PENYAKITPENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DG IMUNISASI PD 3

  • Slides: 50
Download presentation
 PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DG IMUNISASI (PD 3 I), PENYUNTIKAN YG AMAN &

PENYAKIT-PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DG IMUNISASI (PD 3 I), PENYUNTIKAN YG AMAN & SOSIALISASI VAKSIN BARU (HPV) HUMAN PAPILOMA VIRUS Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp. AK Konsultan Tumbuh Kembang Anak Anggota UKK TKPS PP-IDAI Fak. Kedokteran Univ. Islam Indonesia Pengurus Komda KIPI Prop DIY HP 082226915668

Riwayat Hidup Singkat : Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp. A(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan

Riwayat Hidup Singkat : Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp. A(K) Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, Master of Public Health (Mobidity, Growth & Development) no HP 0811283521 Jabatan 1. Ketua Satgas Perlindungan Anak PP IDAI 2011 -2014 2. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia 2008 -2011 3. Pengurus Komda KIPI Prop. DIY 4. Ketua Departemen Anak FK-UII Yogyakarta 5. Anggota Forum Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Prop. DIY 6. Ketua Peristi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta 7. Anggota UKK Tumbuh-Kembang PP IDAI 2002 -2014 8. Dosen di Stikes Aisyiyah, Poltekes Kemenkes DIY, FKM-UAD Riwayat Singkat Pendidikan / Pelatihan / Kongres : 1. 1988 : Dokter Spesialis Anak FKUGM 2. 1995 : Short Course of HIV-AIDS, Brown Univ, Providence - USA 3. 1998 : Master of Public Health & Epidemiology, Umea, Sweden 4. 2002 : Konsultan Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial 5. 2003 : Mother & Child Health Handbook Cource, Osaka-Tokyo - Japan 6. 2005 : Vaccinology Training Malang, Jakarta 7. Participants IPC Mexico, Greece, South-Africa, Melbourne 8. Participants APF Malaysia, Shanghai, Philiphine, Singapure, Bangkok, Hongkong ,

Dr. SOEROYO MACHFUDZ, MPH, Sp. AK P’didikan : FK_PPDS-1 -IKA_UGM, Konsul’n TK Brown Univ.

Dr. SOEROYO MACHFUDZ, MPH, Sp. AK P’didikan : FK_PPDS-1 -IKA_UGM, Konsul’n TK Brown Univ. -USA, Umea Univ, -Swedia MCH-Handbook, Tokyo, Osaka, Japan Istri : SITI MUNAFIATI ANAK • Reny M, SE-Ak, M. CF • Ririn M, Dr. • Rossy AM, ST. , M. TS, DR. • Restu MA, Dr. , M. Sc. , Sp. A CUCU R. Hanim M R. Maryam R. Hasna M. A. Romeo M Rakha Pandya W. Rayi AM

MAU DIIMUNISASI ( STRESS ? ? ? )

MAU DIIMUNISASI ( STRESS ? ? ? )

Langkah terbaik agar tidak terkena penyakit: IMUNISASI

Langkah terbaik agar tidak terkena penyakit: IMUNISASI

Polio menghentikan tawa & canda anak-anak kita ! DAMPAK TIDAK DIIMUNISASI Polio tidak dapat

Polio menghentikan tawa & canda anak-anak kita ! DAMPAK TIDAK DIIMUNISASI Polio tidak dapat Diobati !

Keinginan Semua Orang Tua Semua Anak : • SEHAT, tidak sakit, tidak cacat Tumbuh

Keinginan Semua Orang Tua Semua Anak : • SEHAT, tidak sakit, tidak cacat Tumbuh kembang optimal – Fisik kuat – Cerdas, kreatif – Berperilaku baik (psiko-sosial)

Konvensi Hak-hak Anak 1990 Undang-undang Perlindungan Anak 2002 • Untuk Kepentingan TERBAIK BAGI ANAK

Konvensi Hak-hak Anak 1990 Undang-undang Perlindungan Anak 2002 • Untuk Kepentingan TERBAIK BAGI ANAK • Non diskriminatif • Hak untuk : • Kelangsungan hidup • Tumbuh Kembang Optimal • Perlindungan • Mengemukakan pendapat

ORANG TUA & PEMERHATI ANAK • TUMBUH KEMBANG OPTIMAL • GENETIK • LINGKUNGAN FISIKOBIOPSIKOSOSIAL

ORANG TUA & PEMERHATI ANAK • TUMBUH KEMBANG OPTIMAL • GENETIK • LINGKUNGAN FISIKOBIOPSIKOSOSIAL • NUTRISI • IMUNISASI • • POLA ASUH STIMULASI DETEKSI INTERVENSI

