Analytical Hierarchy Process AHP Penjelasan Implementasi Aldino Septa
- Slides: 24
Analytical Hierarchy Process (AHP) Penjelasan Implementasi Aldino Septa N, ST, MMSi
Pengertian • AHP merupakan suatu model pendukung keputusan • Dikembangkan oleh Thomas L. Saaty • Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
ALASAN PENGGUNAAN AHP • Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. • Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan. • Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
KELEBIHAN AHP • Kesatuan (Unity) AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. • Kompleksitas (Complexity) AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. • Saling ketergantungan (Inter Dependence) AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. • Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
KELEBIHAN AHP • Pengukuran (Measurement) AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas. • Konsistensi (Consistency) AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas. • Sintesis (Synthesis) AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif. • Trade Off AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi
KELEBIHAN AHP • Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. • Pengulangan Proses (Process Repetition) AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
KELEMAHAN AHP 1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. 2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
APLIKASI AHP 1. 2. 3. 4. Membuat suatu set alternatif; Perencanaan; Menentukan prioritas; Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif; 5. Alokasi sumber daya
IMPLEMENTASI AHP 1. Menentukan Tujuan (Objective) 2. Mendefenisikan Kriteria 3. Mencari Alternatif Solusi
IMPLEMENTASI AHP TUJUAN Kriteria 1 Kriteria 2 Alternatif Solusi 1 Alternatif Solusi 2 Alternatif Solusi 3 Kriteria 3
CONTOH AHP Memilih Mobil Offroad : Mobil yang Cocok Konsumsi Bahan Bakar Performa Nissan Navara Mitsubishi Strada Ford Ranger Harga
CONTOH AHP Tahap I AHP : 1. Membuat Ranking Kriteria pemilihan Kendaraaan yang diinginkan (Dapat Menggunakan Pairwise Comparison atau pendapat personal ) “ Konsumsi Bahan Bakar 4 x lebih penting daripada Performa“ “ Konsumsi Bahan Bakar 3 x lebih penting dari pada Harga “ “ Harga 2 x lebih penting dari pada Performa“
CONTOH AHP Tahap I AHP : 2. Membuat MATRIX kriteria Konsumsi Bahan Bakar Performa Harga 1/1 4/1 3/1 1/4 1/1 1/2 1/3 2/1 1/1
CONTOH AHP Tahap I AHP : =(1*1)+(4*0, 25)*(3*0, 33) 2. Membuat Perkalian Matrix kriteria 1/1 4/1 3/1 1 4 3 1/4 1/1 1/2 0, 25 1 0, 5 1/3 2/1 1/1 0, 33 2 1 X 1 4 3 0, 25 1 0, 5 0, 33 2 1 2 = 0, 67 14 3 1, 26 5, 32 8 1, 75 3
CONTOH AHP Tahap I AHP : 3. Mencari Eigen Vector Konsumsi Bahan Bakar 2 Performa 0, 67 Harga EIGEN VECTOR KRITERIA 14 3 1, 26 5, 32 8 = 24 1, 75 = 5, 42 3 = 9, 58 = 0, 246 = 39 =1 Konsumsi Bahan Bakar 0, 615 Performa 0, 139 Harga 0, 246 = 0, 615 Eigen vector = 0, 139 Jadi rangking Kriteria : 1. Konsumsi Bahan Bakar 2. Harga Kendaraan 3. Performa Kendaraan
CONTOH AHP Tahap II AHP : 1. Mencari informasi dan pendapat masing – masing alternatif berdasarkan kriteria dan membentuk MATRIKS nya Konsumsi Bahan Bakar (Irit) Performa Harga (Murah) Nissan Navara 3 x lebih irit dari Mitsubishi Strada 3 x lebih Ford Ranger bertenaga dari Nissan Navara Harga Nissan Navara 3 x lebih murah dari Ford Ranger Nissan Navara 2 x lebih irit dari Ford Ranger 2 x lebih bertenaga Mitsubishi Strada dari Nissan Navara Harga Nissan Navara 4 x lebih murah dari Mitsubishi Strada 2/3 x lebih irit Mitsubishi Strada 3/2 x lebih dari Ford Ranger bertenaga dari Ford Ranger 2 x lebih murah dari Mitsubishi Strada
