ISTILAH MEDIS KEHAMILAN PERSALINAN DAN LACTASI Pertemuan 6

  • Slides: 32
Download presentation
ISTILAH MEDIS KEHAMILAN, PERSALINAN DAN LACTASI Pertemuan 6 Deasy Rosmala Dewi, SKM, MKes Prodi

ISTILAH MEDIS KEHAMILAN, PERSALINAN DAN LACTASI Pertemuan 6 Deasy Rosmala Dewi, SKM, MKes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Memahami istilah medis berhubungan dengan sistem reproduksi wanita dengan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Memahami istilah medis berhubungan dengan sistem reproduksi wanita dengan tepat dan benar. 2. Memahami singkatan istilah medis yang berhubungan dengan sistem reproduksi wanita dengan tepat dan benar

ROOT Oophor ( dari bahasa yunani, Oophoron: ovary) Combining form > Oophor/o 1. Removal

ROOT Oophor ( dari bahasa yunani, Oophoron: ovary) Combining form > Oophor/o 1. Removal of an ovary : __________ 2. Fixation of an ovary : __________ 3. Incision of an ovary : __________

ISTILAH UMUM TERKAIT KEHAMILAN DAN OBSTETERIK • Istilah antepartum Braxton Hicks contraction effacement embryologist

ISTILAH UMUM TERKAIT KEHAMILAN DAN OBSTETERIK • Istilah antepartum Braxton Hicks contraction effacement embryologist embrylogy Arti = sebelum persalinan = kontraksi otot uterus yang iregular dan non-produktif yang timbul selama suatu kehamilan. = penipisan dan pelebaran normal cervix yang terjadi selama proses persalinan = dokter spesialis studi dan penanganan pertumbuhan dan perkembangan organism manusia = ilmu dan penanganan pertumbuhan dan perkembangan organism manusia

Istilah lochia meconium multigravida multipara nulligravida nullipara Arti = pengeluaran cairan lendir dari uterus

Istilah lochia meconium multigravida multipara nulligravida nullipara Arti = pengeluaran cairan lendir dari uterus melalui vagina yang terjadi pada minggu pertama atau dua setelah kelahiran bayi = feces yang pertama keluar dari bayi neonatus = wanita yang telah beberapa kali hamil (>2 x) = wanita yang telah bebrapa kali melahirkan bayi hidup (>2 x) = wanita yang belum pernah hamil = wanita yang belum pernah melahirkan bayi hidup

Istilah obstretician obstetrics parturition bayi postpartum primigravida primipara puerperium Arti = dokter spesialis di

Istilah obstretician obstetrics parturition bayi postpartum primigravida primipara puerperium Arti = dokter spesialis di bidang studi dan penanganan kehamilan dan persalinan = spesialis medis terkait kehamilan dan persalinan. = bersalin, melahirkan, dan kelahiran = setelah melahirkan bayi = wanita yang hamil untuk pertama kali kehamilan pertama = wanita yang pertamakali melahirkan bayi setelah masa gestasi 20 minggu. = periode setelah melahirkan bayi, 3 -6 minggu (42 hari) (masa nifas post melahirkan)

ISTILAH PENYAKIT KEHAMILAN dan PERSALINAN Istilah Definisi abortion abruptio placentae = terminasi spontan/induced suatu

ISTILAH PENYAKIT KEHAMILAN dan PERSALINAN Istilah Definisi abortion abruptio placentae = terminasi spontan/induced suatu kehamilan. = separasi prematur plasenta dari dinding uterus = radang amnion = kebocoran cairan kantung amnion (kantung ketuban) = kesulitan, sakit saat bersalin = hipertensi kehamilan yang berat disertai kejang-2 amnionitis amniorrhae dystocia eclampsia

Istilah ectopic pregnancy gestational diabetes gestational hypertension (PIH) hydatidiform mole (Molar Pregnancy) Arti =

