TEORI KONSUMSI HERTIANA IKASARI SE MSi Pendahuluan Dalam

  • Slides: 15
Download presentation
TEORI KONSUMSI HERTIANA IKASARI, SE, MSi

TEORI KONSUMSI HERTIANA IKASARI, SE, MSi

Pendahuluan • • • Dalam ekonomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan

Pendahuluan • • • Dalam ekonomi konvensional, konsumen diasumsikan selalu bertujuan untuk memperoleh kepuasan (utility) dalam kegiatan konsumsinya Utility secara bahasa berarti berguna (usefulness), membantu (helpfulness) atau menguntungkan (advantage) Dalam konteks ekonomi, utilitas dimaknai sebagai kegunaan barang yang dirasakan oleh seorang konsumen ketika mengkonsumsi sebuah barang Kegunaan ini bisa juga dirasakan sebagai rasa “tertolong” dari suatu kesulitan karena mengkonsumsi barang tersebut Utilitas dengan kepuasan dianggap sama, meskipun sebenarnya kepuasan adalah akibat ditimbulkan oleh utilitas Konsumen diasumsikan selalu menginginkan kepuasan tertinggi (teori konvensional)

Kritik Terhadap Teori Konvensional 1. 2. Tujuan Konsumen adalah mencari kepuasan tertinggi Pertanyaan: apakah

Kritik Terhadap Teori Konvensional 1. 2. Tujuan Konsumen adalah mencari kepuasan tertinggi Pertanyaan: apakah barang yang memuaskan selalu indentik dengan barang yang membawa manfaat atau kebaikan? Batasan konsumsi hanyalah garis anggaran Sepanjang seseorang memiliki pendapatan , maka tidak ada yang bisa menghalangi seseorang untuk mengkonsumsi barang yang diinginkan

Prinsip Konsumsi dalam Islam • Perlu memperhatikan orang lain • Diharamkan bagi seorang muslim

Prinsip Konsumsi dalam Islam • Perlu memperhatikan orang lain • Diharamkan bagi seorang muslim hidup dalam keadaan serba berlebih sedangkan tetangganya ada yang menderita kelaparan • Tujuan konsumsi muslim : mementingkan mashlahah daripada utilitas

Mashlahah Dalam Konsumsi • Kandungan mashlahah adalah manfaat dan berkah • Konsumen merasakan manfaat

Mashlahah Dalam Konsumsi • Kandungan mashlahah adalah manfaat dan berkah • Konsumen merasakan manfaat kalau mendapatkan pemenuhan kebutuhan psikis , fisik • Berkah akan diperoleh kalau mengkonsumsi barang/ jasa yang dihalalkan oleh syariat Islam

Kebutuhan dan Keinginan Karakteristik Keinginan Kebutuhan Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah manusia Hasil Kepuasan

Kebutuhan dan Keinginan Karakteristik Keinginan Kebutuhan Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah manusia Hasil Kepuasan Manfaat dan Berkah Ukuran Preferensi (selera) Fungsi Sifat Subjektif objektif Tuntunan Islam Dibatasi/ dikendalikan Dipenuhi

Kebutuhan dalam Islam Dharuriyat (Primer) • Jika tidak terpenuhi, keselamatan umat manusia, baik di

Kebutuhan dalam Islam Dharuriyat (Primer) • Jika tidak terpenuhi, keselamatan umat manusia, baik di dunia maupun di akhirat akan terancam • Contoh: agama, kehidupan, pendidikan, keturunan, harta Hajiyat (sekunder) • Apabila kebutuhan tersebut tidak terwujudkan, tidak akan mengancam keselamatannya, tetapi akan mengalami kesulitan Tahsiniyat (pelengkap) • Tingkat kebutuhan yang apabila tidak terpenuhi tidak akan mengancam eksistensi salah satu dari 5 pokok kebutuhan dan tidak pula menimbulkan kesulitan

