POWER INFLUENCE SITI ANNISA RIZKI M PSI PSIKOLOG

  • Slides: 34
Download presentation
POWER & INFLUENCE SITI ANNISA RIZKI, M. PSI. , PSIKOLOG

POWER & INFLUENCE SITI ANNISA RIZKI, M. PSI. , PSIKOLOG

Konsep kekuasaan dan pengaruh AGEN TARGET 2

Konsep kekuasaan dan pengaruh AGEN TARGET 2

Konsep kekuasaan dan pengaruh Kekuasaan • Kekuasaan melibatkan kapasitas satu pihak (atau disebut “agen”)

Konsep kekuasaan dan pengaruh Kekuasaan • Kekuasaan melibatkan kapasitas satu pihak (atau disebut “agen”) untuk mempengaruhi pihak lain (atau disebut “target”) • Terkadang, agen merupakan kelompok atau organisasi dan bukan bersifat individual • Kekuasaan adalah variable dinamis yang bisa berubah-ubah • Kekuasaan biasanya digunakan untuk mendeskripsikan kapasitas absolut dari seorang agen individual untuk mempengaruhi perilaku atau sikap target pada waktu tertentu

Otoritas • Otoritas melibatkan hak, hak istimewa (prerogative), kewajiban dan tugas yang berkaitan dengan

Otoritas • Otoritas melibatkan hak, hak istimewa (prerogative), kewajiban dan tugas yang berkaitan dengan posisi tertentu di dalam organisasi dan sistem sosial • Pemimpin dengan otoritas langsung terhadap target, memiliki hak untuk meminta target melakukan tugas tertentu yang harus ditaati • Otoritas juga mencakup hak agen untuk mengontrol sesuatu, seperti uang, sumber daya, perlengkapan dan material, dan kontrol ini merupakan sumber lain dari kekuasaan

3 Hasil dari upaya mempengaruhi 2. Pemenuhan : Target berupaya untuk memenuhi permintaan agen,

3 Hasil dari upaya mempengaruhi 2. Pemenuhan : Target berupaya untuk memenuhi permintaan agen, namun lebih bersifat apatis daripada antusias, serta membuat upaya yang minimal. Agen mempengaruhi perilaku target, namun bukan sikap orang tersebut. 1. Komitmen : Target menyetujui keputusan atau permintaan agen dan berupaya untuk menjawab permintaan atau mengimplementasikan keputusan secara efektif 3. Resistensi : Target menentang usulan/permintaan agen, target juga berusaha untuk menghindari. target akan merespon dengan cara sbb: (1) Menolak permintaan tsb, (2) Membuat alasan mengapa permintaan tidak (3) (4) (5) 04 (6) bisa dikerjakan, Mencoba untuk mempersuasi agen untuk menarik atau merubah permintaan, Meminta otoritas yang lebih tinggi untuk menolak permintaan agen, Menunda mengerjakan, dengan harapan agen akan melupakan permintaan tersebut, Berpura-pura mematuhi namun mencoba untuk menyabotase tugas

PROSES MEMPENGARUHI Menurut Kelman (1958), 3 hasil dari proses mempengaruhi adalah : PEMENUHAN INSTRUMENTAL

PROSES MEMPENGARUHI Menurut Kelman (1958), 3 hasil dari proses mempengaruhi adalah : PEMENUHAN INSTRUMENTAL Target memenuhi tindakan yang diminta agen, untuk mendapatkan reward yang jelas atau menghindari hukuman yang dikontrol oleh agen INTERNALISASI Target berkomitmen untuk mendukung dan mengimplementasi usulan yang diajukan agen, karena secara intrinsik terdorong dan sesuai dengan nilai-nilai, kepercayaan dan self image yang dimiliki. IDENTIFIKASI PERSONAL Target melakukan imitasi terhadap perilaku agen atau mengadopsi sikap yang sama untuk menyenangkan agen dan menjadi seperti agen. Motivasi bagi target kemungkinan untuk pemenuhan kebutuhan seperti penerimaan dan keberhargaan. Menjaga relasi yang dekat dengan agen, akan membantu target memenuhi kebutuhannya untuk harga diri dan menjaga self imagenya.

