Teknologi Informasi fitri mahgfiroh 13501244008 Go Yogyakarta 26

  • Slides: 26
Download presentation
Teknologi Informasi fitri mahgfiroh 13501244008 Go Yogyakarta, 26 April 2015 Pendidikan kewarganegaraan dan hukum

Teknologi Informasi fitri mahgfiroh 13501244008 Go Yogyakarta, 26 April 2015 Pendidikan kewarganegaraan dan hukum

Materi Pembelajaran “Menghayati Jiwa Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” Pendidikan

Materi Pembelajaran “Menghayati Jiwa Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” Pendidikan Kewarganegaraan Untuk : SMA Kelas XII Semester Ganjil Dosen Pengampu : Halili, S. Pd M. A. Universitas Negeri Yogyakarta 2015

Materi pokok “ Toleransi antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” back

Materi pokok “ Toleransi antar umat beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” back

Pengertian toleransi antar umat beragama Tujuan toleransi Toleransi Prinsip-prinsip toleransi Contoh-contoh toleransi Landasan Hukum

Pengertian toleransi antar umat beragama Tujuan toleransi Toleransi Prinsip-prinsip toleransi Contoh-contoh toleransi Landasan Hukum Lembaga keagamaan

Pengertian toleransi Kamus Terminologi Estimologi Next

Pengertian toleransi Kamus Terminologi Estimologi Next

Prinsip kebebasan. Prinsip Toleransi beragama (religius freedom). ) Kesaksian yang jujur dan saling menghormati

Prinsip kebebasan. Prinsip Toleransi beragama (religius freedom). ) Kesaksian yang jujur dan saling menghormati (frank witness and mutual respect) Berfikir positif dan percaya (positive thinking and trustworthy) PRINSIP-PRINSIP TOLERANSI Prinsip penerimaan (Acceptance)

. Landasan operasional berupa Ketetapan MPR . Landasan konstitusi UUD 1945 . Landasan Ideal

. Landasan operasional berupa Ketetapan MPR . Landasan konstitusi UUD 1945 . Landasan Ideal Pancasila Landasan hukum toleransi

Dalam Kehidupan Sekolah Dalam Kehidupan di Masyarakat Contoh sikap toleransi antar umat beragama Dalam

Dalam Kehidupan Sekolah Dalam Kehidupan di Masyarakat Contoh sikap toleransi antar umat beragama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Secara bahasa atau etimologi toleransi berasal dari bahasa Arab tasyamukh yang artinya ampun, maaf

Secara bahasa atau etimologi toleransi berasal dari bahasa Arab tasyamukh yang artinya ampun, maaf dan lapang dada. Atau dalam bahasa Inggris berasal dari kata tolerance / toleration yaitu suatu sikap membiarkan, mengakui dan menghormati terhadap perbedaan orang lain, baik pada masalah pendapat (opinion), agama/kepercayaan maupun dalam segi ekonomi, sosial dan politik.

Secara terminologi, toleransi merupakan pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesma warga masyarakat

Secara terminologi, toleransi merupakan pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesma warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing, selama dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.

Kamus Umum Bahasa Indonesia toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian,

Kamus Umum Bahasa Indonesia toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta memperbolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun yang lainnya yang berbeda dengan pendirian sendiri.

Toleransi ialah suatu sikap atau tingkah laku dari seseorang untuk membiarkan kebebasan kepada orang

Toleransi ialah suatu sikap atau tingkah laku dari seseorang untuk membiarkan kebebasan kepada orang lain dan memberikan kebenaran atas perbedaan tersebut sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia.

Toleransi antar umat beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan

Toleransi antar umat beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun dari keluarganya sekalipun.

Tujuan Toleransi mengandung maksud supaya membolehkan terbentuknya sistem yang menjamin terjaminnya pribadi, harta benda

Tujuan Toleransi mengandung maksud supaya membolehkan terbentuknya sistem yang menjamin terjaminnya pribadi, harta benda dan unsur-unsur minoritas yang terdapat pada masyarakat dengan menghormati agama, moralitas dan lembaga-lembaga mereka serta menghargai pendapat orang lain serta perbedaan yang ada di lingkungannya tanpa harus berselisih dengan sesamanya karena hanya berbeda keyakinan atau agama.