CONTOH AHP Tahap II AHP : 1. Mencari informasi dan pendapat masing – masing alternatif berdasarkan kriteria dan membentuk MATRIKS nya Konsumsi Bahan Bakar (Irit) Nissan Navara Mitsubishi Strada Ford Ranger Mitsubishi Ford Strada Ranger Performa Nissan Navara Harga (Murah) Mitsubishi Ford Strada Ranger Nissan Navara Mitsubishi Ford Strada Ranger 1/1 2/1 3/1 1/3 1/2 1/1 4/1 3/1 1/2 1/1 2/3 3/1 1/1 3/2 1/4 1/1 1/2 1/3 3/2 1/1 2/3 1/1 1/3 2/1 1/1
CONTOH AHP Tahap II AHP : 2. Mencari Eigen Vector Kriteria Konsumsi Bahan Bakar (Irit) 1/1 2/1 3/1 1 2 3 3 8, 5 7, 333 1/2 1/1 2/3 2 1 0, 667 X 2 1 0, 667 = 1, 222 3 2, 833 1/3 3/2 1/1 0, 333 1, 5 3 8, 5 7, 333 1, 222 3 2, 833 1, 417 3, 667 3 1 18, 833 7, 056 Eigen = vector 8, 083 33, 972 0, 333 1, 5 1 Nissan Navara Mitsubishi Strada Ford Ranger 1, 417 3, 667 0, 554 0, 208 0, 238 3
CONTOH AHP Tahap II AHP : 2. Mencari Eigen Vector Kriteria Performa 1/1 3/1 2/1 1 0, 333 0, 5 1/3 1/1 3/2 3 1/2 2/3 1/1 2 0, 667 1 3 1 1, 5 5, 5 9 3 4, 5 16, 5 6 2 3 = 11 33 1 1 0, 333 0, 5 1, 5 X 3 Eigen vector 1 1, 5 = 2 0, 667 1 Nissan Navara Mitsubishi Strada Ford Ranger 3 1 1, 5 9 3 4, 5 6 2 3 0, 162 0, 468 0, 324
CONTOH AHP Tahap II AHP : 2. Mencari Eigen Vector Kriteria Harga (Murah) 1/1 4/1 3/1 1 4 1/1 1/2 0, 25 1 1/3 2/1 1/1 0, 333 2 3 0, 667 14 8 3 1, 750 1, 167 5, 333 3 3 0, 5 X 1 25 = 5, 417 9, 5 39, 917 Eigen vector 1 4 0, 25 1 0, 333 2 3 3 0, 5 = 0, 667 1 Nissan Navara Mitsubishi Strada Ford Ranger 14 8 3 1, 750 1, 167 5, 333 0, 736 0, 159 0, 280 3
CONTOH AHP Tahap III AHP : Konsumsi Bahan Bakar ( 0, 615 ) Mobil Offroad Pilihan Performa ( 0, 139 ) Harga ( 0, 246 ) ( 0, 554 ) Nissan Navara ( 0, 162 ) ( 0, 208 ) Mistsubishi Strada ( 0, 468 ) ( 0, 159) Ford Ranger ( 0, 324 ) ( 0, 280 ) ( 0, 238 ) ( 0, 736 )
CONTOH AHP Tahap IV AHP : Menentukan Ranking Alternatif dengan Eigen Vector : EV alternatif 1 = (EV Kriteria 1 x EV Alternatif 1 Kriteria 1) + (EV Kriteria 2 x EV Alternatif 1 Kriteria 2) + (EV Kriteria 3 x EV Alternatif 1 Kriteria 3) EV Nissan Navara = (0, 615 x 0, 554)+(0, 139 x 0, 162)+(0, 346 x 0, 736) = 0, 618 EV Mitsubishi Strada = (0, 615 x 0, 208)+(0, 139 x 0, 468)+(0, 346 x 0, 159) = 0, 248 EV Ford Ranger = (0, 615 x 0, 238)+(0, 139 x 0, 324)+(0, 346 x 0, 28) = 0, 288
CONTOH AHP Ranking Pilihan Alternatif yang dapat diambil yaitu : 1. Nissan Navara dengan poin 0, 618 2. Ford Ranger dengan poin 0, 288 3. Mitsubishi Strada dengan poin 0, 248
Kritik dan saran ALDINO SEPTA NUGRAHA, ST, MMSi Aldi_tob_2000@yahoo. com Aldi_tob_2000@staff. gunadarma. ac. id
- Penjelasan pengertian
- Implementasi css menggunakan tag merupakan implementasi
- Analytical hierarchy process
- Sphenomandibular ligament
- Interalveolar septa mandible
- Bronchi
- Lamina medialis processus pterygoidei
- Transverse septa fungi
- Label the cranial dura septa and associated sinuses.
- Heart diagram pearson
- Oblique pericardial sinus
- Pco status receiver
- '
- Mono di tri tetra penta hexa
- Embryoblast
- Mrabti
- Septa
- Adductor (subsartorial) canal
- Ahp method example
- Ahp
- Ahp method example
- Ahp
- Fhlb pittsburgh ahp
- Ahp package in r
- Ahp層級分析法