Representasi Pengetahuan Kecerdasan Buatan Materi 7 1 Pengetahuan
Representasi Pengetahuan Kecerdasan Buatan Materi 7 1
Pengetahuan • Diklasifikasikan menjadi 3 w Procedural Knowledge w Declarative Knowledge w Tacit Knowledge 2
Procedural Knowledge • Bagaimana melakukan sesuatu w Bagaimana mendidihkan air dalam mangkok w Bagaimana memasak mie instan w Bagaimana menjalankan mobil 3
Declarative Knowledge • Mengetahui sesuatu itu benar atau salah w Fakultas Teknologi Informasi mempunyai 3 program studi. w Dekan Fakultas Teknologi Informasi adalah Prof. Ir. Dany Manongga, M. Sc. , Ph. D. 4
Tacit Knowledge • Tidak dapat diungkapkan dengan bahasa w Bagaimana kita menggerakkan tangan w Bagaimana memejamkan mata 5
Pengetahuan • Kunci utama dari sistem pakar • Analogi w Algoritma + Struktur Data = Program w Pengetahuan + Inferensi = Sistem Pakar 6
Representasi Pengetahuan • Metode yang digunakan untuk mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar • Dimaksudkan untuk w Menangkap sifat-sifat penting problema w Membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema 7
Representasi Pengetahuan • Dua bagian dasar sistem kecerdasan buatan (menurut Turban) : w Basis pengetahuan § fakta tentang objek-objek dalam domain yang dipilih § hubungan di antara domain-domain tersebut w Inference Engine § Merupakan sekumpulan prosedur § Menguji basis pengetahuan dalam menjawab suatu pertanyaan, menyelesaikan masalah, atau membuat keputusan • Karakteristik representasi pengetahuan w Dapat diprogram dengan bahasa komputer dan disimpan dalam memori w Fakta dan pengetahuan lain yang terkandung di dalamnya dapat digunakan untuk melakukan penalaran 8
Model Representasi Pengetahuan • Pengetahuan dapat direpresentasikan dalam bentuk yang sederhana atau kompleks, tergantung dari masalahnya. (Schnupp, 1989) • Beberapa model representasi pengetahuan w Logika (logic) w List & Tree w Jaringan semantik (semantic nets) w Bingkai (frame) w Tabel Keputusan (decision table) w Pohon Keputusan (decision tree) w Naskah (script) w Kaidah/Sistem produksi (production rule) 9
Logika • Suatu pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran, sistem kaidah, dan prosedur yang membantu penalaran. • Komputer harus dapat menggunakan proses penalaran deduktif dan induktif ke dalam bentuk yang sesuai dengan manipulasi komputer, yaitu logika simbolik atau matematika • Disebut Logika Komputasional w Logika Proporsional w Logika Predikat 10
Penalaran Deduktif • Bergerak dari penalaran umum menuju ke konklusi khusus • Atau pernyataan premis dan inferensi w Premis Mayor w Premis Minor w Konklusi • Contoh w Premis mayor : Jika hujan turun saya tidak akan kuliah w Premis minor : Pagi ini hujan turun w Konklusi : Oleh karena itu pagi ini saya tidak akan kuliah 11
Penalaran Induktif • Bergerak dari masalah khusus ke masalah umum • Menggunakan sejumlah fakta atau premis yang mantap untuk menarik kesimpulan umum • Contoh w Premis 1 : Aljabar adalah pelajaran yang sulit w Premis 2 : Geometri adalah pelajaran yang sulit w Premis 3 : Kalkulus adalah pelajaran yang sulit w Konklusi : Matematika adalah pelajaran yang sulit • Konklusi tidak selalu mutlak, dapat berubah jika ditemukan fakta baru • Contoh w Premis 4 : AI adalah pelajaran yang sulit 12
