ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN INTAN YOGYAKARTA POPULASI DAN

  • Slides: 14
Download presentation
ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA

ACHMAD KASIYANI INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA

POPULASI DAN SAMPEL � TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. MAHASISWA MENGETAHUI CARA MENDEFINISIKAN POPULASI 2. MEMAHAMI

POPULASI DAN SAMPEL � TUJUAN INSTRUKSIONAL 1. MAHASISWA MENGETAHUI CARA MENDEFINISIKAN POPULASI 2. MEMAHAMI TEKNIK PENGEMBAILAN SAMPLE Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau keseluruhan dari objek penelitian Populasi homogen keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi memiliki sifat yang relatif sama antara yang satu dengan yang lain dan mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yag berbeda Populasi heterogen keseluruhan individu anggota populasi relatif mempunyai sifat individu dan sifat ini yang membedakan antara individu anggota populasi yang satu dengan yang lain

Populasi homogen Populasi heterogen Memudahkan penarikan sample Sedikit sulit menarik sampel Semakin homogen penggunaan

Populasi homogen Populasi heterogen Memudahkan penarikan sample Sedikit sulit menarik sampel Semakin homogen penggunaan sampel semakin kecil Menggunakan sample penelitian yang lebih besar Semakin kompleks, derajat keberagaman Populasi Sample frame Sample

PENGAMBILAN SAMPLE Hubungan antara sampel dan populasi Sampel Populasi Statistik X, S, S 2

PENGAMBILAN SAMPLE Hubungan antara sampel dan populasi Sampel Populasi Statistik X, S, S 2 Parameter μ, σ, σ2 Estimasi

� Langkah langkah dalam penentuan sampel 1. Mendefinisikan populasi yang akan dijadikan obyek penelitian

� Langkah langkah dalam penentuan sampel 1. Mendefinisikan populasi yang akan dijadikan obyek penelitian 2. Menentukan prosedur sampling 3. Menentukan besarnya sampel Pendefinisian populasi. Hasilnya adalah gambaran keadaan populasi, sub unit populasi, karakteristik umum populasi, serta keluasan populasi. Bedakan populasi target dan populasi terjangkau Populasi target adalah sasaran pengamatan dan merupakan pilihan ideal yang akan digeneralisasi oleh peneliti. Populasi terjangkau adalah populasi pilihan yang realistis yang dapat digeneralisasi oleh peneliti Populasi terjangkau Sampel Populasi target

� Penentuan prosedur sampling yang akan digunakan pada dasarnya sebagian tergantung pada atau tidaknya

� Penentuan prosedur sampling yang akan digunakan pada dasarnya sebagian tergantung pada atau tidaknya kerangka sampel � Kerangka sampel adalah suatu daftar unit yang ada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasi) � Penelitian ideal tidak menggunakan sampel, tetapi keterbatasan waktu, dana, tenaga, yang diimiliki oleh peneliti terpaksa harus mengambil sampel � Ada dua cara pengambilan sampel : � Simple Random Sampling � Adalah teknik yang paling sederhana. Sample diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui untuk terpilih sebagai subyek. � Contoh : � Populasi karyawan pabrik 500 orang. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Solvin dengan tingkat kesalahan sebesar 5 % ditentukan sebesar 217, jumlah sample ini diambil secara acak tanpa memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin

� Stratified random sampling � Adalah teknik ini membantu menaksir parameter populasi, mungkin terdapat

� Stratified random sampling � Adalah teknik ini membantu menaksir parameter populasi, mungkin terdapat sub kelompok elemen yang bisa diidentifikasikan dalam populasi yang dapat diperkirakan memiliki parameter yang berbeda pada suatu variabel yang diteliti � Contoh ; � Populasi mhs 365 orang terdiri dari 146 mahasiswa (40 %) dan 219 mahasiswi (60%). Jenis kelamin (laki dan perempuan) dibuat sebagai stratanya � Dari dua group di atas jumlah responden 66 orang dari mahasiswi (60 %) dan 44 responden dari mahasiswa (40%) Populasi mahasiswa (365 orang) Peneliti mengidentifikasi dua group atau dua strata 219 mahasiswi (60%) 146 mahasiswa (40%) Dari dua strata diatas peneliti menentukan sampel secara acak 66 mahasiswi (60%) 44 mahasiswa (40%)

