OPTIMASI EKONOMI 1 Memaksimalkan nilai perusahaan 2 Metode

  • Slides: 20
Download presentation
OPTIMASI EKONOMI 1. Memaksimalkan nilai perusahaan 2. Metode metode pengekpresian hubungan ekonomi 3. Kalkulus

OPTIMASI EKONOMI 1. Memaksimalkan nilai perusahaan 2. Metode metode pengekpresian hubungan ekonomi 3. Kalkulus diffferensial dan kaidah-kaidah penurunan fungsi 4. Memaksimalkan dan meminimalkan fungsi

MEMAKSIMALKAN NILAI PERUSAHAAN � Memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan : � TR

MEMAKSIMALKAN NILAI PERUSAHAAN � Memaksimumkan nilai perusahaan merupakan tujuan utama perusahaan : � TR = P. Q � Faktor-faktor dari TR harus diperhatikan dalam pembuatan keputusan manajerial, termasuk pemilihan produk yang dirancang, pengalamannya dan penjua-lannya; strategi periklanan, kebijaksanaan harga yang ditetapkan; bentuk perekononomian yang dihadapinya, dan sifat persaingan yang dihadapi. Singkatnya, hubungan TR tersebut menyangkut pertimbangan-pertibangan

� Demikan halnya hubungaanya dengan biaya adalah kompleks. Analisis biaya, memerlukan sistem penelaahan sistem

� Demikan halnya hubungaanya dengan biaya adalah kompleks. Analisis biaya, memerlukan sistem penelaahan sistem produksi yang alternatif, pilihan teknologi, harga faktor 2 prod. , yang semuanya penting dalam biaya produksi. Dan oleh karenanya masalah penawaran faktor produksi penting dipertimbangkan. � Faktor yang mempengaruhi biaya dan tersedianya sumber keuangan bagi perusahaan dan akhirnya menentukan tingkat diskonto yang digunakan para investor untuk menetapkan “nilai perusahaan” � Untuk menentukan tindakan yang optimal, maka keputusan-keputusan berkenaan dengan pemasaran, produksi, keuangan,

� Kompleksitas analisis penganmbilan keputusan ini mengendalai penerapannya. Untuk ini dibutuhkan analisis “optimasi parsial”,

� Kompleksitas analisis penganmbilan keputusan ini mengendalai penerapannya. Untuk ini dibutuhkan analisis “optimasi parsial”, misalnya dalam pemasaran, produksi. Sebagai keputusan yang menyeluruh, sebaliknya keputusan yang general lebih baik � Tindakan – tindakan yang perlu diambil oleh pimpinan : 1. Menyajikan hubungan ekonomi dalam suatu bentuk yang dapat dianalisis. 2. Seseorang harus menerapkan berbagai

METODE PENYAJIAN HUBUNGAN EKONOMI � Hubungan ekonomi sering diungkapkan dalam persamaan, tabel dan grafik.

METODE PENYAJIAN HUBUNGAN EKONOMI � Hubungan ekonomi sering diungkapkan dalam persamaan, tabel dan grafik. � Tabel dan Grafik biasanya digunakan untuk hubungan yang sederhana, tetapi untuk hubunga yang kompleks digunakan model persamaan. � Contoh hubungan Persamaan : TR = f(Q) ► hubungan fungsional lebih khusus TR = P. Q

Contoh model Tabel dan Grafik : Dari contoh pesamaan di atas dapat dibuat tabel

Contoh model Tabel dan Grafik : Dari contoh pesamaan di atas dapat dibuat tabel dan Grafik Jumlah unit yang terjual 1 2 3 4 5 6 Total Revenue (TR) Rp Rp Rp 150 300 450 600 750 900

Hubungan Antara Nilai Total, Average dan Marginal � Hubungan antara Nilai Total, Average dan

Hubungan Antara Nilai Total, Average dan Marginal � Hubungan antara Nilai Total, Average dan Marginal sangat berguna dalam analisis optimasi. Pengertian total dan average sudah umum diketahui, tapi untuk hubungan marginal perlu kita mengetahui definisinya. � Hubungan marginal didefinisikan sebagai penambahan variabel dependen dari suatu fungsi yang disebabkan oleh perubahan salah satu unit variabel independen sebesar satu unit. � Secara khusus kita menganalisis suatu fungsi tujuan dengan melihat perubahan berbagai variabel indepen-den serta pengaruhnya terhadap variabel dependen. � Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan nilai dan variabel-variabel independen yang

Hubungan antara Nilai Total dengan Marginal Unit Output terjual (Q) Laba Total Laba marginal

