiap individu memiliki masa hidup yang terbatas di muka bumi ini. ü Untuk melanjutkan dan mempertahankan jenisnya di muka bumi ini mengalami pergantian keturunan yang dikenal dengan daur hidup. ü Daur hidup adalah urutan dari awal mahluk hidup dipersiapkan sampai menghasilkan keturunan sebagai pengganti.

Daur Hidup Beberapa Hewan 1. Cacing hati (Taenia saginata), cacing ini dapat menyebabkan penyakit

Daur Hidup Beberapa Hewan 1. Cacing hati (Taenia saginata), cacing ini dapat menyebabkan penyakit pada Manusia.

2. Plasmodium, hewan ini penyebab penyakit malaria

2. Plasmodium, hewan ini penyebab penyakit malaria

Rangkuman Ø Untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya, hewan mengadakan reproduksi. Ø Reproduksi terjadi secara

Rangkuman Ø Untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya, hewan mengadakan reproduksi. Ø Reproduksi terjadi secara tak kawan (aseksual) disebut juga vegetatif dengan jalan membelah diri, tunas, fragmentasi, dan partenogenesis, sedangkan secara kawin (seksual) disebut juga generatif dengan jalan membentuk alat jantan sebagai penghasil sperma dan alat betina sebagai penghasil ovum (sel telur). Ø Dalam siklus hidupnya (daur hidup) ada yang mengalami perubahan bentuk (metamorfosis). Ø Modul 17 dan ada yang tidak mengalami perubahan bentuk.

Perbandingan antara reproduksi aseksual dan seksual Pembelahan sel Reproduksi aseksual 1 Organ-organ vegetatif Pembelahan

Perbandingan antara reproduksi aseksual dan seksual Pembelahan sel Reproduksi aseksual 1 Organ-organ vegetatif Pembelahan biner dan pertunasan mitosis Sifat keturunan terhadap induk Identik ; tidak ada variasi Kondisi untuk terjadinya proses Kondisi yang baik untuk kecepatan kolonisasi Perbandingan jumlah keturunan yang dihasilkan Umumnya terjadi pada Lebih banyak Jumlah induk Organ yang digunakan Proses hewan tingkat rendah seperti Amoeba Reproduksi seksual 2 Organ-organ sex Pembuahan (fertilisasi) mitosis dan Meiosis menghasilkan gamet Berbeda; memiliki kemampuan beradaptasi yang baik Kondisi kurang baik untuk bertahan dalam masa dorman Lebih sedikit Seluruh makhluk hidup kecuali bakteri, beberapa jenis jamur dan beberapa

REPRODUKSI MANUSIA Beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar reproduksi pada manusia yang meliputi

REPRODUKSI MANUSIA Beberapa hal yang berkaitan dengan konsep dasar reproduksi pada manusia yang meliputi hal-hal berikut: 1. Susunan Alat Reproduksi pada Manusia (laki-laki dan wanita) 2. Menjelaskan proses pembuahan pada manusia 3. Siklus menstruasi pada wanita 4. Hubungan Program KB dengan proses reproduksi manusia ü Reproduksi pada manusia dilakukan secara seksual, yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh (internal). ü Pengecualian pada usaha manusia yakni dengan bayi tabung pembuahannya dilakukan di luar tubuh (tabung). ü Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio di dalam rahim (uterus) atau kandungan/peranakan. ü Makanan untuk perkembangan embrio disuplai melalui plasenta dan dihubungkan dengan tali ari-ari (umbilical cord) ke embrio.

Susunan Alat Reproduksi pada Manusia § Alat reproduksi jantan menghasilkan sperma. § Sperma terbentuk

Susunan Alat Reproduksi pada Manusia § Alat reproduksi jantan menghasilkan sperma. § Sperma terbentuk dalam testis yang berada dalam skrotum (kantung testis). § Di dalam testis inilah terdapat saluran seminiferus yang memproduksi sperma (gamet jantan). § Testis memiliki ukuran sekitar 500 meter tubulus sperma yang dapat menghasilkan dan menyimpan sperma. § Di antara tubulus terdapat sel-sel yang menghasilkan testosterone, yaitu hormon seksual pria. § Saluran ejakulasi berhubungan dengan saluran kemih (uretra). § Penis merupakan bagian akhir dari alat reproduksi pada laki-laki.

 • Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan dengan sistem reproduksi pria karena terpisah

• Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan dengan sistem reproduksi pria karena terpisah dari tempat penghasil gamet dan hormon seksual. • Alat reproduksi wanita terdiri dari dua buah ovarium (indung telur) kiri dan kanan menghasilkan ovum (telur/gamet betina). • Masing-masing ovarium bertanggung jawab dalam menghasilkan berbagai macam hormon termasuk estrogen, hormone seksual wanita. • Berdekatan dengan ovarium, terdapat oviduct atau tubafalopi (saluran telur), kemudian ke arah bawah terdapat uterus (rahim). • Di bagian bawah dari uterus terdapat cervix (mulut rahim) yang merupakan saluran sempit menuju vagina.

Gambar 9. Sistem Reproduksi pada Manusia (Sumber: http: //sainsalquranlearning. blogspot. com/2011/05/

Gambar 9. Sistem Reproduksi pada Manusia (Sumber: http: //sainsalquranlearning. blogspot. com/2011/05/

Proses Pembuahan pada Manusia v Pembuahan atau fertilisasi terjadi karena bertemunya sel sperma dan

Proses Pembuahan pada Manusia v Pembuahan atau fertilisasi terjadi karena bertemunya sel sperma dan sel telur. Umumnya pada sepertiga bagian saluran telur (oviduct). Proses pertemuan antara sel sperma dan sel telur disebut dengan kopulasi v Satu sperma akan menembus corona radiata (selaput tipis sel telur) dan terjadilah paduan/fusi antara inti sperma dan inti ovum. Ketika sperma dan ovum berfusi, mereka membentuk zigot. Zigot bergerak perlahan melalui oviduk menuju uterus. Dalam perjalanan menuju uterus hasil paduan ini akan membelah dari 2 menjadi 4 dan seterusnya Proses zigot untuk mencapai uterus membutuhkan waktu sekitar 7 hari. v Lapisan dalam uterus menjadi tebal, berspons, dan juga tersedia darah kapiler. Sel akan tenggelam dan tertanam pada dinding uterus, proses ini disebut implantasi Perkembangan selanjutnya terjadi pada uterus sampai jadi embrio dan akhirnya lahir sebagai bayi.

Siklus menstruasi wanita ü Siklus menstruasi terjadi pada manusia yaitu pada wanita. Sedang pada

Siklus menstruasi wanita ü Siklus menstruasi terjadi pada manusia yaitu pada wanita. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus berbeda dengan manusia. ü Perbedaanya pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh ke luar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh. ü Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari). Siklus menstruasi meliputi 2 proses penting : 1) Menstruasi (‘period’) pada hari ke 1 -5. Pada saat ini, terjadi peluruhan dinding uterus (endometrium), dimana sebelumnya dinding endometrium mengalami penebalan untuk dapat menerima ovum yang telah dibuahi. 2) Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13 -15. Ovum tunggal biasanya dilepaskan dari ovarium. ü Proses ini dapat terganggu oleh proses fertilisasi dan implantasi, dan ovulasi dapat terganggu oleh obat kontrasepsi. Jika tidak terjadi fertilisasi, siklus akan berjalan normal.

ü Jumlah hormon estrogen dan progesterone berubah-ubah selama siklus. Estrogen dari jaringan ovarium memiliki

ü Jumlah hormon estrogen dan progesterone berubah-ubah selama siklus. Estrogen dari jaringan ovarium memiliki berbagai efek, termasuk penebalan dinding uterus selama menstruasi. ü Progesterone dari corpus luteum mempertahankan penebalan dinding. ü Jika pertemuan antara sperma dan ovum terhambat dapat dilakukan operasi terhadap penyumbatannya. ü Jika penghambatannya dengan operasi tidak dapat ditanggulang, diupayakan pertemuan dilakukan dengan sperma dan ovum diletakkan di dalam tabung setelah membentuk zigot sampai pada proses pembelahan tertentu ditanamkan dalam rahim ibu pemilik ovum. Proses ini dikenal dengan bayi tabung

