Kajian IT KPU Pemanfaatan IT dalam Pemungutan Penghitungan
- Slides: 23
Kajian IT KPU: Pemanfaatan IT dalam Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara Partono Samino
Manfaat dan kelebihan ICT bagi Pemilu 1. Mendorong transparansi proses dan hasil 2. Mempercepat proses 3. Mendorong efisiensi dan efektivitas proses dan hasil 4. Mendorong keterlibatan masyarakat (partisipasi publik) 5. Meningkatkan akurasi data
Tantangan ICT 1. Keamanan data rentan di hacked atau dimanipulasi oleh pihak tidak bertanggung jawab 2. Tingginya biaya investasi pengadaan, pemeliharaan dan pelatihan operasionalisasi ICT memerlukan biaya besar 3. Kepercayaan publik sebagian
Penggunaan ICT di Pemilu 2014, Pilkada Serentak 2015/17 1. SIDALIH untuk Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih 2. SIPOL untuk Pendaftaran dan Verifikasi Partai Politik 3. SIDAPIL untuk Penyusunan Daerah Pemilihan 4. SILON untuk Pileg dan Pilkada
Bagaimana E-Voting • Triger E-Voting • Pasal 85 ayat (1) huruf b. UU No 1 Tahun 2015 • Putusan MK No 147/PUU – VII/2009 • Uji coba E-Voting untuk Pilkades oleh BPPT di beberapa dearah (Musi Banyuasin, Boyolali, Boalemo, Bogor, dll)
Bagaimana E-Voting? Memperkenalkan aplikasi baru dalam sebuah pemilu merupakan sebuah tantangan yang berat, membutuhkan pertimbangan dan perencanaan yang penuh kehati-hatian dan harus matang. E-Voting harus memperhitungkan dampak terburuk akibat kegagalan dari E-Voting karena pemungutan suara merupakan JANTUNG dari keseluruhan proses pemilu. KPU dan stakeholder lain harus mendefinisikan kembali apa permasalahan
Bagaimana E-Voting KPU menilai pemungutan suara bukan menjadi masalah dalam proses pemilu Pemungutan suara yang telah dilaksanakan berjalan sesuai dengan prinsip luber dan jurdil. Proses penghitungan surat suara di TPS dilakukan secara transparan yang dapat
Problematika E-Voting 1. Kesiapan pemilih Indonesia 2. Kepercayaan masyarakat dan partai politik terhadap teknologi 3. Terjadinya antrian yang panjang karena penyatuan beberapa TPS 4. Tingkat partisipasi yang kemungkinan besar akan menurun karena jarak TPS dengan pemilih menjadi lebih jauh 5. Total biaya kepemilikan (pelatihan pendidikan pemilih, perawatan dan penyimpanan) lebih besar dari total biaya mesin itu sendiri 6. Ada kecenderungan mesin hanya bisa dipakai kurang dari tiga siklus pemilu karena evolusi teknologi yang ada
Tim Kajian IT KPU • Steering Committee – Semua Anggota KPU – Dr. Hamdan Zulfa – Ramlan Surbakti – Prof Anna Erliyana – Prof. Syamsudin Haris – Widijanto Nugroho, Ph. D – Wariki Sutikno • Technical Committee – Setiyadi Zayid (Pusilkom UI) – Wahyu Wibowo (Pusilkom UI
Tim Kajian IT KPU • Ruang Lingkup 1. melakukan kajian terhadap penerapan teknologi pada tahapan pemungutan, penghitungan suara dan rekapitulasi suara 2. Memberikan rekomendasi kepada KPU untuk penerapan teknologi pada tahapan pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi suara 3. Menyiapkan aplikasi yang direkomendasikan • Batasan kegiatan 1. Mengkaji dan membandingkan pengalaman
Teknologi dalam Pemungutan dan Penghitungan Suara • Teknologi E-Voting – Berbasis surat suara (punch card voting, mark sense, digital pen) – Berbasis layar sentuh – Berbasis internet (internet – voting) • Teknologi E-Counting – Optical Mark Recognition (OMR) • Teknologi E- Rekapitulasi – Berbasis scanner – Berbasis HP (USSD, SMS, Mobile App) – Berbasis web
Mesin E-Voting (Brazil)
Mesin E-Voting (USA)
Mesin E-Voting (India dan Belanda)
Brazil
Teknologi dan Lingkungan Pemilu • Pertimbangan-Pertimbangan 1. 2. 3. 4. 5. Aspek Sosial Budaya Aspek Politik Aspek Ekonomi Aspek kepercayaan publik Aspek Teknis Aspek Hukum