Logika Proporsional • Proposisi merupakan suatu statemen atau pernyataan yang menyatakan benar (TRUE) atau salah (FALSE) Operator Simbol AND OR NOT IMPLIES Bi-implikasi , + ~, ¬ ➔ , 13
Logika Proporsional A B ~A ~A A A A➔ A B B T T T F F F T T T F F F T T 14
Resolusi • Resolusi digunakan untuk melakukan inferensi pada logika proposisi • Resolusi adalah suatu aturan untuk melakukan inferensi yang dapat berjalan secara efisien dalam suatu bentuk khusus yaitu conjunctive normal form (CNF) 15
CNF • Langkah-langkah untuk mengubah suatu kalimat (konversi) ke bentuk CNF : w Hilangkan implikasi dan ekuivalensi § x y menjadi ¬ x y § x y menjadi (¬ x y) (¬ y x) w Kurangi lingkup semua negasi menjadi satu negasi saja § ¬ (¬ x) menjadi x § ¬ (x y) menjadi (¬ x ¬ y) w Gunakan aturan assosiatif dan distributif untuk mengkonversi menjadi conjuction of disjunction § Assosiatif : (A B) C menjadi A (B C) § Distributif : (A B) C menjadi (A C) (B C) w Buat satu kalimat terpisah untuk tiap-tiap konjungsi 16
Contoh Resolusi • Diketahui basis pengetahuan (fakta-fakta yang bernilai benar) : 1. P 2. (P Q) R 3. (S T) Q 4. T • Tentukan kebenaran R 17
Penyelesaian Contoh Resolusi • Ubah ke dalam bentuk CNF 18
Penyelesaian Contoh Resolusi • Tambahkan Kontradiksi pada tujuannya, sehingga fakta dalam CNF menjadi : 19
Penyelesaian Contoh Resolusi 20
Penyelesaian Contoh Resolusi 21
Logika Predikat • Suatu logika yang lebih canggih yang seluruhnya menggunakan konsep dan kaidah proporsional yang sama • Disebut juga kalkulus predikat, yang memberi tambahan kemampuan untuk merepresentasikan pengetahuan dengan sangat cermat dan rinci • Memungkinkan memecah statemen ke dalam bagian komponen yang disebut obyek, karakteristik obyek atau beberapa keterangan obyek • Suatu proposisi atau premis dibagi menjadi dua bagian w Argumen (atau obyek) § Individu atau obyek yang membuat keterangan w Predikat (keterangan) § Keterangan yang membuat argumen dan predikat 22
Logika Predikat • Dalam suatu kalimat, predikat dapat berupa kata kerja atau bagian kata kerja • PREDIKAT (individu[obyek]1, individu[obyek]2) • Misalnya proposisi: w Mobil berada dalam garasi • Dinyatakan menjadi w Di dalam (mobil, garasi) w Di dalam = produk (keterangan) w Mobil = Argumen (obyek) w Garasi = Argumen (obyek) 23
Logika Predikat • Contoh lain w Proposisi : Rojali suka Juleha w Kalkulus Predikat : SUKA (Rojali, Juleha) w Proposisi : Pintu Terbuka w Kalkulus Predikat : BUKA (pintu) w Proposisi : Sensor cahaya aktif w Kalkulus Predikat : AKTIF (sensor cahaya) 24
Logika Predikat • Pengetahuan diekspresikan dalam kalkulus predikat yang dapat dimanipulasi agar dapat diinferensi/dinalar • Pangkalan pengetahuan dibentuk dengan menggunakan variabel sebagai simbol-simbol untuk merancang obyek • misalnya wx = Rojali wy = Juleha w. Maka proposisinya menjadi Suka(x, y) 25
Logika Predikat • Predikat kalkulus membolehkan penggunaan simbol untuk mewakili fungsi-fungsi • Misalnya wayah(Juleha) = Jojon wibu(Rojali) = Dorce • • Fungsi dapat digunakan bersamaan dengan predikat Misalnya predikat berikut menjelaskan bahwa Jojon dan Dorce adalah berteman • teman(ayah(Juleha), ibu(Rojali))=teman(Jojon, Dorce) 26