Hubungan antara Nilai Total dengan Marginal Unit Output terjual (Q) Laba Total Laba marginal Rata-rata - Kolom 1 dan 2 data hubungan output dan 0 Rp 0 laba 1 Rp 19 total 2 Rp 52 Rp 33 Rp 26 3 Rp 93 Rp 41 Rp 31 - Kolom 3, perubahan 4 Rp 136 Rp 43 Rp 34 laba total dengan 5 Rp 175 Rp 39 Rp 35 ada 6 Rp 210 Rp 35 nya perubahan 7 Rp 217 Rp 31 output 1 8 rp 208 Rp – 9 Rp 26 Hubungan antara nilai marginal dengan nilai unit total dalam analisis pengambilan keputusan berperan penting, karena - Kolom 4, laba setiap jika nilai marginal tersebut posistif, maka nilai total satu menigkat, dan jika nilai marginal tersebutunit negatif, maka nilai output (ratatotal akan menurun. rata)

Hubungan antara Nilai Rata-Rata dengan Marginal Unit Laba Output terjual (Q) 0 1 2

Hubungan antara Nilai Rata-Rata dengan Marginal Unit Laba Output terjual (Q) 0 1 2 3 4 5 6 7 laba 8 Total margin al Ratarata Rp 0 Rp 19 Rp 52 Rp 33 Rp 26 Rp 93 Rp 41 Rp 31 Rp 136 Rp 43 Rp 34 Rp 175 Rp 39 Rp 35 Rp 210 Rp 35 Rp 217 Rp 31 marginal meningkat rp 208 Rp – 9 Rp 26 - Ketika sampai Q ke 5 sebesar 39, laba rata-rata meningkat pula sebesar 35. - Ketika laba marginal mulai menurun 35, 7 dan bahkan – 9, maka laba rata-rata semula sama sebesar 35, setelah itu

Penggambaran hubungan antara Nilai total, Marginal dan Rata-rata Total laba D Hubungan aritmatis contoh

Penggambaran hubungan antara Nilai total, Marginal dan Rata-rata Total laba D Hubungan aritmatis contoh di atas dapat pula digambarkan hubungan geometris, sbb : -Titik E Total laba puncak laba marginalnya nol - Titik D slope dari Total laba (ray line) paling besar sehingga Laba rata puncak - Titik C slope dari Total Laba ray. Laba(bukan rata line) paling besar sehingga marginal laba puncak Laba E C 0 C D A 0 B E marginal

KALKULUS DIFFFERENSIAL DAN KAIDAH PENURUNAN FUNGSI Kalkulus Diffferensial

KALKULUS DIFFFERENSIAL DAN KAIDAH PENURUNAN FUNGSI Kalkulus Diffferensial

Kaidah-kaidah Penurunan Fungsi 1. Kaidah Konstata Y=2 2. Kaidah Pangkat

Kaidah-kaidah Penurunan Fungsi 1. Kaidah Konstata Y=2 2. Kaidah Pangkat

3. Kaidah Penjumlahan dan Selisih U = f(X) V = h(X), oleh karena itu

3. Kaidah Penjumlahan dan Selisih U = f(X) V = h(X), oleh karena itu jika Y = U + V, maka :

4. Kaidah Perkalian Turunan ini sama denganyang di atasnya, maka :

4. Kaidah Perkalian Turunan ini sama denganyang di atasnya, maka :

5. Kaidah Pembagian

5. Kaidah Pembagian

created by Wasis A. Latief CONTOH PERHITUNGAN USAHA PPS TC = ⅓Q 3 –

created by Wasis A. Latief CONTOH PERHITUNGAN USAHA PPS TC = ⅓Q 3 – 2 Q 2 + 4, 75 Q + 1 (diketahui) ATC = ⅓Q 2 – 2 Q + 4, 75 + 1/Q MC = Q 2 – 4 Q + 4, 75 AR = 3 (diketahui) TR = P. Q = 3 Q MR = 3 L= 3 Q – (⅓Q 3 – 2 Q 2 + 4, 75 Q + 1) L = 3 Q – ⅓Q 3 + 2 Q 2 – 4, 75 Q – 1 L = – ⅓Q 3 + 2 Q 2 – 1, 75 Q – 1 Laba Makisumum jika : d. L / d. Q = 0 (first order) d 2 L/d. Q 2 < 0 (scond order) Q TC ATC MC AR = MR 4, 75 3 0 -1 TR Laba 0 1 0, 5 2, 92 5, 83 3 3 1, 5 - 1, 42 1 4, 08 1, 75 3 3 -1, 08 1, 5 4, 75 3, 17 1 3 4, 5 - 0, 25 2 5, 17 2, 58 0, 75 3 6 0, 83 2, 5 5, 58 2, 23 1 3 7, 5 1, 92 3 6, 25 2, 08 1, 75 3 9 2, 75 3, 5 7, 42 2, 12 3 3 10, 5 3, 08 4 9, 33 2, 33 4, 75 3 12 2, 67 4, 5 12, 25 2, 72 7 3 13, 5 1, 25 5 16, 42 3, 28 9, 75 3 15 -1, 42 d 2 L/d. Q 2 = -2 Q + 4 Q=3, 5 L’’ = -2(3, 5) + 4 = - 3 Lmax Q=0, 5 L’’ = -2(0, 5) + 4 = + 3 R max 1