● IMUNISASI, POLA ASUH, ASIH, ASAH, SDI. D YANG ADEQUAT TUMBUH KEMBANG OPTIMAL 0

● IMUNISASI, POLA ASUH, ASIH, ASAH, SDI. D YANG ADEQUAT TUMBUH KEMBANG OPTIMAL 0 – 24 BULAN (1000 HPK) ASI, MP-ASI, IMUNISASI ● 2 - 18 TAHUN LEBIH KOMPLEK

10 LANGKAH MENUJU TKA OPTIMAL • “WANTED PREGNANCY & CHILD” • TIDAK MUNGKIN INSTAN

10 LANGKAH MENUJU TKA OPTIMAL • “WANTED PREGNANCY & CHILD” • TIDAK MUNGKIN INSTAN • ORANG TUA SEBAGAI FIGUR IDOLA • SINKRONISASI ORANG TUA / PENGASUH • JANGAN MENGELUH MASALAH ANAK • JANGAN MENUNDA KEBUTUHAN ANAK • PENDEKATAN PENUH KASIH SAYANG • MANAGEMEN BOTTOM-UP • PENANAMAN AQIDAH & AKHLAK KARIM • PEMENUHAN GIZI & KESEHATAN …………. . IMUNISASI ……………. .

Upaya Pencegahan Penyakit Bayi dan Balita • Pencegahan UMUM, TIDAK SPESIFIK (promotif, preventif) •

Upaya Pencegahan Penyakit Bayi dan Balita • Pencegahan UMUM, TIDAK SPESIFIK (promotif, preventif) • ASI, makanan pendamping ASI, perbaikan gizi • Kebersihan perorangan, sumber air, lingkungan • Tidak mampu melindungi kalau kuman banyak dan berbahaya • Bukti : dinegara-negara maju IMUNISASI tetap dilakukan rutin

Upaya Pencegahan Penyakit Bayi dan Balita • Pencegahan SPESIFIK : Vaksinasi / IMUNISASI •

Upaya Pencegahan Penyakit Bayi dan Balita • Pencegahan SPESIFIK : Vaksinasi / IMUNISASI • Effisien, effektif terhadap penyakit berbahaya – CA LEHER RAHIM, Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, RUBELLA, Radang Paru, Radang Selaput Otak dll • Dalam 2 – 4 minggu SUDAH KEBAL terhadap penyakit berbahaya • Semua negara dgn gizi baik, lingkungan bersih : TETAP MELAKUKAN IMUNISASI sejak tahun 1950 -an sampai sekarang

IMUNISASI PROGRAM • • • TUBERKULOSIS (SEKUNDER) HEPATITIS B DIFTERI PERTUSIS TETANUS POLIO CAMPAK

IMUNISASI PROGRAM • • • TUBERKULOSIS (SEKUNDER) HEPATITIS B DIFTERI PERTUSIS TETANUS POLIO CAMPAK – CAMPAK RUBELLA RADANG SELAPUT OTAK CANKER CERVIX / LEHER RAHIM

IMUNISASI NON-PROGRAM • • • DIARE (VIRUS) ISPA ATAS (INFLUENZA) PNEUMONIA CAMPAK, GONDONG &

IMUNISASI NON-PROGRAM • • • DIARE (VIRUS) ISPA ATAS (INFLUENZA) PNEUMONIA CAMPAK, GONDONG & RUBELLA CACAR AIR HEPATITIS A TIFES ABDOMINALIS CANKER CERVIX ? ? ? JAPANIS ENSEFALITIS DENGUE ? ?

Vaksinasi Prinsip imunisasi : • Tinggi imunogenitas • Rendah reaktogenitas

Vaksinasi Prinsip imunisasi : • Tinggi imunogenitas • Rendah reaktogenitas

Usia mulai diberikan vaksinasi : • Rekomendasi: – Usia termuda risiko terpapar penyakit –

Usia mulai diberikan vaksinasi : • Rekomendasi: – Usia termuda risiko terpapar penyakit – Mampu membentuk respon antibodi – Tanpa efek samping – Ketersediaan program (Alhamdulillah………MR, HPV)

 • Interval antar vaksin secara umum: – Vaksin yang sama: • Panjang……. .

