Karsinoma Gaster Defenisi Karsinoma gaster merupakan tumor ganas

  • Slides: 16
Download presentation
Karsinoma Gaster

Karsinoma Gaster

Defenisi • Karsinoma gaster merupakan tumor ganas lambung yang paling banyak tergolong adenokarsinoma. (Soeparman

Defenisi • Karsinoma gaster merupakan tumor ganas lambung yang paling banyak tergolong adenokarsinoma. (Soeparman & Sarwono Waspadji, 1990) • Karsinoma gaster merupakan bentuk neoplasma gastrointestinal yang paling sering terjadi dan menyebabkan sekitar 2, 4 % kematian akibat kanker. (Price & Wilson, 1995)

Anatomi Lambung

Anatomi Lambung

Fisiologi • Fungsi motorik ØFungsi reservoir ØFungsi mencampur ØFungsi pengosongan lambung • Fungsi pencernaan

Fisiologi • Fungsi motorik ØFungsi reservoir ØFungsi mencampur ØFungsi pengosongan lambung • Fungsi pencernaan dan fungsi sekresi ØPencernaan protein ØSintesis dan pelepasan gastrin ØSekresi faktor intrinsic ØSekresi mukus

Etiologi • Penyebab karsinoma gaster(kanker lambung) tidak diketahui secara pasti, tetapi dikenal faktor-faktor predisposisi

Etiologi • Penyebab karsinoma gaster(kanker lambung) tidak diketahui secara pasti, tetapi dikenal faktor-faktor predisposisi tertentu • Faktor yang tak kalah berperan penting pula adalah faktor geografis dan lingkungan, dibuktikan kanker lambung sangat sering terdapat di Jepang, Chili, dan Islandia. Factor lain yang turut mempengaruhi antara lain seperti makanan, alcohol, aklorhidria dan merokok.

Patofisiologi • Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena lambung masih dapat

Patofisiologi • Pada stadium awal, karsinoma gaster sering tanpa gejala karena lambung masih dapat berfungsi normal. Gejala biasanya timbul setelah massa tumor cukup membesar sehingga bisa menimbulkan gangguan anoreksia, dan gangguan penyerapan nutrisi di usus sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan yang akhirnya menyebabkan kelemahan dan gangguan nutrisi. Bila kerja usus dalam menyerap nutrisi makanan terganggu maka akan berpengaruh pada zat besi yang akan mengalami penurunan yang akhirnya menimbulkan anemia dan hal inilah yang menyebabkan gangguan pada perfusi jaringan penurunan pemenuhan kebutuhan oksigen di otak sehingga efek pusing sering terjadi. Pada stadium lanjut bila sudah metastase ke hepar bisa mengakibatkan hepatomegali

Manifestasi klinik • • Cepat kenyang dan penurunan berat badan Kelemahan Anemia Nyeri perut

Manifestasi klinik • • Cepat kenyang dan penurunan berat badan Kelemahan Anemia Nyeri perut Hepatomegalia Asites Teraba massa pada colok dubur

Pemeriksaan diagnostic • • Foto kontras ganda lambung Gastroskopi dengan biopsi multipel Foto paru

Pemeriksaan diagnostic • • Foto kontras ganda lambung Gastroskopi dengan biopsi multipel Foto paru Pemayaran hati dan limpa, serta pemeriksaan tulang

Penatalaksanaan • Pembedahan dilakukan dengan maksud kuratif dan paliatif • Kemoterapi diberikan untuk kasus

Penatalaksanaan • Pembedahan dilakukan dengan maksud kuratif dan paliatif • Kemoterapi diberikan untuk kasus yang tidak dapat direseksi atau dioperasi tidak radikal Komplikasi • Hepatomegali • Limfonodi • Ikterus Obstruktiva

Konsep Dasar Keperawatan A. Pengkajian • Aktifitas/istirahat • Sirkulasi • Integritas ego • Eliminasi

Konsep Dasar Keperawatan A. Pengkajian • Aktifitas/istirahat • Sirkulasi • Integritas ego • Eliminasi • Makanan/cairan • Neurosensori • Nyeri/kenyamanan • Pernapasan • Keamanan • Seksualitas • Interaksi social

Diagnosa Keperawatan • Gangguan perfusi jaringan b. d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk

Diagnosa Keperawatan • Gangguan perfusi jaringan b. d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel. (Doenges, 1999) • Ketakutan/ansietas b. d krisis situasi (kanker). (Doenges, 1999) • Gangguan rasa nyaman: nyeri b. d iritasi gaster. (Doenges, 1999) • Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b. d anoreksia, iritasi lambung. (Doenges, 1999) • Intoleransi aktifitas b. d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan.

Intervensi Keperawatan Diagnosa Intervensi Gangguan perfusi jaringan b. d penurunan komponen seluler yang diperlukan

Intervensi Keperawatan Diagnosa Intervensi Gangguan perfusi jaringan b. d penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrisi ke sel • Awasi tanda-tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membran mukosa, dasar kuku • Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi • Awasi upaya pernapasan: auskultasi bunyi napas. • Observasi adanya keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi • Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi, bila pasien sesak napas. Ketakutan/ansietas b. d krisis situasi (kanker). • Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan • Pertahankan kontak sering dengan pasien.

Diagnosa Intervensi • Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang • Dorong dan kembangkan interaksi

Diagnosa Intervensi • Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang • Dorong dan kembangkan interaksi pasien dengan sistem pendukung • Berikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten dan dukungan untuk orang terdekat. • Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan mayor akan dibuat. Gangguan rasa nyaman: nyeri b. d iritasi gaster • Tentukan riwayat nyeri, misalnya lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0 -10), tindakan penghilangan yang digunakan. • Evaluasi/sadari terapi tertentu misalnya pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi. Anjarkan pasien/orang terdekat apa yang diharapkan. • Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya reposisi) dan aktifitas hiburan (misalnya menonton televisi).

Diagnosa Intervensi • Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri (misalnya teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi),

Diagnosa Intervensi • Dorong penggunaan ketrampilan manajemen nyeri (misalnya teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa, musik, dan sentuhan terapeutik. • Evaluasi penghilangan nyeri/kontrol. Nilai aturan pengobatan bila perlu. Gangguan pemenuhan nutrisi: kurang dari • Pantau masukan makanan setiap hari. kebutuhan tubuh b. d anoreksia, iritasi • Dorong pasien untuk makan diet tinggi lambung kaya nutrien dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/lebih sedikit yang dibagi-bagi selama sehari. • Kontrol faktor lingkungan (misalnya bau kuat/tidak sedap atau kebisingan. • Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi latihan sedang sebelum makan • Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah anoreksia

Diagnosa Intervensi Intoleransi aktivitas b. d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. •

Diagnosa Intervensi Intoleransi aktivitas b. d ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan. • Kaji gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot. • Awasi TTV selama dan sesudah aktivitas. • Ubah posisi pasien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing. • Berikan bantuan dalam aktivitas/ambulansi bila perlu • Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas pendek, kelemahan, atau pusing terjadi.

Terima Kasih

Terima Kasih