Istilah ectopic pregnancy gestational diabetes gestational hypertension (PIH) hydatidiform mole (Molar Pregnancy) Arti = kehamilan di luar rahim, kehamilan tubal (KET) = diabetes yang timbul saat suatu kehamilan = hipertensi yang timbul saat kehamilan (sebelum hamil pasien tidak hipertensi) disebut juga: Pregnancy Induced Hypertension (PIH) = masa kistik mirip serumpun buah anggur yang tumbuh di tempat umumnya janin tumbuh

Istilah Arti hyperemesis gravidarum = keadaan abnormal dengan muntah-2 yang berlebih sehingga dapat menimbulkan

Istilah Arti hyperemesis gravidarum = keadaan abnormal dengan muntah-2 yang berlebih sehingga dapat menimbulkan dehidrasi dan BB turun, dalam masa kehamilan. = ruptur uterin = servik uteri tidak mampu/kuat mempertahankan isi uterus, sehingga timbul abortus spontan. = implantasi plasenta di rongga uterus terlalu rendah, sehingga bisa mendahului janin pada proses kelahiran. hysterorrhexis incompetent cervix placenta previa

Istilah Arti pre-eclampsia = hipertensi gestational dengan gejala khas: edem dan proteinuiria. = implantasi

Istilah Arti pre-eclampsia = hipertensi gestational dengan gejala khas: edem dan proteinuiria. = implantasi telur terbuahi di dalam tuba falopii, di luar uterus tubal pregnancy (ectopic pregnancy) Rh incompatabilitas = reaksi antara darah ibu Rh-negatif (RH-) dengan darah janin RH+ yang pertama terbentuknya antibodi darah ibu yang akan menyerang darah RH+ janin.

ISTILAH MEDIS DIAGNOSTIK DAN TERAPI terkait KEHAMILAN DAN PERSALINAN Istilah amniocentesis amniography amnioscopy amniotomy

ISTILAH MEDIS DIAGNOSTIK DAN TERAPI terkait KEHAMILAN DAN PERSALINAN Istilah amniocentesis amniography amnioscopy amniotomy cerclage cesarean section contraction stress test (CST) Arti =… =… = menjahit lubang pintu cervical (leher rahim) untuk mencegah abortus spontan. = operasi sesaria, insisi ke dalam dinding abdomen untk melahirkan bayi = test evaluasi kemampuan janin untuk mengatasi stres persalinan dan kelahiran = oxytocin challenge test

Istilah Arti electronic fetal monitoring = penggunaan alat elektronik eksternal untuk memonitor frekuensi detak

Istilah Arti electronic fetal monitoring = penggunaan alat elektronik eksternal untuk memonitor frekuensi detak jantung dan kontraksi uterus maternal episiotomy = insisi ke dalam perineum untuk memfasilitasi kelahiran dan mencegah laserasi (robek) perineum. fetal ultrasonography = pemeriksaan non-invasif janin dengan menggunakan alat ultrasound (gelombang suara berfrekuensi tinggi)

Istilah Arti fetography =… fetometry =… pelvimetry = pengukuran pintu keluar pelvic untuk memperkirakan

Istilah Arti fetography =… fetometry =… pelvimetry = pengukuran pintu keluar pelvic untuk memperkirakan bisa tidaknya janin lewat melaluinya pregnancy testing = test darah dan urine untuk menentukan adanya kehamilan

ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK A. Istilah terkait Radio-Diagnostik 1. amniography evaluasi: janin, plasenta dan

ISTILAH RADIOLOGI TERKAIT OBSTETRIK A. Istilah terkait Radio-Diagnostik 1. amniography evaluasi: janin, plasenta dan kantung ketuban. 2. fetography mempelajari keadaan fetus dalam uterus dengan media lipid yang menutup vernix 3. hysterosalpingography, uterotubal radiography, uterosalpingography untuk menentukan kepatenan tuba pada kegagalan reprodutif. 4. neonatal radiography menginvestigasi adanya gangguan kongenital jantung, besar ukuran kepala atau gangguan usus. 5. pelvimetry: pengukuran obstetrik untuk mengukur diameter pelvic 6. pelvimetry & cephalometry pengukuran hubungan ukuran besar kepala janin dengan diameter pelvis bumil 7. placentography: untuk mempelajari uterus pada suatu kehamilan

B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik 1. B-mode scan of fetus and placenta. mendeteksi: a.