• Interval antar vaksin secara umum: – Vaksin yang sama: • Panjang……. . YES, shg tidak diperlukan pengulangan vaksinasi dari awal • Pendek………. NO, mungkin akan berpengaruh dengan respon pembentukan antibodi dan perlindungan (minimum 4 minggu) • Tidak ada kontraindikasi pemberian beberapa vaksin bersamaan ( Vaksin Combo …. Penta-Bio, MR )

Aturan pemberian vaksin • Penjelasan : tujuan, kmngkn efek samping • Cari kontraindikasi :

Aturan pemberian vaksin • Penjelasan : tujuan, kmngkn efek samping • Cari kontraindikasi : meminimalkan efek samping : Cek list (dentitas, dll), antisipasi dan siapkan alat resusitasi • Lihat jadwal, “catch up vaccination”. • Tehnik yang benar: dosis, tempat suntikan, tindakan aseptik, rantai dingin • Pencatatan dan pelaporan : termasuk KIPI

Kontraindikasi/general precautions • Permanent : – Reaksi berat setelah vaksinasi sebelumnya DPT : ensefalopati,

Kontraindikasi/general precautions • Permanent : – Reaksi berat setelah vaksinasi sebelumnya DPT : ensefalopati, syok, menangis terus menerus 3 jam, suhu > 40, 5 C dalam 48 jam, kejang dalam 3 hari, SGB dalam 6 minggu • Temporary: – Vaksin hidup: kehamilan, imunodefisiensi, setelah transfusi / terapi imunoglobulin – Menderita penyakit berat / sedang – Untuk HPV TIDAK ADA KONTRAINDIKASI SPESIFIK

Bukan Kontraindikasi • Penyakit ringan dg/tanpa demam ringan • Reaksi ringan/demam ringan setelah vaksinasi

Bukan Kontraindikasi • Penyakit ringan dg/tanpa demam ringan • Reaksi ringan/demam ringan setelah vaksinasi sebelumnya • Dalam terapi antibiotika • Terpapar penyakit, masa penyembuhan • Menyusui, malnutrisi, prematur • Alergi terhadap bukan komponen vaksin MISSED OPPORTUNITY

Potensi vaksin • Produk biologi yang rentan thd kehilangan potensi bila penanganannya tidak baik

Potensi vaksin • Produk biologi yang rentan thd kehilangan potensi bila penanganannya tidak baik • Sekali rusak, potensi hilang, irreversibel • Biasanya disimpan : 2 -8 C, kec HB Uniject • Pemeriksaan fisik/ mata tidak dapat mendeteksi kerusakan • “Cold chain” • JANGAN DICAMPUR DG YANG LAIN

IMUNISASI • • • BCG POLIO HEPATITIS B CAMPAK-RUBELLA DPT-HIB-Hep. B (Penta-Bio) DENGUE ?

IMUNISASI • • • BCG POLIO HEPATITIS B CAMPAK-RUBELLA DPT-HIB-Hep. B (Penta-Bio) DENGUE ? ? HPV ? ? PD 3 l • • • MMR TYPHUS ABD CACAR AIR HEPATITIS A INFLUENSA PNEUMOKOKUS HPV ? ? ROTARIX DENGUE? ?

Vaksin – vaksin Baru • Vaksin kombinasi (DPT-Hep. B) • Vaksin polio injeksi =

Vaksin – vaksin Baru • Vaksin kombinasi (DPT-Hep. B) • Vaksin polio injeksi = In-active (injectable) polio vaccine (IPV) • Penta-Bio : kombinasi (DPT-HIB-Hep. B) • Campak-Rubella (MR) • HPV (Human Papiloma Virus) • DENGUE

Vaksin kombinasi (KOMBO) • • DPT kombo : kombinasi DPT+Hep. B Penta-Bio : kombinasi

Vaksin kombinasi (KOMBO) • • DPT kombo : kombinasi DPT+Hep. B Penta-Bio : kombinasi DPT+HIB+Hep. B MR : kombinasi Campak & Rubella Kontra indikasi dan KIPI – Sama dengan komponen masing-masing vaksin

Teknik penyuntikan dan penetesan vaksin Intramuscular Subcutaneous e. g. hepatitis A and B, DTP

Teknik penyuntikan dan penetesan vaksin Intramuscular Subcutaneous e. g. hepatitis A and B, DTP e. g. measles, mumps, rubella, varicella Intradermal Oral e. g. polio BCG

