Tujuan penciptaan manusia dr Syazili Mustofa M Biomed
Tujuan penciptaan manusia dr. Syazili Mustofa, M. Biomed Kepala Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
Tujuan penciptaan manusia ● ● Segala sesuatu yang Allah ciptakan, baik di langit maupun di bumi pasti ada tujuan dan hikmahnya. Tidaklah semata karena hanya suka-suka saja. Allah Ta’ala berkata: ﺍﺍﺛ ﺍﺍﻭ “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? ” (QS. Al Mukminun: 115).
● ﺍﺍ ﻯ “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? ” (QS. Al Qiyamah: 36). ● Imam Asy Syafi’i mengatakan, ● ﻻ ﻻﻯ Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan ) ● dilarang? ”. ● Ulama lainnya mengatakan, ● ﻻﺛﻻﺍ ● )“Apakah mereka diciptakan) tanpa ada balasan dan siksaan? ” (Lihat Madaarijus Salikin, 1/98) ●
1. Mengilmui Tentang Allah ● Allah Ta’ala berkata ● ﺍﻷ ﻭﺍ ﺍﻟ ﻯ ﻳ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ● ● ﺍﻟ ﺍﻱ ﺍﺍ ﺍﻷ “Allah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu. ” (QS. Ath Thalaq: 12). Allah menceritakan bahwa penciptaan langit dan bumi, agar manusia mengetahui tentang ke Maha Kuasaan Allah Ta’ala, bahwa Allah pemilik jagad raya ini dengan ilmu Allah yang sempurna. Tidak ada satu pun yang terluput dari ilmu dan pengawasan Allah, karena ilmu Allah meliputi segala sesuatu
2. Untuk Beribadah Kepada Allah Semata ● Allah Ta’ala berata ● ﺍ ﺍ ﺍﻹ ﻻ ﻭ ● ● ● “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. (QS. Adz Dzariyat: 56). Ayat di atas jelas menyebutkan tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah, hanya menyembah Allah semata. Ayat ini mengisyaratkan pentingnya tauhid, karena tauhid adalah bentuk ibadah yang paling agung, mengesakan Allah dalam ibadah. Ayat ini juga mengisyaratkan pentingnya beramal, setelah tujuan pertama manusia diciptakan adalah agar berilmu. Maka buah dari ilmu adalah beramal. Tidaklah ilmu dicari dan dipelajari kecuali untuk diamalkan. Sebagaimana pohon, tidaklah ditanam kecuali untuk mendapatkan buahnya. Karena ilmu adalah buah dari amal.
• Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya[? ] ” (Madaarijus Salikin, 1/98) • Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang. Allah Ta’ala berfirman,
Bukan Berarti Allah Butuh pada Kita, Justru Kita yang Butuh Beribdah pada Allah • kelanjutan surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta’ala berfirman, (58) ( ﺍﻟ ﺍﻟ ﺍ ﻭ ﺍ ﺍﻳ 57) • ﺍ ﻳ ﻭ • “Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. ” (QS. Adz Dzariyat: 57 -58) • Jadi, justru kita yang butuh pada Allah. Justru kita yang butuh melakukan ibadah kepada-Nya.
Apa Makna Ibadah? • Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Dalam ibadah itu terkandung mengenal, mencintai, dan tunduk kepada Allah. Bahkan dalam ibadah terkandung segala yang Allah cintai dan ridhoi. Titik sentral dan yang paling urgent dalam segala yang adalah di hati yaitu berupa keimanan, mengenal dan mencintai Allah, takut dan bertaubat pada-Nya, bertawakkal pada-Nya, serta ridho terhadap hukum-Nya. Di antara bentuk ibadah adalah shalat, dzikir, do’a, dan membaca Al Qur’an. ” (Majmu’ Al Fatawa, 32/232)
Perintah Allah yang Paling Agung adalah Tauhid ● ● ● Perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, yaitu memurnikan ibadah untuk Allah semata, sedangkan larangan Allah yang paling besar adalah syirik, yaitu menyembah selain Allah di samping menyembah-Nya. Allah Ta’ala berkata, ﺍﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻭﺍ ﺍ “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (QS. An-Nisa`: 36).
Secara lengkap, ayat yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut. ● ● ● ﺍﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻭﺍ ﺍ ﺍﺍ ﺍﺍ ﻱ ﺍﻯ ﺍﺍﻳ ﺍﺍ ﻱ ﺍﻯ ﺍﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻳ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﺍ ﻭﺍ “ (36)Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman dalam safar, ibnu sabil dan hamba sahaya kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. ” (QS. An-Nisa`: 36).
Asal manusia ● ● ● ● “ ﺍ ﺍﺍ ﺍ ﻳ Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. [Al-Mu’minun/23 : 12] . “ ﺍﺍ ﻳﺍ Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat”. [Ash-Shaffat/37 : 11] Kemudian, tanah tersebut berubah menjadi Lumpur hitam yang diberi bentuk. . “ ﺍ ﺍﺍ ﺍ ﻭ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. [Al-Hijr/15 : 26]
Asal manusia • Kemudian setelah kering tanah tersebut berubah seperti tembikar. Ini dijelaskan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. • “ ﺍﺍ ﺍ • Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar”. [Ar-Rahman/55 : 14] • Kemudian, Allah pun membentuk tanah tersebut menjadi bentuk yang Dia ingini ; lalu ditiupkan ruh kedalamnya dari ruh (ciptaan)-Nya.