Gambar 10. Siklus menstruasi wanita

Gambar 10. Siklus menstruasi wanita

Gambar 11. Proses Bayi Tabung (Sumber: dr-aysay. blogspot. com)

Gambar 11. Proses Bayi Tabung (Sumber: dr-aysay. blogspot. com)

Sistem Reproduksi Manusia Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar • Testis • Penis •

Sistem Reproduksi Manusia Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar • Testis • Penis • Saluran pengeluaran • Skrotum Epididimis Vas deferens Saluran ejakulasi Uretra • Kelenjar asesoris Vesikula seminalis Kelenjar prostat Kelenjar Cowper SISTEM REPRODUKSI PRIA

Organ reproduksi dalam Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.

Organ reproduksi dalam Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.

Organ reproduksi luar Potongan melintang penis pada organ reproduksi luar pria.

Organ reproduksi luar Potongan melintang penis pada organ reproduksi luar pria.

Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.

Spermatogenesis pada tubulus seminiferus.

Hormon-hormon pada Pria • Testosteron • LH (Luteinizing Hormon) • FSH (Follicle Stimulating Hormon)

Hormon-hormon pada Pria • Testosteron • LH (Luteinizing Hormon) • FSH (Follicle Stimulating Hormon) • Estrogen • Hormon pertumbuhan

Organ reproduksi dalam • Oviduk • Uterus • Vagina Organ reproduksi luar • Vulva

Organ reproduksi dalam • Oviduk • Uterus • Vagina Organ reproduksi luar • Vulva • Mons pubis • Labium mayor • Labium minor • Klitoris Sistem Reproduksi Wanita

Organ reproduksi dalam Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.

Organ reproduksi dalam Organ reproduksi wanita tampak dari (a) depan dan (b) samping.

Oogenesis Tahapan oogenesis.

Oogenesis Tahapan oogenesis.

Oogenesis pada ovarium.

Oogenesis pada ovarium.

Siklus menstruasi • Fase pra-ovulasi • Fase pasca-ovulasi

Siklus menstruasi • Fase pra-ovulasi • Fase pasca-ovulasi

Fertilisasi Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.

Fertilisasi Proses terjadinya fertilisasi di dalam oviduk pada organ reproduksi wanita.

REPRODUKSI MANUSIA Diawali dengan persetubuhan (koitus) Atau perkawinan (kopulasi) Yaitu peristiwa masuknya penis ke

REPRODUKSI MANUSIA Diawali dengan persetubuhan (koitus) Atau perkawinan (kopulasi) Yaitu peristiwa masuknya penis ke vagina Yang akan diikuti fertilisasi internal Sperma dibentuk dari proses spermatogenesis di testis • Ovum dibentuk dari proses Oogenesis di ovarium • • •

SISTEM REPRODUKSI PRIA • Organ reproduksi dalam Testis sepasang, terletak dalam skrotum. Saluran pengeluaran

SISTEM REPRODUKSI PRIA • Organ reproduksi dalam Testis sepasang, terletak dalam skrotum. Saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra). Kelenjar asesori terdiri dari: kelenjar vesikula seminalis. kelenjar prostat. kelenjar Cowper. Ke 3 kelenjar Ini menjamin kehidupan dan pergerakan sperma. Sekali ejakulasi semen yang dikeluarkan sekitar 5 ml dengan jumlah sperma sekitar 50 juta, dan jika kurang dari 20 jutan peluang terjadi fertilisasi sangat kecil. • Organ reproduksi luar. Penis mengandung jaringan spon (2 corpus karvenosa dan 1 korpus spongiosum) terdapat jaringan erektil yang banyak mengandung pembuluh darah dan saraf perasa. Bila ada rangsangan maka rongga tersebut akan terisi darah sehingga penis menjadi tegang / mengembang (ereksi). Skrotum (kantung pelir) didalamnya berisi sepasang testis.