Pencatatan Vaksinasi • • Nama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, Tanggal penyuntikan

Pencatatan Vaksinasi • • Nama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, Tanggal penyuntikan Bagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri, paha kanan, dll)

Safe injection : MENGAPA PERLU ? ? ? • Imunisasi rutin • Bulan Imunisasi

Safe injection : MENGAPA PERLU ? ? ? • Imunisasi rutin • Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) • Suntikan dpt menularkan : Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, jamur, parasit, bakteri, menyebabkan ABSES • Penyebaran melalui SUNTIKAN LEBIH CEPAT daripada melalui UDARA, MULUT & SEKS

Safe injection Aman bagi § yang disuntik § penyuntik § lingkungan

Safe injection Aman bagi § yang disuntik § penyuntik § lingkungan

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (1) • Vaksin : – Suhu > 8° C,

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (1) • Vaksin : – Suhu > 8° C, atau VVM telah terpapar panas – Botol vaksin bocor, retak, atau terpasang jarum – Ada partikel dalam larutan – Telah dilarutkan lebih dari 6 jam – Beku : DPT, DT, TT, Hep. B, Hib (tdk boleh beku) – Uji kocok tetap menggumpal (kec. Hep. B & Hib)

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (2) • Alat suntik – Spuit disposible dipakai ulang

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (2) • Alat suntik – Spuit disposible dipakai ulang – Hanya mengganti jarum – Tidak dibersihkan dulu langsung disterilkan – Menyentuh ujung jarum

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (3) • Melarutkan / Pengambilan vaksin : – Cairan

Tidak aman bagi yang DISUNTIK (3) • Melarutkan / Pengambilan vaksin : – Cairan pelarut untuk vaksin lain, atau > 8° C – 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligus – Jarum ditinggalkan menancap di vial – Mencampur isi 2 vial • Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikan • Tidak ada alat / obat gawat - kedaruratan

Tidak aman bagi PENYUNTIK • Menekan luka berdarah dengan jari • (semua cairan tubuh

Tidak aman bagi PENYUNTIK • Menekan luka berdarah dengan jari • (semua cairan tubuh dapat menularkan kuman) • Membawa atau meletakkan alat suntik bekas sembarangan (tidak langsung membuang ke kotak limbah) • Menyentuh atau mencabut jarum suntik • Menutup kembali (recapping) jarum suntik • Mengasah jarum bekas • Memilah-milah tumpukan jarum bekas • Tidak ada alat / obat gawat darurat Tidak aman bagi lingkungan • Meninggalkan alat suntik bekas sembarangan

Apa itu HPV? v Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai

Apa itu HPV? v Human Papilloma Virus (HPV) adalah virus yang paling sering dijumpai pada penyakit menular seksual dan diduga berperan dalam proses terjadinya kanker yang menginfeksi kulit (epidermis) dan membran mukosa manusia, seperti mukosa oral, esofagus, laring, trakea, konjungtiva, genital, dan anus.

Apa itu HPV? v Virus ini memiliki banyak tipe, di antaranya tipe HPV 16

Apa itu HPV? v Virus ini memiliki banyak tipe, di antaranya tipe HPV 16 dan 18 yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dan diketahui sebagai penyebab 70% kasus keganasan di serviks/leher rahim wanita. v Tipe HPV 6 dan 11 diketahui sebagai penyebab dari 90% kasus kutil kelamin. v Cara penularannya terutama melalui kontak atau hubungan seksual.

Apa itu HPV? v Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin,

Apa itu HPV? v Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan. Pada daerah kelamin, kanker dapat terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, dan penis, sedangkan pada daerah non-kelamin, kanker juga dapat terjadi pada bagian mulut dan saluran napas atas. v Kanker leher rahim adalah kanker tersering yang disebabkan oleh virus HPV. v Di dunia, kanker leher rahim menduduki peringkat kedua penyebab kematian terbanyak pada wanita setelah kanker payudara. Hal inilah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksinasi HPV.

Penyakit yang ditimbulkan oleh HPV v. Kanker Servik v. Kanker vulva dan vagina v.

Penyakit yang ditimbulkan oleh HPV v. Kanker Servik v. Kanker vulva dan vagina v. Kanker anal v. Kondiloma Akuminata v. Respiratori Papillomatosis Berulang

Kanker Serviks Kanker / tumor ganas yang tumbuh di leher rahim (Serviks)

Kanker Serviks Kanker / tumor ganas yang tumbuh di leher rahim (Serviks)

Vaksinasi HPV Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang

Vaksinasi HPV Di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang beredar. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim, sedangkan tetravalen mengandung 4 tipe virus HPV (6, 11, 16, dan 18) yang dapat mencegah sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward.

