Alquran sebagai obat Dr Syazili Mustofa M Biomed
Alquran sebagai obat Dr. Syazili Mustofa, M. Biomed Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
● ● ﺍﺮ ﺍﻠﺍﻳ ﻳ ﻳ ﺂ ﺍ ﺍﺁ “Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (QS. Al-Israa’: 82).
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan(Tafsir Adhwaul Bayan). • Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya • obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yanh shahih dan masyhur”
● ● ● Fungsi alquran bagi orang yang beriman ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻱ ﺍﻟ ﻭ ﻯ ﻳ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus: 57) Indah sekali, Allah sebut al-Quran sebagai, – – Mau’idzah (nasehat) dari Rab kita Syifa’ (penyembuh) bagi penyakit hati Huda (sumber petunjuk) Rahmat bagi orang yang beriman.
• Ibnu Katsir mengatakan, • “ ﻭﻫﻮ ﺇﺯﺍﻟﺔ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ، ﻣﻦ ﺍﻟﻩ ﻭﺍﻟﺸﻜﻮﻙ : ﺍ ﺍ ﻱ ﺍﻟ ﻭ” ﺃﻲ ﺭﺟﺲ ﻭﺱ • “Syifa bagi penyakit-penyakit dalam dada” artinya, penyakit syubhat, keraguan. Hatinya dibersihkan dari setiap najis dan kotoran. ” (Tafsir Ibnu Katsir, 4/274).
Syifa • Makna dua ayat ini saling melengkapi. Keterangan global di suat Fushilat, didetailkan dengan keterangan di surat Yunus. Sehingga yang dimaksud al-Quran sebagai syifa bagi orang yang beriman, adalah obat bagi segala penyakit hati. Kita simak keterangan Imam as-Sa’di, • Al-Quran adalah penyembuh bagi semua penyakit hati. Baik berupa penyakit syahwat yang menghalangi manusia untuk taat kepada syariat. Atau penyakit Syubuhat, yang mengotori aqidah dan keyakinan. Karena dalam al-Quran terdapat nasehat, motivasi, peringatan, janji, dan ancaman, yang akan memicu perasaan harap dan sekaligus takut, bagi para hamba.
Berpegang teguh dengan alquran • Jika muncul dalam perasaannya, motivasi untuk berbuat baik, dan rasa takut untuk maksiat, dan itu terus berkembang karena selalu mengkaji makna al-Quran, itu akan membimbing dirinya untuk lebih mendahulukan perintah Allah dari pada bisikan nafsunya. Sehingga dia menjadi hamba yang lebih mencari ridha Allah dari pada nafsu syahwatnya. • Demikian pula berbagai hujjah dan dalil yang Allah sebutkan dengan sangat jelas. Ini akan menghilangkan setiap kerancuan berfikir yang menghalangi kebenaran masuk dalam dirinya dan mengotori aqidahnya. Sehingga hatinya sampai pada puncak derajat keyakinan. • Ketika hati itu sehat, tidak banyak berisi penyakit syahwat dan syubhat, keadaannya akan diikuti oleh anggota badannya. Karena anggota badan akan jadi baik, disebabkan kebaikan hati. Dan menjadi rusak, disebabkan rusaknya hati. • (Tafsir as-Sa’di, hlm. 366)
● Di ayat lain, Allah berfirman, ● ﻳ ﻭﺍ ﻯ ﺍ ﺍﻳ ﺍ ﻭ ﻱ ﺍ ● ● Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan. (QS. Fushilat: 44) Makna dua ayat ini saling melengkapi. Keterangan global di surat Fushilat, didetailkan dengan keterangan di surat Yunus. Sehingga yang dimaksud al-Quran sebagai syifa bagi orang yang beriman, adalah obat bagi segala penyakit hati.
Quran obat hanya bagi orang beriman ● ● ● Adapun orang kafir yang mendzalimi dirinya sendiri, maka tatkala mendengarkan al-Qur`an tidaklah bertambah baginya melainkan semakin jauh dan semakin kufur. Dan sebab ini ada pada orang kafir itu, bukan pada al-Qur`annya. Seperti firman Allah ‘azza wa jalla: ٤٤ ﻳ ﺍ ﻥ ﺍﻭ ﻯ ﻱﻡ “sedang al-Qur`an itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh’. ” (Fushshilat: 44)
Resep bebas dari kecemasan dan rasa sedih • Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q. S Al. Baqarah [2]: 277).
Resep bebas dari kecemasan Ketenteraman hati orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q. S Al-Ra’d [13]: 28).
Resep bebas dari kecemasan, rasa sedih dan galau • Berdasarkan ayat tersebut, resep mengatasi kecemasan dan rasa takut adalah (1) beriman kepada Allah, (2) beramal saleh, (3) melakukan salat secara konsisten, (4) menunaikan zakat, . (Q. S Al-Baqarah [2]: 277). • resep agar hati menjadi tenang adalah dengan berzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala (Q. S Al-Ra’d [13]: 28).
Al Quran Sebagai Obat dari Segala Penyakit Hati dan Jasmani • Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (quran surah al isro (17): 82
Mahkluk sangat takut dengan allaah Qs. Al a’raaf ayat 143. Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau. " Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. " Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu[565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama -tama beriman. " [565]. Para mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia.
