MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH dr H Agus Taufiqurrohman

MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH dr. H. Agus Taufiqurrohman, M. Kes, Sp. S MPK PP MUHAMMADIYAH

dr. H Agus Taufiqurrohman, M. Kes, Sp. S �Dosen F Kedokteran Uii �Dokter RS PKU Muh. Bantul �Dosen FKM UAD �Istri : dr. Siti Isti’anah, M. Sc. �Anak : �Alwi Ahsani Taqwim �Azhar Maulana Arsyad �Ahsan Habiburrahman 0811 258, agustaufiq@yahoo. com Jln Babaran Gang Menur 664 A, Yogyakarta

LATAR BELAKANG Dirumuskan mulai 1942 sd 1961 di era Ki Bagus Hadikusuma. Dirumuskan untuk mensistematisasi langkah dan pemikiran Kyai Dahlan dan Muhammadiyah. Jawaban atas kecenderungan melemahnya ruh Islam di kalangan Muhammadiyah.

Konsep Muqaddimah AD sebagai salah satu rumusan ideologi Muhammadiyah dalam bentuk / berupa PRINSIP-PRINSIP

Ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam Muqaddimah AD Muhammadiyah terdiri dari tiga kelompok: �Kelompok pertama terdiri dari pokok pikiran paragraf I, III dan IV (mengenai hal-hal yang bersifat ideologis); �Kelompok kedua terdiri dari pokok pikiran paragraf V dan VI (mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori perjuangan); �Kelompok ketiga terdiri dari pokok pikiran paragraf VII (mengenai tujuan perjuangan). 5

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 1 Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah

Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-esakan) Allah: bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Allah. 7

Kepercayaan Tauhid membentuk dua kesadaran: -Percaya akan adanya hari akhir, manusia akan mempertanggungjawabkan hidupnya di dunia; -Sadar bahwa hidup manusia di dunia ini semata-mata untuk beramal saleh. (Q. s. Al-Baqarah: 62) 8

�Paham dan pandangan hidup yang berdasarkan ajaran Islam yang murni, yang pokoknya adalah ajaran Tauhid seperti yang diterangkan di atas, tidak bisa lain daripada membentuk tujuan hidupnya di dunia ini untuk mewujudkan masyarakat yang baik, mewujudkan masyarakat Islam yang sebenarbernarnya, ialah sebagai ibadahnya dalam rangka menunaikan amanah Allah. 9

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 2 Hidup manusia bermasyarakat

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 3

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 4 BERJUANG MENEGAKKAN DAN MENJUNJUNG TINGGI AGAMA ISLAM DALAM MASYARAKAT ADALAH KEWAJIBAN SEBAGAI IBADAH KEPADA ALLAH DAN IHSAN KEPADA

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 5 ‘Ittiba kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad S. A. W.

POKOK-POKOK PIKIRAN Muqaddimah AD Muhammadiyah 6 Melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi

Ali Bin Abi Tholib ; ﺍ ﻟﺤﻖ ﺑﻼ ﻧﻈﺎ ﻡ ﻳﻐﻠﺒﻪ ﺍ ﻟﺒﺎ ﻃﻞ ﺑﺎ ﻟﻨﻈﺎ ﻡ “ kebenaran yang tidak terorganisir dengan baik akan ditumbangkan oleh kebatilan yang terorganisir dengan baik “

HAKIKAT MUHAMMADIYAH YANG FUNDAMENTAL Muhammadiyah bukan hanya bertauhid, tetapi bermasyarakat dan berkemanusiaan “ Muhammadiyah bukan ingin membangun

Muhammadiyah (juga) bukan semata-mata kembali kepada ke masa lampau di masa Nabi SAW tetapi Menjadikan perjuangan Nabi sebagai teladan untuk berbuat di masa kini melalui organisasi

Bukan sekedar alam pikiran, tetapi melalui organisasi

Inspirasi dalam Mengembangkan Sistem Gerakan Melembagakan sistem nilai ideal Memantapkan jam’iyah Memperkokoh imamah Membina jama’ah

MELEMBAGAKAN SISTEM NILAI IDEAL Sosialisasi/internalisasi terus menerus paham Islam dalam Muhammadiyah paham agama berdimensi ü ü ü Pemurnian (tandif) Pembaruan (tajdid) Pemikiran baku/formal yang menjadi pedoman hidup ber-Muhammadiyah integrasi

Memantapkan jam’iyah �Dinamisasi dan menghidupkan persyarikatan di Cabang dan Ranting dgn koordinasi yang sinergis �Memperkuat disiplin dan kesatuan dalam gerak organisasi �Tidak boleh langkah perorangan saja, namun menuju langkah organisasi

Memperkokoh Imamah �Imam menjadi teladan penggerak persyarikaratan �Makmum berkhidmat dan mengikuti gerak persyarikatan �Imamah dalam Muhammadiyah kolektif-kolegial

Membina Jama’ah Umat awa m Inti jama’a h Umat berdaya (penggera k organisasi)

Pokok Pikiran VII: �Pokok pikiran-pikiran/prinsip- prinsip/pendirian-pendirian seperti yang diuraikan diterangkan di muka itu adalah yang dapat untuk mewujudkan keyakinan dan cita-cita hidupnya terutama untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 28