Vaksinasi HPV v Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan

Vaksinasi HPV v Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan mulai dari usia 10 tahun ke atas sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga disarankan untuk remaja laki-laki. v Pada remaja, biasanya penyuntikan vaksin dilakukan secara intramuskular di deltoid yaitu otot bahu yang terbesar. v Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin (bivalen atau tetravalen), dan terkahir 6 bulan setelah penyuntikan pertama. v Apabila ada jadwal pemberian vaksin yang terlewat karena sakit atau hal lain maka pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.

Vaksinasi HPV v Selama ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi HPV pada anak-anak

Vaksinasi HPV v Selama ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksinasi HPV pada anak-anak tidak perlu diberikan karena pada usia tersebut hubungan seksual belum dilakukan. v Namun, sebenarnya vaksin HPV justru harus diberikan sebelum seseorang berhubungan seksual. v Akan terlambat jika vaksin HPV baru diberikan saat seseorang sudah melakukan hubungan seksual, karena bisa saja orang tersebut sudah terinfeksi HPV.

Vaksinasi HPV v Selain belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak memiliki

Vaksinasi HPV v Selain belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak memiliki manfaat lain yaitu pemberian vaksin hanya membutuhkan 2 dosis untuk usia 10 -13 tahun, sedangkan untuk usia 16 -18 tahun atau remaja akhir pemberian vaksin membutuhkan 3 dosis. v Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV 2 dosis pada usia 10 -13 tahun terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan dengan pemberian 3 dosis pada usia 16 -18 tahun. v Perlu diketahui harga vaksin HPV masih cukup mahal sehingga pemberian 2 dosis merupakan suatu solusi yang efisien.

Manfaat Vaksinasi HPV v Vaksinasi HPV mengurangi risiko terkena kanker serviks 70 -80%, sehingga

Manfaat Vaksinasi HPV v Vaksinasi HPV mengurangi risiko terkena kanker serviks 70 -80%, sehingga paptest rutin pasca vaksinasi HPV tetap dianjurkan karena 20 -30% risiko yang tidak dapat dicegah oleh vaksinasi ini tetap harus dipantau melalui prosedur paptest. v Vaksinasi HPV merupakan upaya pencegahan primer yang diharapkan akan : *menurunkan terjadinya infeksi HPV risiko tinggi, *menurunkan kejadian karsinogenesis kanker serviks *menurunkan kejadian kanker serviks uterus.

Pelaksanaan Imunisasi HPV di Indonesia Pemerintah merencanakan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi

Pelaksanaan Imunisasi HPV di Indonesia Pemerintah merencanakan penambahan vaksin baru ke dalam program imunisasi nasional yaitu vaksin HPV dengan pemberian imunisasi HPV kepada siswi perempuan kelas 5 (dosis pertama) dan 6 (dosis kedua) SD/MI dan sederajat baik negeri maupun swasta melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

MACAM VAKSIN HPV

MACAM VAKSIN HPV

Ayo lindungi semua adik, anak, ponakan, cucu, ortu, tetangga kita • Dari penyakit menular

Ayo lindungi semua adik, anak, ponakan, cucu, ortu, tetangga kita • Dari penyakit menular yang berbahaya (PD 3 I) • Yang bisa menyebabkan cacat atau mati • Dengan Imunisasi Rutin yang lengkap : – Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, Hi. B, Campak-MR • Dan Imunisasi Tambahan - Booster / penguat (ANAK) - BIAS (HPV), Remaja

Oleh : Gabriela Mistral Diterjemahkan oleh : Taufik Ismail Banyak kekhilafan dan kesalahan yang

Oleh : Gabriela Mistral Diterjemahkan oleh : Taufik Ismail Banyak kekhilafan dan kesalahan yang kita perbuat, namun kejahatan yang paling nista adalah kejahatan mengabaikan anak-anak kita, melalaikan mata air hayat kita. Kita bisa tunda berbagai kebutuhan kita Kebutuhan anak kita, termasuk IMUNISASI tidak bisa ditunda Pada saat ini tulang belulangnya sedang dibentuk darahnya dibuat dan susunan sarafnya tengah disusun Kepadanya kita tak bisa berkata “ESOK” Namanya adalah “KINI”