Tipe kekuasaan dan sumber French & Raven (1959) mengembangkan taksonomi untuk mengklasifikasikan tipe kekuasaan

Tipe kekuasaan dan sumber French & Raven (1959) mengembangkan taksonomi untuk mengklasifikasikan tipe kekuasaan sesuai dengan sumbernya, yaitu: Taksonomi kekuasaan dari French dan Raven Reward power Target mematuhi aturan untuk mendapatkan reward yang dikendalikan agen Coercive power Target mematuhi aturan untuk menghindari hukuman yang dikendalikan agen Legitimate power Target mematuhi aturan karena ia percaya agen memiliki hak untuk membuat permintaan dan target wajib untuk memenuhinya Expert power Target memenuhi aturan karena ia percaya bahwa agen memiliki pengetahuan khusus untuk menjalankan sesuatu Referent power Target memenuhi aturan karena ia mengagumi atau mengidentifikasi agen dan menginginkan penerimaan dari agen

Bass, 1960 dan Etzioni, 1961 membagi sumber kekuasaan menjadi dikotomi, antara “position power” dan

Bass, 1960 dan Etzioni, 1961 membagi sumber kekuasaan menjadi dikotomi, antara “position power” dan “personal power” POSITION POWER PERSONAL POWER Legitimate Power Referant Power Reward Power Expert power Coercive Power Information Power Ecological Power Position power bersumber dari otoritas legitimasi/hak, kontrol terhadap sumber daya dan rewards, kontrol terhadap hukuman, kontrol terhadap informasi dan kontrol terhadap lingkungan fisik kerja. Personal power berasal dari kemampuan menyelesaikan tugas, dan pengaruh potensial yang didasarkan pada persahabatan dan loyalitas.

Kekuasaan sah (Legitimate power) • Kekuasaan yang berasal dari otoritas formal disebut kekuasaan yang

Kekuasaan sah (Legitimate power) • Kekuasaan yang berasal dari otoritas formal disebut kekuasaan yang sah (legitimate power) (French & Raven, 1959) • Biasanya dilakukan oleh anggota yang menginternalisasi nilai untuk mematuhi figur otoritas, menunjukkan rasa hormat terhadap hukum dan mengikuti tradisi. • Jumlah kekuasaan yang sah dihubungan dengan ruang lingkup otoritas. • Meminta dengan sopan akan lebih efektif daripada menyuruh secara arogan. Menggunakan permintaan yang sopan juga penting bagi orang yang sensitif tentang perbedaan status dan hubungan otoritas. Membuat permintaan secara sopan bukan berarti agen mengakui atau meminta maaf terhadap permintaannya.

Pedoman menggunakan otoritas sah (Legitimate Authority) • Sopan, permintaan jelas • Menjelaskan alasan dari

Pedoman menggunakan otoritas sah (Legitimate Authority) • Sopan, permintaan jelas • Menjelaskan alasan dari permintaan • Jangan melebihi ruang lingkup otoritas • Verifikasi otoritas jika diperlukan • Ikuti jalur yang tepat • Tindak lanjuti kepatuhan • Tuntut kepatuhan jika situasi sesuai

Kekuasaan terhadap reward (Reward power) • Reward Power adalah persepsi yang dimiliki target dimana

Kekuasaan terhadap reward (Reward power) • Reward Power adalah persepsi yang dimiliki target dimana agen mengontrol sumber daya yang penting dan reward yang diharapkan oleh target. • Bentuk dari reward power terhadap bawahan, seperti otoritas memberi tambahan gaji, bonus atau insentif pada bawahan yang layak menerima • Reward power juga dapat berbentuk manfaat lainnya, seperti promosi, pekerjaan yang lebih baik, jadwal pekerjaan yang lebih baik, budget operasi yang lebih besar, dan simbol status, seperti kantor yang lebih luas atau space parkir khusus.

Pedoman menggunakan Reward Power • Menawarkan tipe reward yang diinginkan target • Menawarkan reward

Pedoman menggunakan Reward Power • Menawarkan tipe reward yang diinginkan target • Menawarkan reward secara adil dan etis • Jangan menjanjikan melebihi apa yang dapat diberikan • Jelaskan kriteria di dalam memberikan reward dan upayakan penjelasan bersifat sederhana • Memberikan reward sesuai dengan janji pada saat persyaratan sudah dipenuhi • Gunakan reward secara simbolik (namun tidak untuk memanipulasi)

Kekuasaan untuk memaksa (Coercive power) • Coercive power didasarkan pada otoritas untuk memberikan hukuman.

