Manajemen Supply Chain Supply Chain Management Jejaring pemasok

  • Slides: 29
Download presentation
Manajemen Supply Chain

Manajemen Supply Chain

Supply Chain Management Jejaring pemasok terdiri dari semua organisasi yang menyediakan input baik secara

Supply Chain Management Jejaring pemasok terdiri dari semua organisasi yang menyediakan input baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perusahaan SCM adalah integrasi dari arus aktivitas melalui pengembangan hubungan rantai pasok untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Supply Chain Management Rantai Pasok meliputi: Sistem informasi manajemen, pembelian, penjadwalan produksi, pemenuhan permintaan,

Supply Chain Management Rantai Pasok meliputi: Sistem informasi manajemen, pembelian, penjadwalan produksi, pemenuhan permintaan, arus kas, manajemen sediaan, penggudangan, pelayanan konsumen, pengaturan kemasan dan material.

Pentingnya SCM Manajemen Rantai Pasokan yang efektif menjadikan supplier sebagai partner dalam strategi perusahaan

Pentingnya SCM Manajemen Rantai Pasokan yang efektif menjadikan supplier sebagai partner dalam strategi perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran Keunggulan bersaing tergantung pada hubungan yang erat dengan supplier dalam jangka panjang (close longterm strategic relationship

Pentingnya SCM Frequent Supply shortages Tier 1 Supplier Glitch-Wrong Material, Machine is Down –

Pentingnya SCM Frequent Supply shortages Tier 1 Supplier Glitch-Wrong Material, Machine is Down – effect snowballs Manufacturer Low order fill rates Inefficient logistics Distributor High inventories through the chain Retailer Ineffective promotions Customer High stockouts High landed costs to the shelf Eliminasi Inefisiensi pada Supply Chain bisa menghemat jutaan $

ERA PRODUKSI MASAL Tahun ‘ 60 Any color as long as it is black

ERA PRODUKSI MASAL Tahun ‘ 60 Any color as long as it is black Fort Model T Mengutamakan Produktifitas, efisiensi dan Utilitas sistem produksi

ERA MARKETING Tahun ’ 70 -80 Customer’s Needs & Wants Mengutamakan Produktifitas, efisiensi, Kualitas

ERA MARKETING Tahun ’ 70 -80 Customer’s Needs & Wants Mengutamakan Produktifitas, efisiensi, Kualitas & Keragaman produk

ERA SCM Tahun ’ 90 Perkembangan Teknologi Komunikasi & Informasi GLOBAL -- INTERNET Mengutamakan

ERA SCM Tahun ’ 90 Perkembangan Teknologi Komunikasi & Informasi GLOBAL -- INTERNET Mengutamakan Produktifitas, efisiensi, kualitas, keragaman produk, Kecepatan respon, inovasi, fleksibilitas

Old Supply Chain Vs New Supply Chain

Old Supply Chain Vs New Supply Chain

Keunggulan Bersaing Untuk dapat memenangkan persaingan maka Perusahaan harus dapat menyediakan produk : Murah

Keunggulan Bersaing Untuk dapat memenangkan persaingan maka Perusahaan harus dapat menyediakan produk : Murah Berkualitas Tepat waktu Bervariasi Untuk mencapai tujuan tersebut Perusahaan harus memiliki kemampuan : Beroperasi secara effisien Menciptakan kualitas Cepat Fleksibel Inovatif

Aspirasi pelanggan dan Kemampuan Perusahan Effisien Kualitas Cepat Fleksibel Inovatif Aspirasi Pelanggan Murah Berkualitas

Aspirasi pelanggan dan Kemampuan Perusahan Effisien Kualitas Cepat Fleksibel Inovatif Aspirasi Pelanggan Murah Berkualitas Tepat waktu Bervariasi Supply Chain Management

Information Strategy Customer checkout process – Pegawai mencatat jenis kelamin, umur dan item pembelian.