SPERMATOGENESIS Proses pembentukan sperma Tepatnya pada tubulus seminifirus Kemudian disimpan dalam epididimis Diawali dengan

SPERMATOGENESIS Proses pembentukan sperma Tepatnya pada tubulus seminifirus Kemudian disimpan dalam epididimis Diawali dengan membelahnya spermatogonia (2 n), setelah mengalami pembelahan beberapa kali terbentuk spermatosit primer. • Setelah beberapa minggu spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi 2 spermatosit sekunder (n), kemudian membelah lagi menjadi 4 spermatid (n). • Dalam beberapa minggu kemudian berubah menjadi spermatozoa atau sperma. Proses ini disebut spermiasi. • Spermatogenesis berlangsung terus sepanjang hidup. • •

BAGIAN ORGAN REPRODUKSI PRIA

BAGIAN ORGAN REPRODUKSI PRIA

BAGIAN ORGAN REPRODUKSI WANITA oviduc ovarium endometrium servic

BAGIAN ORGAN REPRODUKSI WANITA oviduc ovarium endometrium servic

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA • Wanita (female) • Pria (male)

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA • Wanita (female) • Pria (male)

ALAT KONTRASEPSI SEMENTARA • Tanpa menggunakan alat bantu • Dengan alat bantu Pantang berkala

ALAT KONTRASEPSI SEMENTARA • Tanpa menggunakan alat bantu • Dengan alat bantu Pantang berkala (memperhatikan siklus haid) Koitus interuptus (senggama terputus) Kondom IUD (intra uterine device ) / spiral. Jeli, tablet busa/spons. Pil / suntik / susuk (mengandung hormon sintetik estrogen dan atau progresteron).

ALAT KONTRASEPSI PERMANEN (STERIL) • Pada pria • Pada wanita Vasektomi adalah (pemotongan /

ALAT KONTRASEPSI PERMANEN (STERIL) • Pada pria • Pada wanita Vasektomi adalah (pemotongan / pengikatan) saluran vas deferens. Tubektomi adalah (pemotongan / pengikatan) saluran oviduk.

Pemotongan vas deferens • Vasectomi

Pemotongan vas deferens • Vasectomi

HORMON REPRODUKSI • Pria • Wanita Testosteron L H FSH Estrogen Hormon pertumbuhan Estrogen

HORMON REPRODUKSI • Pria • Wanita Testosteron L H FSH Estrogen Hormon pertumbuhan Estrogen Progesteron F S H L H Gonadotropin

FERTILISASI /PEMBUAHAN • Bertemunya sperma dan ovum • Berlangsung di oviduc / tuba falofii

FERTILISASI /PEMBUAHAN • Bertemunya sperma dan ovum • Berlangsung di oviduc / tuba falofii

Kehamilan / gestasi • Berlangsung di dalam uterus (rahim) • Akan terbentuk Morula, blastula,

Kehamilan / gestasi • Berlangsung di dalam uterus (rahim) • Akan terbentuk Morula, blastula, gastrula. • Korion adalah membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. • Amnion membran dalam yang melingkupi embrio yang berisi cairan amnion (ketuban). • Alantois (ari-ari) / tali pusar menghubungkan embrio dengan placenta.

PERSALINAN • Proses kelahiran bayi • Dipengaruhi oleh hormon (estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan relaksin)

PERSALINAN • Proses kelahiran bayi • Dipengaruhi oleh hormon (estrogen, oksitosin, prostaglandin, dan relaksin)

Kehamilan (gestasi) Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus untuk proses implantasi.

Kehamilan (gestasi) Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam perjalanan ke uterus untuk proses implantasi.

Kehamilan (gestasi) (2) Endometrium Trofoblas Massa sel dalam Amnion Awal korion Kantung telur Korion

Kehamilan (gestasi) (2) Endometrium Trofoblas Massa sel dalam Amnion Awal korion Kantung telur Korion Amnion Blastosol Pembuluh darah Uterus Sakus vitelinus Proses pembentukan membran kehamilan pada embrio.

Kehamilan (gestasi) (3) Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.

Kehamilan (gestasi) (3) Bagian plasenta, cairan amnion, dan tali pusar.

Kehamilan (gestasi) (4) Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5 -6

Kehamilan (gestasi) (4) Embrio manusia pada usai kehamilan: (a) 4 minggu, (b) 5 -6 minggu, (c) 8 minggu, dan (d) 16 minggu.