Kekuasaan untuk memaksa (Coercive power) • Coercive power didasarkan pada otoritas untuk memberikan hukuman. • Pada banyak organisasi, bawahan memiliki kapasitas untuk memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap evaluasi performa atasannya. Bawahan pada organisasi dapat merusak reputasi atasannya dengan tindakan membatasi produksi, melakukan sabotase operasi, mengemukakan keluhan, demonstrasi atau menyampaikan keluhan pada manajemen yang lebih tinggi. • Pada organisasi dengan pemimpin terpilih, bawahan memiliki power yang cukup untuk menurunkan pemimpin dari kantor atau mencegah terpilih kembali. • Lebih baik menghindari penggunakan pemaksaan (coercive power) karena sulit untuk dilakukan, selain itu menghasilan efek samping yang tidak diharapkan. Pemaksaan lebih banyak menghasilkan kemarahan dan kebencian, dan menghasilkan pembalasan.

Panduan untuk menggunakan coercive power untuk mempertahankan disiplin • Jelaskan aturan dan persyaratan, dan

Panduan untuk menggunakan coercive power untuk mempertahankan disiplin • Jelaskan aturan dan persyaratan, dan pastikan orang tersebut memahami secara serius konsekuensi terhadap pelanggaran • Memberikan respon terhadap pelanggaran secara segera dan konsisten tanpa menunjukkan adanya perbedaan perlakuan terhadap orang yang khusus • Melakukan investigasi untuk mendapatkan fakta sebelum menyampaikan teguran atau hukuman, dan hindari kesimpulan yang belum matang atau membuat tuduhan yang tergesa-gesa • Dalam menerima teguran yang serius, berikan peringatan lisan dan tulisan sebelum memberikan hukuman • Mengelola peringatan dan teguran secara private dan hindari membuat ancaman yang kasar • Tetap tenang dan hindari perilaku permusuhan dan penolakan personal • Tunjukkan keinginan untuk membantu orang lain untuk memenuhi peran yang diharapkan • Undang orang tersebut untuk mengkoreksi permasalahan, meminta kesepakatannya untuk membuat rencana yang konkrit • Pertahankan kredibilitas dengan memberikan hukuman jika ketidakpatuhan berlanjut setelah diberikan ancaman dan peringatan • Gunakan hukuman secara sah, adil dan sepadan dengan tingkat keseriusan pelanggaran

Referent power • Referent power berasal dari keinginan orang lain untuk menyenangkan agen karena

Referent power • Referent power berasal dari keinginan orang lain untuk menyenangkan agen karena memiliki perasaan yang kuat terhadap afeksi, kekaguman dan loyalitas (French & Raven, 1959) • Orang biasanya mau melakukan hal khusus untuk teman, dan memenuhi harapan dari orang yang dikagumi. • Referent power biasanya lebih baik untuk orang yang bersahabat, atraktif, charming dan terpercaya. • Referent power adalah sumber penting untuk mempengaruhi bawahan, rekan kerja dan superior, namun ini memiliki batasan. Permintaan yang didasarkan referant power harus sepadan dengan loyalitas target dan persahabatannya dengan pemimpin. • Cara lain untuk melatih referent power adalah melalui “role model”.

Pedoman untuk memperoleh dan mempertahankan referant power • Tunjukkan penerimaan dan hal yang positif

Pedoman untuk memperoleh dan mempertahankan referant power • Tunjukkan penerimaan dan hal yang positif • Tunjukkan dukungan dan mau menolong • Gunakan bentuk ingratiation yang tulus • Membela dan mendukung orang-orang yang pantas mendapatkannya • Memberikan bantuan yang tidak diminta • Membuat pengorbanan untuk menunjukkan perhatian • Menjaga janji

Expert power • Pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan tugas merupakan salah satu sumber

