PENGETAHUAN ILMU DAN FILSAFAT Prof Dr Veni Hadju

  • Slides: 14
Download presentation
PENGETAHUAN, ILMU DAN FILSAFAT Prof. Dr. Veni Hadju

PENGETAHUAN, ILMU DAN FILSAFAT Prof. Dr. Veni Hadju

Pengetahuan l Empat gejala tahu – – l l Manusia ingin tahu yang benar

Pengetahuan l Empat gejala tahu – – l l Manusia ingin tahu yang benar Obyek tahu ialah yang ada dan yang mungkin ada Manusia tahu bahwa ia tahu Orang yang tahu disebut mempunyai pengetahuan (pengakuan tertadap sesuatu) Pengetahuan itu milik manusia berlandaskan pengalaman, entah itu pengalaman diri sendiri atau orang lain.

Pengetahuan l l Kekuatan putusan: amat kuat bila ada kepastian itu benar Kepastian dan

Pengetahuan l l Kekuatan putusan: amat kuat bila ada kepastian itu benar Kepastian dan keyakinan: namun bukanlah jaminan pengetahuan itu sesuai dengan obyeknya. Kepercayaan: mengakui kebenaran setelah diberitahu orang lain Pengetahuan biasa: yang dipergunakan orang sehari -hari tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalamnya dan seluas-luasnya.

Ilmu Pengetahuan l l Pengetahuan yang lahir dari keinginan yang terus menerus untuk tahu

Ilmu Pengetahuan l l Pengetahuan yang lahir dari keinginan yang terus menerus untuk tahu lebih mendalam. Pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang obyek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (appraoch), metode (method), dan sistem tertentu.

l Keingintahuan manusia akan terus bertanya apakah sesuatu itu, mengapa itu ada, apa tujuan

l Keingintahuan manusia akan terus bertanya apakah sesuatu itu, mengapa itu ada, apa tujuan keberadaannya, masing-masing melahirkan ilmu pengetahuan: – – Filosofis, mempersoalkan hakikat esensi sesuau Kausalistik, selalu mencari sebab musabab keberadaan sesuatu Deskriptif analitik, menjelaskan sifat-sifat umum dari suatu obyek. Normatif, memahami norma suatu obyek yang dapat menggambarkan tujuan dan manfaat dari obyek tersebut

Kebenaran Ilmu Pengetahuan l l l Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) Teori Persesuaian (Corespondence

Kebenaran Ilmu Pengetahuan l l l Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) Teori Persesuaian (Corespondence Theory) Teori Kegunaan (Pragmatic Theory)

Filsafat l 3 hal yang mendorong orang berfilsafat – – – l l Kekaguman

Filsafat l 3 hal yang mendorong orang berfilsafat – – – l l Kekaguman atau keheranan Keraguan atau kegengsian Kesadaran akan keterbatasan Berpikir secara mendalam, menyeluruh, dan kritis – berfilsafat. Berfilsafat— berendah hati, mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah diketahui (apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui).

Pengertian Filsafat l l l Philein= cinta, artinya hasrat yang besar, yang berkobar-kobar atau

Pengertian Filsafat l l l Philein= cinta, artinya hasrat yang besar, yang berkobar-kobar atau sungguh-sungguh Sophia=kebijaksanaan, artinya kebenaran sejati, yang sesungguhnya Hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati.

l l Ilmu pengetahuan hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran Ilmu pengetahuan tentang hakikat

l l Ilmu pengetahuan hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu Kebenaran yang hakiki Berkembang— rasionalisme (akal), materialisme (materi), idealisme (idea), hedonisme (kesenangan), stoikisme (tabiat saleh)

Filsafat adalah: l l l Hasil pikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk

Filsafat adalah: l l l Hasil pikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk sistematis Hasil pikiran manusia yang paling dalam Refleksi atau pendalaman lebih lanjut daripada ilmu pengetahuan Hasil analisis dan abstraksi Pandangan hidup Hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam, mendasar, dan menyeluruh

Ciri-ciri berfilsafat: l l l l Deskriptif Kritis atau analisis Evaluatif atau normatif Spekulatif

Ciri-ciri berfilsafat: l l l l Deskriptif Kritis atau analisis Evaluatif atau normatif Spekulatif Sistematis Mendalam Mendasar Menyeluruh

Karakter berpikir filsafati: l l l Sifat menyeluruh— seorang ilmuan tidak pernah puas mengenal

Karakter berpikir filsafati: l l l Sifat menyeluruh— seorang ilmuan tidak pernah puas mengenal ilmu hanya dari sisi padang ilmu sendiri. Apa kaitannya ilmu dengan moral, agama, atau apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya. Sifat mendasar— tidak percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Apa saja kriteria, benar itu apa, dsb. Sifat spekulatif – apa yang disebut logis, benar, sahih. Harus ada titik start yang dapat diandalakan.

Filsafat dan kebudayaan

Filsafat dan kebudayaan