Praktikum Patologi Sistem Saraf Pusat Dr Kartika Lilisantosa

  • Slides: 14
Download presentation
Praktikum Patologi Sistem Saraf Pusat Dr. Kartika Lilisantosa

Praktikum Patologi Sistem Saraf Pusat Dr. Kartika Lilisantosa

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN • Glasgow Coma Scale : GCS • Nilai terbaik adalah 15

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN • Glasgow Coma Scale : GCS • Nilai terbaik adalah 15 , nilai terendah adalah 3 • Koma = nilai kurang atau sama dengan 7 • Penilaian atas 3 aspek : • Respon mata • Bicara • Motorik • Respon membuka mata : • nilai 4 : Spontan membuka mata • nilai 3 : Membuka mata bila mendengar suara • nilai 2 : Membuka mata dengan sensasi nyeri • nilai 1 : Tidak membuka mata terhadap semua rangsangan

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN • Respon Bicara : • • • Nilai 5 : Orientasi

PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN • Respon Bicara : • • • Nilai 5 : Orientasi baik Nilai 4 : Bingung , bisa membentuk kalimat tetapi artinya kacau Nilai 3 : Mengerti, bisa menyusun kata tetapi tidak dapat mengucapkan kata/kalimat Nilai 2 : Bisa mengeluarkan kata yang tidak mempunyai arti Nilai 1 : Tidak dapat mengeluarkan kata-kata dan pengertian tidak ada • Respon Motorik : • • • Nilai 6 : Menurut perintah Nilai 5 : Dapat melokasi rangsangan sensorik di kulit Nilai 4 : Menolak rangsangan nyeri pada anggota gerak badan bawah ( withdrawal) Nilai 3 : Menjauhi rangsangan nyeri / Fleksi Nilai 2 : Ekstensi spontan Nilai 1 : Tidak ada gerakan

Pemeriksaan kaku kuduk • Meningitis menyebabkan spasme leher dan nyeri yang bertambah berat bila

Pemeriksaan kaku kuduk • Meningitis menyebabkan spasme leher dan nyeri yang bertambah berat bila selaput otak meregang • Fleksi kepala dengan menyentuhkan dagu ke dada, akan menimbulkan nyeri hebat pada meningitis • Kadang-kadang gerakan leher dihambat oleh spasme hebat pada otot-oto leher • Spasme dapat demikian hebat sehingga bila anda berusaha menundukkan kepala ke depan, seluruh tubuh akan terangakat dari tempat tidur • Tindakan ini akan meregangkan selaput otak sehingga menyebabkan nyeri jika terdapat peradangan

Pemeriksaan refleks patologis • Refleks Babinski • Hanya dijumpai pada penyakit traktus kortikospinalis •

Pemeriksaan refleks patologis • Refleks Babinski • Hanya dijumpai pada penyakit traktus kortikospinalis • Cara pemeriksaan: • Goreslah kuat-kuat bagian lateral telapak kaki dari tumit ke arah jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung kaki dengan menggunakan benda keras sepereti ujung kunci • Respon babinski (+) jika ibu jari kaki melakukan dorsi fleksi dan jari-jari lainnya tersebar

Pemeriksaan motorik • 5 skala motorik • • • 0 = tidak ada kontraksi

Pemeriksaan motorik • 5 skala motorik • • • 0 = tidak ada kontraksi sama sekali 1= gerakan kontraksi yang sangat lemah 2 = kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat untuk melawan tahanan atau gravitasi 3= cukup kuat untuk mengatasi gravitasi 4= cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh 5= kekuatan kontraksi penuh

Tipe Hiperkinesia Akatisia • Manifestasi : • Berkisar dari gerakan kompulsif ringan (biasanya pada

Tipe Hiperkinesia Akatisia • Manifestasi : • Berkisar dari gerakan kompulsif ringan (biasanya pada tungkai) hingga gerakan tak terkendali yang hebat • Sebagian gerakan bersifat volunter disertai kemampuan menekannya selama sesaat • Akatisia dapat berkurang ketika melakukan gerakan • Mekanisme: kemungkinan berkaitan dengan gangguan pada transmisi dopaminergik

