ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA NAMA KELOMPOK PUTRI NADIA ANGGRAINI

  • Slides: 11
Download presentation
ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA

ASUHAN KEPERAWATAN HIPOSPADIA

NAMA KELOMPOK � PUTRI NADIA ANGGRAINI � 13121787

NAMA KELOMPOK � PUTRI NADIA ANGGRAINI � 13121787

PENGERTIAN � Hipospadia adalah kelainan kongetinal berupa kelainan letak lubang uretra pada pria dari

PENGERTIAN � Hipospadia adalah kelainan kongetinal berupa kelainan letak lubang uretra pada pria dari ujung Hipospadia adalah kelainan kongetinal berupa kelainan letak lubang penis ke sisi ventral (Corwin, 2009). uretra pada pria dari ujung penis ke sisi ventral (Corwin, 2009). Hipospadia adalah kegagalan meatus urinarius meluas ke ujung penis, lubang uretra terletak dibagian bawah batang penis, skrotum atau perineum (Barbara J. Gruendemann & Billie Fernsebner, 2005).

Gangguan dan ketidakseimbangan hormon Etiologi Genetika Lingkungan

Gangguan dan ketidakseimbangan hormon Etiologi Genetika Lingkungan

� � � � � Manifestasi Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan

� � � � � Manifestasi Glans penis bentuknya lebih datar dan ada lekukan yang dangkal di bagian bawah penis yang menyerupai meatus uretra eksternus. Preputium (kulup) tidak ada dibagian bawah penis, menumpuk di bagian punggung penis. Adanya chordee, yaitu jaringan fibrosa yang mengelilingi meatus dan membentang hingga ke glans penis, teraba lebih keras dari jaringan sekitar. Kulit penis bagian bawah sangat tipis. Tunika dartos, fasia Buch dan korpus spongiosum tidak ada. Dapat timbul tanpa chordee, bila letak meatus pada dasar dari glans penis. Chordee dapat timbul tanpa hipospadia sehingga penis menjadi bengkok. Sering disertai undescended testis (testis tidak turun ke kantung skrotum). Kadang disertai kelainan kongenital pada ginjal. Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah penis. Penis melengkung ke bawah. Penis tampak seperti kerudung karena kelainan pada kulit di depan penis. Ketidakmampuan berkemih secara adekuat dengan posisi berdiri. Ketidaknyamanan anak saat BAK karena adanya tahanan pada ujung uretra eksternal. Pembukaan uretra di lokasi selain ujung penis. Semprotan air seni yang keluar abnormal.

PEMERIKSAAN FISIK � � Pemeriksaan diagnostik berupa pemeriksaan fisik. Jarang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk

PEMERIKSAAN FISIK � � Pemeriksaan diagnostik berupa pemeriksaan fisik. Jarang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk mendukung diagnosis hipospadi. Tetapi dapat dilakukan pemeriksaan ginjal seperti USG mengingat hipospadi sering disertai kelainan pada ginjal.

� ASKEP TEORITIS � PENGKAJIAN Identitas klien Meliputi identitas klien yaitu : nama lengkap,

� ASKEP TEORITIS � PENGKAJIAN Identitas klien Meliputi identitas klien yaitu : nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku/bangsa, golongan darah, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, No. RM, diagnose medis, dan alamat. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat. Riwayat kesehatan sekarang Meliputi gangguan yang berhubungan dengan gangguan yang dirasakan saat ini, seperti ketidakmampuan berkemih secara adekuat dengan posisi berdiri. Riwayat kesehatan dahulu Pada usia gestasi Minggu ke VI kehamilan terjadi pembentukan genital, pada Minggu ke VII terjadi agenesis pada moderm sehingga genital tubercel tidak terbentuk, bila genital fold gagal bersatu diatas sinus urogenital maka akan timbul Hypospadia Riwayat kesehatan keluarga Kaji apakah ada anggota keluarga lain yang menderita penyakit serupa dengan klien dan apakah ada riwayat penyakit bawaan atau keturunan. � � � � �

 • INTERVENSI KEPERAWATAN No. 1. Dx keperawatan NOC Nyeri berhubungan 1. Tujuan: dengan

• INTERVENSI KEPERAWATAN No. 1. Dx keperawatan NOC Nyeri berhubungan 1. Tujuan: dengan post 2. Menurunkan rasa nyeri prosedur operasi dan kateter invasi. 3. Kriteria hasil: 4. Tidak ada keluhan nyeri 5. Tidak rewel dan nangis NIC 1. Kaji tingkat nyeri dengan skala (1 -10) 2. Observasi aliran urin, catat ukuran dan tekanan 3. Monitor TTV 4. Hindari tekanan pada area operasi 5. Anjurkan untuk berbaring dalam posisi yang memungkinkan otot Menjadi relaks. 6. Beri kesempatan orang tua berada di dekat anaknya 7. Berikan pengobatan seperti analgetik sesuai program.

2. Resiko infeksi 1. Tujuan: berhubungan dengan 2. Infeksi tidak terjadi pemasangan kateter. 3.

2. Resiko infeksi 1. Tujuan: berhubungan dengan 2. Infeksi tidak terjadi pemasangan kateter. 3. Kriteria hasil: 4. TTV dalam batas normal. 5. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak dan panas. 6. Hasil laboratorium leukosit dalam batas normal. 1. Obsercasi tanda-tanda vital. 2. Kaji tanda-tanda pada daerah operasi. 3. Jaga luka operasi tetap berusaha dan kering hindari kontaminasi dengan feces dan urin. 4. Jaga kebersihan kulit alat kelamin. 5. Gunakan teknik aseptik /antiaseptik dalam perawatan luka dan kateter. 6. Berikan antibiotik sesuai program.

 � TERIMAKASIH

� TERIMAKASIH