BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAMPANG TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAMPANG TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN SAMPANG 2018 Disampaikan oleh : Arif Suroso (BPS Sampang) Dalam rangka Sosialisasi Tinjauan Ekonomi Kabupaten Sampang Berdasarkan PDRB Tahun Dasar 2010 Berbasis SNA 2008 Sampang, 30 Oktober 2018 1
KERANGKA PAPARAN I PDRB II HASIL PENGHITUNGAN PDRB KAB. SAMPANG TAHUN DASAR 2010 III IPM 2
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAMPANG I. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) 3
PDRB Penjumlahan seluruh nilai tambah bruto (NTB) dari berbagai aktifitas ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa di suatu wilayah dalam periode tertentu 4
KEGUNAAN PDRB 1. PDRB harga berlaku (nominal) menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. 2. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap kategori dari tahun ke tahun. 5
3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut lapangan usaha menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap kategori ekonomi dalam suatu wilayah. Kategorikategori ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu wilayah. 4. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per satu orang penduduk. 5. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara. 6
Dasar Penghitungan PDRB § System of National Accounts 2008 (SNA 2008) atau Sistem Neraca Nasional (SNN) adalah rekomendasi internasional tentang bagaimana menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang sesuai dengan standar neraca baku yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang dimaksud dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi, dan aturan neraca yang disepakati secara internasional dalam mengukur indikator tertentu seperti PDB. 7
Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha v Pengelompokan kegiatan ekonomi dilakukan berdasarkan kesamaan atau kemiripan fisik produk (barang dan jasa), proses produksi atau jenis kegiatan sehingga diperoleh sektor atau subsektor yang homogen v Klasifikasi PDB/PDRB Indonesia saat ini mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2009 Revisi IV) yang terdiri 21 katagori (didalam penyusunan PDRB diringkas menjadi 17 katagori) PDRB Tahun Dasar 2010 A. B. C. D. E. F. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangandan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan. Listrikdan Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda G. Motor H. Transportasi dan Pergudangan I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan Komunikasi K. Jasa Keuangan L. Real Estat M, N. Jasa Perusahaan O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P. Jasa Pendidikan Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R, S, T. U Jasa Lainnya 8
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAMPANG III. HASIL PENGHITUNGAN 9
