PERSALINAN DENGAN PENYULIT KALA III DAN KALA IV

  • Slides: 22
Download presentation
PERSALINAN DENGAN PENYULIT KALA III DAN KALA IV

PERSALINAN DENGAN PENYULIT KALA III DAN KALA IV

Penyulit kala III n n Atonia uteri Retensio plasenta Emboli air ketuban Robekkan jalan

Penyulit kala III n n Atonia uteri Retensio plasenta Emboli air ketuban Robekkan jalan lahir - Perineum - Vagina - Serviks n Inversio uteri

RETENSIO PLASENTA Plasenta yang belum lahir dalam 30 menit setelah janin lahir.

RETENSIO PLASENTA Plasenta yang belum lahir dalam 30 menit setelah janin lahir.

Etiologi : 1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus - Kontraksi uterus kurang kuat

Etiologi : 1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus - Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta - Plasenta melekat erat pada dinding uterus (akreta – perkreta) 2. Plasenta sudah lepas tapi belum dilahirkan

Jenis-jenis Retensio Plasenta n n n Plasenta Plasenta Adhesiva Akreta Inkreta Perkreta Inkarserata

Jenis-jenis Retensio Plasenta n n n Plasenta Plasenta Adhesiva Akreta Inkreta Perkreta Inkarserata

Tanda dan gejala n n n Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera

Tanda dan gejala n n n Plasenta belum lahir setelah 30 menit Perdarahan segera Uterus kontraksi baik

Prosedur plasenta manual n n Se Tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolpaporeksis. Tangan

Prosedur plasenta manual n n Se Tangan kiri menahan fundus untuk mencegah kolpaporeksis. Tangan kanan dengan gerakan memutar-mutar menuju ke ostium uteri dan terus kelokasi plasenta: tangan dalam ini menyusuri tali pusat agar tidak terjadi salah jalan ( False route )

n Supaya talipusat mudah diraba, dapat diregangkn oleh asisten. Setelah tangan dalam sampai keplasenta,

n Supaya talipusat mudah diraba, dapat diregangkn oleh asisten. Setelah tangan dalam sampai keplasenta, maka tagan tersebut dipindahkan kepinggir plasenta dan mencari bagian plasenta yang sudah lepas untuk menentukan bidang pelepasan yang tepat. kemudian dengan tangan sisi tangan sebelah kelingking, plasenta dilepakan pada bidang antara bagian plasenta yang sudah terlepas dan dinding rahim dengan gerakan yang sejajar dengan didinding rahim. setelah seluruh plasenta terlepas, plasenta dipegang dgn perlahan-lahan diritarik keluar.

n Kesulitan yg mungkin dijumpai pada waktu pelepasan plasenta secara manual ialah adanya lingkaran

n Kesulitan yg mungkin dijumpai pada waktu pelepasan plasenta secara manual ialah adanya lingkaran kontriksi yang hanya dapat dilalui dengan dilatasioleh tangan dalam secara perlahan- lahan dn dalam narkosis yang. Lokasi plasenta pada dinding depan rahim juga sedikit lebih sukar dilepaskan dari pada lokasi didindng belakang. Ada kalanya plasenta tidak dapat dilepaskan secara manual seperti halnya pada plasenta akreta.

n Setelah plaseta dilahirkan diperiksa bahwa plasenta lengkap , segera dilakukan kompresi bimanual uterus

n Setelah plaseta dilahirkan diperiksa bahwa plasenta lengkap , segera dilakukan kompresi bimanual uterus dan disuntikan ergometrin 0, 2 mg LM atau 1 V sampai kontraksi uterus baik pada ksus retensio plasenta risiko atonia uteri tinggi, oleh kerena itu harus segera dilakukan tindakan pencegahan perdarahan postpartum. Apa bila kontraksi rahim tetap buruk, dilanjutkan dengan tindakan sesuai prosedur tindakan pada atonia uteri.

n Plasenta akreta ditangani dengan histerektomi oleh karena itu harus dirujuk kerumah sakit.

n Plasenta akreta ditangani dengan histerektomi oleh karena itu harus dirujuk kerumah sakit.

Seorang ibu dapat meninggal karena kasus perdarahan pascapersalinan dalam waktu < 1 jam !

Seorang ibu dapat meninggal karena kasus perdarahan pascapersalinan dalam waktu < 1 jam ! Lebih dari 90% kasus perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24 jam disebabkan oleh Atonia uteri

ATONIA UTERI Kegagalan miometrium untuk berkontraksi sehingga uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek,

ATONIA UTERI Kegagalan miometrium untuk berkontraksi sehingga uterus dalam keadaan relaksasi penuh, melebar, lembek, tidak mampu untuk menjalankan fungsi oklusi pembuluh darah

Etiologi n n n Partus lama Distensi uterus Multipararitas Anestesi yang dalam Anestesi lumbal

Etiologi n n n Partus lama Distensi uterus Multipararitas Anestesi yang dalam Anestesi lumbal

Tanda dan gejala n n n Kontraksi uterus ( - ) Uterus lembek Perdarahan

Tanda dan gejala n n n Kontraksi uterus ( - ) Uterus lembek Perdarahan segera setelah anak lahir

EMBOLI AIR KETUBAN Merupakan salah penyebab syok dalam obstetri yang bukan disebabkan perdarahan.

EMBOLI AIR KETUBAN Merupakan salah penyebab syok dalam obstetri yang bukan disebabkan perdarahan.

Penyebab : Masuknya air ketuban Vena endoserviks atau sinus vena yang terbuka didaerah tempat

Penyebab : Masuknya air ketuban Vena endoserviks atau sinus vena yang terbuka didaerah tempat perlengketan plasenta.

Faktor – faktor yang mempermudah terjadinya Emboli air ketuban : His yang kuat dan

Faktor – faktor yang mempermudah terjadinya Emboli air ketuban : His yang kuat dan terus menerus Mis : Pemberian uterotonika yang berlebihan dimana ketuban sudah pecah biasanya: Akhir kala I / segera setelah anak lahir

Gejala khas n n n n Kedinginan menggigil Tidak tenang Perasaan tertekan dibelakang sternum

Gejala khas n n n n Kedinginan menggigil Tidak tenang Perasaan tertekan dibelakang sternum Mendadak sesak nafas Takikardi Takipnea Syok berat

n n n n Dispnea Sianosis TD Nadi cepat dan lemah Lemah Kesadaran diserta

n n n n Dispnea Sianosis TD Nadi cepat dan lemah Lemah Kesadaran diserta nistagmus Kadang-kadang timbul kejang tonik klonik.

Komplikasi n n n Oedema paru Kegagalan / payah jantung Gangguan pembekuan darah

Komplikasi n n n Oedema paru Kegagalan / payah jantung Gangguan pembekuan darah