B. Istilah Terkait Ultrasonic Diagnostik 1. B-mode scan of fetus and placenta. mendeteksi: a. Pertumbuhan janin, maturitas atau kematian in-utero atau bayi kembar/multiple pregnancy b. Lokasi plasenta, berbagai tingkat plasenta previa serta adanya plasenta kembar/ganda. 2. B-mode time motion TM scan: tehnik ultrasonic untuk menentukan detak jantung janin 3. Obstetric echocardiography: evaluasi cardiac bumil yang dengan pericardial effusion, penyakit katub mitral, cardiomyopathy, dengan penggunaan ultrasound untuk menilai status cardiac dan memperkirakan overload volume jantung

4. 5. Obstetric ultrasonography untuk deteksi abnormalitas fetus. Ump: adanya hydrops, anencephaly dan gangguan

4. 5. Obstetric ultrasonography untuk deteksi abnormalitas fetus. Ump: adanya hydrops, anencephaly dan gangguan maternal: hydramion, extra-ut, hydatidiform mole, fibroid atau cysta pada kehamilan. Ultrasonic cephalometry: teknik kombinasi ultra-sound untuk menentukan BPD (biparietal diameter) sebagai alat pengestimasi besar (ukuran), berat dan usia janin. 6. Ultrasonic placentography mendeteksi lokasi tepat plasenta untuk menyeleksi site punctur terbaik untuk amniocentesis dan letak/derajat plasenta previa. 7. Ultrasound monitoring of fetus: rekam continuous dengan instrument Doppler-ultrasound dengan transducer diletakkan di bagian area suara jantung janin ternyaring signyal audible.

7. Ultrasonography in abortion: deteksi ultrasonic terkait aborsi komplit atau inkomplit. Apabila tidak ada

7. Ultrasonography in abortion: deteksi ultrasonic terkait aborsi komplit atau inkomplit. Apabila tidak ada echo mengidentifikasi abortusnya komplit dan memerlukan tindakan curettage. Bila ada jaringan hasil konsepsi tertinggal maka akan ada echo, namun karena gangguan intrauterine adalah senantiasa echogenic maka differensial diagnostik (diagnostik banding) diperlukan.

ISTILAH LABORATORI KLINIK A. Istilah test kehamilan 1. immunologic pregnancy tests, immunoassays for pregnancy

ISTILAH LABORATORI KLINIK A. Istilah test kehamilan 1. immunologic pregnancy tests, immunoassays for pregnancy (HCG) a. Hemagglutination-inhibition test (1) Pregnostican tube test (2) Pregnostican Accuspheres b. Latex agglutination-inhibition test (1) Gravindex (2) Placentex (tube test) Positive for pregnancy Negative for pregnancy

2. Hormone test lain-lain a. alpha fetoprotein (AFP) serum determination abnormalitas fetus b. alpha

2. Hormone test lain-lain a. alpha fetoprotein (AFP) serum determination abnormalitas fetus b. alpha fetoprotein in amniotic fluid indeks nonspesifik untuk mendeteksi gangguan defek neural tube (batang saraf): anencephaly, spina bifida dan lain-lain. c. human placental lactogen (HPL) determination serum assay menunjukkan kenaikan progresif HPL saat kehamilan, akan sangat tinggi pada diabetes mellitus dan rendah pada insufiseinsi plasenta