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sampang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2013─2017 Kategori 2013 2014 2015* 2016* 2017** A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4, 189, 128. 3 4, 695, 132. 3 5, 213, 167. 5 5, 564, 431. 6 5, 941, 939. 0 B. Pertambangan dan Penggalian 4, 187, 113. 5 3, 700, 817. 6 2, 561, 322. 9 2, 966, 057. 1 3, 263, 221. 1 C. Industri Pengolahan 425, 174. 5 473, 807. 2 514, 019. 9 560, 120. 2 605, 794. 3 D. Pengadaan Listrik dan Gas 4, 075. 2 4, 300. 9 4, 779. 2 5, 219. 5 5, 806. 7 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 9, 190. 3 10, 112. 5 11, 047. 4 11, 878. 0 12, 651. 3 F. Konstruksi 1, 086, 713. 7 1, 205, 359. 9 1, 299, 166. 5 1, 462, 999. 6 1, 603, 143. 6 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1, 921, 083. 1 2, 165, 088. 3 2, 444, 757. 3 2, 758, 317. 2 3, 083, 694. 7 H. Transportasi dan Pergudangan 103, 186. 6 120, 366. 0 139, 797. 0 155, 845. 9 172, 730. 4 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 44, 273. 3 50, 916. 5 58, 236. 3 65, 714. 8 74, 321. 0 J. Informasi dan Komunikasi 528, 089. 8 575, 570. 0 636, 876. 6 707, 769. 8 779, 358. 6 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 153, 256. 1 173, 167. 7 194, 661. 0 216, 847. 3 242, 253. 9 L. Real Estate 156, 369. 3 170, 779. 4 194, 165. 7 211, 518. 3 224, 517. 4 36, 877. 1 40, 527. 4 44, 639. 0 48, 968. 4 53, 432. 8 M, N. Jasa Perusahaan O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 598, 074. 4 629, 656. 6 700, 275. 9 767, 679. 4 836, 231. 7 P. Jasa Pendidikan 360, 505. 5 412, 230. 5 455, 376. 9 499, 712. 5 548, 012. 6 Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 62, 000. 0 72, 666. 7 80, 311. 8 87, 760. 6 95, 021. 7 112, 571. 0 127, 776. 3 144, 646. 5 154, 141. 1 165, 152. 4 13, 977, 681. 7 14, 628, 275. 7 14, 697, 247. 3 16, 244, 981. 3 17, 707, 283. 3 R, S, T, U. Jasa lainnya Jumlah 10
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sampang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah), 2013─2017 Kategori 2013 2014 2015* 2016* 2017** A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3, 441, 301. 6 3, 558, 183. 9 3, 733, 986. 8 3, 831, 667. 6 3, 953, 402. 7 B. Pertambangan dan Penggalian 3, 244, 780. 4 2, 808, 188. 1 2, 580, 155. 7 2, 841, 489. 1 2, 935, 989. 3 C. Industri Pengolahan 382, 165. 3 406, 014. 9 427, 773. 4 451, 659. 7 473, 552. 2 D. Pengadaan Listrik dan Gas 4, 391. 7 4, 531. 6 4, 576. 0 4, 765. 3 4, 901. 6 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 8, 593. 2 8, 872. 6 9, 218. 7 9, 533. 1 9, 865. 8 F. Konstruksi 932, 920. 0 988, 041. 1 1, 005, 422. 5 1, 062, 078. 5 1, 127, 183. 9 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1, 692, 249. 1 1, 827, 385. 9 1, 951, 904. 3 2, 099, 345. 4 2, 242, 022. 6 H. Transportasi dan Pergudangan 96, 454. 1 105, 548. 2 113, 137. 5 121, 384. 1 129, 514. 0 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 39, 543. 0 42, 818. 3 46, 365. 3 50, 258. 2 54, 507. 9 J. Informasi dan Komunikasi 517, 190. 3 561, 314. 5 599, 203. 2 652, 078. 8 704, 179. 9 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 132, 393. 7 142, 570. 6 152, 255. 4 161, 820. 2 172, 356. 0 L. Real Estate 142, 284. 0 152, 355. 6 159, 140. 1 168, 944. 7 175, 668. 7 30, 568. 1 32, 594. 6 34, 255. 3 35, 928. 5 37, 692. 6 M, N. Jasa Perusahaan O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 501, 397. 5 505, 835. 0 540, 648. 0 565, 972. 9 592, 630. 2 P. Jasa Pendidikan 298, 323. 3 320, 047. 7 341, 354. 0 365, 666. 1 391, 994. 1 Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 55, 257. 6 59, 222. 3 61, 116. 8 65, 328. 5 68, 666. 8 103, 979. 3 109, 402. 3 113, 967. 0 118, 891. 6 123, 542. 7 11, 623, 792. 1 11, 632, 927. 1 11, 874, 480. 0 12, 606, 812. 3 13, 197, 670. 9 R, S, T, U. Jasa lainnya Jumlah 11
