TERMINOLOGI MEDIS 3 Pertemuan 5 Dilly Dwiasri SKM

  • Slides: 29
Download presentation
TERMINOLOGI MEDIS 3 Pertemuan 5 Dilly Dwiasri, SKM, MKes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

TERMINOLOGI MEDIS 3 Pertemuan 5 Dilly Dwiasri, SKM, MKes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mampu memahami pemeriksaan di laboratorium bidang urinalisa

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mampu memahami pemeriksaan di laboratorium bidang urinalisa

Urinalisa

Urinalisa

Pentingnya Pre Analitik • “The quality of the work a laboratory produces is only

Pentingnya Pre Analitik • “The quality of the work a laboratory produces is only as good as the quality of the samples it uses for testing” (LQMS-WHO) • “P” Errors are Bigger than “A” Errors

Proses Pembentukan Urine • Sistem urin manusia tersusun dari : ginjal ureter kantung kemih

Proses Pembentukan Urine • Sistem urin manusia tersusun dari : ginjal ureter kantung kemih uretra • Proses : Ø Filtrasi Ø Reabsorpsi Ø Sekresi

Pemeriksaan Urine Rutin • Makroskopi : Warna, Kejernihan • Kimia urine (Dipstick) : p.

Pemeriksaan Urine Rutin • Makroskopi : Warna, Kejernihan • Kimia urine (Dipstick) : p. H, Berat jenis, Protein, glukosa, keton, bilirubin, urobilinogen, nitrit, darah samar, leukosit esterase. • Mikroskopi : Eritrosit, leukosit, epitel, bakteri, kristal, silinder, jamur, dll

Tujuan Pemeriksaan Urine • Sebagai pemeriksaan penyaring/skrining : vkelainan/gangguan ginjal : Batu ginjal, Gagal

Tujuan Pemeriksaan Urine • Sebagai pemeriksaan penyaring/skrining : vkelainan/gangguan ginjal : Batu ginjal, Gagal ginjal v. Infeksi Saluran Kemih (ISK) v. Gangguan metabolik seperti: DM v. Gangguan hati/liver

Pre Analitik Pemeriksaan Urinalisa • Persiapan pasien • Identifikasi pasien • Cara Pengambilan sampel

Pre Analitik Pemeriksaan Urinalisa • Persiapan pasien • Identifikasi pasien • Cara Pengambilan sampel • Waktu pengambilan • Pengawet • • Stabilitas sampel Wadah Labeling Transport

Ketidaktepatan Pengumpulan Sampel • • • Keterlambatan Pelaporan hasil Pengulangan yang tidak perlu Menurunkan

Ketidaktepatan Pengumpulan Sampel • • • Keterlambatan Pelaporan hasil Pengulangan yang tidak perlu Menurunkan kepuasan pelanggan Peningkatan costs Diagnosis dan pengobatan yang tidak tepat

Persiapan Pasien • Sebisa mungkin pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dalam 72 jam terakhir. (contoh

Persiapan Pasien • Sebisa mungkin pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dalam 72 jam terakhir. (contoh : jenis obat diuretik dapat menyebabkan pengenceran urine, vitamin C berpengaruh terhadap pemeriksaan kimia urine) • Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dari dokter pengirim : identitas pasien, jenis pemeriksaan, diagnosa.

Identifikasi Pasien • Memastikan pengambilan spesimen berasal dari orang yang benar. • Dilakukan oleh

Identifikasi Pasien • Memastikan pengambilan spesimen berasal dari orang yang benar. • Dilakukan oleh petugas yang akan melakukan pengambilan spesimen. • “Active Questioning” • Identifikasi pasien menggunakan nama dan tanggal lahir (Pasien Rawat Jalan) atau nama dan no MR pada gelang pasien (Pasien Rawat Inap).

Waktu Pengambilan, Pengawet & Stabilitas Pemeriksaan Jenis Sampel Volume Pengawet Urin Rutin (p. H,

Waktu Pengambilan, Pengawet & Stabilitas Pemeriksaan Jenis Sampel Volume Pengawet Urin Rutin (p. H, BJ, protein, bilirubin, urobilinogen, glukosa, keton + sedimen urine ) Urine pagi 15 ml - CCT dan Protein Urine 24 jam Urine tampung 24 Jam - Thymol / Toluen Elektrolit Urine 24 Jam Urine tampung 24 jam - - Stabilitas Suhu kamar (1 jam) 4 – 8 ºC ( 1 hari) 24 Jam Suhu 2 -8 (1 hari)

Wadah • Terbuat dari gelas atau plastik, Bersih dan Kering • Bermulut lebar, Bertutup

Wadah • Terbuat dari gelas atau plastik, Bersih dan Kering • Bermulut lebar, Bertutup ulir, Tidak mengandung bahan kimia atau diterjen • Tidak bocor ataupun merembes

Labeling • • • Nama depan dan belakang pasien Nomor identifikasi unik ( No.