Expert power • Pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan tugas merupakan salah satu sumber terbesar untuk mendapatkan kekuasaan (power) di organisasi • Menjadi sumber kekuasaan hanya jika orang lain bergantung kepada agen untuk mendapatkan nasehat. • Perceived expertise > real expertise • Actual expertise dapat dipertahankan, misal dengan membaca jurnal, menghadiri workshop dan seminar, buktinya tampak dari kelulusan, llisensi dan awards. Namun, cara untuk meyakinkan bahwa benar-benar expert adalah dengan dapat menyelesaikan persoalan penting, membuat keputusan yang baik, mampu memberikan nasehat yang baik dan sukses dalam mencapai tantangan. • Keberhasilan pengaruh tergantung pada kredibilitas pemimpin dan kemampuan komunikasi persuasif

Cara menggunakan dan mempertahankan Expert Power • Jelaskan alasan-alasan ketika melakukan permintaan atau pemberian

Cara menggunakan dan mempertahankan Expert Power • Jelaskan alasan-alasan ketika melakukan permintaan atau pemberian usulan, dan jelaskan mengapa hal tersebut penting • Berikan bukti bahwa usulan akan berhasil • Jangan kasar, jangan menunjukkan ketidakpedulian atau menyatakan sesuatu yang tidak konsisten • Jangan menipu, berlebihan atau membalikkan fakta • Dengarkan secara serius perihal yang disampaikan target • Bertindak secara percaya diri dan tegas di dalam masa krisis

Information Power • Tipe power ini meliputi akses informasi vital dan kontrol terhadap penyampaiannya

Information Power • Tipe power ini meliputi akses informasi vital dan kontrol terhadap penyampaiannya terhadap orang lain. • Jika pemimpin adalah satu-satunya orang yang mengetahui “apa yang terjadi”, bawahan akan kurang mampu berselisih terhadap pendapat pemimpin. • Beberapa bawahan aktif menggunakan tipe pengaruh ini dengan cara lebih bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menceritakan, menganalisa dan melaporkan informasi operasional. Jika atasan tergantung kepada bawahan untuk menginterpretasi analisis kompleks terhadap informasi operasional, bawahan akan dilibatkan untuk berpartisipasi secara langsung untuk membuat keputusan berdasarkan analisanya.

Ecological power • Kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan organisasi memberikan peluang secara tidak

Ecological power • Kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi dan organisasi memberikan peluang secara tidak langsung untuk mempengaruhi orang lain. bentuk pengaruh ini disebut situational engineering atau ecological control • Satu bentuk dari situational engineering adalah modifikasi desain dari pekerjaan bawahan untuk meningkatkan motivasi bawahan. • Bentuk lain dari situational engineering adalah mengontrol lingkungan fisik kerja. contohnya : cahaya atau sinyal suara pada peralatan yang dapat digunakan operator untuk pengingat di dalam melakukan maintanence/pemeliharaan yang diperlukan, atau untuk memperingati operator untuk berhenti melakukan sesuatu karena bisa terjadi kecelakaan atau gangguan. • Bentuk terakhir dari ecological power adalah cultural engineering. Budaya organisasi yang mencakup norma, nilai dan keyakinan anggota. Dengan membangun budaya yang kuat, pemimpin dapat mempengaruhi secara tidak langsung terhadap sikap dan perilaku anggota (Schein, 1992).

Bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang? 1. Social Exchange Theory • adanya pertukaran manfaat atau

Bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang? 1. Social Exchange Theory • adanya pertukaran manfaat atau kebaikan, tidak hanya manfaat material namun juga manfaat psikologis seperti penerimaan, rasa hormat, harga diri dan afeksi. • Sesuai dengan Social Exchange Theory, inovasi dapat diartikan sebagai tanda pemimpin dapat berhadapan dengan permasalahan serius dan kendala lainnya kekuasaan diperoleh • Pemimpin yang gagal menunjukkan inisiatif dalam berhadapan dengan permasalahan serius akan kehilangan keberhargaan (esteem) dan pengaruh. • Social Exchange Theory menekankan expert power dan otoritas

2. Strategic Contingencies Theory Teori ini mengemukakan kekuasaan tergantung pada 3 faktor, yakni: 1.

2. Strategic Contingencies Theory Teori ini mengemukakan kekuasaan tergantung pada 3 faktor, yakni: 1. Kemampuan untuk menghadapi permasalahan penting 2. Sentralitas subunit dalam alur kerja 3. Sejauh mana keahlian subunit jika dibandingkan subunit yang lain. Seseorang yang memiliki keahlian yang unik dan tidak dapat digantikan untuk menyelesaikan permasalahan kritis, maka semakin ia memiliki kekuasaan. Expert power akan semakin meningkatkan jika adanya legitimasi.

