Olivia Listiowati Prawoto 011011148 Diajeng Resy AGAMA DAN

  • Slides: 19
Download presentation
Olivia Listiowati Prawoto (011011148) Diajeng Resy () AGAMA DAN BUDAYA

Olivia Listiowati Prawoto (011011148) Diajeng Resy () AGAMA DAN BUDAYA

DOA PEMBUKAAN Selamat pagi Ya Allah Bapa , Allah Putera, dan Allah Roh Kudus.

DOA PEMBUKAAN Selamat pagi Ya Allah Bapa , Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Syukur kami ucapkan kepada. Mu atas kesempatan yang berbahagia ini sehingga kami murid. Mu dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi dapat berkumpul di sini bersama guru kami tercinta Bapak Moses untuk bersama-sama mengikuti presentasi mengenai agama dan budaya. Semoga apa yang kami pelajari boleh berguna bagi diri kami masing-masing dan dapat kami amalkan kepada sesama kami agar nama. Mu lah yang senantiasa dimuliakan.

RENUNGAN

RENUNGAN

AGAMA DAN BUDAYA Pengertian AGAMA Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti

AGAMA DAN BUDAYA Pengertian AGAMA Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada verba re-ligare yang berarti "mengikat kembali“ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan. Pengertian BUDAYA berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi

HUBUNGAN AGAMA DAN BUDAYA Ayat-ayat kitab suci mengenai persinggungan agama dan budaya 1. Markus

HUBUNGAN AGAMA DAN BUDAYA Ayat-ayat kitab suci mengenai persinggungan agama dan budaya 1. Markus 16: 15 � “Lalu Ia berkata kepada mereka “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” 2. Kitab Kisah Para Rasul 17: 22 -33 �“Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata “Hai orang-orang Atena, aku lihat bahwa dalam segala hal kamu dangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jaln di kotamu dan melihat barang pujaanmu aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu”

3. Matius 28: 19 -20 � “ Karena itu pergilah, jadikanlah segala Bangsa murid-Ku,

3. Matius 28: 19 -20 � “ Karena itu pergilah, jadikanlah segala Bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu sampai akhir zaman”

Pentingnya Hubungan Baik Agama. Budaya Baik agama maupun budaya sama-sama bertujuan untuk membuat kualitas

Pentingnya Hubungan Baik Agama. Budaya Baik agama maupun budaya sama-sama bertujuan untuk membuat kualitas kehidupan manusia menjadi lebih baik dan tertata. Maka diperlukan adanya suatu sinergi di antara keduanya karena agama dan budaya memiliki tujuan yang satu meskipun dalam praktiknya ada hal-hal yang bertentangan.

BUDAYA MEMPENGARUHI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI � Upacara malam Midodareni Pada umat beragama Katolik

BUDAYA MEMPENGARUHI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI � Upacara malam Midodareni Pada umat beragama Katolik yang berinkulturasi dengan adat Jawa, biasanya mereka melengkapi Malam Midodareni dengan Ibadat Sabda v � Upacara duka

LITURGI - INKULTURASI Pengertian: Inkulturasi = adaptasi dari ajaran Gereja pada saat diajukan pada

LITURGI - INKULTURASI Pengertian: Inkulturasi = adaptasi dari ajaran Gereja pada saat diajukan pada kebudayaan-kebudayaan non. Kristiani, dan untuk mempengaruhi kebudayaan-kebudayaan tersebut pada evolusi ajaran-ajaran gereja.

� Setelah Konsili Vatikan II perutusan oleh Yesus di tafsirkan dalam makna lain, yaitu

� Setelah Konsili Vatikan II perutusan oleh Yesus di tafsirkan dalam makna lain, yaitu dengan masuk ke dalam budaya setempat dan menjadikan budaya setempat sebagai sarana untuk penginjilan yang disebut dengan inkulturasi. � Dengan kata lain mulai saat itu Gereja resmi menggunakan cara inkulturasi sebagai cara penyebaran injil. � Dalam Ensiklik Rdemptoris Misio (tentang penginjilan), Paus Yohanes Paulus II, mengatakan : “Melalui inkulturasi, Gereja menjelmakan injil dalam budaya yang berbeda-beda dan serentak membawa masuk bangsa-bangsa bersama dengan kebudayaan mereka ke dalam persekutuan Gereja sendiri. ”

INKULTURASI DALAM GEREJA DI INDONESIA INKULTURASI DENGAN BUDAYA JAWA � Lagu-lagu gerejawi yang diaransemen

INKULTURASI DALAM GEREJA DI INDONESIA INKULTURASI DENGAN BUDAYA JAWA � Lagu-lagu gerejawi yang diaransemen dan dibuat dalam nuansa pentatonis Jawa dimulai pada athun 1925 oleh adalah C. Hardjosoebrata, dengan karangannya antara lain “Atur Roncen”, “Sri Yesus Mustikeng Manis” dan “O Kawula Punika”. . Penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Jawa yang dilakukan pertama oleh Johannes Emde di tahun 1811. Emde adalah seorang Kristen Jerman yang tinggal di Surabaya dan mengawini seorang perempuan Jawa. Johanes Emde kemudian membangun kongegrasinya di Surabaya yang kemudian dikenal dengan nama “Keshalehan Surabaya”. �

Pemanfaatan wayang sebagai media untuk menjelaskan isi Alkitab seperti yang dilakukan oleh Coenraad Laurens

Pemanfaatan wayang sebagai media untuk menjelaskan isi Alkitab seperti yang dilakukan oleh Coenraad Laurens Colen (ayahnya seorang Rusia upahan VOC, Ibunya seorang bangsawan Jawa) � � � Gereja Katholik Ganjuran Yogyakarta dan Gereja Katholik “San Inigo” Dirjodipuran Surakarta dalam perayaan ekaristinya menggunakan bahasa Jawa. Mulai dari doa, bacaan Injil, homili atau khotbah sampai doa Syukur Agung. Gereja Purbawardayan merupakan salah satu paroki di Kevikepan Surakarta yang sering menyelenggarakan perayaan Natal dengan mengadakan pentas sendratari kelahiran Yesus. Bahkan pada tahun 1998 mengadakan pementasan Kethoprak. � Sendang Sono sebagai tempat ziarah untuk berdevosi kepada Bunda Maria, pada mulanya adalah tempat orang-orang Jawa dahulu bersemedi, untuk membuat keputusan-keputusan penting dalam hidup mereka.