Labeling • • • Nama depan dan belakang pasien Nomor identifikasi unik ( No. Lab/No. MR) Tes yang telah diminta Waktu, tanggal dan jam pengumpulan Jam awal tampung hingga selesai tampung

Transport • Pastikan wadah urine tertutup rapat dan sudah berlabel • Sertakan formulir pemeriksaan

Transport • Pastikan wadah urine tertutup rapat dan sudah berlabel • Sertakan formulir pemeriksaan urine pada saat pengiriman • Jika menggunakan pneumatic tube, sebelumnya simpan urin dalam transport bag (tidak berlaku untuk urine tampung 24 jam). • Pengiriman harus dilakukan < 1 jam setelah spesimen selesai ditampung.

Penerimaan Sampel • Pastikan sampel berlabel • Disertai dengan Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (FPPL).

Penerimaan Sampel • Pastikan sampel berlabel • Disertai dengan Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium (FPPL). • Pastikan volume urine cukup untuk dilakukan pemeriksaan. • Ada data tambahan yang dibutuhkan seperti berat badan tinggi badan untuk pemeriksaan CCT. • Lakukan verifikasi data pada sistem

Penolakan Sampel • • • Sampel tidak berlabel Wadah retak / rusak / ada

Penolakan Sampel • • • Sampel tidak berlabel Wadah retak / rusak / ada rembesan Data pasien pada FPPL tidak lengkap Data pada label sampel dan formulir tidak sama Volume sampel kurang Penundaan pengiriman sampel > 1 jam.

Pemeriksaan Urine Rutin • Makroskopi : Warna, Kejernihan • Kimia urine (Dipstick) : p.

Pemeriksaan Urine Rutin • Makroskopi : Warna, Kejernihan • Kimia urine (Dipstick) : p. H, Berat jenis, Protein, glukosa, keton, bilirubin, urobilinogen, nitrit, darah samar, leukosit esterase. • Mikroskopi : Eritrosit, leukosit, epitel, bakteri, kristal, silinder, jamur, dll

Pemeriksaan Makroskopi Urine Rutin • Metode Visual • Membandingkan warna dan kejernihan urine dengan

Pemeriksaan Makroskopi Urine Rutin • Metode Visual • Membandingkan warna dan kejernihan urine dengan latar belakang warna putih • Nilai Rujukan : v Warna ; Kuning Muda v Kejernihan ; Jernih

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (1) • p. H : Secara visual, menggunakan kertas p.

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (1) • p. H : Secara visual, menggunakan kertas p. H universal • Berat Jenis : Prisma refraktometer ditetesi 1 -2 tetes urine, selanjutnya baca BJ melalui eye piece dengan cara diputar dan dibandingkan dengan skala

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (2) • Glukosa : 5 ml reagen Benedict + 5

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (2) • Glukosa : 5 ml reagen Benedict + 5 -8 tetes urine Panaskan 3 menit diatas lampu spirtus. • protein urine : 2 ml urine + 4 tetes as. Sulfosalisilat 20%, bandingkan, jika keruh Panaskan dan amati

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (3) • Pemeriksaan Keton : 5 ml urine + 1

Pemeriksaan Kimia Urine Manual (3) • Pemeriksaan Keton : 5 ml urine + 1 gr Rothera, homogenkan, Ditambah 1 -2 ml NH 4 OH lewat dinding tabung, diamkan 3 menit, baca hasilnya • Pemeriksaan Bilirubin : 2. 5 ml urine + 2. 5 ml Ba. Cl 2 10%, kocok, saring. Precipitat pada kertas saring ditetesi 2 -3 tetes Fe. Cl 3 10%. Baca hasilnya. • Pemeriksaan Urobilin : 2. 5 ml + 4 tetes lugol, kocok dan diamkan 5 menit. Tambahkan 2, . 5 ml Schlesinger, kocok Saring, Filtrat diamati adanya Fluoresen hijau dengan latar belakang hitam.

Pemeriksaan Kimia Urine – Dip Stick

Pemeriksaan Kimia Urine – Dip Stick

Peralatan

Peralatan

Pemeriksaan Mikroskopis Urine • Tujuan : Untuk mengetahui unsur-unsur organik dan anorganik dalam urine.

Pemeriksaan Mikroskopis Urine • Tujuan : Untuk mengetahui unsur-unsur organik dan anorganik dalam urine. • Cara kerja : Ø Sampel urine 15 ml dimasukkan kedalam tabung Ø Centrifugasi selama 5 menit 1500 – 2000 rpm, buang supernatan. Ø Campur sediment urin, ambil 1 tetes, baca menggunakan mikroskop • Laporkan : Leukosit, Eritrosit, Epitel, Bakteri, Jamur, Silinder, Kristal dalam LPB / LPK / cell/ul

Sediment Urine

Sediment Urine

Terima Kasih

Terima Kasih