Konsekuensi posisi & personal power • Expert dan referent power berkorelasi positif terhadap kepuasan

Konsekuensi posisi & personal power • Expert dan referent power berkorelasi positif terhadap kepuasan dan performa bawahan • Legitimasi, reward dan coercive power tidak konsisten, dan korelasi dengan kriteria biasanya negatif atau tidak signifikan • Legitimate power merupakan alasan penting untuk target memenuhi/menunjukkan perilaku, meskipun tidak menghasilkan komitmen. • Relevansi reward power ketika digunakan dengan tepat akan dapat mendukung perilaku • Menurut Arvey & Ivancevich, 1980, punishment dapat memiliki pengaruh positif terhadap bawahan ketika dikombinasikan dengan pemberian reward.

Seberapa besar power yang harus dimiliki pemimpin? • Jumlah power tergantung pada kebutuhan (tugas)

Seberapa besar power yang harus dimiliki pemimpin? • Jumlah power tergantung pada kebutuhan (tugas) yang perlu diselesaikan dan tergantung pada kemampuan pemimpin di dalam menggunakan kekuasaan yang ada. • Kombinasi antara power personal dengan power posisi meningkatkan kecenderungan untuk sukses • Position power penting, bukan hanya sebagai sumber pengaruh, namun juga bisa digunakan untuk meningkatkan personal power. • Reward power memfasilitasi pengembangan relasi dengan bawahan dapat pula meningkatkan power referent pemimpin. • Beberapa coercive power juga mendukung legitimasi dan expert power ketika pemimpin membutuhkan pemenuhan tugas dengan aturan dan prosedur yang tidak popular, dan untuk menghindari peristiwa/kecelakaan yang serius. Coercive power juga menghindari adanya kejahatan dan kriminal yang dapat mengganggu operasi, pencurian sumber daya dan menyakiti anggota lain. • Penelitian menunjukkan bahwa, organisasi yang paling efektif adalah memiliki pengaruh reciprocal yang tinggi (Bachman, Smith & Slesinger, 1996, Smith & Tannennbaum, 1963). Hasil menunjukkan bahwa, pemimpin di organisasi yang efektif menciptakan hubungan dimana mereka memiliki pengaruh yang kuat terhadap bawahan, namun juga mampu menerima pengaruh dari bawahan.

Taktik di dalam mempengaruhi 1. Impression management tactics Taktik bertujuan untuk mempengaruhi orang lain

Taktik di dalam mempengaruhi 1. Impression management tactics Taktik bertujuan untuk mempengaruhi orang lain agar seperti agen atau memiliki evaluasi baik terhadap agen. Contoh : memberikan pujian atau memberikan pertolongan yang tulus (ingatiation), atau membahas prestasi (self promotion). Taktik ini bisa digunakan pemimpin / pengikut 2. Political Tactics Taktik ini digunakan untuk mempengaruhi keputusan organisasi atau utk mendapatkan manfaat dari individu / kelompok. Contoh : mempengaruhi agenda rapat dengan melibatkan masalah diri sendiri, mempengaruhi pembuat keputusan untuk menggunakan kriteria tertentu sehingga keputusan dapat menjadi bias, atau memilih pengambil keputusan yang dapat mendukung dan membela keinginan anda. 4. Reactive influence tactics Taktik ini digunakan untuk menolak upaya pengaruh yang tidak diinginkan atau memodifikasi permintaan agen agar dapat lebih dterima oleh target. Dari perspektif observer, agen dan target perlu berganti peran ketika taktik reaktif digunakan 04 3. Proactive influence tactics Taktik ini ditujukan untuk sasaran jangka pendek, seperti menginginkan target untuk mengerjakan tugas dengan merubah prosedur dan menyediakan bantuan untuk project. Ketika permintaan diberikan secara jelas, relevan terhadap pekerjaan, dan orang yang menjadi target mengerti cara mengerjakannya, sehingga semakin mungkin target mampu menyelesaikan “simple request” tersebut.