Pengukuran Kuantitas • Adalah simbol yang mengijinkan untuk menyatakan suatu rangkaian atau cakrawala variabel dalam suatu ekspresi logika • Dua pengukuran kuantitas, yaitu: w Kuantitas universal ( ) § Untuk semua w Kuantitas eksistensial ( ) § Ada / terdapat • Contoh: w Semua sapi berkaki empat w ( x)[Sapi(x), berkaki empat(x)] w Beberapa sapi berwarna putih w ( x)[Sapi(x), berwarna putih(x)] 27
Contoh 1. Andi adalah seorang mahasiswa 2. Andi masuk jurusan elektro 3. Setiap mahasiswa elektro pasti mahasiswa teknik 4. Kalkulus adalah matakuliah yang sulit 5. Setiap mahasiswa teknik pasti akan suka kalkulus atau akan membencinya 6. Setiap mahasiswa pasti akan suka terhadap suatu matakuliah 7. Mahasiswa yang tidak pernah hadir pada kuliah matakuliah sulit, maka mereka pasti tidak suka terhadap matakuliah tersebut 8. Andi tidak pernah hadir kuliah matakuliah kalkulus 28
Contoh 1. mahasiswa(Andi) 2. elektro(Andi) 3. x : elektro(x) → teknik(x) 4. sulit(Kalkulus) 5. x : teknik(x) → suka(x, kalkulus) benci(x, kalkulus) 6. x : y : suka(x, y) 7. x : y : mahasiswa(x) sulit(y) ¬hadir(x, y) → ¬suka(x, y) 8. ¬hadir(andi, kalkulus) 29
Contoh Pertanyaan “Apakah andi suka matakuliah kalkulus ? ” • Gunakan penalaran backward : 30
List • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan • Daftar dari rangkaian materi yang terkait • List digunakan untuk objek yang dikelompokkan, dikategorikan atau digabungkan 31
Tree / Pohon • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan • Merupakan struktur grafik hirarki 32
Jaringan Semantik • Struktur sederhana untuk representasi pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek 33
Frame • Frame kumpulan pengetahuan tentang suatu objek tertentu, peristiwa, lokasi, situasi, berdasarkan pengalaman • Frame memiliki slot yang menggambarkan rincian (atribut) dan karakteristik objek. • Hirarki Frame susunan hirarki dari frame mengijinkan pewarisan frame 34
Frame 35
Hirarki Frame 36
Hirarki Frame 37
Tabel Keputusan (Decision Table) • Tabel keputusan dalam format tabel • Tabel dibagi 2 bagian pertama untuk atribut & bagian kedua untuk nilai & kesimpulan 38
Pohon Keputusan (Decision Tree) • Pohon keputusan mudah dikonversi ke dalam bentuk aturan (rule) 39
Naskah (Script) • Naskah sama dengan frame, bedanya menggambarkan urutan peristiwa • Elemen script meliputi : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kondisi input kondisi yang harus dipenuhi Track variasi yang mungkin terjadi Prop berisi objek-objek pendukung Role peran yang dimainkan oleh seseorang Scene adegan yang dimainkan Hasil kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi. 40
Contoh Naskah (Script) • • • Berikut ini adalah contoh script kejadian yang ada di “Ujian Akhir” Jalur (track) : ujian tertulis matakuliah Kecerdasan Buatan Role (peran) : mahasiswa, pengawas Prop (pendukung) : lembar soal, lembar jawab, presensi, pena, dll Kondisi input : mahasiswa terdaftar untuk mengikuti ujian • Adegan (scene) -1 : Persiapan w Pengawas menyiapkan lembar • Adegan-2 : Mahasiswa masuk ruangan w Pengawas mempersilahkan mahasiswa masuk w Pengawas membagikan lembar soal w Pengawas membagikan lembar jawab w Pengawas memimpin doa pengawas soal jawab presensi 41
Contoh Naskah (Script) • Adegan – 3 : w Mahasiswa • Adegan – 4 : Mahasiswa telah selesai ujian w Pengawas mempersilahkan mahasiswa keluar ruangan w Mahasiswa mengumpulkan kembali lembar jawab w Mahasiswa keluar ruangan Mahasiswa mengerjakan soal ujian menuliskan identitas di lembar jawab menandatangai lembar jawab mengerjakan soal mengecek jawaban 42