Mendengarkan alquran memperbaiki kualitas tidur • PENGARUH TERAPI MUROTTAL ALQURAN TERHADAP KUALITAS TIDUR PASIEN DI ICU RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL. Penelitan tahun 2015 • Setiap responden diberikan perlakuan mendengarkan terapi murottal Alquran (Q. S. Ar Rahman ayat 1 -78) dengan dua kali terapi per hari selama 15 menit dan dilaksanakan selama 3 hari berturut. • Hasil Penelitian: Hasil analisis statistik menggunakan uji Marginal. Homogeneity menunjukkan p value sebesar 0, 001 (p value<0, 05) artinya ada pengaruh pemberian terapi murottal Alquran (Q. S Ar Rahman ayat 1 -78) terhadap peningkatan kualitas tidur pasien ICU RSUD Panembahan Senopati Bantul. • Kesimpulan: Terapi Murottal Alquran memiliki pengaruh dalam meningkatkan kualitas tidur pasien ICU.
Pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. Aisyah radhiallahu ‘anha lalu berkata: “Nabi lalu mendatangi sumur tersebut hingga beliau mengeluarkannya. ● Beliau lalu berkata: ‘Inilah sumur yang aku diperlihatkan seakan-akan airnya adalah air daun pacar dan pohon kormanya seperti kepala-kepala setan’. Lalu dikeluarkan. ● Aku bertanya: ‘Mengapa engkau tidak mengeluarkannya (dari mayang korma jantan tersebut, pen. )? ’ ● Beliau menjawab: ‘Demi Allah, sungguh Allah telah menyembuhkanku dan aku membenci tersebarnya kejahatan di kalangan manusia’. ” ● Hadits ini diriwayatkan al-Bukhari dalam Shahih-nya (kitab at-Thib, bab Hal Yustakhrajus Sihr? jilid 10, no. 5765, bersama al-Fath). Juga dalam Shahih-nya (kitab al-Adab, bab Innallaha Ya`muru bil ‘Adl, jilid 10, no. 6063). ● Juga diriwayatkan oleh al-Imam asy-Syafi’i sebagaimana yang terdapat dalam Musnad asy-Syafi’i (2/289, dari Syifa`ul ‘Iy), al-Asfahani dalam Dala`ilun Nubuwwah (170/210), dan al-Lalaka`i dalam Syarah Ushul ‘azza wa jalla’tiqad Ahlis Sunnah (2/2272). Namun ada tambahan bahwa ‘Aisyah berkata: “Dan turunlah (firman Allah ‘azza wa jalla): ● ٢ ﺍ ﻥ ١ ٱﻞ ﻭ ﻝ ● Hingga selesai bacaan surah tersebut.
Pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. • diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, dan lainnya dari hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Beliau radhiallahu ‘anha berkata: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terkena sihir[1], sehingga beliau menyangka bahwa beliau mendatangi istrinya padahal tidak mendatanginya. • Lalu beliau berkata: ‘Wahai ‘Aisyah, tahukah kamu bahwa Allah ‘azza wa jalla telah mengabulkan permohonanku? Dua lelaki telah datang kepadaku. Kemudian salah satunya duduk di sebelah kepalaku dan yang lain di sebelah kakiku. • Yang di sisi kepalaku berkata kepada yang satunya: ‘Kenapa beliau? ’ • Dijawab: ‘Terkena sihir. ’ • Yang satu bertanya: ‘Siapa yang menyihirnya? ’ • Dijawab: ‘Labid bin Al-A’sham, lelaki dari Banu Zuraiq sekutu Yahudi, ia seorang munafiq. ’ • (Yang satu) bertanya: ‘Dengan apa? ’ • Dijawab: ‘Dengan sisir, rontokan rambut. ’ • (Yang satu) bertanya: ‘Di mana? ’ • Dijawab: ‘Pada mayang korma jantan di bawah batu yang ada di bawah sumur Dzarwan’. ”
Pengobatan penyakit fisik/jasmani dengan menggunakan Al-Fatihah. • Kisah ini berasal dari sahabat Abu Sa’id Al. Khudri yang sedang mengobati dengan membacakan bacaan ruqyah kepada orang yang hampir lumpuh karena terkena sengatan kalajengking. Beliau menggunakan Al-Fatihah sebagai bacaan ruqyah dan ternyata atas izin Allah hal tersebut berhasil menyembuhkannya.
(HR. Bukhari dan Muslim). • Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam– dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, ‘Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam. ’ Di antara para sahabat lantas berkata, ‘Iya ada. ’ Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. Pembesar tersebut pun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi • shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al. Fatihah. ’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, ‘Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah? ’ Beliau pun bersabda, ‘Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian’”
Kesembuhan Dari Al Qur’an Tergantung Kadar Keimanan • Keberhasilan pengobatan dengan Al-Qur`an sangat terkait dengan keimanan, kalau tidak sembuh bukan Al-Qur`annya yang salah, tetapi keimanan orang yang menggunakan Al. Quran yang kurang. Bisa jadi ada orang yang terlihat shalih tetapi kita tidak tahu keimanannya.
Bacaan lebih lanjut • https: //muslim. or. id/30346 -al-quran-obat-fisik -dan-jiwa. html • https: //konsultasisyariah. com/25359 -maknaal-quran-sebagai-penyembuh. html • https: //asysyariah. com/al-quran-obat-segalapenyakit/
- Slides: 21