11 taktik proactive dalam mempengaruhi (Gary Yukl dkk) Taktik Definisi Rational Persuasion Agen menggunakan

11 taktik proactive dalam mempengaruhi (Gary Yukl dkk) Taktik Definisi Rational Persuasion Agen menggunakan argumen logis dan bukti faktual untuk menunjukkan kelayakan dan relavansi usulan atau permintaan untuk mencapai tujuan yang penting Apprising Agen menjelaskan bagaimana mengerjakan tugas atau proposal akan memberi manfaat untuk target secara personal atau menolong karir target tsb Inspirational Appeals Agen menambahkan nilai-nilai atau membangkitkan emosi target untuk memperoleh komitmen mengerjakan tugas atau mendukung usulan Konsultasi (consultation) Agen mendorong target untuk memberi masukan terhadap peningkatan usulan atau membantu perencanaan atau merubah dukungan/bantuan kepada target Exchange Agen menawarkan insentif, imbalan, atau mengajukan kesediaan timbal balik jika target melakukan permintaan agen Collaboration Agen menawarkan sumber daya yang relevan & bersedia membantu jika target mau mengerjakan tugas atau menerima perubahan Personal Appeals Agen meminta target untuk mengerjakan tugas atau mendukung usulan dalam suasana persahabatan, atau meminta kesediaan personal sebelum mengemukakannya Ingratiation Agen menggunakan pujian sebelum atau selama memberikan pengaruh, atau mengekspresikan keyakinan pada kemampuan target untuk mengerjakan tugas yang sulit Legitimating Tactics Agen berusaha membangun legitimasi dari permintaan/memverifikasi otoritas dgn mengacu pada aturan, kebijakan & kontrak. Pressure Agen menggunakan tuntutan, ancaman, sering mengawasi, atau mengingatkan secara gigih untuk mempengaruhi target mengerjakan permintaannya Coalition Tactics Agen meminta bantuan orang lain untuk mempersuasi target melakukan sesuatu, atau menggunakan dukungan orang lain sebagai alasan agar target menyepakatinya

Efektivitas taktik secara individual Tergantung pada beberapa faktor: 1. Jumlah resistensi intrinsik target terhadap

Efektivitas taktik secara individual Tergantung pada beberapa faktor: 1. Jumlah resistensi intrinsik target terhadap sifat permintaan/tugas 2. Potensi taktik untuk mempengaruhi sikap target terhadap keinginannya untuk mengerjakan tugas/permintaan 3. Kekuasaan agen untuk menggunakan taktik di dalam situasi 4. Kemampuan agen dalam menggunakan taktik 5. Norma sosial yang berlaku dan harapan terhadap peran di dalam menggunakan taktik

Cara menggunakan Taktik Utama Rational Persuasion • Jelaskan secara detail mengapa permintaan atau usulan

Cara menggunakan Taktik Utama Rational Persuasion • Jelaskan secara detail mengapa permintaan atau usulan penting • Gunakan fakta dan logika untuk memperjelas permintaan atau usulan • Menyediakan bukti terhadap kelayakan usulan • Jelaskan mengapa usulan lebih baik daripada alternatif lainnya Inspirational Appeals • Deskripsikan perubahan usulan sebagai suatu tantangan dan peluang • Hubungkan aktivitas atau perubahan dengan nilai-nilai ideal orang tersebut • Deskripsikan secara jelas dan utarakan visi yang menarik untuk menyelesaikan project atau perubahan • Gunakan dramatisasi, gaya yang ekspresif di dalam berbicara dan positif, gunakan Bahasa yang optimis di dalam memberikan usulan

Cara menggunakan Taktik Utama (lanjutan) Consultation • Tetapkan sasaran dan meminta target untuk membantu