Contoh Naskah (Script) • Adegan – 5 : Mahasiswa mengemasi lembar jawab w Pengawas mengurutkan lembar jawab w Pengawas mengecek lembar jawab dan presensi w Pengawas meninggalkan ruangan • Hasil : w Mahasiswa w Mahasiswa merasa pusing memaki sangat senang dan lega kecewa – maki bersyukur 43
Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • • Representasi pengetahuan yang berupa aturan (rule) : w Antecedent mengekspresikan situasi / premis (berawalan if) w Konsekuen menyatakan tindakan tertentu jika premis benar (berawalam THEN) Contoh : IF lalulintas pagi ini padat THEN saya naik sepeda motor saja 44
Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • Aturan dapat ditulis dalam beberapa bentuk : 1. IF premis THEN kesimpulan Jika pendapatan tinggi MAKA pajak yang harus dibayar juga tinggi 2. Kesimpulan IF premis Pajak yang harus dibayar tinggi JIKA pendapatan tinggi 3. Inclusion of ELSE IF pendapatan tinggi OR pengeluaran tinggi, THEN pajak yang harus dibayar tinggi ELSE pajak yang harus dibayar rendah 4. Aturan yang lebih kompleks IF rating kredit tinggi AND gaji lebih besar dari $30, 000 OR aset lebih dari $75, 000 AND sejarah pembayaran tidak miskin THEN pinjaman diatas $ 10, 000 disetujui dan daftar pinjaman masuk kategori “B” 45
Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) • 2 metode penalaran yang menggunakan aturan : w Forward Reasoning (penalaran maju) § Pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokkan dengan tujuan yang diharapkan § Gunakan jika jumlah keadaan awal lebih kecil daripada tujuan & kejadian itu berupa fakta baru 46
Sistem/Aturan Produksi (Production Rules) w Backward Reasoning (Penalaran mundur) § Penalaran dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada. § Jika jumlah keadaan awal lebih banyak daripada tujuan § Jika kejadian itu berupa query 47
Contoh Forward Reasoning R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R 2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R 3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R 4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R 5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R 6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak Forward Reasoning : w w Dari fakta dolar turun, berdasarkan Rule 5, diperoleh konklusi suku bunga naik. Dari Rule 2, suku bunga naik menyebabkan harga obligasi turun. Dengan Rule 6, jika harga obligasi turun, maka kesimpulan yang diambil adalah membeli obligasi. 48
Contoh Backward Reasoning R 1 : IF suku bunga turun THEN harga obligasi naik R 2 : IF suku bunga naik THEN harga obligasi turun R 3 : IF suku bunga tidak berubah THEN harga obligasi tidak berubah R 4 : IF dolar naik THEN suku bunga turun R 5 : IF dolar turun THEN suku bunga naik R 6 : IF harga obligasi turun THEN beli obligasi Apabila diketahui bahwa dolar turun, apa keputusan yang diambil, apakah akan membeli obligasi atau tidak • Backward Reasoning : w Dari solusi yaitu membeli obligasi w dengan menggunakan Rule 6 diperoleh anteseden harga obligasi turun w Dari Rule 2 dibuktikan harga obligasi turun bernilai benar jika suku bunga naik bernilai benar. w Dari Rule 5 suku bunga naik memang bernilai benar karena diketahui fakta dolar turun. 49
- Slides: 49