created by Wasis A. Latief Optimasi Usaha Monopoli (Keseimbangan usaha) TC TR MC ATC

created by Wasis A. Latief Optimasi Usaha Monopoli (Keseimbangan usaha) TC TR MC ATC Laba = Rp 3, 59 ◉ MR AR Rp 3, 59 ◉ 2, 84 Laba L = TR - TC L max. , jika : d. L/d. Q = 0 (first order) d. TR/d. Q – d. TC/d. Q = 0 MR - MC = 0 MR = MC d 2 L/d. Q 2 < 0 (scond order) Contoh : P = 6 – 0, 8 Q TR = 6 Q – 0, 8 Q 2 TC = ⅓ Q 3 – 2 Q 2 +4, 75 Q + 2 Qe = ? Dan Laba maksimum = ? Jawab : MR = MC 6 – 1, 6 Q = Q 2 - 4 Q + 4, 75 Q 2 – 2, 4 Q - 1, 25 = 0 Q 1, 2 = [2, 4 + {(2, 4)2 – 4(1)(-1, 25)}0, 5]/2 Q 1 = 2, 840122 Q 2 = - 0, 44012 (imposible) L = TR - TC = 6(2, 84) – 0, 8(2, 84)2 – (⅓ (2, 84)3 – 2(2, 84)2 +4, 75(2, 84) + 2 = 3, 593285 17

created by Wasis A. Latief Q TC ATC MC AR = MR 4, 75

created by Wasis A. Latief Q TC ATC MC AR = MR 4, 75 3 0 -1 TR Laba 0 1 0, 5 2, 92 5, 83 3 3 1, 5 - 1, 42 1 4, 08 1, 75 3 3 -1, 08 1, 5 4, 75 3, 17 1 3 4, 5 - 0, 25 2 5, 17 2, 58 0, 75 3 6 0, 83 2, 5 5, 58 2, 23 1 3 7, 5 1, 92 3 6, 25 2, 08 1, 75 3 9 2, 75 3, 5 7, 42 2, 12 3 3 10, 5 3, 08 4 9, 33 2, 33 4, 75 3 12 2, 67 4, 5 12, 25 2, 72 7 3 13, 5 1, 25 5 16, 42 3, 28 9, 75 3 15 -1, 42 MC ATC AR = MR Laba 1

LATIHAN 2 1. Fungsi produksi yang dihadapi seorang produsen ditunjukkan oleh Y = 150

LATIHAN 2 1. Fungsi produksi yang dihadapi seorang produsen ditunjukkan oleh Y = 150 X 2 – 2 X 3, dimana Y adalah jumlah produk yang dihasilkan dan X adalah jumlah input yang digunakan. a) Bentuklah fungsi produk rata-ratanya. b) Berapa produk total dan produk rata-rata jika digunakan 70 unit input ? c) Berapa produk marginal jika input ditambah 1 unit ? 2. Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah pabrik ditunjukkan oleh pesamaan TC = Q 3 – 90 Q 2 + 250 Q + 56. 500. Pada tingkat produksi berapa unit biaya marginalnya minimum ? . Berapa besarnya biaya marginanl minimum tersebut ? , bearapa pula besarnya biaya total pada tingkat produksi tersebut ? 3. Seorang produsen menghadapi fungsi permintaan P = 100 – 4 Q dan biaya totalnya TC = 50 + 20 Q. Hitunglah

4. Buktikanlah bahwa untuk fungsi biaya total TC = 0, 5 Q 3 –

4. Buktikanlah bahwa untuk fungsi biaya total TC = 0, 5 Q 3 – 20 Q 2 + 250 Q, biaya rata-rata minimum sama dengan biaya marginal. 5. Andaikan fungsi produksi suatu macam barang dirumuskan dengan Q = K 5/8 L 3/8. Jika harga input K dan L masing-masing adalah Rp 5, 00 dan Rp 3, 00 per unit , sedangkan produsen ingin memproduksi 10 unit output , carilah berapa unit masing-masing input sebaiknya digunakan agar ia berada dalam keseimbangan (biaya produksi minimum) 6. Andaikan kepuasan total seorang konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y dirumuskan oleh persamaan utilitas U = X 3 Y 2. jika konsumen tersebut menyediakan anggaran sebesar Rp 4. 000, 00 untuk membeli X dan Y masing-masing dengan harga Rp 150, 00 dan Rp 200, 00 perunit, hitunglah berapa unit X dan Y