PERTEMUAN 5 Representasi Pengetahuan FAKTA DAN RELASI Prolog

  • Slides: 30
Download presentation
PERTEMUAN 5 Representasi Pengetahuan

PERTEMUAN 5 Representasi Pengetahuan

FAKTA DAN RELASI Prolog terdiri dari kumpulan data-data objek yang merupakan suatu fakta. Fakta

FAKTA DAN RELASI Prolog terdiri dari kumpulan data-data objek yang merupakan suatu fakta. Fakta menunjukkan suatu keadaan atau situasi nyata maka fakta selalu benar. Contoh fakta: Slamet adalah ayah amin Dalam bahasa prolog: ayah(slamet, amin). Ayah menunjukkan relasi. Contoh lain: Anita adalah seorang mahasiswa. Dalam bahasa prolog: mahasiswa(anita). Fakta dibedakan 2 macam : Menunjukkan relasi. Menunjukkan milik/sifat. Penulisannya diakhiri dengan tanda titik “. ”

ATURAN/RULES Aturan adalah suatu pernyataan yg menunjukkan fakta-fakta berinteraksi satu dg yg lain untuk

ATURAN/RULES Aturan adalah suatu pernyataan yg menunjukkan fakta-fakta berinteraksi satu dg yg lain untuk membentuk sebuah kesimpulan. Sebuah aturan dinyakatakan sebagai suatu kalimat bersyarat. Kata “if” adalah kata yang dikenal Prolog untuk menyatakan kalimat bersyarat atau disimbolkan dengan “: -“. Contoh: Tino suka jeruk Aturan: Jojon suka sesuatu yang disukai oleh Tino Kesimpulan: Jojon suka jeruk. Dalam prolog: Fakta: suka(tino, jeruk). Aturan: suka(jojon, Sesuatu) if suka(tino, Sesuatu). Atau: suka(jojon, Sesuatu) : - suka(tino, Sesuatu).

ATURAN/RULES Setiap aturan terdiri dari kesimpulan(kepala) dan tubuh. Tubuh dapat terdiri dari 1 atau

ATURAN/RULES Setiap aturan terdiri dari kesimpulan(kepala) dan tubuh. Tubuh dapat terdiri dari 1 atau lebih pernyataan atau aturan yang lain, disebut subgoal dan dihubungkan dengan logika “and”. Aturan memiliki sifat then/if conditional “Kepala(head) benar jika tubuh (body) benar”.

PERTANYAAN/QUERY Setelah fakta dan aturan di rangkai dalam sebuah program non prosedural, maka data-data

PERTANYAAN/QUERY Setelah fakta dan aturan di rangkai dalam sebuah program non prosedural, maka data-data dapat diberikan melui pertanyaan-pertanyaan. Penulisannya diawali simbol “? -“ dan diakhiri tanda “. ”.

SILSILAH KELUARGA santoso bu_supardi bu_santoso slamet bu_slamet amin bu_amin budi anang badu supardi didi

SILSILAH KELUARGA santoso bu_supardi bu_santoso slamet bu_slamet amin bu_amin budi anang badu supardi didi bu_anang dadi

FAKTA %% fakta %% orangtua ayah(slamet, amin). ayah(slamet, anang). ayah(amin, budi). ayah(amin, badu). ayah(anang,

FAKTA %% fakta %% orangtua ayah(slamet, amin). ayah(slamet, anang). ayah(amin, budi). ayah(amin, badu). ayah(anang, didi). ayah(anang, dadi). ayah(santoso, bu_amin). ayah(supardi, bu_anang). ibu(bu_slamet, amin). ibu(bu_slamet, anang). ibu(bu_amin, budi). ibu(bu_amin, badu). ibu(bu_anang, didi). ibu(bu_anang, dadi). ibu(bu_santoso, bu_amin). ibu(bu_supardi, bu_anang).

