Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel

  • Slides: 12
Download presentation
Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.

Kompetensi Dasar Memahami struktur dan kaidah teks novel, baik melalui lisan maupun tulisan.

Indikator Pencapaian Kompetensi • Mampu menjelaskan struktur teks novel • Mampu menjelaskan ciri kebahasaan

Indikator Pencapaian Kompetensi • Mampu menjelaskan struktur teks novel • Mampu menjelaskan ciri kebahasaan teks cerita fiksi dalam novel

Pengertian Novel • Novel (Inggris), Roman (Prancis) : Prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan

Pengertian Novel • Novel (Inggris), Roman (Prancis) : Prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Cerita rekaan yang melukiskan puncak peristiwa kehidupan seseorang, mengenai kejadian-kejadian yang luar biasa dalam kehidupannya, secara melompat-lompat, dan berpindah-pindah. Dari berbagai peristiwa itu lahirlah konflik, suatu pertikaian yang kemudian mengubah nasib orang tersebut. • Kadang-kadang dipakai istilah roman untuk menyebut novel. Hal ini karena sastrawan Indonesia sebelum PD II berorientasi ke Belanda. Di Belanda dipakai istilah roman.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK Unsur Intrinsik : Unsur yang membangun karya sastra prosa dari dalam. 1.

UNSUR-UNSUR INTRINSIK Unsur Intrinsik : Unsur yang membangun karya sastra prosa dari dalam. 1. Tema 2. Latar (setting) 3. Sudut Pandang/Pusat Pengisahan (point of view) 4. Alur / Plot 5. Penokohan / Perwatakan / Karakter 6. Amanat / Pesan 7. Gaya Bahasa

TEMA Tema adalah pokok permasalahan yang mendasari penciptaan penulisan prosa: cerpen, novel, drama. Untuk

TEMA Tema adalah pokok permasalahan yang mendasari penciptaan penulisan prosa: cerpen, novel, drama. Untuk menemukan tema harus diidentifikasi berbagai masalah yang ditemukan dalam cerita. Masalah inilah yang kemudian akan menuju pada penemuan tema sebuah novel.

Penokohan / Perwatakan • • 1. 2. Perwatakan tokoh: karakter atau sifat batin yang

Penokohan / Perwatakan • • 1. 2. Perwatakan tokoh: karakter atau sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku tokoh dalam cerita. Penggambaran watak tokoh: Secara analitik, penggambaran atau penceritaan secara langsung watak tokohnya(eksplisit) oleh pengarang, misalnya: bahwa tokohnya baik, pemarah, sadis, kejam, kikir, sombong, dll. Secara dramatik, penggambaran atau penjelasan secara tidak langsung dengan melalui: dialog antartokoh, tanggapan atau reaksi dari tokoh lain terhadap tokoh utama, pikiran-pikiran dalam hati tokoh, lingkungan di sekitar tokoh, tingkah laku, tindakan tokoh atau reaksi tokoh terhadap suatu masalah, dll.

Latar (Setting) Latar adalah keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya cerita dalam karya

Latar (Setting) Latar adalah keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya cerita dalam karya sastra. (Burhan) Latar sosial budaya: menunjuk pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.

Sudut Pandang /Pusat Pengisahan(Point of View) 1. 2. 3. Sudut Pandang: Cara pengarang mengisahkan

Sudut Pandang /Pusat Pengisahan(Point of View) 1. 2. 3. Sudut Pandang: Cara pengarang mengisahkan / menceritakan suatu cerita. Sudut pandang terbagi menjadi: Sudut Pandang Orang I: Orang I sebagai tokoh utama, seolah-olah pengarang sendiri yang diceritakan. Orang I sebagai pengamat, tetapi ada dalam cerita. Kata ganti yang digunakan saya atau aku, atau sejenisnya, biasa pula disebut sudut pandang akuan atau meng-aku. Sudut Pandang orang III: Orang III serba tahu, yaitu menceritakan semua tindak-tanduk yang sangat pribadi dari pelaku. Orang III terarah, yaitu terpusat pada satu karakter. Kata ganti yang dipakai adalah dia, mereka, nama orang atau kata ganti orang ketiga lainnya, biasa disebut sudut pandang diaan atau men’dia’. Sudut pandang campuran: menggunakan orang I dan orang III.

Alur / Plot • Rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan

Alur / Plot • Rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita ke arah klimaks dan penyelesaian, di dalamnya ada hubungan sebab akibat. • Secara kualitatif: Alur erat, hub. antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya padu sekali. Alur longgar, hub. peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya tidak begitu padu. • Cara Penyusunan: Alur lurus / alur maju, cerita disusun mulai dari kejadian awal diteruskan dengan kejadian-kejadian berikutnya dan berakhir dengan pemecahan masalah. Alur sorot balik / mundur / flashback, cerita disusun dari bagian akhir dan bergerak maju menuju titik awal. Alur gabung, gabungan antara alur maju dan alur sorot balik.

Amanat Pesan yang akan disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.

Amanat Pesan yang akan disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.

Gaya (Bahasa) Cara pengarang menyusun dan memilih kata-kata, menggunakan kalimat, dalam meninjau persoalan. Dalam

Gaya (Bahasa) Cara pengarang menyusun dan memilih kata-kata, menggunakan kalimat, dalam meninjau persoalan. Dalam hal penggunaan kalimat, misalnya: pengarang membawakan ceritanya dengan kalimat-kalimat pendek atau panjang, kompleks atau sederhana. Bisa juga seorang pengarang mungkin mempunyai gaya cerita secara lembut, ungkapan bahasanya sopan, dan lain-lain. Jadi, gaya dapat dikatakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis atau lisan. Dengan demikian, di dalamnya juga bisa berupa pemakaian gaya bahasa atau majas, misalnya personifikasi, eufimisme, hiperbola, metafora, dan lain.

Struktur Teks Novel • Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya bisa ditemukan

Struktur Teks Novel • Abstrak, merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya bisa ditemukan pada bagian awal cerita. • Orientasi, merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan/perwatakan. • Komplikasi, merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab-akibat, setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa lain. • Evaluasi, merupakan bagian saat konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu. • Resolusi, merupakan bagian yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi. • Koda, merupakan bagian akhir atau penutup cerita.