Tabel 3. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sampang (Persen) 2013 - 2017 Lapangan Usaha 2013 2014 2015* 2016* 2017** (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sektor Primer A B Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Sektor Sekunder C D E F 59. 93 57. 4 52. 9 52. 51 51. 99 29. 97 29. 96 32. 1 25. 3 35. 47 17. 43 34. 25 18. 26 33. 56 18. 43 10. 91 11. 58 12. 44 12. 56 12. 58 3. 04 0. 03 3. 24 0. 03 3. 5 0. 03 3. 42 0. 03 0. 07 0. 08 0. 07 7. 77 8. 24 8. 84 9. 01 9. 05 29. 16 31. 03 34. 66 34. 93 35. 44 13. 74 14. 8 16. 63 16. 98 17. 41 0. 74 0. 32 3. 78 1. 12 0. 26 0. 82 0. 35 3. 93 1. 18 1. 17 0. 28 0. 95 0. 4 4. 33 1. 32 0. 3 0. 96 0. 4 4. 36 1. 33 1. 3 0. 98 0. 42 4. 4 1. 37 1. 27 0. 3 4. 28 4. 3 4. 76 4. 73 4. 72 2. 58 0. 44 0. 81 2. 82 0. 5 0. 87 3. 1 0. 55 0. 98 3. 08 0. 54 0. 95 3. 09 0. 54 0. 93 Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Sektor Tersier Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estat M, N Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan O Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R, S, T, U Jasa lainnya G Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 12
Tabel 4. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut lapangan Usaha Kabupaten Sampang (persen) 2013 -2017 Lapangan Usaha (1) Laju Pertumbuhan 2013 (2) 2014 (3) 2015* (4) 2016* (5) 2017** (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1. 16 3. 40 4. 94 2. 62 3. 18 B Pertambangan dan Penggalian 9. 25 -13. 46 -8. 12 10. 13 3. 33 C Industri Pengolahan 4. 26 6. 24 5. 36 5. 58 4. 85 D Pengadaan Listrik dan Gas/ Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi 3. 45 3. 19 0. 98 4. 14 2. 86 8. 51 3. 25 3. 90 3. 41 3. 49 9. 58 5. 91 1. 76 5. 64 6. 13 11. 18 7. 99 6. 81 7. 55 6. 80 E F G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan 8. 82 9. 43 7. 19 7. 29 6. 70 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8. 42 8. 28 8. 40 8. 46 J Informasi dan Komunikasi 12. 24 8. 53 6. 75 8. 82 7. 99 11. 62 7. 32 4. 57 7. 69 7. 08 6. 63 6. 79 4. 45 5. 10 6. 28 6. 16 4. 88 6. 51 3. 98 4. 91 1. 93 0. 89 6. 88 4. 68 4. 71 P Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan 6. 95 7. 28 6. 66 7. 12 7. 20 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 11. 00 7. 18 3. 20 6. 89 5. 11 3. 89 5. 22 4. 17 4. 32 3. 91 Produk Domestik Regional Bruto 6. 53 0. 08 2. 08 6. 17 4. 69 Produk Domestik Regional Bruto Non Migas 5. 26 5. 07 5. 13 4. 95 5. 01 K L M, N O R, S, T, U Jasa lainnya 13
Tabel 5. Laju Implisit PDRB Menurut lapangan Usaha Kabupaten Sampang (Juta rupiah) 2013 -2017 Lapangan Usaha 2013 2014 2015* 2016* 2017** (1) (2) (3) (4) (5) (6) 7. 89 8. 40 5. 81 4. 02 3. 50 13. 92 2. 13 -24. 67 5. 15 6. 48 Industri Pengolahan 2. 76 4. 89 2. 97 3. 21 3. 15 Pengadaan Listrik dan Gas/ Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi -3. 69 2. 28 10. 04 4. 88 8. 16 2. 59 6. 57 5. 14 3. 97 2. 92 4. 03 4. 73 5. 92 6. 60 3. 25 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan B Pertambangan dan Penggalian C D E F G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3. 22 4. 37 5. 71 4. 90 4. 68 H Transportasi dan Pergudangan 3. 35 6. 60 8. 