TES KREATIVITAS DDefinisi Operasional kreati Vitas Kreativitas berpikir
TES KREATIVITAS
DDefinisi Operasional kreati. Vitas • Kreativitas (berpikir kreatif) adalah kemampuan untuk membentuk kombinasi-kombinasi baru dari unsur yang diberikan yang tercermin dari kelancaran, kelenturan dan orisinalitas dalam memberikan gagasan serta kemampuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya (elaborasi suatu gagasan) TES_KREATIVITAS 2
Definisi Operasional • Kelancaran (fluency) dalam berpikir atau memberi gagasan adalah kemampuan untuk dapat memberikan gagasan dengan cepat (penekanan pada kuantitas) TES_KREATIVITAS 3
Definisi Operasional • Kelenturan (fleksibilitas) dalam berpikir atau memberi gagasan adalah kemampuan untuk memberikan gagasan yang beragam TES_KREATIVITAS 4
Definisi Operasional Orisinalitas dalam berpikir atau memberikan gagasan adalah: 1. Kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan yang secara statistik unik dan langka untuk populasi tertentu. 2. Kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru, atau membuat kombinasi-kombinasi baru antara macam TES_KREATIVITAS unsur/bagian. 5
Definisi Operasional Kemampuan Elaborasi adalah kemampuan untuk mengembangkan, merinci dan memperkaya suatu gagasan. TES_KREATIVITAS 6
TES KREATIVITAS VERBAL/TKV
Dasar pemikiran • Diciptakan pada tahun 1977 oleh Siti Utami Munandar dan tahun 1985 dibakukan norma (10 – 18 tahun) • Mengukur berfikir divergen, menggunakan istilah Guilford model structure of intelect dituntut untuk memberikan gagasan-gagasan sebanyak mungkin terhadap suatu keadaan yg diberikan. • Mengacu pada tes kreativitasnya E. P. Torrance ‘thinking creatively with words TES_KREATIVITAS 8
Definisi kreativitas • Kreativitas secara operasional didefinisikan sbb: “suatu proses yang memanivestasikan diri dalam kelancaran, fleksibilitas, originalitas dalam berpikir (Munandar, 1977)
3 bentuk TKV • Bentuk lengkap: masing-masing subtes ber aitem 4 • Bentuk paralel 1; aitem-aitem ganjil • Bentuk paralel 2; aitem-aitem genap TES_KREATIVITAS 10
RELIABILITAS TKV • METODE YG DIGUNAKAN: 1. RELIABILITAS ANTAR PENILAI (. 94 -. 99) 2. RELIABILITAS TES-RETEST SD (. 65 -. 75) SMP (. 68 -. 84) 3. RELIABILITAS SPILT HALF SD & SMP (. 95) SELURUH TES SD & SMP (. 90) SEPARUH TES_KREATIVITAS 11
Subtes-subtes TKV (6 Sub tes) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Permulaan kata Menyusun kata Membentuk kalimat tiga kata Sifat-sifat yang sama Macam-macam penggunaan Apa akibatnya TES_KREATIVITAS 12
• SUBTES 1 : 2 MENIT PER SOAL • SUBTES 2 : 2 MENIT PER SOAL • SUBTES 3 : 3 MENIT PER SOAL • SUBTES 4 : 2 MENIT PER SOAL • SUBTES 5 : 2 MENIT PER SOAL • SUBTES 6 : 4 MENIT PERSOAL INSTRUKSI SESUAI SUB TES, DAN DALAM PENGHITUNGAN WAKTU SETIAP SUBTES STOPWACTH TIDAK BOLEH DIMATIKAN (hitung kelipatannya) ADMINISTRASI TKV
Pedoman penilaian kualitatif Permulaan kata Fluency kata Menyusun kata Fluency kata Membentuk kalimat 3 kata Fluency kata Sifat-sifat yang sama Fluency ide Macam-macam penggunaan Flexibility, originality Apa akibatnya Fluency, elaborasi TES_KREATIVITAS 14
Dasar teori Guilford • Kelancaran/fluency dalam berpikir (kemampuan untuk menemukan kata 2 atau ide) • Keluwesan/flexibility dalam berpikir (jawaban memiliki banyak pilihan) • Elaborasi (merinci/mengembangkan suatu gagasan) • Orisinalitas (kelangkaan jawaban/baru) Norma masih untuk keseluruhan nilai CQ TES_KREATIVITAS 15
KRITERIA JAWABAN SUBTES 1 1. Harus benar ejaannya dibagian awal (susunan huruf depan harus sesuai dengan soal, khususnya ejaan awal di soal) contoh: k a kalimatan, yg seharusnya kalimantan (benar); kamari, yg seharusnya kemari (salah) 2. Nama orang, nama binatang, nama merek dagang tidak dibenarkan 3. Nama negara, nama kota, nama gunung, nama sungai, dan sebagainya dapat dibenarkan