Laktasi Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan (b) setelah kehamilan.

Laktasi Kondisi payudara (a) sebelum kehamilan dan (b) setelah kehamilan.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia Gangguan pada Sistem reproduksi wanita • Gangguan menstruasi •

Gangguan pada Sistem Reproduksi Manusia Gangguan pada Sistem reproduksi wanita • Gangguan menstruasi • Kanker genitalia Kanker vagina Kanker serviks Kanker ovarium • Endometriosis • Infeksi vagina Endometriosis.

Gangguan pada sistem reproduksi pria • Hipogonadisme • Kriptokorkidisme • Uretritis • Prostatitis •

Gangguan pada sistem reproduksi pria • Hipogonadisme • Kriptokorkidisme • Uretritis • Prostatitis • Epididimitis • Orkitis Prostatitis.

Hubungan Program Keluarga Berencana (KB) dengan Proses Reproduksi Manusia • Metode keluarga berencana telah

Hubungan Program Keluarga Berencana (KB) dengan Proses Reproduksi Manusia • Metode keluarga berencana telah dilaksanakan sejak 19001100 SM pada bangsa Mesir kuno, terkenal dengan istilah coitus interuptus. • Metode ini dilaksanakan untuk mengatur jumlah keluarga sehubungan dengan peningkatan jumlah penduduk yang menghuni bumi ini juga peningkatan sosial, ekonomi dan kesehatan fisik dan mental. • Saat ini penduduk Indonesia sudah mencapai 220 juta orang. Termasuk peringkat 5 besar penduduk terbanyak dipermukaan bumi ini. • Metode keluarga berencana dan hubungannya dengan proses reproduksi pada manusia adalah usaha nyata untuk mencegah terjadinya pertemuan antara sperma dan ovum atau pembuahan (fertilisasi).

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi: 1. Coitus interuptus, adalah hubungan

Ada beberapa cara yang digunakan untuk mencegah terjadinya fertilisasi: 1. Coitus interuptus, adalah hubungan (senggama) terputus dimana ejakulasi (sperma dikeluarkan) tidak di dalam tubuh tapi di luar. 2. Kalender sistem, mencegah hubungan pada saat subur (ovulasi). Biasanya hubungan dilakukan 5 hari setelah menstruasi dan 5 hari sebelum menstruasi. 3. Penggunaan kontrasepsi, dalam hal hubungan tidak terganggu hanya sperma atau ovum diusahakan tidak bertemu sehingga fertilisasi tidak terjadi. Ada beberapa macam kotrasepsi yaitu a. Kondom b. Suntikan c. Jelly atau foam d. Pil 4. Sterilisasi, dalam hal ini saluran yang menghantarkan ovum yakni oviduct diputuskan diikat atau saluran vas deferens diputus atau diikat. Dengan demikian ovum tidak pernah bertemu dengan sperma, sehingga fertilisasi tidak terjadi. Sterilisasi bisa dilakukan pada wanita disebut dengan Vasektomi, sedang pada laki-laki dikenal dengan Tubektomi. • Dalam menyampaikan perkembangbiakan pada hewan dan manusia di Sekolah Dasar (SD) ditekankan pada perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif.

Rangkuman • Perkembangbiakan pada manusia, termasuk perkembangbiakan generatif/seksual dengan cara sperma melebur dengan ovum

Rangkuman • Perkembangbiakan pada manusia, termasuk perkembangbiakan generatif/seksual dengan cara sperma melebur dengan ovum dikenal dengan pembuahan atau fertilisasi. • Tidak setiap saat ovum dibentuk oleh wanita, karena wanita mengalami siklus menstruasi 28 hari setiap bulan. • Ovulasi (pelepasan ovum) pada hari ke 13 -15 setelah menstruasi terakhir • Keluarga berencana merupakan usaha sadar manusia untuk mengatur kelahiran dan merencanakan jumlah keluarga yang bertujuan untuk kesejahteraan keluarga sehat jasmani dan rohani, dengan semboyan “ Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera. • Metode ini berprinsip menghindari terjadinya fertilisasi.

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH