PENGANTAR KESEHATAN KERJA Oleh Fauziah Andika SKM M

  • Slides: 25
Download presentation
PENGANTAR KESEHATAN KERJA Oleh: Fauziah Andika, SKM. , M. Kes

PENGANTAR KESEHATAN KERJA Oleh: Fauziah Andika, SKM. , M. Kes

Mengapa Kesehatan Kerja Harus dilaksanakan? Kesehatan Kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan

Mengapa Kesehatan Kerja Harus dilaksanakan? Kesehatan Kerja mutlak harus dilaksanakan di dunia kerja dan di dunia usaha oleh semua orang yang berada ditempat kerja baik pekerja maupun pemberi kerja, jajaran pelaksana, penyelia (supervisor) maupun manajemen, serta pekerja yang bekerja untuk dirinya sendiri. Alasannya Karena bekerja adalah bagian dari kehidupan dan setiap orang memerlukan pekerjaan untuk encukupi kehidupan dan / atau untuk aktualisasi diri, namun dalam melaksanakan pekerjaannya, berbagai potensi bahaya (sering disebut juga sebagai hazard atau faktor risiko) dan risiko ditmpat kerja mengancam diri pekerja sehingga dapaat menimbulkan cedera atau gangguan kesehatan.

Cont… Kesehatan Kerja atau dalam bahasa asing disebut sebagai Occupational Health adalah tools yang

Cont… Kesehatan Kerja atau dalam bahasa asing disebut sebagai Occupational Health adalah tools yang komprehensif untuk memecahkan masalah kesehatan kerja di dunia usaha dan dunia kerja. Kesehatan Kerja merupakan bagian dari Keselamatan Kerja dan kesehatan kerja atau Occupational Safety and Health (OSH). Keselamatan kerja dan kesehatan kerja bertujuan agarpekerja selamat, sehat, produktif, sejahtera dan berdaya saing kuat, dengan demikian produksi dapat berjalan dan berkembang lancar berkesinambungan tidak terganggu oleh kajadian kecelakaan maupun pekerja yang sakit atau sehat yang menjadikannya tidak produktif.

Engineering Control, Administrative Control Behavior Control Illness/ Disease Health VALUE HAZARD RISK Property damage

Engineering Control, Administrative Control Behavior Control Illness/ Disease Health VALUE HAZARD RISK Property damage Incident/ Accident Safety OHS Integrated Management System ERZETES-2004 LOSS

Tiga alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan melaksanakan kesehatan kerja adalah seperti berikut:

Tiga alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan melaksanakan kesehatan kerja adalah seperti berikut: 1. Diwajibkan oleh peraturan perundangan Tujuan dari peraturan perundangan adalah memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan perlindungan pekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang produktif dan layak, dengan demikian menjadi jelas hak, kewajiban dan wewenang dari mereka yang terkait dalam hubungan kerja, yaitu pekerja dan pemberi kerja.

2. Pemenuhan Hak Asasi Manusia Sehat merupakan hak asasi manusia yang bersifat universal, karena

2. Pemenuhan Hak Asasi Manusia Sehat merupakan hak asasi manusia yang bersifat universal, karena setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. United Nations Declaration on Human Rights yang dirumuskan pada tahun 1945 di Helsinki menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak asasi untuk bekerja, bebas memilih jenis pekerjaan dan mendapatkan kondisi pekerjaan yang adil dan membuatnya sejahtera. Pada tahun 1976, dalam United Nations International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights kembali dinyatakan tentang perlunya kondisi kerja yang selamat dan sehat sebagai hak asasi setiap orang. ILO sebagai organisasi pekerja sedunia merumuskan tentang petingnya tempat kerja yang produktif dan layak. ILO memberikan bantuan teknik dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja dengan menghasilak konvensi da rekomendasi yang wajib diperundangkan oleh negara peserta PBB.

Cont…. WHO adalah satu badan PBB khusus yang mengatur norma kesehatan yang bertujuan untuk

Cont…. WHO adalah satu badan PBB khusus yang mengatur norma kesehatan yang bertujuan untuk pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua bangsa di seluruh dunia, sebagai salah satu perwujudan hak asasi manusia yang bersifat universal. Dalam UUD 1945 RI, pasal 27 ayat 2 tertulis bahwa “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan dalam Amandemenny pasal 28 h dinyatakan “bahwa seyiap orang (termasuk pekerja) berhak atas pelayanan kesehtanan”. Dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ditetapkan bahwa “setiap orang berhak atas perlindungan HAM termasuk bidang kesehatan”.

Manusia telah diciptakan dengan sempurna, memiliki sistem perlindungan mendasar sejak masih dalam kandungan hingga

Manusia telah diciptakan dengan sempurna, memiliki sistem perlindungan mendasar sejak masih dalam kandungan hingga wafat. 1) 2) 3) 4) 5) 6) Memiliki keinginan untuk tetap selamat dan sehat Memiliki perasaan takut terhadap bahaya Memiliki naluri yang dapat mendeteksi adanya bahaya Memiliki gerak refleks Memiliki akal yang selalu menimbang benar atau salah Memiliki Ibu yang melindungi & Ayah yang membimbing ke jalan selamat

3. Keuntungan Ekonomi Pekerja yang sehat adalah faktor penentu yang vital untuk pertumbuhan sosial

3. Keuntungan Ekonomi Pekerja yang sehat adalah faktor penentu yang vital untuk pertumbuhan sosial ekonomi yang berkesinambungan baik bagi perusahaan, di tingkat lokal, nasional dan global. Kerugian usaha dapat bersumber dari kerugian finansial, kerugian akibat produk rusak, tidak terjual atau dikembalikan, kerugian akibat bencana alam, kerugian akibat kecelakaan, ledakan dan kebakaran, serta kerugian akibbat pekerja yang tidak sehat karena produktivitasnya menurun. Dalam dunia usaha dan dunia kerja, kesehatan kerja berkontribusi dalam mencegah kerugian dengan mempertahankan, meningkatkan status kesehatan dan kapasitas kerja fisik pekerja, serta mencegah terjadinya cedera atau penyakit dengan cara melindungi pekerja dari efek buruk pajanan hazard ditempat kerja, selain itu juga berkontribusi dalam membentuk perilaku hidup sehat dan perilaku kerja yang kondusif bagi keselamatan dan kesehatannya.

Variasi Kesehatan akibat kerja Prakerja a b c d Masa kerja sehat sehat Purna

Variasi Kesehatan akibat kerja Prakerja a b c d Masa kerja sehat sehat Purna kerja sehat sakit meninggal sehat Mana yang terbaik ? sehat sakit

SEJARAH KESEHATAN KERJA Kesehatan kerja bermula berkembang dari kesadaran bahwa bekerja dapat menimbulan gangguan

SEJARAH KESEHATAN KERJA Kesehatan kerja bermula berkembang dari kesadaran bahwa bekerja dapat menimbulan gangguan kesehatan atau penyakit akibat kerja yang memerlukan upaya pencegahan. Dalam sejarah, tercatatbahwa pada awalnya manusia purba takut pada api yang berasal dari kebakaran hutan, karena dapat menimbulkan luka, penyakit dan kematian, kemudian dikeytahui mereka juga takut akan bencana alam lainnya seperti peledakan, gemppa bumi, kebanjiran dan letusan gunung berapi, namun manusia purba hanya dapat meneima nasib dan lari dari bahaya bila terjadi bencana. Sejalan dengan perkembangan peradaban, ternyata api, peledakan dan semua jenis bencana lainnya dapat terjadi akibat kegiatan atau pekerjaan manusia, bahkan dari kegiatan atau pekerjaan manusia dapat timbul jenis kecelakaan yang lain seperti jatuh dari ketinggian, tersayat, terbentur, dan jatuh sakit karena cedera, menjadi cacat sampai menimbulkan kematian.

Cont…. Sejarah upaya manusia melindungi kesehatannya dalam bekerja tercatat paling awal adalah pada zaman

Cont…. Sejarah upaya manusia melindungi kesehatannya dalam bekerja tercatat paling awal adalah pada zaman prasejarah, yaitu orang mesir telah mengenal manfaat cadar bagi perlindungan respirasi saat menambang cinabar (red mercury oxide) , di Arab ada catatan tentang efek sinar matahari pada pekerja tambang Raja Solomon. Selanjutnya pada Abad ke 19 tercatat Georgius Agricola, Theophrastus Bombastus van Hohenheim paracelcus dan Bernardino Ramazini telah merintis pelaksaan upaya kesehtan kerja untuk mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.

Sejarah Perkembangan Bahaya Pekerjaan Sebelum era industri Bahaya pekerjaan masih terbatas pada bahaya peng

Sejarah Perkembangan Bahaya Pekerjaan Sebelum era industri Bahaya pekerjaan masih terbatas pada bahaya peng gunaan alat-alat sederhana. Perlindungan keselamatan masih sangat kurang. Perlindungan hanya diberi kan kepada kelompok bangsawan atau raja-raja dimana pekerjaan kasar atau berbahaya dilakukan oleh para budak. Kematian atau kecelakaan dianggap sebagai bagian dari nasib para budak. Revolusi Industri Peralatan berubah secara drastis. Pada masa ini mesin-mesin bertenaga besar mulai diciptakan. Tentu saja perkembangan ini berakibat meningkatnya bahaya-bahaya pekerjaan. Tidak hanya bahaya yang mengancam keselamatan tetapi juga bahaya lingkungan. Revolusi industri menuju kemajuan atau kehancuran ? Sekarang Perkembangan teknologi semakin pesat, peralatan di disain dengan tingkat bahaya yang semakin tinggi, namun tingkat keamanan juga tinggi. Pekerjaan diatur agar aman bagi pekerja. Perlindungan hak asasi semakin diperhati kan, keselamatan menjadi perhatian yang utama. Sumber energi ramah linkungan mulai dikembang kan. dstnya

Perjalanan sejarah perlindungan Kesehatan & Keselamatan mulai dari engineering hingga perubahan budaya Historical path

Perjalanan sejarah perlindungan Kesehatan & Keselamatan mulai dari engineering hingga perubahan budaya Historical path from safety engineering to culture change CC E 3 E 1 ime E 2 E 3 E 1 (E 1) (E 3) Engineering Education E 1 = E 2 E 1 E 3 BB E 1 E 2 (E 2) (BB) Enforcement Behavior -based Pola statistik kecelakaan Trend of accident statistic BB E 2 (CC) Culture Change

(E 1) E 1 Engineering E 2 E 3 BB E 3 E 2

(E 1) E 1 Engineering E 2 E 3 BB E 3 E 2 CC E 1 (E 2) Enforcement (E 3) E 1 penanggulangan bahaya melalui rekayasa enjinerring Education (BB) Behavior -based (CC) BB E 2 Culture Change Penggunaan sistem sabuk pengaman otomatis, tidak akan efektif bila diiringi dengan penolakan pemakai. penggunaan bantuan dari luar seperti pengawasan melekat, penegakan disiplin, dll. Pemakaian sabuk pengaman karena takut polisi, tidak efektif bila polisi tidak ada Perlindungan melalui peningkatan pengetahuan akan bahaya dan penanggulangannya Mengetahui perlunya memakai sabuk pengaman namun karena belum diiringi dengan kebiasaan maka seringkali terlupakan Perlindungan dengan mengandalkan perilaku orang dalam hal keselamatan Memakai sabuk pengaman karena kebiasaan. Perlindungan melalui pembentukan budaya masyarakat yang memiliki kesadaran, kebiasaan, kepekaan yang sama Memakai sabuk pengaman tidak hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk yang lain.

Dimanakah kita? E 3 E 1 E 2 Hanya bergantung pada alat pelindung Bergantung

Dimanakah kita? E 3 E 1 E 2 Hanya bergantung pada alat pelindung Bergantung pada dorongan orang lain. Kesadaran tidak ditumbuhkan. Kurang kesadaran E 2 E 1 E 3 BB E 1 E 2 CC E 3 E 1 BB E 2 Bergantung pada daya Ingat. Terlindungi oleh kebiasaan. Terlindungi karena telah membudaya Kesadaran sudah ada. Kesadaran sangat tinggi dan berjamaah

Kecelakaan Kerja * Industrial Accident * Community Accident Piramida Kecelakaan Data dilaporkan dan tercatat

Kecelakaan Kerja * Industrial Accident * Community Accident Piramida Kecelakaan Data dilaporkan dan tercatat 1 10 30 600 Kematian/ Kec. Serius Kecelakaan Ringan Kerusakan Properti Nyaris Celaka • Perbuatan & Kondisi Tidak Aman • Bahaya 10. 000 Teori Frank Bird 17

Epidemiologi Kesehatan Kerja dan Metode Ilmiah Epidemiologi Kesehatan kerja adalah ilmu yang mempelajari distribusi

Epidemiologi Kesehatan Kerja dan Metode Ilmiah Epidemiologi Kesehatan kerja adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan frekuensi suatu penyakit atau efek kesehtan yang merugikan yang terdapat di antara populasi kerja, serta faktor yang menentukan determinan pola distribusi dan frekuensinya. Epidemiologi merupakan suatu metode ilmiah untuk: 1. Estimasi besar masalah kesehatan di suatu populasi 2. menetapkan hubungan atau asosiasi antara faktor resiko dan efek kesehatan yang ditimbulkan, dengan kata lain untuk uji hipotesis 3. Untuk menentukan keberhasilan suatu perlakuan atau intevensi