Asal manusia ● ● ﻳ ﻭﻱ ﻭﺍ ﺍﻳ ﴾ ﺍ ٢٨﴿ ﺍ ﺍ ﻱ ﺍ ﺍ ﺍ ﻭ “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesunggguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari Lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, bila telah Aku sempurnakan bentuknya dan telah Aku tiupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, tunduklah kamu kepadanya dengan cara bersujud”. [Al-Hijr/15 : 28 -29]
● ● “ ﻳﻯ ﺍﻟ آ ﺍ ﺍ ﻭ Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah adalah seperti Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian berkata ‘Jadilah!’, maka iapun jadilah”. [Ali-Imran/3 : 59]
• Adapun tentang istri Adam (Hawa), Allah Subhanahu wa Ta’ala terangkan bahwa ia diciptakan dari Adam, sebagaimana tersebut dalam firman. Nya. • “ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻭﺍ ﺍﻱ ﺍ ﺍ ﺍ • Hai manusia, bertakwalah kamu sekalian kepada tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan dari diri itulah Dia menciptakan istrinya”. [An-Nisa/4 : 1]
Adapun perkembangan yang dialami keturunan Adam ● ● ﴾ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﺍ ﺍ ١٣﴿ ﴾ ﺍ ﻱ ﺍ ﻳ ١٢﴿ ﺍ ﺍﺍ ﺍ ﻳ “ ﺍ ﺍ آ ﺍ ﺍﻟ ﺍﺍﻳ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ; lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging ; lalu segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang ; lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging ; kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta Yang Paling Baik”� [Al-Mu’minun/23 : 12 -14]
Itulah kebesaran Allah Azza wa Jalla sebagai bukti kekuasaan Nya kepada manusia. Agar mereka banyak bersyukur. ● ﺍﻟ ﺍﺍ ﺍ ﻳﺍ ﺍ ﻭ ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍ ﻱ ﺍ ﺍ ﻱ ﻳ ﻡ ﺍ ﺍﻭ ﺍ ﻳﻥ ﻭ ﻥﺍ ﻥ ﺍ ﻳ ﺍﻧﺍ ﻥ ﻳ ﺍﻱ ● Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh (ciptaan)Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. Dan mereka berkata, “Apakah bila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru? ” Bahkan (sebenarnya) mereka ingkar akan menemui Rabbnya. [As Sajdah : 7 -10]
● ● ﺍ ﻭﺍ ﻭﺍ ﻧﻡ ﻥ ﻯ ﻥ ﻭﺍ ﺍ ﻯ ﻭ ﺍﻱ ﻡ ﻥ ﺍ ﻥ Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkan. Nya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). [Al Mu’min : 67].
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu hadits shahih berkata. ● ، ، ، : ﺍ ، ﺍ ﻓ ﺍﻟ ، ﺛ ، ، ﺍ ﺇ ﻡ ﺧﻠ Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya. ” [Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu].
Khalifah di bumi • Allah Ta’ala telah berkata kepada para malaikat: • ﻱﺍﻱﺍﻳ • Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. [al. Baqarah/2: 30].
Khalifah di sini, yaitu suatu kaum yang sebagian mereka akan menggantikan yang lain. • Berkata Alloh Ta’ala: … ﺍ ﺍ • dan Alloh menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? [an. Naml/27: 62]. • Firman-Nya: ﻱ ﺍ • dan Rabbku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu. [Hûd/11: 57]. • Perkataan Alloh Ta’ala tentang suku ‘ d: • ﺍﻭﺍ ﺍ ﻭ • Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh. [al. A’râf/7: 69]. • tentang suku Tsamûd: ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍ Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum ‘Aad. [al-A’râf/7: 74].
• Perkataan Alloh Ta’ala kepada umat Muhammad: • ﺍﺍﻱﺍ ﻭ • Kemudian Kami jadikan kamu pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat. [Yûnus/10: 14].
Makna khalifah di muka bumi • Ringkasnya, Adam ‘alaihissalam adalah khalifah yang menggantikan kaum sebelumnya. Dan apa peristiwa yang terjadi sebelum Adam ‘alaihissalam hanya diketahui oleh Allah Ta’ala. • Tidak diketahui adanya dalil yang menjelaskan keadaan makhluk sebelum Adam ‘alaihissalam, bagaimana sifat mereka, amalan mereka, tidak ada penjelasan atas hal itu. Tetapi dijadikannya mereka sebagai khalifah menunjukkan bahwa sebelumnya mereka memang ada di muka bumi. • Maka Adam menggantikan mereka dalam hal menampakkan kebenaran, menjelaskan syariat Allah Ta’ala dan berhukum dengannya, dan menjelaskan apa yang Allah ridhai dan dapat mendekatkan diri pada. Nya (yaitu ibadah), dan mencegah dari kerusakan di muka bumi.
Makna khalifah di muka bumi • Demikianlah pula yang dilanjutkan oleh keturunan Adam ‘alaihissalam, yaitu para Nabi, orang-orang shalih dan pilihan. Mereka menyeru pada kebenaran dan menjelaskannya, membimbing umat kepada agama Allah Ta’ala, menyuruh segenap penghuni bumi untuk menaati Allah, mengesakan. Nya dengan tauhid, berhukum dengan syariat. Nya, dan mengingkari siapa yang menyelisihi. Nya.
- Slides: 24