INVESTASI DI INDONESIA Hertiana Ikasari SE MSi Pendahuluan

  • Slides: 17
Download presentation
INVESTASI DI INDONESIA Hertiana Ikasari, SE, MSi

INVESTASI DI INDONESIA Hertiana Ikasari, SE, MSi

Pendahuluan • Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan

Pendahuluan • Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi • Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. • Penanaman modal merupakan langkah awal kegiatan produksi • Investasi pada hakikatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi

Pendahuluan • Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak lesunya pembangunan

Pendahuluan • Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi, mencerminkan marak lesunya pembangunan • Setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yg dapat menggairahkan investasi. • Sasaran yang dituju bukan hanya masyarakat atau kalangan swasta dalam negeri, tetapi juga investor asing.

Pengertian Investasi (1) • Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi)

Pengertian Investasi (1) • Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari kapital/modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). • Investasi juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). • Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y, i)

Buruknya Iklim Investasi • Iklim Investasi adalah semua kebijakan, kelembagaan dan lingkungan, baik yang

Buruknya Iklim Investasi • Iklim Investasi adalah semua kebijakan, kelembagaan dan lingkungan, baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa mendatang, yang bisa mempengaruhi tingkat pengembalian dan resiko suatu investasi

Faktor penentu Investasi • Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD, 2002) ü Institusi ü

Faktor penentu Investasi • Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD, 2002) ü Institusi ü kondisi sosial politik ü infrastruktur fisik ü kondisi ekonomi daerah ü produktivitas tenaga kerja

Alasan utama Investor Khawatir menanamkan modal di Indonesia (World Bank 2004) • • •

Alasan utama Investor Khawatir menanamkan modal di Indonesia (World Bank 2004) • • • Ketidakstabilan ekonomi makro Ketidakpastian kebijakan Korupsi Perizinan usaha Regulasi pasar tenaga kerja

Penelitian terkait investasi di Indonesia (1) • SMERU (2001) Pelayanan publik masih rendah, kurang

Penelitian terkait investasi di Indonesia (1) • SMERU (2001) Pelayanan publik masih rendah, kurang kepastian hukum, peraturan Perda tidak probisnis merupakan penyebab iklim bisnis tidak kondusif • Kuncoro (2004) ü Masih ada grease money: pungli, upeti, biaya ekstra yang harus dikeluarkanoleh perusahaan dari sejak mencari bahan baku, memproses input menjadi output, maupun ekspor. ü Kendala utama pengusaha yang berorientasi ekspor adalah pungli, perizinan pemerintah pusat ke pemda, kenaikan tarif (BBM, Listrik dsb)

Penelitian terkait investasi di Indonesia (2) • Survei UNCTAD (2004) ü Indeks kinerja investasi:

Penelitian terkait investasi di Indonesia (2) • Survei UNCTAD (2004) ü Indeks kinerja investasi: Indonesia terbawah nomor 2 dari 140 negara ü Waktu mengurus izin masih terlalu lama ü Prosedur ekspor yang lambat sehingga membuat biaya logistik dan transpor tidak kompetitif ü Korupsi

Paket kebijakan Investasi di era SBY-JK • Inpres No. 3 Tahun 2006 (Paket kebijakan

Paket kebijakan Investasi di era SBY-JK • Inpres No. 3 Tahun 2006 (Paket kebijakan perbaikan iklim investasi) • Inpres No. 6 Tahun 2007 (Paket percepatan pembangunan sektor riil dan pengembangan UMKM) • Inpres No. 5 Tahun 2008 (Paket kebijakan iklim investasi)

Inpres No. 3 Th. 2006 • Berisi mengenai upaya memperkuat kelembagaan pelayanan investasi dan

Inpres No. 3 Th. 2006 • Berisi mengenai upaya memperkuat kelembagaan pelayanan investasi dan sinkronisasi peraturan pusat dan daerah, kepabeanan dan cukai, perpajakan, Ketenagakerjaan dan UMKM

Inpres No. 6 tahun 2007 • • Perbaikan sistem investasi Reformasi sektor keuangan Percepatan

Inpres No. 6 tahun 2007 • • Perbaikan sistem investasi Reformasi sektor keuangan Percepatan pembangunan infrastruktur Pemberdayaan UMKM

Inpres No. 5 th 2008 • Kelembagaan, penyederhanaan perizinan usaha dan pendaftaran tanah •

Inpres No. 5 th 2008 • Kelembagaan, penyederhanaan perizinan usaha dan pendaftaran tanah • Kelancaran arus barang dan kepabeanan • Perpajakan

Foreign Direct investmen (FDI) Confidence Index 2007 (ATKEARNEY Survey 2007) • The top 25

Foreign Direct investmen (FDI) Confidence Index 2007 (ATKEARNEY Survey 2007) • The top 25 Most Attractive FDI Destination: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. China India AS Inggris Hongkong Brazil Singapura UEA Rusia Jerman 11. Australia 12. Vietnam 13. Perancis 14. Kanada 15. Jepang 16. Malaysia 17. Negara teluk lainnya 18. Afrika Selatan 19. Meksiko 20. Turki 21. Indonesia 22. Polandia 23. Asia Tengah 24. Korea Selatan 25. Rep. Czech

Peringkat Kemudahan Berbisnis (World Bank Survey, 2009) Survey 181 negara • • • Singapura

Peringkat Kemudahan Berbisnis (World Bank Survey, 2009) Survey 181 negara • • • Singapura (1) AS (3) Hong. Kong (4) Jepang (12) Thailand (13) Malaysia (20) Korea (23) Tiongkok (83) Vietnam (92) India (122) Indonesia (129) Filipina (140)

Sejumlah fakta (1) • Target pertumbuhan ekonomi 2008 (6, 4 %) • Kebutuhan Investasi

Sejumlah fakta (1) • Target pertumbuhan ekonomi 2008 (6, 4 %) • Kebutuhan Investasi Indonesia: Rp. 1. 140, 5 T • Tahun 2007, rencana Investasi PMA: Rp. 40, 15 M Realisasi : Rp. 10, 35 M • Tahun 2007, rencana Investasi PMDN: Rp. 188, 88 T Realisasi : Rp. 34, 88 T • Realisasi PMA menurut sektor (2007): berturut-turut (Sektor primer, sekunder, tersier)

Sejumlah Fakta (2) • Perkembangan realisasi PMDN menurut sektor : berturut -turut: primer, sekunder,

Sejumlah Fakta (2) • Perkembangan realisasi PMDN menurut sektor : berturut -turut: primer, sekunder, tersier • Peringkat realisasi investasi PMDN menurut lokasi (2008): Jabar, Banten, Jatim, DKI, Riau • Realisasi Investasi PMA menurut lokasi (2008): DKI, Jabar, Riau, Banten, Jatim • Realisasi Investasi PMA menurut negara (2008): Mauritius, Singapura, Jepang, Inggris, Malaysia