PENYELIDIKAN PENYIDIKAN PERTEMUAN KE2 Dalam suatu peristiwa pidana

  • Slides: 13
Download presentation
PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN PERTEMUAN KE-2

PENYELIDIKAN & PENYIDIKAN PERTEMUAN KE-2

Dalam suatu peristiwa pidana baik yang diketahui secara langsung maupun yang dilaporkan kepada yang

Dalam suatu peristiwa pidana baik yang diketahui secara langsung maupun yang dilaporkan kepada yang berwajib/polisi, m a k a diperlukan suatu p r o s e s p e n y e l i d i k a n t e r l e b i h d a h u l u. Pengertian PENYELIDIKAN dalam Pasal 1 angka 5 KUHAP adalah : “serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari d a n menemukan pelaku tindak pidana, guna menentukan dapat tidaknya penyelidikan menurut cara yang diatur dalam u n d a n g - u n d a n g”.

PENYIDIK adalah : “ pejabat polisi negara RI, Pejabat Pegawai Negeri Sipil yang diberi

PENYIDIK adalah : “ pejabat polisi negara RI, Pejabat Pegawai Negeri Sipil yang diberi wewenang khusus oleh undang”. Menurut KUHAP terdapat istilah penyelidikan dan penyidikan : • Penyelidikan : dilakukan oleh seluruh anggota kepolisian dari pangkat terendah sampai dengan tertinggi. Penyelidik terdapatdalam pasal 4 KUHAP dan bersifat preventif (mencegah).

 • Penyidik terdapat d a l a m pasal 6 KUHAP adalah :

• Penyidik terdapat d a l a m pasal 6 KUHAP adalah : pejabat negara yang diberi wewenang k h u s. C o n t o h : p o l i s i k e h u t a n. Ada 3 saluran proses tindak pidana : a. Adanya laporan artinya pemberitahuan dari seseorang kepada pejabat yang berwenang bahwa telah terjadi suatu tindak pidana di suatu tempat dan pada waktu tertentu yang dilakukan oleh si X.

b. Adanya pengaduan artinya pemberitahuan dari seseorang kepada pejabat yang berwenang bahwa telah terjadi

b. Adanya pengaduan artinya pemberitahuan dari seseorang kepada pejabat yang berwenang bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dimana ia sendiri menjadi korban/calon korban. c. Tertangkap tangan dalam arti khusus c o n t o h : polisi s e d a n g bertugas m e n a n g k a p seseorang yang s e d a n g melakukan tindak pidana pencurian dan l a n g s u n g m e m b u a t l a p o r a n.

PERBEDAAN AKIBAT HUKUM ANTARA LAPORAN & PENGADUAN L • • A P O R

PERBEDAAN AKIBAT HUKUM ANTARA LAPORAN & PENGADUAN L • • A P O R A N P E N G A D U A N T i d a k d a p a t ditarik • k e m b a l i. Tidak merupakan hal yang mutlak untuk memproses k e pengadilan tergantung pada penilaian instansi yang berwenang (k u a t / t i d a k d a s a r h u k u m n y a) • D a p a t ditarik kembali sebelum kasus k e pengadilan atau sesudahnya dengan catatan membayar biaya p e r k a r a. Merupakan hal yang harus diperhatikan karena sudah mengancam jiwa s e o r a n g. M e r u p a k a n dasar perkara k e p e n g a d i l a n.

PENGADUAN dibagi 2 yaitu : 1. Aduan bersifat khusus : umumnya terjadi dalam lingkungan

PENGADUAN dibagi 2 yaitu : 1. Aduan bersifat khusus : umumnya terjadi dalam lingkungan keluarga yang tidak membawa akibat nyawa melayang. Contoh seorang anak mencuri perhiasan orang t u a d a n k e m u d i a n o r a n g t u a. 2. Aduan bersifat umum : umumnya terjadi dalam lingkungan keluarga yang tidak membawa akibat nyawa melayang. Contoh pelaku yang terlibat dikonotasikan dengan sesuatu yang berbuat tindak pidana biasanya seorang pelaku sebelum disidik s u d a h d i t a h a n t e r l e b i h d a h u l u.

 • PENANGKAPAN : suatu tindakan hukum dari pejabat penegak hukum (kepolisian) untuk menghentikan

• PENANGKAPAN : suatu tindakan hukum dari pejabat penegak hukum (kepolisian) untuk menghentikan gerak dan kebebasan seseorang karena terlibat suatu tindak pidana untuk dimintakan keterangan maksimal 24 jam (tidak jelas > lepas), jika tindak p i d a n a j e l a s d i t e r u s k a n p e n a h a n. • PENAHANAN : Suatu tindakan hukum dari pejabat penegak hukum (kepolisian, kejaksaan, hakim) untuk membatasi gerak dan kebebasan seseorang dan menempatkan pada tempat tertentu dan jangka waktu tertentu (lebih dari 24 jam).

 • Proses Penyidikan : d i l a k u k a n

• Proses Penyidikan : d i l a k u k a n o l e h penyidik y a n g s u d a h ditunjuk oleh undang-undang yang menghadapkan tersangka dan para saksi yang mengetahui tindak pidana yang dituangkan dalam suatu berita acara yang memuat hasil tanya jawab antara penyidik d a n para saksi yang ditandatangani oleh penyidik dan para s a k s i.

 • Ada 2 berita acara : 1. proses Verbaal van Verhoor yaitu berita

• Ada 2 berita acara : 1. proses Verbaal van Verhoor yaitu berita acara yang dibuat oleh penyidik berdasar dari apa yang didengar dari pihak-pihak yang didengar (antara penyidik, saksi dan tersangka) d a n ditandatangani kedua p i h a k. 2. Proses Verbaal van Bervinding yaitu berita acara yang dibuat oleh pejabat atas tanggungjawabnya sendiri yaitu penyidik datang k e tempat kejadian d a n m e m b u a t catatan.

PERBEDAAN AKIBAT HUKUMNYA Proses Verbaal van Verhoor

PERBEDAAN AKIBAT HUKUMNYA Proses Verbaal van Verhoor

Berkas Perkara terdiri dari : 1. Uraian tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka dihubungkan

Berkas Perkara terdiri dari : 1. Uraian tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka dihubungkan dengan pasal tertentu d a l a m K U H P d a n Peraturan Perudang-undangan lainnya d a l a m K U H P. 2. Berita acara pemeriksaan oleh penyidik 3. Barang-barang bukti yang ditemukan d a l a m kasus tersebut bila berkas tersebut lengkap, maka dilimpahkan ke K e j a k s a a n.

 • KEJAKSAAN Fase Penuntutan : Setelah Kejaksaan mempelajari maka Panitera Kejaksaan melaporkan kepada

• KEJAKSAAN Fase Penuntutan : Setelah Kejaksaan mempelajari maka Panitera Kejaksaan melaporkan kepada kasus Kejaksaan kemudian menunjuk Jaksa Penuntut Umum (mereka yang ditunjuk menangani suatu perkara) TUGAS JAKSA PENUNTUT UMUM : Menyusun surat dakwaan, bila terdapat kekurangan dalam berkas perkara maka akan dikembalikan kepada penyidik : berarti kewenangan belum seluruhnya beralih ke Kejaksaan, dan masa ini disebut PRA PENUNTUTAN. Dan Penuntut Umum segera meneruskan perkara jika kewenangan itu sudah beralih penuh/diterima oleh K e j a k s a a n.