35 3. 91 3. 88 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 3. 01 6. 21 5. 63 4. 10 4. 28 J Informasi dan Komunikasi 0. 02 0. 42 3. 65 2. 12 1. 97 3. 88 4. 93 5. 26 4. 81 4. 89 2. 87 2. 00 8. 85 2. 61 2. 08 4. 52 3. 07 4. 81 4. 59 4. 01 4. 30 4. 36 4. 05 4. 72 4. 03 P Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan 5. 29 6. 59 3. 57 2. 44 2. 30 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 4. 06 9. 36 7. 09 2. 23 3. 01 2. 84 7. 88 8. 67 2. 15 3. 11 Produk Domestik Regional Bruto 7. 63 4. 57 -1. 57 4. 11 4. 12 Produk Domestik Regional Bruto Non Migas 4. 98 6. 38 5. 59 4. 17 3. 53 K L M, N O R, S, T, U Jasa lainnya 14
RINGKASAN Katagori 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) PDRB adhb (Juta Rupiah) 13, 977, 681. 73 14, 628, 275. 70 14, 697, 247. 26 16, 244, 981. 29 17, 707, 283. 30 PDRB Perkapita (Rupiah) 12, 724. 472 12, 563. 764 12, 675. 563 13, 303. 742 13, 775. 095 Pertumbuhan PDRB 6. 53 0. 08 2. 08 6. 17 4. 69 Pertumbuhan PDRB tanpa Migas 5. 26 5. 07 5. 13 4. 95 5. 01 15
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SAMPANG III. INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) 16
IPM METODE BARU DI INDONESIA Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) Dimensi Standar Hidup Layak Pengeluaran per Kapita per tahun yang disesuaikan (96 Komoditas PPP) Dimensi Pengetahuan • Harapan Lama Sekolah (HLS) • Rata-Rata Lama Sekolah (RLS 25 th +) Agregasi Indeks Rata-Rata Ukur/Geometrik
APA MANFAAT IPM ? Ukuran Keberhasilan IPM merupakan indikator penting untuk MENGUKUR KEBERHASILAN dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) IPM merupakan salah satu indikator TARGET PEMBANGUNAN pemerintah dalam pembahasan asumsi makro di DPR-RI Dana Alokasi Umum Target Pembangunan IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator dalam penentuan DANA ALOKASI UMUM (DAU)
BAGAIMANA MEMAKNAI IPM? IPM merupakan indikator jangka panjang sehingga perlu kehati-hatian dalam memaknainya. PERINGKAT (RANKING) BUKAN SATU-SATUNYA ukuran kemajuan pembangunan manusia. Kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat dari: KECEPATAN IPM Kecepatan IPM menggambarkan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pembangunan manusia dalam suatu periode STATUS IPM Status IPM menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode
CAPAIAN IPM JAWA TIMUR Tren IPM Kab. Sampang, 2013 -2017 59, 90 59, 09 58, 18 56, 98 Pada tahun 2017, capaian pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 59, 90 56, 45 2013 2014 2015 2016 2017 Rata-rata Lama Sekolah: IPM Kab. Sampang 2017: IPM 59, 90 4, 12 tahun Harapan Lama Sekolah: 11, 38 tahun Angka Harapan Hidup saat Lahir: 67, 67 tahun Pengeluaran per Kapita per tahun yang Disesuaikan: (dalam ribuan) Rp 8. 352, -
KECEPATAN IPM 2013 -2017 Rata 2 Pertumbuhan IPM Tertinggi 2013 -2017 Sampang Kab. Pasuruan Sumenep 1, 44% 1, 37% 1, 36% Rata 2 Pertumbuhan IPM Terendah 2013 -2017 Kota Mojokerto Kota Malang Kota Pasuruan 0, 69% 0, 66% 0, 65%
61 Angka Harapan Hidup (AHH) Bondowoso Probolinggo Bondowoso : AHH Pamekasan Sampang Situbondo Jember 71 Lumajang IPM : 81, 07 Bangkalan Kota Probolinggo 73, 88 Pasuruan Banyuwangi Sumenep Madiun Tuban Jawa Timur 73 Bojonegoro Kota Pasuruan Nganjuk Pacitan Ngawi Lamongan Jombang Mojokerto Malang Magetan Kota Batu Kediri Ponorogo Gresik Kota Surabaya : AHH Kota Madiun Kota Malang Kota Mojokerto Blitar Trenggalek Kota Blitar Tulungagung Kota Kediri Sidoarjo Kota Surabaya INDIKATOR IPM 2017: ANGKA HARAPAN HIDUP 75 66, 04 IPM : 64, 75 70. 8 IPM: 63, 95 67. 67 69 67 65 63 2017
