MEMANFAATKAN MIKROORGANISME UNTUK KEPENTINGAN PERTANIAN AGPI Agricultural Growth

  • Slides: 20
Download presentation
MEMANFAATKAN MIKROORGANISME UNTUK KEPENTINGAN PERTANIAN

MEMANFAATKAN MIKROORGANISME UNTUK KEPENTINGAN PERTANIAN

AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) Teknologi

AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) Teknologi

Teknologi Pemupukan dengan memanfaatkan mikroorganisme indogenous yang menguntungkan untuk memperbaiki kesuburan lahan pertanian

Teknologi Pemupukan dengan memanfaatkan mikroorganisme indogenous yang menguntungkan untuk memperbaiki kesuburan lahan pertanian

Agricultural Growth Promoting Inoculants Inokulan campuran yang berbentuk cair, mengandung hormon tumbuh dan mikroorganisme

Agricultural Growth Promoting Inoculants Inokulan campuran yang berbentuk cair, mengandung hormon tumbuh dan mikroorganisme yang berfungsi sebagai penambat Nitrogen (N 2) secara asosiatif, pelarut P dan penghasil enzim selulose.

 Mikroba Penambat Nitrogen. Lactobacillus sp. Mikroba Pelarut P. Mikroba Selulolitik.

Mikroba Penambat Nitrogen. Lactobacillus sp. Mikroba Pelarut P. Mikroba Selulolitik.

q. Penambat Nitrogen berfungsi untuk mengambil Nitrogen(urea) dari udara. q. Lactobacillus sp. berfungsi membuat

q. Penambat Nitrogen berfungsi untuk mengambil Nitrogen(urea) dari udara. q. Lactobacillus sp. berfungsi membuat keseimbangan Ph tanah. q. Pelarut P berfungsi melepaskan P yang terikat unsur lain sehingga mudah diambil oleh akar. q. Selulotik berfungsi melunakan bahan organik /serat (daun, batang padi dll ) dan menghasilkan unsur hara. q. Hormon tumbuh berfungsi merangsang tumbuhnya akar serabut pada akar.

Mekanisme Kerja AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) Secara sederhana

Mekanisme Kerja AGPI (Agricultural Growth Promoting Inoculants) Secara sederhana

Udara Udara Udara Nitrogen dihasilkan oleh mikroba penambat N 2 secara asosiatif, dari udara

Udara Udara Udara Nitrogen dihasilkan oleh mikroba penambat N 2 secara asosiatif, dari udara yang terdapat di sekitar akar. Bekerja di sekitar akar serabut. Memacu pertumbuhan akar, batang dan daun serta buah. Mikroba penambat Nitrogen

Unsur P di PX PX tanah masih cukup tinggi P 2 O 5 PX

Unsur P di PX PX tanah masih cukup tinggi P 2 O 5 PX (jenuh), hanya PX P 2 O 5 saja terikat P 2 O 5 P 2 OP 5 X pada mineral PX liat tanah, tidak P O 2 5 P 2 O 5 PX bisa langsung PX PX PX diserap oleh akar tanaman. Ikatan tersebut Px = Fosfor yang terikat harus di pecah P 2 O 5 = P yang didapat diserap = Diasumsikan dahulu. Mikroba pelarut P Mikroba Pelarut P

K 2 O BO BO K 2 O BO KBO 2 O K 2

K 2 O BO BO K 2 O BO KBO 2 O K 2 O BO BO BO K 2 O BO BO Kalium dan unsur lain, didapat dari penguraian bahan organik oleh bakteri selulolitik. K 2 O Mikroba Seluloliti k Senyawa Kalium yang dapat diserap tanaman Mikroba Selulolitik BO Bahan Organik

6 liter AGPI per Ha 90 kg N 2 ≈ 200 kg pupuk UREA

6 liter AGPI per Ha 90 kg N 2 ≈ 200 kg pupuk UREA (Dari bakteri penambat N secara asosiatif) 50 kg P ≈ 100 kg pupuk TSP. (Dari bakteri pelarut P, melepaskan P dari ikatan mineral liat tanah) 50 kg K ≈ 83 kg pupuk KCl. (Pembusukan bahan padat seperti daun dan batang padi oleh mikroba selulolitik)

Hemat penggunaan pupuk kimia dan kandang s/d 50%. Memacu pertumbuhan akar serabut, batang, dan

Hemat penggunaan pupuk kimia dan kandang s/d 50%. Memacu pertumbuhan akar serabut, batang, dan daun serta buah. Menekan perkembangan bakteri patogen di dalam tanah. Ramah lingkungan. Keunggulan AGPI-Tani

Manfaat Teknologi AGPI pada Tanaman

Manfaat Teknologi AGPI pada Tanaman

PADI Pertumbuhan merata. Anakan lebih banyak. Bulir padi lebih Bernas. Produksi Gabah meningkat 30

PADI Pertumbuhan merata. Anakan lebih banyak. Bulir padi lebih Bernas. Produksi Gabah meningkat 30 – 50 %. Masa panen relatif lebih cepat. Kualitas beras lebih baik. (sucofindo)

No Nama Petani Lokasi Rata-rata Gabah kering panen (ton/ha) Konvensional + AGPI Kenaikan (%)

No Nama Petani Lokasi Rata-rata Gabah kering panen (ton/ha) Konvensional + AGPI Kenaikan (%) 1. Endang Karawang 6, 0 8, 9 48 2. Bondan Karawang 6, 0 8, 5 42 3. Markum Bekasi 3, 0 4, 5 50 4. Juhara Bekasi 3, 0 4, 2 40 5. Kardi Slawi 5, 6 8, 7 55 6. Mubadi Demak 5, 9 8, 3 41 7. Broto Sragen 5, 9 7, 6 29 8. Sutrisno Kediri 6, 5 7, 5 15 9. Sarwojo Nganjuk 4, 5 6, 1 35 Ponorogo 5, 2 7, 8 50 5, 2 7, 2 40 10. Parlan Rata-rata Produksi Padi teknologi Agrobost

Tongkol lebih panjang. Biji lebih padat berisi. Rata-rata produksi 7 – 10 ton jagung

Tongkol lebih panjang. Biji lebih padat berisi. Rata-rata produksi 7 – 10 ton jagung pipil per Hektar*. *)sumber, Waspada online, 22 Oktober 2007 JAGUNG Bt. Kuis – Deli Serdang

Pertumbuhan lebih cepat dan merata. Umbi yang dihasilkan lebih besar. Produksi umbi meningkat. SINGKONG

Pertumbuhan lebih cepat dan merata. Umbi yang dihasilkan lebih besar. Produksi umbi meningkat. SINGKONG

Pertumbuhan lebih cepat. Randemen meningkat (Jadi 11%). TEBU

Pertumbuhan lebih cepat. Randemen meningkat (Jadi 11%). TEBU

Pertumbuhan relatif lebih cepat. Masa Produktif menjadi lebih panjang. Warna buah lebih menarik. CABAI,

Pertumbuhan relatif lebih cepat. Masa Produktif menjadi lebih panjang. Warna buah lebih menarik. CABAI, TOMAT

Sekian , terima kasih dan semoga bermanfaat

Sekian , terima kasih dan semoga bermanfaat