AGAMA DAN POLITIK AGAMA Agama merupakan seperangkat kepercayaan
- Slides: 11
AGAMA DAN POLITIK
AGAMA • Agama merupakan seperangkat kepercayaan, doktrin, dan norma-norma dianut dan diyakini kebenarannya oleh manusia. yang • Keyakinan manusia tentang agama, diikat oleh norma-norma dan ajaran tentang cara hidup manusia yang baik, tentu saja dihasilkan oleh adanya pikiran atau perilaku manusia dalam hubungannya dengan kekuasaan yang tidak nyata. • Perilaku manusia dalam beragama ini dapat dilihat dalam acara dan upacara-upacara tertentu serta menurut tata cara tertentu pula sesuai dengan yang telah ditentukan oleh agama masing-masing. • Kepercayaan beragama adalah sekumpulan jawaban yang didasarkan atas ilmu ketuhanan atau “penafsiran atas kekuatan-kekuatan gaib terhadap berbagai peryataan mendasar yang ditimbulkan oleh akal pikiran manusia
AGAMA • Emile Durkheim, seorang sosiolog/antropolog Perancis, menyatakan bahwa agama sebenarnya adalah bentuk primitifnya sosiologi; agama adalah juru tafsir tatanan sosial dan serkaligus menjadi sumber tatanan sosial. • Durkheim menyatakan bahwa agama bukan hanya kenyataan sejarah, tetapi juga merupakan kebutuhan sosial; jika masyarakat ada, maka agama pun mesti ada. • Sekalipun disadari, bahwa tinggi rendahnya “kebutuhan” terhadap agama bergantung pada masyarakatnya sendiri, suatu masyarakat yang memiliki dinamika dan struktur sosial tertentu.
AGAMA Donal Eugene Smith seperti dikutip Nanat Fatah Natsir dalam buku Yahudi vs Islam menyebut empat pokok unsur agama, yaitu: • Agama sebagai identitas kelompok, mengacu pada eksistensi umat-umat beragama, yaitu kelmpok yang terdiri dari individu-individu yang terkait satu sama lain karena kesamaan lambang-lambang keagamaan. • Agama sebagai pengaturan kemasyarakatan, mengacu pada eksistensi struktur-struktur sosio-religius yang mengatur kehidupan sosial intern umat beragama. • Agama sebagai organisasi keagamaan, mengacu pada eksistensi lembaga keulamaan (cleric institutions). Contoh: MUI, PGI, HKBP. • Agama sebagai sistem keyakinan, mengacu pada eksistensi ideologi keagamaan. Contoh: pada kehidupan sehari-hari (Islam turunan), dan lain-lain.
POLITIK Asal kata politik itu berasal dari bahasa Yunani yaitu “polis” dimana artinya adalah negara, kota dan dari kata polis tersebut bisa didapatkan beberapa kata, diantaranya : 1. 2. 3. 4. Polities = Warga Negara Politikos = Kewarganegaraan Politike Episteme = Ilmu Politik Politicia = Pemerintahan Negara Jadi kalau tinjau dari asal kata tersebut pengertian politik secara umum dapat dikatakan bahwa politik adalah kegiatan dalam suatu system politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem tersebut dan bagaimana melaksanakan tujuannya.
Definisi Politik • Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun non-konstitusional. • Politik adalah bermacam-macam kegiatan dari suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem Indonesia dan melaksanakan tujuan-tujuan itu (Mirriam Budiharjo). • Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (Aristoteles). • Politik adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik baik suprastruktur politik dan infrastruktur politik (Sri Sumantri). • Melihat banyak versi pengertian politik tersebut, maka sebenarnya bisa disimpulkan secara singkat bahwa “politik adalah siasat/cara atau taktik untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
Fokus dari Politik • Fokus terhadap power atau kekuasaan. • Fokus tentang institusi atau pemerintahan. monarki, otoriter, dan lain-lain. => demokrasi, • Fokus terhadap proses pembuatan kebijakan. => badan legislatif, eksekutif, yudikatif. • Fokus terhadap fungsi dari institusi. => bagi kesejahteraan masyarakat. • Fokus terhadap ideologi dan gerakan. => contoh: pandangan hidup beragama. • Fokus terhadap tingkah laku politik (elit dan rakyat).