ATURAN %% Kakek adalah kakek Cucu kakek(Kakek, Cucu) : ayah(Ayah, Cucu), ayah(Kakek, Ayah). kakek(Kakek,

ATURAN %% Kakek adalah kakek Cucu kakek(Kakek, Cucu) : ayah(Ayah, Cucu), ayah(Kakek, Ayah). kakek(Kakek, Cucu) : ibu(Ibu, Cucu), ayah(Kakek, Ibu). %% Nenek adalah nenek Cucu */ nenek(Nenek, Cucu) : ayah(Ayah, Cucu), ibu(Nenek, Ayah). nenek(Nenek, Cucu) : ibu(Ibu, Cucu), ibu(Nenek, Ibu).

ATURAN %% Nama adalah saudara kandung Name saudara_kandung(Nama, Name) : ayah(Ayah, Nama), ayah(Ayah, Name),

ATURAN %% Nama adalah saudara kandung Name saudara_kandung(Nama, Name) : ayah(Ayah, Nama), ayah(Ayah, Name), ibu(Ibu, Nama), ibu(Ibu, Name), Nama = Name.

ATURAN %% Sdr 1 adalah saudara sepupu Sdr 2 saudara_sepupu(Sdr 1, Sdr 2) :

ATURAN %% Sdr 1 adalah saudara sepupu Sdr 2 saudara_sepupu(Sdr 1, Sdr 2) : - ayah(Ayah 1, Sdr 1), ayah(Ayah 2, Sdr 2), saudara_kandung(Ayah 1, Ayah 2). saudara_sepupu(Sdr 1, Sdr 2) : - ayah(Ayah, Sdr 1), ibu(Ibu, Sdr 2), saudara_kandung(Ayah, Ibu). saudara_sepupu(Sdr 1, Sdr 2) : ibu(Ibu, Sdr 1), ayah(Ayah, Sdr 2), saudara_kandung(Ibu, Ayah). saudara_sepupu(Sdr 1, Sdr 2) : ibu(Ibu 1, Sdr 1), ibu(Ibu 2, Sdr 2), saudara_kandung(Ibu 1, Ibu 2).

QUERY Contoh : ? - ayah(slamet, Anak). Anak=budi ; Anak=badu No Dari query di

QUERY Contoh : ? - ayah(slamet, Anak). Anak=budi ; Anak=badu No Dari query di atas akan dicari siapakah anak dari ayah yang bernama Slamet. Karena mempunyai relasi yang sama (yaitu ayah), variabel Anak akan mencari nilai dari konstanta suatu fakta/aturan yang sepadan. Tanda “; ” digunakan bila terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban. “No” berarti tidak ada lagi kemungkinan jawaban.

JARINGAN SEMANTIK Jaringan semantik atau jaringan merupaka suatu teknik representasi AI yang digunakan untuk

JARINGAN SEMANTIK Jaringan semantik atau jaringan merupaka suatu teknik representasi AI yang digunakan untuk informasi yang proporsional (Stilling, 1987). Jaringan semantik kadang disebut juga jaringan propositional. Proposition suatu pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah.

KONSEP JARINGAN SEMANTIK Jaringan semantik terdiri dari simpul (NODE) dan busur (ARC). Simpul menyatakan

KONSEP JARINGAN SEMANTIK Jaringan semantik terdiri dari simpul (NODE) dan busur (ARC). Simpul menyatakan objek, dan busur menyatakan links atau edge. Simpul digunakan untuk menggambarkan objek, konsep dan situasi yang ditunjukkan berupa lingkaran atau kotak, sedangkan busur digunakan untuk menyatakan hubungan antar simpul , ditunjukkan berupa tanda panah.

CONTOH SEMANTIC NETWORK

CONTOH SEMANTIC NETWORK

 Diagram di atas dapat dikonversikan ke dalam bentuk predicate calculus sebagai berikut: ayah(joko,

Diagram di atas dapat dikonversikan ke dalam bentuk predicate calculus sebagai berikut: ayah(joko, rudi) ayah(andri, joko) saudara(ben, andri) ibu(rini, rudi) ibu(susi, rini) saudara(yulia, susi) ibu(yulia, leni)

JARINGAN SEMANTIK 1 6

JARINGAN SEMANTIK 1 6

KELEMAHAN: memungkinkan terjadinya interpretasi yang berbeda-beda pada semantic networks yang akan membawa pada kesalahan

KELEMAHAN: memungkinkan terjadinya interpretasi yang berbeda-beda pada semantic networks yang akan membawa pada kesalahan dalam proses pengambilan kesimpulan. Relasi yang menghubungkan antar node tidak dapat mengandung semua informasi, tidak menggambarkan apakah relasi tersebut merupakan sub-class atau anggota.