INKULTURASI DENGAN BUDAYA TORAJA Budaya Toraja amat erat hubungannya dengan feodalisme dan garis keturunan.

INKULTURASI DENGAN BUDAYA TORAJA Budaya Toraja amat erat hubungannya dengan feodalisme dan garis keturunan. Jadi manusia dipisahkan berdasarkan kasta-kasta yang diturunkan (mulai bangsawan sampai budak). � Dalam perkembangan di dunia modern, masyarakat Toraja yang beragama Kristiani sudah bisa menerima bahwa kedudukan manusia adalah sama di hadapan Tuhan � � Dalam faktanya terjadi dualisme dalam bersikap. Pada saat kebaktian atau berada dalam lingkungan gereja, maka budaya Kristiani yang diterapkan oleh masyarakat Toraja. Namun ketika kembali ke kehidupan bermasyarakat, maka budaya adat lah yang diikuti. Hal ini rawan akan terjadinya konflik antara pemuka agama

Berdasarkan paradigma budaya Geertz, masyarakat Toraja saat ini sedang mengalami kebingungan pembentukan etos dan

Berdasarkan paradigma budaya Geertz, masyarakat Toraja saat ini sedang mengalami kebingungan pembentukan etos dan world view. Antara dogma agama dan budaya nenek moyang. Antara keduanya ada tarik menarik, bahkan pertentangan. Gejala sosial yang dilematis ini menjadikan situasi masyarakat Toraja saat ini cukup rawan ketika diperhadapkan dengan modernitas dengan berbagai karakteristiknya.

INKULTURASI DENGAN BUDAYA CINA � Pelaksanaan misa dalam Bahasa Mandarin Penggunaan Hio di atas

INKULTURASI DENGAN BUDAYA CINA � Pelaksanaan misa dalam Bahasa Mandarin Penggunaan Hio di atas altar suci pada saat misa seperti yang dilakukan Gereja Santo Petrus, Batam pada tanggal 26 Januari 2009 � � Memperingati Tahun Baru Imlek dengan merayakan Ekaristi. Hal ini sudah banyak dilakukan oleh Gereja Katolik di seluruh Indonesia Saat misa memperingati tahun baru Imlek Gereja juga dihiasi dengan pernak-pernik yang berbau Cina seperti lampion, patung hewan sesuai dengan tahun Cina, dll. �

AGAMA MEMPENGARUHI BUDAYA Berkurangnya budaya poligami dan seks bebas pada masyarakat Dengan adanya agama

AGAMA MEMPENGARUHI BUDAYA Berkurangnya budaya poligami dan seks bebas pada masyarakat Dengan adanya agama dan paradigma yang ditanamkannya mengenai dosa, dan kehidupan setelah kematian dapat menjadi stimulus bagi berkurangnya budaya seks bebas di masyarakat. � Budaya Sesajen – Persembahan di Gereja

DISKUSI Sam Ting Rong adalah seorang warga keturunan Tionghoa. Dia dan keluarganya beragama Katolik,

DISKUSI Sam Ting Rong adalah seorang warga keturunan Tionghoa. Dia dan keluarganya beragama Katolik, sedangkan saudara-saudaranya yang lain tidak. Meskipun begitu, mereka semua amat menjunjung budaya Tionghoa seperti merayakan Imlek, Cap Go Meh, Festival Tong Jiu Pia, dan sebagainya. Masalah timbul saat Sam Ting Rong meninggal. Saudara-saudaranya bersikeras mengkremasikannya, seperti budaya warga Tionghoa, lengkap dengan pembakaran uang-uangan, rumah, dan sebagainya sebagai “bekal”nya di alam baka. Sedangkan anak istrinya bersikeras menolak karena hal itu dirasa bertentangan dengan ajaran Katolik. Akhirnya timbul pertengkaran di antara kedua kubu tersebut.

KESIMPULAN • Budaya dan Agama harus berjalan berdampingan secara sinergi dan harmonis karena kedua-duanya

KESIMPULAN • Budaya dan Agama harus berjalan berdampingan secara sinergi dan harmonis karena kedua-duanya memiliki tujuan yang erat yaitu memajukan kualitas hidup manusia dan mendekatkan manusia kepada sang Pencipta. • Maka tidak dibenarkan jika terjadi konflik diantara keduanya karena seharusnya keduanya harus salin mendukung dan melengkapi satu sama lain

DOA PENUTUP Ya Tuhan, terima kasih atas penyertaan yang Kau berikan kepada kami semua

DOA PENUTUP Ya Tuhan, terima kasih atas penyertaan yang Kau berikan kepada kami semua selama mengikuti kuliah. Sekarang beberapa di antara kami yang akan pulang, dan ada yang harus melanjutkan kuliah, berkatilah kiranya masing-masing dari kami tanpa terkecuali sehingga apapun yang kami lakukan layak untuk kami persembahkan kepada-Mu. Terima kasih ya Tuhan, Amin