Information Strategy Customer checkout process – Pegawai mencatat jenis kelamin, umur dan item pembelian. Data Point of Sales (POS) dikirim ke database dikantor pusat – Toko Hardware: Toko komputer, POS meregistrasi hubungan dengan toko komputer, Graphic Order Terminals, Scanner terminals untuk penerimaan Daily use of the data – Kantor Pusat akan mengolah data berdasarkan area, produuk, waktu, supllier dan toko pada keesokan harinya Manager toko akan membuat informasi trend. Weekly use of the data – Senin pagi , CEO mengadakan pertemuan untuk memformulasikan strategi mingguan. – Selasa pagi, strategi dikomunikasikan kepada seluruh manager operasi strategies Akses cepat untuk up to date informasi: Implementasi Integrated Service Digital Network untuk menghubungkan toko (stores), kantor pusat dan pemasok

Analisis Informasi Data Point of Sales Analisis tentang: – – Penjualan SKU (stock keeping

Analisis Informasi Data Point of Sales Analisis tentang: – – Penjualan SKU (stock keeping unit) Stok rusak (Waste or disposal) Trend penjualan 10 hari terakhir didasarkan pada SKU Trend Penjualan untuk Produk Baru – Separo dari penjualan mie segar memiliki trend meningkat – Produk baru mie segar Trend Penjualan berdasarkan waktu dan hari – Perbedaan pola (patterns) penjualan untuk variasi ukuran susu pada hari yang berbeda akan menyebabkan pengaturan susu pada pendingin. Daftar item produk yang perputarannya lambat (slow moving) – Separo dari 3000 SKU diganti dengan yang baru setiap tahunnya

Facilities Strategy Keterbatasan ruang penyimpanan di toko, 125 -150 m 2 space – Pengiriman

Facilities Strategy Keterbatasan ruang penyimpanan di toko, 125 -150 m 2 space – Pengiriman barang ke toko dalam jumlah sedikit dengan frekuensi sering Pengelompokan Produk berdasarkan kebutuhan pendingin – Kombinasi sistem pengiriman: frozen foods, chilled foods, room temperature and hot foods. – Sebuah truk membawa sekelompok produk (misal: frozen foods )dan mengunjungi beberapa toko dalam satu area. Pengiriman berasal dari banyak pabrik Jumlah truk yang melakukan pengiriman bisa dikurangi, misalnya hanya 3 truk fresh food setiap hari. Penerimaan barang dilakukan cepat dengan menggunakan scanner. Pengiriman fokus pada area tertentu

Push/Pull View of Supply Chains Procurement, Manufacturing and Replenishment cycles PUSH PROCESSES Customer Order

Push/Pull View of Supply Chains Procurement, Manufacturing and Replenishment cycles PUSH PROCESSES Customer Order Cycle PULL PROCESSES Customer Order Arrives Push-Pull boundary

Push System Supply Chain ditentukan oleh para manufac Para pengusaha menentukan apa dan berapa

Push System Supply Chain ditentukan oleh para manufac Para pengusaha menentukan apa dan berapa yang akan disalurkan melalui supply chain yang ada Menuntut para retailer untuk menyediakan tempat (shelf) khusus di toko mereka untuk kepentingan dan penentuan barang manufacture Manufacturer selalu melakukan “PUSH” terhadap barangnya kepada konsumen melalui retailer

Pull System Customer bebas menentukan pilihan barang dan jasa yang tersedia dipasar Retailer menyediakan

Pull System Customer bebas menentukan pilihan barang dan jasa yang tersedia dipasar Retailer menyediakan pilihan customer di toko mereka Manufacturer harus memproduksi barang yang disukai konsumen Manufacturer melakukan “PULL” atas kebutuhan para customer Penentu utama customer melalui retailer Manufacture yang menghasilkan barang di pasar cukup banyak sehingga persaingan pasar semakin ketat

The Integrated Supply Chain Dari perspektif perusahaan, upstream suppliers, fungsi internal, dan downstrean suppliers

The Integrated Supply Chain Dari perspektif perusahaan, upstream suppliers, fungsi internal, dan downstrean suppliers termasuk dalam supply chain

Perbedaan proses yang digunakan dalam perubahan input yang disediakan oleh jejaring pemasok termasuk dalam