Prinsip-Prinsip Toleransi 1. Prinsip kebebasan beragama (religius freedom). Meliputi prinsip kebebasan perorangan dan kebebasan

Prinsip-Prinsip Toleransi 1. Prinsip kebebasan beragama (religius freedom). Meliputi prinsip kebebasan perorangan dan kebebasan sosial (individual freedom and social freedom) ü bebas memilih suatu kepercayaan atau agama yang menurut mereka paling benar dan membawa keselamatan tanpa ada yang memaksa atau menghalanginya, pasal 29 ayat 2 yang menyatakan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

b. Kesaksian yang jujur dan saling menghormati (frank witness and mutual respect) q menghormati

b. Kesaksian yang jujur dan saling menghormati (frank witness and mutual respect) q menghormati keragaman dan perbedaan ajaran- ajaran yang terdapat pada setiap agama dan kepercayaan yang ada baik yang diakui negara maupun belum diakui oleh negara. q menghayati sekaligus memposisikan diri dalam konteks pluralitas dengan didasari semangat saling menghormati dan menghargai eksistensi agama lain. 10 Dalam bentuk tidak mencela atau memaksakan maupun bertindak sewenangnya dengan pemeluk agama lain.

c). Prinsip penerimaan (Acceptance) Ø mau menerima orang lain seperti adanya Ø Agree in

c). Prinsip penerimaan (Acceptance) Ø mau menerima orang lain seperti adanya Ø Agree in Disagreement “ (setuju di dalam perbedaan) Perbedaan tidak harus ada permusuhan, karena perbedaan selalu ada di dunia ini, dan perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan.

d. Berfikir positif dan percaya (positive thinking and trustworthy) Orang berpikir secara “positif “dalam

d. Berfikir positif dan percaya (positive thinking and trustworthy) Orang berpikir secara “positif “dalam perjumpaan dan pergaulan dengan penganut agama lain. Orang yang berpikir negatif akan kesulitan dalam bergaul dengan orang lain. Dan prinsip “percaya” menjadi dasar pergaulan antar umat beragama.

Landasan hukum a. Landasan Ideal Pancasila Dengan landasan ini semua umat beragama terikat dalam

Landasan hukum a. Landasan Ideal Pancasila Dengan landasan ini semua umat beragama terikat dalam dan untuk menyelamatkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Pada sila pertama disebutkan : Ketuhanan yang maha Esa, berarti bahwa pancasila sebagai falsafah negara menjamin dan sekaligus mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang hidup beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang maha Esa.

b. Landasan konstitusi UUD 1945 Pembinaan kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia diatur dalam

b. Landasan konstitusi UUD 1945 Pembinaan kerukunan dan toleransi beragama di Indonesia diatur dalam konstitusi UUD 1945 pada pasal 29 yang berbunyi : 1). Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2). Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.

c. Landasan operasional berupa Ketetapan MPR Adapun ketetapannya Yaitu Tap MPR NO II/MPR/1976 Tentang

c. Landasan operasional berupa Ketetapan MPR Adapun ketetapannya Yaitu Tap MPR NO II/MPR/1976 Tentang P 4 tentang sila Ketuhanan Yang Maha Esa menyebutkan: 1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai

Contoh sikap toleransi antar umat beragama Dalam Kehidupan Sekolah Ø Mematuhi tata tertib sekolah.

Contoh sikap toleransi antar umat beragama Dalam Kehidupan Sekolah Ø Mematuhi tata tertib sekolah. Ø Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar. Ø Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang lain.

Ø Tidak membeda-bedakan suku, ras Dalam Kehidupan di Masyarakat atau golongan. Ø Saling membantu

Ø Tidak membeda-bedakan suku, ras Dalam Kehidupan di Masyarakat atau golongan. Ø Saling membantu dalam bidang kemanusiaan atau sosial, seperti gotong royong, membantu korban bencana, dan lain – lain Ø Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya Ø saling menghargai dan bekerja sama antara pemeluk agama, antar berbagai golongan agama dan antarumat beragama Ø Saling tenggang rasa dengan tidak memaksakan agama kepada orang lain

Ø Merasa senasib sepenanggungan. Ø Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa Dalam Kehidupan Berbangsa dan

Ø Merasa senasib sepenanggungan. Ø Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Ø Ø Ø kebangsaan atau nasionalisme. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia. Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan. Menghindari Terjadinya Perpecahan Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan Mengadakan musyawarah wakil – wakil agama yang berbeda secara mandiri maupun dengan pihak pemerintah demi kepentingan bersama. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban setiap manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan lain – lain.

lembaga keagamaan Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh pemerintah, yaitu

lembaga keagamaan Di Indonesia ada lima lembaga keagamaan yang keberadaannya diakui oleh pemerintah, yaitu : 1. MUI (Majelis Ulama Indonesia) – Islam. 2. PGI (Persekutuan Gereja – Gereja Indonesia) – Kristen. 3. KWI (Konferensi Wali Gereja Indonesia) – Khatolik. 4. WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia) – Budha. 5. PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) – Hindu.

Sekiann…

Sekiann…