CAPAIAN IPM KOMPONEN PENDIDIKAN 2010 - 2017 Rata 2 Capaian IPM Komponen Pendidikan Tertinggi 2010 -2017 Sampang Situbondo Tuban 2, 93% 2, 33% Rata 2 Capaian IPM Komponen Pendidikan Terendah 20102017 Kota Probolinggo Tulungagung Kota Mojokerto 1, 32% 1, 29% 0, 93%
K Ko ota ta M Su ad ra iun b Ko Sid ay Ko ta o a ta M arjo M ala o Ko jok ng ta ert Ko Ko Ke o ta ta dir Pa Bl i Ko su itar ta r Pr G uan ob re o s Ko ling ik t g M a. B o oj at o u Jo ke m rto M Tu a ban lu ge g ng ta ag n un La Ke g m di on ri g N Ja ga an w nj a u Ti k M mu ad r Tr B iun en li gg tar a Ba M lek a ny la uw ng a Pa ng Po ci i n ta Pa oro n Bo su go jo rua ne n go N ro g Pa T aw m ub i e a Lu kas n m an aj Je ang S m Pr itub ber ob on Bo oli do nd ng o g Su wo o Ba me so ng ne Sa ka p m lan pa ng INDIKATOR IPM 2017: RATA-RATA LAMA SEKOLAH 12 Kota Madiun RLS : 11, 10 Sampang RLS IPM : 80, 13 : 4, 12 IPM : 59, 90 10 7, 34 8 6 4 2 0 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 2017
ta S Ko ura ta ba Ko Ma ya ta la M ng ad Si iun d Ko Ko oar ta ta jo B Ko Mo lita j ta ok r Pa er su to ru a Gr n M es oj ik o Ko ker ta to B Ng atu Ko an ta ju Ko Ba Ke k ta nyu di Pr w ri ob an ol gi in M gg ag o e M ta Ja ad n wa iu Ti n m u La Nga r m w o i Jo nga m n ba n Pr K g ob ed Tu ol iri lu ing n g Bo gag o nd un ow g os o B l Pa it a Bo sur r jo ua ne n go Tu ro b M an a Si la tu ng b Po ond Tr nor o en og gg o a Je lek Lu mb m er a Sa jan m g Su pan Pa me g m ne ek p as P an Ba aci ng tan ka la n Ko INDIKATOR IPM 2017: PENGELUARAN PER KAPITA Kota Surabaya Pengeluran 18, 00 14, 00 12, 00 Rp. 16, 73 juta IPM : 81, 07 16, 00 10. 97 Bangkalan Pengeluaran Rp. 8, 19 juta IPM : 62, 30 8, 35 10, 00 8, 00 6, 00 4, 00 2, 00 - Pengeluaran per Kapita 2017
ta S Ko ura ta ba Ko M ya ta ala M ng a Si diun d Ko o ta arj o K Ko o Ked t ta a iri M Bli oj ta ok r Ko e ta G rto Pa res s ik Ko uru ta an M Bat ag u Ko ta Mo eta Pr jok n o e Tu bol rto lu ing ng g La agu o m ng o Jo nga m n b Ng an an g ju Ja Ke k wa d Ti iri m Ba Ma ur ny diu uw n an g Bl i ita N r Po ga no wi r M og Tr al o en an Bo gg g jo ale ne k go Tu ro Pa ba su n r Pa uan Si cit tu an bo n J Pa em do m b Bo eka er n s Pr dow an ob o ol so Su ing m go Lu en m e Ba aja p ng ng Sa kal m an pa ng Ko IPM 2017 81. 07 90 80 59, 9 70, 27 70 60 50 40 30 20 10 0 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2017
RENCANA KERJA SELANJUTNYA Perubahan tahun dasar PDRB 2010 merupakan proses yang berkelanjutan. Dengan keterbatasan yang ada, PDRB 2010=100 merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan oleh BPS untuk meningkatkan kualitas data PDRB yang dihasilkan. Agenda Kerja selanjutnya: 1. Memperluas cakupan implementasi SNA; 2. Merperkuat hubungan kerja antar pemangku kepentingan baik penyedia dan pengguna data Neraca Nasional umumnya dan PDRB khususnya; 3. Memperluas adopsi data dasar: hasil Sensus Pertanian 2013 dan Sensus Ekonomi 2016 (Dalam Proses Pengolahan); 4. Penyempurnaan matriks supply untuk penyusunan PDRB. 27
TERIMA KASIH 28
- Slides: 28