MATA KULIAH SKS PRASYARAT Kimia Organik Fisik KI

  • Slides: 18
Download presentation

MATA KULIAH SKS PRASYARAT : Kimia Organik Fisik (KI 702) : 2 : -

MATA KULIAH SKS PRASYARAT : Kimia Organik Fisik (KI 702) : 2 : - Perkuliahan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman secara komprehensip terhadap kontrol dan mekanisme reaksi senyawa organik berdasarkan pada kajian struktur senyawa organik, sifat kimia dan fisika, termodinamika dan kinetika kimia. Lingkup perkuliahan meliputi struktur senyawa organik, hubungan struktur dan kereaktifan, sifat dan kedudukan keadaan transisi, zat antara reaktif, kontrol reaksi senyawa organik, asam basa (elektrofil dan nukleofil), gugus pergi, pengaruh gugus tetangga, dan mekanisme senyawa organik. Referensi utama: Issacs, N. S. (1987) Physical Organic Chemistry; Isaacs, N. S. , (1975). Reactive Intermediates in Organic Chemistry, Kitson, T. M. (1988) Organic Chemistry (A Guide to Common Themes)

RINCIAN MATERI TIAP PERTEMUAN Pertemuan 1 : Deskripsi dan silabus perkuliahan, cakupan dan overview

RINCIAN MATERI TIAP PERTEMUAN Pertemuan 1 : Deskripsi dan silabus perkuliahan, cakupan dan overview perkuliahan Kimia Organik Fisik Pertemuan 2 : Efek Induksi Pertemuan 3 : Efek Resonansi Pertemuan 4 : Karbokation Pertemuan 5 : Karbanion Pertemuan 6 : Radikal Bebas Pertemuan 7 : Tes Unit I Pertemuan 8 : Kontrol Kinetik dan Kontrol Termodinamik Reaksi Senyawa Organik Pertemuan 9 : Penyerangan Eelektrofilik Pertemuan 10 : Penyerangan Nukleofilik Pertemuan 11 : Pembentukan Ikatan C-C Pertemuan 12 : Tes Unit II Pertemuan 13 : Reaksi asam/basa Pertemuan 14 : Gugus pergi dan pengaruh gugus tetangga Pertemuan 15 : Persamaan Hammet Pertemuan 16 : Ujian Akhir Semester (UAS)

Konsep-konsep yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa organik: 1. Elektronegativitas 2. Ikatan hidrogen

Konsep-konsep yang diperlukan dalam mempelajari struktur molekul senyawa organik: 1. Elektronegativitas 2. Ikatan hidrogen 3. Gaya Van der Waals 4. Polarizabilitas 5. Gugus fungsi 6. Efek induksi 7. Resonansi 8. Hiperkonyugasi 9. Tautomeri 10. Regangan ruang

ELEKTRONEGATIVITAS Digunakan untuk menjelaskan: 1. Kepolaran ikatan Cl-CH 2 -CH=CH 2 + HI 2.

ELEKTRONEGATIVITAS Digunakan untuk menjelaskan: 1. Kepolaran ikatan Cl-CH 2 -CH=CH 2 + HI 2. Kekuatan ikatan hidrogen 2. Fenomena reaksi

Ikatan hidrogen/Gaya Van der Waals Kegunaan menjelaskan: 1. Titik didih 2. Kelarutan 3. Bentuk

Ikatan hidrogen/Gaya Van der Waals Kegunaan menjelaskan: 1. Titik didih 2. Kelarutan 3. Bentuk molekul

Gaya Van der Waals Kegunaan menjelaskan: 1. Titik didih 2. Kelarutan Bensin n-Oktana Isooktan

Gaya Van der Waals Kegunaan menjelaskan: 1. Titik didih 2. Kelarutan Bensin n-Oktana Isooktan

n-Heksadekana Gaya Van der Walls SOLAR BERADITIF

n-Heksadekana Gaya Van der Walls SOLAR BERADITIF

Polarizabilitas Gugus Pergi: R-I > R-Br > R-Cl RS- > RO-

Polarizabilitas Gugus Pergi: R-I > R-Br > R-Cl RS- > RO-

Gugus Fungsi: Kedudukan kereaktifan kimia dalam suatu molekul Ciri: -Ikatan rangkap -Atom elektronegatif

Gugus Fungsi: Kedudukan kereaktifan kimia dalam suatu molekul Ciri: -Ikatan rangkap -Atom elektronegatif

Efek induksi: kemampuan suatu atom untuk menolak atau menarik elektron dibandingkan atom H p.

Efek induksi: kemampuan suatu atom untuk menolak atau menarik elektron dibandingkan atom H p. Ka 3, 75 4, 75 2, 66

Efek induksi: a. +I: gugus penolak e H< < b. -I: gugus penarik e

Efek induksi: a. +I: gugus penolak e H< < b. -I: gugus penarik e F > Cl > Br > I > H < <

Resonansi: pergeseran pasangan elektron p terkonyugasi dengan pasangan elektron p yang lain, pasangan elektron

Resonansi: pergeseran pasangan elektron p terkonyugasi dengan pasangan elektron p yang lain, pasangan elektron bebas, atau orbital kosong

Hiperkonyugasi: Konyugasi antara ikatan C-H dengan elektron p, peb atau orbital kosong ?

Hiperkonyugasi: Konyugasi antara ikatan C-H dengan elektron p, peb atau orbital kosong ?

Tautomeri: Peristiwa perpindahan atom H pada atom O, S, N Keto p. Ka =

Tautomeri: Peristiwa perpindahan atom H pada atom O, S, N Keto p. Ka = 20 Enol p. Ka = 9

Regangan ruang Sikloalkana Siklopropana Siklobutana Siklopentana Sikloheksana Sikloheptana Siklooktana Siklononana Siklodekana Siklopentadekana Regangan cincin

Regangan ruang Sikloalkana Siklopropana Siklobutana Siklopentana Sikloheksana Sikloheptana Siklooktana Siklononana Siklodekana Siklopentadekana Regangan cincin (kkal/mo) 27, 6 26, 3 6, 5 0 6, 4 10, 0 12, 9 12, 0 1, 5

Aldol condensation Claisen condensation

Aldol condensation Claisen condensation