� Proportional stratified random sampling � Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling

� Proportional stratified random sampling � Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun penentuan sampelnya memerhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi � Contoh: � Karyawan perusahaan berjumlah 150 orang yang terdiri dari tiga bagian. Marketing 25 orang, produksi 85 orang dan penjualan 40 orang, dengan tingkat kesalahan 5% (tabel Solvin) jumlah sampel sebanyak 108 orang � Jumlah sampel ditentukan berdasarkan jumlah bagian dengan menggunakan rumus � n = (pop klas/pop keseluruhan) X jumlah sampel yang ditentukan Marketing = 25/150 x 108 = 17, 9 dibulatkan 18 (n = 18) 2. Produksi = 85/150 x 108 = 61, 19 dibulatkan 61 (n = 61) 3. Penjualan = 40/150 x 108 = 28, 79 dibulatkan 29 (n = 29) 1.

� Disproportional stratified random sampling � Hampir mirip dengan Proportional stratified random sampling dalam

� Disproportional stratified random sampling � Hampir mirip dengan Proportional stratified random sampling dalam hal heteroginitas populasi. Namun yang terjadi ketidak proporsionalan penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata namun kurang proporsional pembangian nya. � Contoh : � Jumlah karyawan perusahaan 1000 orang, yang terbagi dalam � SMP 100 orang; SMA 700 orang; D 3 180 orang; S 1 10 orang; S 2 10 orang. Karena karyawan S 1 dan S 2 hanya sedikit maka semuanya ditunjuk sebagai sampel. � .

� � � Cluster Sampling Sebuah sampel berkelompok digunakan jika sumber data atau populasi

� � � Cluster Sampling Sebuah sampel berkelompok digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi, kabupaten atau karyawan perusahaan yang tersebar di seluruh indonesia, sehingga wilayah populasi ditetapkan secara random dan menentukan jumlah sampel yang digunakan pada masing daerah Tahapannya : 1. Menentukan sampel daerah misalnya ditentukan 10 provinsi 2. Selanjutnya mengambil sampel cabang perusahaan (kabupaten) di setiap provinsi terpilih 3. Tahapan yang sama dilakukan wilayah perusahaan (kecamatan) di setiap kabupaten terpilih

SAMPEL NONPROBABILITAS � � Teknik pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi tidak memiliki

SAMPEL NONPROBABILITAS � � Teknik pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel Teknik yang masuk penarikan sampel model ini antara lain : sampling sistematis, samping kuota, covenience sampling, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling. � � � Systematic sampling Dengan menggunakan nomor urut dari populasi baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam atau pertimbangan sistematis lainnya Langkah langkah untuk melakukan systematic sampling : � Tentukan kerangka sampling yang memuat semua unit analisis � Pilih secara acak suatu konstanta K � Ambillah secara sistematis setiap elemen ke K dari kerangka sampling

� � � � Kuota sampling Teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi

� � � � Kuota sampling Teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota terpenuhi Snowball sampling Jumlah sampel tak terbatas sesuai kebutuhan data dan informasi yang diperlukan Convenience sampling Teknik pengambilan sampling dengan pertimbangan kemudahan saja. Seorang diambil sebagai sampel karena ada ditempat (Sampling by accidance) Purposive sampling Merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.

BESARNYA SAMPEL � Sebaiknya sebanyak mungkin, semakin besar jumah sampel yang diambil akan semakin

BESARNYA SAMPEL � Sebaiknya sebanyak mungkin, semakin besar jumah sampel yang diambil akan semakin mewakili dari populasinya dan hasil penelitian lebih dapat digeneralisasikan � Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh representasi populasi yang tepat, maka besarnya sampel perlu mempertimbangkan karateristik populasi serta kemampuan estimasi. � Cara menentukan jumlah elemen/anggota sampel dari suatu populasi 1. Menggunakan rumus Slovin (α = 0. 05) –hal 160. 2. Interval penaksiran 3. Menaksir parameter proporsi P 4. Menggunakan pendekatan Isac Michel

Rumus Slovin n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah anggota populasi e =

Rumus Slovin n = Jumlah anggota sampel N = Jumlah anggota populasi e = Error level (tingkat kesalahan) umumnya digunakan 1% atau 0, 01, 5 % atau 0, 05 dan 10% atau 0, 1 sesuai dengan pilihan peneliti