Perbedaan proses yang digunakan dalam perubahan input yang disediakan oleh jejaring pemasok termasuk dalam fungsi internal perusahaan external downstream supply chain meliputi semua organisasi hulu, proses dan fungsi dimana produk sampai ke tangan konsumen

Manajemen Supply Chain menganggap bahwa Internal Integration tidak cukup. Integrasi harus dicapai untuk seluruh

Manajemen Supply Chain menganggap bahwa Internal Integration tidak cukup. Integrasi harus dicapai untuk seluruh mata rantai pengadaan barang dari hulu sampai hilir. Supply Chain fokus pada pengaturan aliran barang antar perusahaan yang terkait dari hulu sampai hilir

Evolusi SCM: Tahap 1 Stage 1 – Baseline Purchasing Material contr Production Sales Distribution

Evolusi SCM: Tahap 1 Stage 1 – Baseline Purchasing Material contr Production Sales Distribution Tahap 1. : inter independent, contoh bagian produksi hanya memikirkan bagaimana membuat barang sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan tanpa mau memikirkan inventory

Evolusi SCM: Tahap 2 Stage 2 – Functional Integration Material Management Manufacturing Mngmt Distribution

Evolusi SCM: Tahap 2 Stage 2 – Functional Integration Material Management Manufacturing Mngmt Distribution Tahap 2 : Integrasi antar fungsi internal yang paling berdekatan, misal produksi dengan inventory control, purchasing dengan inventory control.

Evolusi SCM: Tahap 3 Stage 3 – Internal Integration Material Management. Manufacturing Mngmt Distribution

Evolusi SCM: Tahap 3 Stage 3 – Internal Integration Material Management. Manufacturing Mngmt Distribution Tahap 3. : integrasi perencanaan dan pengawasan atas semua fungsi yang terkait dalam suatu perusahaan. 24

Evolusi SCM: Tahap 4 Stage 4 – External Integration Supplier Internal Supply chain Customer

Evolusi SCM: Tahap 4 Stage 4 – External Integration Supplier Internal Supply chain Customer Tahap 4 : Integrasi total dalam konsep, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Persaingan sebetulnya bukan antar perusahaan downstreams dan upstreams, tapi antara supply chain yang satu dengan supply chain yang lain. 25

Mengingat jumlah supplier dan retailer biasanya banyak maka supply chain merupakan “Mata Rantai yang

Mengingat jumlah supplier dan retailer biasanya banyak maka supply chain merupakan “Mata Rantai yang bersambungan” Jaringan Mata Rantai

Persamaan Manajemen Logistik dengan SCM Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah : Keduanya

Persamaan Manajemen Logistik dengan SCM Persamaan antara manajemen logistik dan SCM adalah : Keduanya menyangkut pengelolaan arus barang atau jasa Keduanya menyangkut pengelolaan mengenai pembelian, pergerakan, penyimpanan, pengangkutan, administrasi dan penyaluran barang Keduanya menyangkut usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan barang 27

Perbedaan Manajemen Logistik dengan SCM Manajemen Logistik SCM Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam

Perbedaan Manajemen Logistik dengan SCM Manajemen Logistik SCM Mengutamakan pengelolaan, termasuk arus barang dalam perusahaan Mengutamakan arus barang antar perusahaan, sejak paling hulu sampai paling hilir. Berorientasi pada perencanaan dan kerangka kerja yang menghasilkan rencana arus barang dan informasi di seluruh perusahaan Atas dasar kerangka kerja, mengusahakan hubungan dan koordinasi antar proses dari perusahaan-perusahaan lain dalam business pipelines, mulai dari suppliers sampai kepada pelanggan. 28

ü SCM dipandang sebagai logistik bagian luar perusahaan yang meliputi pelanggan dan supplier. Serta

ü SCM dipandang sebagai logistik bagian luar perusahaan yang meliputi pelanggan dan supplier. Serta tidak cukup hanya integrasi di bagian dalam perusahaan saja. ü Manajemen logistik lebih memfokuskan pada pembuatan rencana untuk aliran produksi dan informasi di dalam perusahaan. 29