CONT…. Dalam bidang kesehatan kerja, epidemiologi digunakan untuk mengkaji penyebaran dan frekuensi kejadian penyakit

CONT…. Dalam bidang kesehatan kerja, epidemiologi digunakan untuk mengkaji penyebaran dan frekuensi kejadian penyakit atau gangguan kesehtan akibat pajanan hazard tertentu pada pekerja berisiko dengan karakteristik tertentu, sperti umur, jenis kelamin, masa kerja , lokasi kerja, jabatan atau jenis pekerjaan, pendidikan, pengalaman dan keterampilan bekerja, kebiasaan merokok, kebiasaan menggunakan alat pelindung diri atau perilaku lainnya, studi ini bertujuan membandingkan kejadian penyakit pada populasi terpajan dengan tidak terpajan.

Ada 2 parameter yang biasa digunakan untuk mengukur frekuensi atau rate kejadian penyakit atau

Ada 2 parameter yang biasa digunakan untuk mengukur frekuensi atau rate kejadian penyakit atau masalah kesehatan, yaitu: 1. Insidensi suatu penyakit menggambarkan banyaknya kasus baru yang timbul pada suatu populasi berisiko selama periode waktu tertentu. Perhitungan yang digunakan adalah Densitas Insidens (DI). Pengukuran DI bertujuan untuk menghitung insidensi kasus baru terjadi dari suatu populasi pekerja berisiko dengan berbagai periode pengamatan yang berbeda. Berikut adalah kalkulasi dari DI: Densitas Insiden= Jumlah Kasus Baru Jumlah (orang x waktu pengamatan) Dalam periode waktu tertentu

2. Prevalensi menggambarkan jumlah kasus yang ada (kasus lama maupun baru) dalam populasi pada

2. Prevalensi menggambarkan jumlah kasus yang ada (kasus lama maupun baru) dalam populasi pada suatu waktuatau periode tertentu. Prevalensi tergantung pada jumlah orang yang telah sakit dan durasi lamanya penyakit. Apabila hanya sedikit orang yang sakit tapi durasinya panjang (kronik) maka prevalens menjadi relatif tinggi. Berikut kalkulasi dari prevalensi: Prevalensi= Jumlah kasus baru dan lama Jumlah orang dalam periode waktu tertentu Insidensi dan / atau prevalensi digunakan untuk membandingkan risiko pada dua atau lebih kelompok pekerja dengan karakteristik dan atau riwayat pajanan faktor risiko, didapatkan risiko relatif, dan besar risiko relatif dapat menggambarkan hubungan antara faktor risiko dan kejadian penyakit.

Contoh kasus: Insidensi katarak pada pekerja peniup gelas adalah 12% dan pekerja di kantor

Contoh kasus: Insidensi katarak pada pekerja peniup gelas adalah 12% dan pekerja di kantor adalah 2%, risiko relatifnya 6 maka dikatakan bahwa pekerja peniup gelas berisiko 6 kali lebih besar dibandingkan dengan pekerja di kantor. Bila diketahui pekerja peniup gelas terpajan dengan api pembakaran gelas, maka diduga sinar ultra violet dari api pembakaran berhubungan dengan kejadian katarak. Dengan kata lain, pengukuran terhaap efek pajanan dapat dilakukan dengan ridiko relatif (RR) yaitu membandingkan kejadian (diukur dengan insidensi atau prevalensi) penyakit atau efek kesehatan lainnya antara populasi terpajan dan populasi tidak terpajan. Risiko Relatif = Insidensi pada kelompok terpajan Insidensi pada kelompopk yang terpajan

METODE ILMIAH Epidemiologi adalah satu metode penelitian yang bersifat ilmiah. Metode ilmiah lahir akibat

METODE ILMIAH Epidemiologi adalah satu metode penelitian yang bersifat ilmiah. Metode ilmiah lahir akibat ketidakpuasan manusia terhadap metode nonilmiah. Metode ilmiah merupakan cara berpikir deduktif dan induktif, adalah suatu kegiatan yang sistemik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dan merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.

Dalam melakukan metode ilmiah, seorang ilmuwan melakukan 4 langkah berikut, yang dapat dilakukan berulang-ulang:

Dalam melakukan metode ilmiah, seorang ilmuwan melakukan 4 langkah berikut, yang dapat dilakukan berulang-ulang: 1. Melakukan karakterisasiberdasarkan hasil observasi dan pengukuran 2. Menegakkan hipotesis, yaitu penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran 3. Membuat prediksi berdasarkan deduksi logis dari hipotesis 4. Eksperimen yaitu melakukan pengujian atas semua hal diatas