d. oxytocin challenge test (OCT) untuk menginduksi stres kehamilan untuk memantau efeknya terhadap laju

d. oxytocin challenge test (OCT) untuk menginduksi stres kehamilan untuk memantau efeknya terhadap laju detak jantung janin indikasi: bila fetus dalam kehamilan risiko tinggi. e. urinary estriol determination pengukuran kadar estriol yang diekresi lebih banyak dari 2 estrogen, estrone & estradiol. secara normal estriol meningkat saat kehamilan dan mencapai kadar tertinggi pada usia kehamilan cukup bulan. Adanya penurunan mencolok estriol plasental pada trimester ke II dan III menandakan ada insufisiensy plasental

B. 1. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan) Biopsy a. endometrial biopsy & histological study

B. 1. Istilah terkait Studi Fertilitas (Kesuburan) Biopsy a. endometrial biopsy & histological study bukti ovulasi Bila faktor ovarian negatif = ovaria sebagai kausa infertilitas. Biopsi tidak bisa membedakan apakah ovari terlibat primer atau sekunder b. ovarian biopsies, bilateral untuk mendeteksi kausa infertilitas, evaluasi dan presumsi terkait fungsi ovaria. Melalui laparoscopic dengan Palmer biopsy forceps dapat dilakukan biopsi ovari luas

2. laparoscopy pemeriksaan endoskopik pelvis dan organ reproduksi untuk suatu diagnostik dan/atau tindakan 3.

2. laparoscopy pemeriksaan endoskopik pelvis dan organ reproduksi untuk suatu diagnostik dan/atau tindakan 3. testicular biopsy pemeriksaan sitologik sayatan jaringan testis pada oligospermia dan azoospermia untuk deteksi dasar patologik infertilitas pada pria 4. tubal insufflation (Rubin test) test patensi tubal pada yang gagal reproduksi. Tuba yang tersumbat adalah satu di antara sebab sterilitas.

C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan 1. ABO incompatability (umumnya

C. Istilah Terkait Parental, Antenatal dan Test Neonatal dan Tindakan 1. ABO incompatability (umumnya apabila bumil O dan bayi A atau B. frekuensi terjadi eritroblastosis fetalis kecil 2. amniotic fluid analysis spectrophotometric, untuk manajemen Rh inkompatabilitas, diabetes dsb. 3. antiglobine reaction (Coombs test), suatu test deteksi antibodi a. direct Coombs test Negative = tidak ada antibodi pada darah janin Positive hemolytic disease b. Indirect Coombs test: adanya antibodi dalam serum

4. Bilirubin tinggi kadar bilirubin di dalam darah menunjukkan adanya eritrosit yang pecah/rusak dan

4. Bilirubin tinggi kadar bilirubin di dalam darah menunjukkan adanya eritrosit yang pecah/rusak dan hepar tidak mampu mengatasinya 5. Bilirubin determination using cord blood of neonate Normal values: Full term newborn: 1. 0 – 3. 0 mg/dl Increase inserum bilirubin: Fisiologis: 5. 0 mg /dl atau > Hyperbilirubinaemia: 18. 0 – 20. 0 mg/dl Kernicterus: 25. 0 mg/dl atau lebih tinggi/kurang Bayi prematur lebih rentan terhadap timbulnya kern- icterus.

6. 7. 8. 9. Blood group analysis of prospective parents untuk deteksi: golongan maternal

6. 7. 8. 9. Blood group analysis of prospective parents untuk deteksi: golongan maternal dan paternal dan ibu-anak inkompatibilitas. Termasuk seteksi grup ABO, Rh dan skrining antibodi iregular Blood group analyses for exclusion studies test menentukan legalitas keturunan Glucoronyl transferase ensim yang menunjukkan kemampuan hati untuk mengurus sel eritrosit yang rusak. Phenylalanine kadar asam amino esensial bertanggungjawab terhadap pertumbuhan pengembangan otak agar tidak terjadi mental retardasi.