Peta Masalah dan Kebutuhan IT • • • Tahap Pemungutan Suara – proses pemungutan suara menjadi rujukan dunia internasional – Interaksi sosial yang tinggi – Perayaan politik 5 yang unik dan meriah – Masalah-masalah ( Tertukarnya surat suara, Pemilih tidak terdaftar di DPT, Ketersediaan Surat Suara, manipulasi KPPS) Tahap Penghitungan Suara – relatif lancar dan sukses. Pesta demokrasi terlihat dalam proses penghitungan suara – Masalah yang muncul; kesalahan pengisian form rekapitulasi, penghitungan yang lama khususnya untuk pemilu legislatif – Wahana interaksi sosial dan pendidikan politik – Toleransi terhadap perbedaan Tahap Rekapitulasi – Proeses yang relatif lama – Ketegangan/konfilk antar pendukung – Perilaku koruptip/manipulasi data hasil pemilu
Peta Masalah dan Kebut IT • • E-voting bukan mungkin dapat memecahkan permasalahan ketersediaan surat suara di TPS, namun E-Voting tidak bisa menjawab tertukarnya surat suara, bahkan pemilu bisa batal akibat kesalahan pendistribusian mesin evoting di setiap dapil E-voting yang dilengkapi dengan teknologi biometrik mungkin akan menjawab permasalahan manipulasi daftar pemilih, tetapi teknologi ini justru dicurigai melanggar asas kerahasiaan pemilih. Pilihan pemilih dengan mudah diketahui dari rekam biometrik tersebut. E-Counting akan mengurangi potensi kesalahan pengisian formulir, mengurangi potensi kecurangan dalam penghitungan suara dan mempercepat proses penghitungan. Namun, prinsip transparansi, partisipasi publik, kontrol publik, dan suasana meriah pesta demokrasi khas Indonesia akan hilang E-Rekap dibutuhkan agar hasil pemilu lebih cepat diketahui, menjadi sarana bagi publik untuk mengontrol hasil pemilu, meredam potensi konflik, dan mengurangi praktek kecurangan pada rekapitulasi
Alasan menghindari E-Voting 1. Akan menghapus rasa kepemilikan terhadap proses pemungutan dan penghitungan suara karena pengambilalihan kedaulatan pemilih yang digantikan oleh mesin 2. Kompleksitas dan kelemahan mesin E-Voting dapat mengurangi kepercayaan sosial terhadap proses dan hasil pemilu 3. Penerapan E-Voting tidak berkorelasi dengan anggapan bahwa Indonesia semakin maju, sebab banyak negara maju justru meninggalkan e-voting 4. E-voting akan meningkatkan biaya pemilu, bukan hanya pada waktu pengadaan tetapi biaya pengelolaan, perawatan, pelatihan, dst 5. Akan menurunkan kepercayaan publik dan dukungan politik saat pihak yang kalah menyalahkan teknologi e-voting
Rekomendasi • E-Rekap Sebagai Pilihan Strategis • Pengalaman rekapitulasi di Indonesia – Pemilu 2004 (aplikasi off line) – Pemilu 2009 (ICR) – 2014 (scan C 1) • Indikator adopsi teknologi E-Rekap • 3 pilihan Rekomendasi E-Rekap – OMR/DMR Berbasis Scan – USSD berbasis HP – Melanjutkan Aplikasi Lokal Scan dan Entry
Road Map E-Rekap 1. Pengembangan Aplikasi Seven-Segmen Januari – September 2016 1. 3 kali Uji coba internal KPU September – Januari 2017 1. Perbaikan Aplikasi Oktober 2017 – Januari 2017 1. Pelatihan dan Bimtek peserta Uji coba 4 – 5 Februari 2017 1. Uji coba Pilkada 2017 1. 48 TPS di satu kelurahan di Jakpus
Situng Seven Segment • Form C 1 dengan isian sevensegment • Dipindai: – image – pengenalan angka • Dipublikasikan
Melayani Pemilih Menggunakan Hak Pilihnya www. kpu. go. id Terimakasih
- Perhitungan perawat menurut depkes, 2005
- Teori wicksell
- Justifikasi pemungutan pajak
- Landasan filosofis pemungutan pajak
- Peta konsep inti atom
- Vfu portal lnu
- Nurse ready kpu
- Kpu health care assistant
- Kpu moodle
- Nurse ready kpu
- Slidetodoc. com
- Nurse ready kpu
- Peta konsep tentang sumber daya alam
- Pemanfaatan barang milik daerah
- Pemanfaatan kelas maya
- Tujuan sistem basis data
- Pola pemanfaatan media pembelajaran
- Pemanfaatan stack
- Pemanfaatan stack
- Jelaskan pengertian kenampakan alam
- Jelaskan hakikat keragaman budaya
- Tujuan pemanfaatan basis data
- Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
- Contoh pernyataan masalah dalam kajian