Mashlahah dan Kepuasan • Mashlahah tidak saja berisi manfaat dari barang yang dikonsumsi saja,

Mashlahah dan Kepuasan • Mashlahah tidak saja berisi manfaat dari barang yang dikonsumsi saja, namun juga dari keberkahan yang terkandung dari barang tersebut • Kepuasan adalah suatu akibat dari terpenuhinya suatu keinginan, sedangkan mashlahah merupakan suatu akibat atas terpenuhinya kebutuhan atau fitrah

Mashlahah dan Nilai-nilai Ekonomi Islam • Penerapan prinsip ekonomi tanpa diikuti oleh pelaksanaan nilai-nilai

Mashlahah dan Nilai-nilai Ekonomi Islam • Penerapan prinsip ekonomi tanpa diikuti oleh pelaksanaan nilai-nilai islam hanya akan memberika mashlahah duniawi • Misal: seorang konsumen yang memperhatikan prinsip kecukupan, artinya hanya akan membeli sejumlah barang/jasa sehingga kebutuhan minimalnya tercukupi. Ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencukupi kebutuhan tersebut

Konsep Pemilihan dan Konsumsi Mengutamakan akhirat daripada dunia • Konsumsi untuk ibadah diorientasikan untuk

Konsep Pemilihan dan Konsumsi Mengutamakan akhirat daripada dunia • Konsumsi untuk ibadah diorientasikan untuk mencapai falah • Semakin besar konsumsi untuk ibadah, semakin tinggi falah yang dicapai. Semakin tingginya falah , seorang mukmin akan memperoleh utilitas yang lebih tinggi dari utilitas dunia Konsisten dalam prioritas pemenuhan kebutuhan • Kebutuhan manusia memiliki tingkat urgensi yang berbeda, tetapi tetap terdapat prioritas antara satu dengan yang lain Memperhatikan etika dan norma • Etika konsumsi : keadilan, kebersihan, kesederhanaan, halalan thayyiban, keseimbangan • Norma konsumsi: sederhana, tidak boros, membelanjakan harta untuk kebaikan

Motif Ekonomi • Dua aspek 1. Motif intrinsik Keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas

Motif Ekonomi • Dua aspek 1. Motif intrinsik Keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas kemauan sendiri 2. Motif ekstrinsik Keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan orang lain • 1. 2. 3. Dalam Praktek Motif memenuhi kebutuhan Motif memperoleh keuntungan Motif memperoleh penghargaan 4. Motif memperoleh kekuasaan 5. Motif sosial

Prinsip Dasar Konsumsi • • • Prinsip keadilan Prinsip kebersihan Prinsip kesederhanaan Prinsip kemurahan

Prinsip Dasar Konsumsi • • • Prinsip keadilan Prinsip kebersihan Prinsip kesederhanaan Prinsip kemurahan hati Prinsip moralitas Membelanjakan harta daloam kebaikan dan menjauhi sifat kikir • Tidak melakukan kemubaziran • Menghindari hutang

Nilai-nilai Islam dalam Konsumsi • Seimbang dalam konsumsi • Membelanjakan harta pada bentuk yang

Nilai-nilai Islam dalam Konsumsi • Seimbang dalam konsumsi • Membelanjakan harta pada bentuk yang dihalalkan dengan cara yang baik • Setiap orang mukmin berusaha mencari kenikmatan

Nilai dasar yang menjadi fondasi • Keyakinan terhadap adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat.

Nilai dasar yang menjadi fondasi • Keyakinan terhadap adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat. Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan moral agama islam • Harta merupakan anugerah Allah

Etika Islam Dalam Hal Konsumsi • • Tauhid (unity/ kesatuan) Adil (equilibrium) Free Will

Etika Islam Dalam Hal Konsumsi • • Tauhid (unity/ kesatuan) Adil (equilibrium) Free Will Amanah Halal Sederhana Membelanjakan harta pada kuantitas dan kualitas secukupnya