10. phenylketonuria detection deteksi PKU (inborn error of protein metabolism) a. Ferric chloride urine

10. phenylketonuria detection deteksi PKU (inborn error of protein metabolism) a. Ferric chloride urine test bayi (1) diaper test (2) tube test (3) Phenistix reagent strip test. b. Gurthrie test (darah dari tumit bayi) c. Serum phenylalanine test Normal level = 0. 5 – 2. 0 mg/dl Increas = 60 mg/dl atau >

11. phototherapy for neonate a. Infants with physiologic jaundice Diberi terapi sistem penyinaran fluorescent.

11. phototherapy for neonate a. Infants with physiologic jaundice Diberi terapi sistem penyinaran fluorescent. b. Infants with hyperbiirubinemia Dikhawatirkan akan timbul encephalopathy diberi penyinaran intens di NICU untuk menurunkan kadar bilirubinnya. 12. Rh isoimmunizatin: sensitisasi yang terjadi apabila darah mengandung Rh antigen, masuk sirkulasi darah resepient, yang tidak memilikinya. Timbul umumnya pada bumil Rh-neg yang mengandung janin Rh-pos. atau menerima transfusi darah Rh-pos.

13. Rubella, pada kehamilan trimester I: deformitas janin. Upaya pencegahan melalui: a. active immunization

13. Rubella, pada kehamilan trimester I: deformitas janin. Upaya pencegahan melalui: a. active immunization against rubella b. hemagglutination (HI) test for rubella c. immune serum globin (ISG) d. postpartum rubella immunization 14. Sickle cell disease screening tests skrining untuk Hb. S pada neonatal. 15. Spectrophotometry untuk mengukur intensitas panjang gelombang sinar yang ditransmisi, oleh suatu substansi, dalam kondisi standard.

ABBREVIATIONS A. Umum AFP BBT BPD CDC CS CWP EDC FECG FHR FHT FTND

ABBREVIATIONS A. Umum AFP BBT BPD CDC CS CWP EDC FECG FHR FHT FTND HCG HDN - alpha fetoprotein - basal body temperature - biparietal daimeter - calculated day of confinement - Cesarean section - chilbirth without pain - estemated day of confinement - fetal elctrocardiogram - fetal heart rate - fetal heart tone - full term normal delivery - human chorionic gonadotropin - hemolytic disease of newborn

HPL - human placental lactogen HSG - hysterosalpingography IUP - intrauterin pressure LBW -

HPL - human placental lactogen HSG - hysterosalpingography IUP - intrauterin pressure LBW - low birth weight LMP - last menstrual period NB - newborn OB - obstetrics OGN - obstetric gynecologic-neonatal PPA pos. - phenylpyruvic acid positive PU - pregnancy urine RML - right mediolateral (episiotomy) Rh neg – rhesus factor (-) Rh pos – rhesus factor (+) UC

B. Vertex Presentation LOA - left occipito anterior LOP - left occipito posterior LOT

B. Vertex Presentation LOA - left occipito anterior LOP - left occipito posterior LOT - left occipitotransverse ROA - right occipitoanterior ROP - right occipitoposterior ROT - right occipitotransverse C. Face Presentation LMA - left mentoanterior LMP - left mentoposterior LMT - left mentotransverse RMA - right mentoanterior RMP - right mentoposterior RMT - right mentotranverse

TERIMA KASIH PARA MAHASISWA ANDA TELAH MEMBACA MATERI PERTEMUAN 6 SETELAH INI LANJUTKAN DENGAN

TERIMA KASIH PARA MAHASISWA ANDA TELAH MEMBACA MATERI PERTEMUAN 6 SETELAH INI LANJUTKAN DENGAN TUGAS MANDIRI 1 ( MINGGU DEPAN DIKUMPULKAN DIKOREKSI BERSAMA ) INSYAALLAH KITA KETEMU LAGI