Asteriksis • Manifestasi: • Gerakan flapping (gerakan seperti mengepakkan sayap) yang ireguler pada tangan

Asteriksis • Manifestasi: • Gerakan flapping (gerakan seperti mengepakkan sayap) yang ireguler pada tangan • Lebih menonjol ketika lengan direntangkan • Mekanisme • Penumpukan toksin seperti amonia pada otak

Atetosis • Manifestasi: • Gerakan lambat yang tidak teratur disertai kelokan dan putaran pada

Atetosis • Manifestasi: • Gerakan lambat yang tidak teratur disertai kelokan dan putaran pada ekstremitas distal (seperti gerakan menari) • Postur tangan yang khas • Gerakan menyeringai yang lambat dan fluktuatif • Mekanisme : cedera pada putamen di daerah ganglia basalis

Balismus • Manifestasi: • Gerakan ekstremitas yang hebat, liar, stereotipik, dan menyerupai gerakan melontar

Balismus • Manifestasi: • Gerakan ekstremitas yang hebat, liar, stereotipik, dan menyerupai gerakan melontar • Terdapat ketika pasien dalam keadaan terjaga atau tidur • Biasanya terjadi hanya pada satu sisi tubuh • Mekanisme: cedera pada nukleus subtalamikus yang menimbulkan inhibisi pada nukleus tersebut

Khorea • Manifestasi: • Kontraksi yang acak, ireguler, involunter, dan cepat [ada kelompok otot

Khorea • Manifestasi: • Kontraksi yang acak, ireguler, involunter, dan cepat [ada kelompok otot tertentu • Nonrepetitif • Berkurang dengan istirahat dan hilang pada saat tidur • Meningkat pada saat mengalami stres emosi atau ketika berupaya melakukan gerakan volunter • Mekanisme: konsentrasi yang berlebihan atau peningkatan sensitivitas terhadap dopamin di dalam ganglia basalis

Hiperaktivitas • Manifestasi: • Aktivitas yang lama, menyeluruh, dan meningkat • Terutama bersifat involunter

Hiperaktivitas • Manifestasi: • Aktivitas yang lama, menyeluruh, dan meningkat • Terutama bersifat involunter • Perubahan yang berkesinambungan pada postur tubuh atau pelaksanaan aktivitas sederhana secara berlebihan pada saat yang tidak tepat • Mekanisme: cedera pada lobus frontalis dan sistem aktivasi retikuler

Tremor • Tremor intensional serebelum • Manifestasi : tremor yang terjadi sekunder karena melakukan

Tremor • Tremor intensional serebelum • Manifestasi : tremor yang terjadi sekunder karena melakukan gerakan dan paling hebat ketika mendekati akhir gerakan • Mekanisme: kesalahan pada umpan-balik dari gerakan perifer dan gerakan bertujuan yang disebabkan oleh penyakit pada nukleus dentatus serta pedunkulus serebelli superior • Tremor parkinson • Manifestasi : Kontraksi fleksi dan ekstensi yang teratur, berirama, dan lambat. Terutama mengenai persendian metakapofalangeal dan pergelangan tangan, menghilang ketika melakukan gerakan volunter • Mekanisme: Gangguan pada efek inhibisi dopamin dalam ganglia basalis

 • Mioklonus • Manifestasi: • • • Kontraksi seperti terkena arus listrik Gerakan

• Mioklonus • Manifestasi: • • • Kontraksi seperti terkena arus listrik Gerakan ekstremitas seperti sedang melempar Kejadiannya bersifat acak Terpicu jika dikagetkan Terdapat bahkan pada saat sedang tidur • Mekanisme : inhibisi sistem saraf dan pelepasan muatan neuron yang spontan dalam korteks serebri, serebelum, RAS serta medula spinalis