FRAME Frame kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman Frame

FRAME Frame kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek. Hirarki Frame susunan hirarki dari frame mengijinkan pewarisan frame 1 8

FRAME 1 9

FRAME 1 9

HIRARKI FRAME 2 0

HIRARKI FRAME 2 0

NASKAH (SCRIPT) Naskah sama dengan frame, bedanya menggambarkan urutan peristiwa Elemen script meliputi :

NASKAH (SCRIPT) Naskah sama dengan frame, bedanya menggambarkan urutan peristiwa Elemen script meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kondisi input kondisi yang harus dipenuhi Track variasi yang mungkin terjadi Prop berisi objek-objek pendukung Role peran yang dimainkan oleh seseorang Scene adegan yang dimainkan Hasil kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi. 2 1

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir”

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir” Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian Adegan (scene) -1 : Persiapan � Pengawas menyiapkan lembar pengawas soal jawab presensi Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan � Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk � Pengawas membagikan lembar soal � Pengawas membagikan lembar jawab � Pengawas memimpin doa 2 2

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Adegan – 3 : � Mahasiswa Mahasiswa mengerjakan soal ujian menuliskan

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Adegan – 3 : � Mahasiswa Mahasiswa mengerjakan soal ujian menuliskan identitas di lembar jawab menandatangai lembar jawab mengerjakan soal mengecek jawaban Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian � Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan � Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab � Mahasiswa keluar ruangan 2 3

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab � Pengawas mengurutkan

CONTOH NASKAH (SCRIPT) Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab � Pengawas mengurutkan lembar jawab � Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi � Pengawas meninggalkan ruangan Hasil : � Mahasiswa � Mahasiswa merasa pusing memaki sangat senang dan lega kecewa – maki bersyukur 2 4

ATURAN PRODUKSI Paling populer (sejak tahun 1943 -Post, 1957 -Chomsky, 1972 -Alan Newell) Terdiri

ATURAN PRODUKSI Paling populer (sejak tahun 1943 -Post, 1957 -Chomsky, 1972 -Alan Newell) Terdiri dari premis/situasi dan kesimpulan/tindakan Digambarkan dalam IF-THEN rules Digunakan pada Sistem Pakar Contoh: � IF temp > 30 C THEN hidupkan AC permintaan meningkat AND persediaan menipis THEN pemesanan barang � IF pelamar <= 25 OR lulusan komputer THEN bisa diterima menjadi pegawai

SISTEM/ATURAN PRODUKSI 2 metode penalaran yang menggunakan aturan : � Forward Reasoning (penalaran maju)

SISTEM/ATURAN PRODUKSI 2 metode penalaran yang menggunakan aturan : � Forward Reasoning (penalaran maju) Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan Gunakan jika jumlah keadaan awal lebih kecil daripada tujuan & kejadian itu berupa fakta baru 2 6

SISTEM/ATURAN PRODUKSI (PRODUCTION RULES) � Backward Reasoning (Penalaran mundur) Penalaran dimulai dari tujuan atau

SISTEM/ATURAN PRODUKSI (PRODUCTION RULES) � Backward Reasoning (Penalaran mundur) Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada. Jika jumlah keadaan awal lebih banyak daripada tujuan Jika kejadian itu berupa query 2 7

CONTOH FORWARD REASONING R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik

CONTOH FORWARD REASONING R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R 2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R 3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R 4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R 5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R 6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak Forward Reasoning : � � Dari fakta dolar turun, berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik. Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun. Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi. 2 8

CONTOH BACKWARD REASONING R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik

CONTOH BACKWARD REASONING R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R 2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R 3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R 4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R 5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R 6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak Backward Reasoning : Dari solusi yaitu membeli obligasi dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar. � Dari Rule 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta dolar turun. � � � 2 9