Cara menggunakan Taktik Utama (lanjutan) Consultation • Tetapkan sasaran dan meminta target untuk membantu mengerjakannya • Tanyakan pendapat/sugesti bagaimana meningkatkan usulan yang masih bersifat tentative • Libatkan target dalam menyusun rencana tindakan untuk mencapai sasaran • Merespon secara positif terhadap apa yang diungkapkan target Collaboration • Menawarkan bantuan atau sumber daya agar orang lain dapat menyelesaikan tugas • Menawarkan bantuan untuk menyelesaikan permasalahan terkait permintaan/usulan • Menawarkan bantuan untuk mengimplementasikan perubahan usulan jika orang tersebut mau mendukungnya • Menawarkan diri untuk menunjukkan bagaimana cara menyelesaikan permintaan/usulan

Cara menggunakan taktik tambahan Apprising • Jelaskan bagaimana orang tersebut memperoleh keuntungan dari menjalankan

Cara menggunakan taktik tambahan Apprising • Jelaskan bagaimana orang tersebut memperoleh keuntungan dari menjalankan tugas • Jelaskan bagaimana tugas dapat membantu karirnya • Jelaskan mengapa aktifitas yang diusulkan atau perubahan yang terjadi dapat memberikan hal baik bagi orang tersebut • Jelaskan bagaimana perubahan yang diusulkan akan menyelesaikan beberapa permasalahan orang tersebut Exchange • Tawarkan sesuatu yang diinginkan orang lain untuk menjadi timbal balik jika ia mau membantu menyelesaikan tugas • Tawarkan pengerjaan tugas secara spesifik atau kebaikan yang menjadi timbal balik jika orang tsb menyelesaikan tugas/permintaan • Janjikan berbuat sesuatu untuk orang tersebut di masa yang akan datang sebagai timbal balik karena sudah membantunya saat ini • Tawarkan untuk memberikan reward yang sesuai jika orang tersebut mampu mengerjakan tugas yang sulit Ingratiation • Kemukakan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas • Memuji prestasi orang lain yang telah lalu ketika meminta mereka untuk mengerjakan tugas yang baru • Tunjukkan rasa menghargai dan apresiasi ketika meminta orang lain untuk mengerjakan sesuatu • Katakan bahwa tidak ada orang lain yang lebih memiliki kualifikasi untuk mengerjakan tugas

Cara menggunakan taktik tambahan (lanjutan) Legitimating • Jelaskan bahwa permintaan atau usulan sesuai dengan

Cara menggunakan taktik tambahan (lanjutan) Legitimating • Jelaskan bahwa permintaan atau usulan sesuai dengan aturan dan kebijakan • Tekankan bahwa permintaan atau usulan bersifat konsisten dengan kesepakatan atau kontrak • Gunakan dokumen untuk memverifikasi permintaan (misal, manual kebijakan, kontrak, aturan kerja dll) • Jelaskan bahwa permintaan atau usulan bersifat konsisten dengan praktik/tugas utama Personal Appeal • Minta orang tersebut untuk mengerjakan sesuatu sebagai seorang teman • Tanyakan bantuan orang tersebut sebagai bentuk kebaikan personal • Kemukakan bahwa anda sedang dalam keadaan sulit dan akan mengapresiasi bantuan orang tersebut • Katakan bahwa anda membutuhkan kebaikannya, sebelum mengemukakan apa permintaan/usulan Pressure • Giat meminta orang lain untuk mengatakan “iya” di dalam mengerjakan permintaan/usulan • Bersikeras dengan menggunakan cara asertif tentang bagaimana orang lain harus mengerjakan tugas yang anda minta • Berulang kali melakukan pengecekan agar orang lain mengerjakan tugas • Memperingati orang lain tentang pinalti yang ada jika tidak mengerjakan tugas

Cara menggunakan Taktik tambahan (lanjutan) Coalition • Sebutkan nama-nama orang lain yang mendukung usulan

Cara menggunakan Taktik tambahan (lanjutan) Coalition • Sebutkan nama-nama orang lain yang mendukung usulan tersebut, pada saat meminta target untuk mengerjakannya • Meminta orang lain untuk menjelaskan kepada target mengapa mereka mendukung aktivitas usulan atau perubahan • Membawa orang lain yang dapat mendukung ketika diadakannya rapat dengan orang yang akan diminta bantuan