pandangan Islam terhadap politik 1. Kecenderungan pemahaman ajaran Islam secara formal akan menampilkan sikap politik yang ekslusif dan terkesan "ideologis". Akibatnya mereka lebih mengedepankan dan memperjuangkan tampilan Islam secara legalformal dalam kehidupan politik dan negara, 2. Berbeda dengan pandangan pertama, golongan Islam yang lebih mengedepankan subtansi dan lebih mementingkan isi dari pada bentuk, berpandangan bahwa negara maupun sistem politik hanyalah alat untuk menuju sesuatu yang lebih substansial yaitu mewujudkan tatanan negara yang menjamin prinsip-prinsip dasar yang hakiki yakni, keadilan, kebebasan, kesetaraan derajat dan persaudaraan, dengan tanpa mempertimbangkan bentuk suatu negara. Islam diyakini tidak memiliki ajaran tentang sistem negara. Islam tidak pemah menyebutkan soal negara ideal, Islam bisa menjadi besar kalau tidak rnenampilkan wajah politik melainkan wajah moralnya. Atau dengan kata lain, Islam mengutamakan politik sebagai moralitas, bukan sebagai institusi
Paradigma pertama • Islam tidak bisa dipisahkan dengan negara, atau disebut paradigma integralistik. Menurut paradigma ini negara merupakan lembaga politik dan keagamaan sekaligus ( ad-Din wa ad-Daulah). Menurut Munawir Sjadzali, dalam pernikiran politiknya mernpunyai tiga dasar keyakinan (gagasan) pokok. Ketiga pokok gagasan tersebut adalah: • pertama, Islam adalah agama paripurna, lengkap dengan petunjuk untuk mengatur kehidupan. • Kedua, Kedaulatan tertinggi ada di kekuasaan Allah. • ketiga, Sistem politik Islam tidak mengenal batas-batas geografis, bahasa dan kebangsaan. Oleh karena itu, bagi al-Maududi, syari'ah (hukum Islam) tidak mengenal pemisahan agama dan politik atau agama dan negara.
Paradigma kedua • Paradigma kedua memandang agama dan negara berhubungan secara simbiotik, yaitu hubungan timbal balik dan saling memerlukan. ü Negara ditempatkan sebagai sarana penunjang perkembangan agama. Dan agama diposisikan sebagai pembimbing etika dan moral suatu negara. ü Pandangan simbiosa agama dan negara dapat diketemukan dalam pemikiran beberapa tokoh Islam, misalnya Al-Mawardi. 11 Menurut al. Mawardi, kepemimpinan negara (imamah) merupakan instrumen untuk meneruskan misi Kenabian yakni memelihara agama dan mengatur dunia. ü Pemeliharaan agama dan pengaturan dunia merupakan dua aktifitas yang berbeda, namun berhubungan secara simbiotik.
Paradigma Ketiga • Paradigma ketiga bersifat sekularistik yang menolak pendasaran negara pada Islam. ü Salah satu pelopor paradigma ini adalah Ali Abdur Raziq, seorang cendekiawan Muslim dari Mesir. Menurut pendapatnya, Islam tidak mempunyai kaitan apapun terhadap sistem pemerintahan, termasuk al. Khulafa ar-Rasyidun menurunya merupakan sistem yang duniawi yang terlepas dari ajaran Islam menurutnya, tidak memberikan petunjuk suatu sistem politik (bentuk negara) yang ideal untuk didirikan umat Islam. ü Menurut Raziq, Islam merupakan entitas keagamaan yang bertujuan untuk mewujudkan komunitas keagamaan yang tunggal, berdasarkan kesamaan keyakinan dan tidak mengajarkan/menganjurkan pembentukan negara (sistem pemerintahan) tertentu. Kekuasan politik (negara) bukan karena tuntutan agama melainkan tuntutan sosial dan politik itu sendiri.
- Keunikan masyarakat kerajaan alam melayu
- Kibas arab
- Perbedaan pendidikan politik dan indoktrinasi politik
- Taoism language
- Kepercayaan agama islam
- Yang merupakan hak sipil dan politik adalah
- Fungsi alat soxhlet
- Seperangkat rencana adalah
- Paragraf adalah
- Bagian soxhlet dan fungsinya
- Seperangkat interaksi yang di
- Rangkuman materi agama katolik kelas 12 semester 1