KRITERIA JAWABAN SUBTES 2 Keseluruhan kata yang dibentuk harus benar ejaannya Menggunakan huruf 2 lain yang tidak terkandung dalam kata dari item tes maka tidak dibenarkan Menggunakan suatu huruf dalam kata item tes sampai dua kali maka tidak dibenarkan, kecuali kata item tes huruf tersebut memang muncul dua kali seperti huruf a dalam kata ‘kreatifitas’ Singkatan 2 tidak dibenarkan seperti PLN, PDK, dsb Kata 2 bahasa daerah atau bahasa asing tidak dibenarkan, kecuali kata tersebut secara umum telah diterima sbg bahasa indonesia
KRITERIA JAWABAN SUBTES 3 • Urutan huruf 2 yg diberikan dlm pembuatan kalimat boleh di ubah, maka dibenarkan • Tiap kalimat boleh memakai satu kata yg telah dipakai pada kalimat 2 sebelumnya, maka dibenarkan • Kalimat yang menggunakan dua kata yang sama dengan sebuah kalimat sebelumnya, maka tidak dibenarkan • Menggunakan nama orang, dibenarkan • Susunan kata dalam kalimat harus benar dan logis • Kesalahan dalam ejaan tidak mengurangi skor (dibenarkan)
KRITERIA JAWABAN SUBTES 4 • BULAT dan KERAS Bulat : kebulatannya/bundar, bulat sepenuhnya Keras : tahan thd tekanan atau tidak mudah ditekan, tidak mudah berubah bentuk • PUTIH dan DAPAT DIMAKAN Putih dan dapat dimakan : makanan atau minuman, bahan yang telah matang, telah dimasak, maupun yg masih perlu dimasak
Lanjutan subtes 4. . . • PANJANG dan TAJAM Panjang dan tajam : bentuk yang memanjang dan tidak melebar yang disertai ketajaman/ runcing seperti pisau, lembing, pensil diraut, jarum, dsb • PANAS dan BERGUNA Panas dan berguna : semua benda yang kegunaannya adalah akibat ‘kepanasannya atau kehangatannya’, boleh benda/zat yang mempunyai efek panas. Jika kepanasan dari benda adalah akibat dari berfungsinya akan tetapi tidak merupakan sumber dr kegunaannya, maka tidak dibenarkan
KRITERIA JAWABAN SUBTES 5 • Penggunaan yang lazim atau yg biasa, tidak dibenar (tidak mendapat skor) • Jawaban 2 yg menunjukkan pada kegunaan yang kurang lebih sama, tidak dibenarkan • Penggunaan benda tsb tdk harus dalam keadaan utuh (kursi makan, boleh dipotong 2 utk dipakai sbg kayu bakar, dsb) maka dibenarkan • Tidak perlu pula dipakai keseluruhannya • Jawaban yg hny menggunakan bagian 2 tertentu dr benda tersebut, dapat dibenarkan asalkan penggunaan dr bagian tersebut memang tepat (tongkat sapu dipakai sebagai pengukur dan ijuk sapunya dipakai sbg rambut boneka, dsb)
KRITERIA JAWABAN SUBTES 6 • Setiap jawaban yang menunjuk pada akibat (yang masuk akal) dari kejadian hipotesis yg dilukiskan. Maka dibenarkan (mendapat skor) • Setiap perincian yg ditambahkan, dan yg memperkaya jawaban atau yang merupakan akibat tambahan, juga dapat skor • Contoh: apa akibatnya jk setiap orang dpt mengetahui pikiran orang lain? “maka org dapat mengetahui rahasia 2 orang lain, dpt mengetahui pikiran 2 jahatnya, sehingga dpt menimbulkan permusuhan atau saling tidak mempercayai lagi” skor : 4 (empat)
CARA SKORING • Skor benar adalah 1, skor salah adalah 0 • Penilaian dilakukan pada setiap sub tes per-soal • Kriteria jawaban benar sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan pada setiap sub tes • Jawaban yang benar, sebagai nilai RS (nilai mentah) • Nilai RS pada setiap subtes dikonsultasikan dengan nilai SS (lihat tabel 9) • Nilai total SS dikonsultasikan dengan tabel CQ (lihat tabel 10) • Melihat kategori nilai per aspek kreatifitas verbal (lihat tabel 11)
Contoh tabel 9. Norma RS ke SS SS I II IV V VI SS 20 ≥ 101 ≥ 76 ≥ 47 ≥ 49 ≥ 44 ≥ 69 20 19 97 -100 72 -75 44 -46 47 -48 42 -43 65 -68 19 18 . . . . 18 dst . . . . dst
Contoh tabel 10 norma SS ke CQ Jumlah SS CQ 120 150 119 149 dst
Contoh tabel 11 Penggolongan Creativity Quotient (CQ) Rentang CQ Golongan > 128 Sangat superior dst
- Slides: 26