Banking Laporan Bulanan Bank Laporan Bulanan Bank n
Banking Laporan Bulanan Bank
Laporan Bulanan Bank n Laporan Bulanan Bank merupakan suatu keharusan yang harus dibuat oleh setiap bank yang beroperasi di Indonesia kepada Bank Indonesia. Laporan Bulanan disampaikan kepada Bank Indonesia dimaksudkan untuk memperoleh keterangan data mengenai keadaan keuangan Bank dalam rangka penyusunan dan pelaksanaan kebijakan meneter dan perbankan
Laporan Bulanan Bank Umum n Laporan bulanan bank umum yang selanjutnya di sebut laporan adalah laporan keuangan yang disusun oleh bank untuk kepentingan bank indonesia yang disajikan menurut sistematika yang ditentukan oleh bank indonesia dalam format dan definisi yang seragam serta dilaporkan dengan sandi-sandi dan angka.
Laporan Keuangan Bank Umum Terdiri atas : n Neraca n Laporan Laba rugi n Laporan Komitmen dan Kontinjensi n Kualitas Aktiva Produktif n Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM )
NERACA Neraca merupakan salah satu komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan yang dimaksud adalah : ASET n KEWAJIBAN n EKUITAS n
ASET Kas Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. n Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain a. Giro pada bank indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah Maupun Dalam valuta asing di bank indonesia. b. Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank baik rupiah maupun dolar Dalam Valuta asing di bank lain. n Penempatan Pada Bank Indonesia Adalah penempatan/tagihan bank pelapor baik dalam rupiah maupun valuta asing -
Penempatan Pada Bank Lain. Adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing pada bank lain baik bank yang melakukan kegiatan operasional Di Indonesia maupun di luar Indonesia, dalam bentuk deposito berjangka, dan lain yang sejenis yang dimaksudkan untuk memperoleh Penghasilan. n Tagihan Spot dan Derivatif Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan. n Surat Berharga Adalah semua surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang baik dalam Rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank pelapor. n Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) Adalah Surat Berharga yang dijual oleh bank pelapor dengan janji untuk dibeli kembali Sesuai dengan harga yang telah disepakati. n
Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal Dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo ). n Tagihan Akseptasi Adalah tagihan bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul Karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep. n Kredit Yang Diberikan Adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pelapor dengan Bank dan Pihak Ketiga Bukan Bank. n
Penyertaan Adalah penanaman dana bank pelapor dalam bentuk saham atau akte notarial (recipes) Baik dalam rupiah maupun valuta asing pada bank. Saham yang dimiliki dalam rangka penyertaan tidak untuk diperjualbelikan. n Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank jika terdapat bukti obyektif mengenai Penurunan nilai aset keuangan atau kelompok aset keuangan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan). n Aset Tetap dan Inventaris Adalah aset tetap dan inventaris yang dimiliki bank pelapor dan digunakan dalam kegiatan operasional. n Properti Terbengkalai Adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank pelapor tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property). n
KEWAJIBAN 1. Giro Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank Yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat Perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 2. Tabungan Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank Pada Bank pelapor yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu Yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. 3. Simpanan Berjangka Adalah deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito dalam rupiah dan Valuta Asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat Dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.
4. Kewajiban Kepada Bank Indonesia Adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank pelapor dari Bank Indonesia. 5. Kewajiban Kepada Bank Lain Adalah semua jenis kewajiban bank pelapor dalam rupiah dan valuta asing kepada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. 6. Kewajiban Spot dan Derivatif Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan.
7. Kewajiban Akseptasi Adalah kewajiban bank pelapor kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul sebagai akibat akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. Dalam pos ini yang dilaporkan adalah nilai wesel atas dasar L/C berjangka yang diaksep. 8. Surat Berharga Yang Diterbitkan Adalah surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam rupiah dan Valuta asing baik atas nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank pelapor yang dibeli atau dimiliki oleh bank dan pihak ketiga bukan bank. 9. Pinjaman Yang Diterima Adalah pinjaman dalam rupiah dan valuta asing yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank.
Ekuitas 1. Modal Disetor Adalah selisih antara Modal Dasar dengan Modal Yang Belum Disetor dan Saham Yang Dibeli Kembali (treasury stock) 2. Tambahan Modal Disetor a. Agio Yang dimasukkan ke dalam subpos ini antara lain selisih lebih setoran modal yang diterima bank Pelapor sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. b. Disagio Yang dimasukkan ke dalam subpos ini adalah selisih kurang setoran modal yang diterima bank Pelapor sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya. c. Modal sumbangan Adalah modal yang diterima bank pelapor dari bank dan pihak ketiga bukan bank yang Berasal dari sumbangan.
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan Adalah selisih kurs sebagai akibat adanya penjabaran laporan keuangan kantor cabang bank di luar negeri. 3. Pendapatan Komprehensif lainnya 1. Keuntungan 2. Kerugian 4. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Adalah selisih penilaian kembali (revaluasi) atas aset tetap milik bank pelapor. 5. Laba/Rugi Adalah laba atau rugi baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan, Sebelum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden
Laporan Laba/Rugi Bank Umum Laporan laba rugi bank wajib disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi bank menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan utama bank dan kegiatan lainnya
Laporan Laba rugi terdiri atas : A. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan Bunga Adalah pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman yang dilakukan oleh bank pelapor baik pada penduduk maupun bukan penduduk, misalnya penempatan pada bank lain, surat berharga, dan kredit yang diberikan pada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang Melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia. Beban Bunga Adalah beban bunga dalam rupiah dan valuta asing dari kewajiban bank pelapor baik kepada penduduk maupun bukan penduduk, seperti beban bunga yang timbul dari kewajiban pada bank lain, kewajiban kepada pihak ketiga bukan bank, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada kantor pusat atau Kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di
B. 1. Pendapatan Bunga Bersih Adalah selisih positif dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. 2. Beban Bunga Bersih Adalah selisih negatif dari pendapatan bunga dikurangi beban Bunga C. Pendapatan dan Beban Operasional Lain 1. Pendapatan Operasional Selain Bunga Adalah semua pendapatan dalam rupiah dan valuta asing yang diperoleh dari kegiatan yang lazim sebagai usaha bank diluar Bunga. 2. Beban Operasional Selain Bunga Adalah semua beban dalam rupiah dan valuta asing yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha bank diluar bunga. D. 1. Laba Operasional Adalah selisih positif dari pendapatan operasional dikurangi beban operasional. 2. Rugi Operasional Adalah selisih negatif dari pendapatan operasional dikurangi dengan beban operasional
E. Pendapatan Non-operasional Pendapatan non-operasional dirinci sebagai berikut : 1. Sewa 2. Keuntungan karena penjualan aset tetap dan inventaris 3. Penjabaran Transaksi Valuta Asing (Selisih kurs) 4. Penerimaan klaim asuransi kerugian operasional F. Beban Non-operasional Beban non-operasional dirinci sebagai berikut : 1. Kerugian penjualan aset tetap dan inventaris 2. Penjabaran Transaksi Valuta Asing G. 1. Laba non-operasional Adalah selisih positif dari pendapatan non operasional dikurangi beban non operasional. 2. Rugi non-operasional Adalah selisih negatif dari pendapatan non operasional dikurangi beban non Operasional
H. 1. Laba tahun berjalan Adalah selisih positif dari seluruh pendapatan operasional dan non-operasional Dikurangi beban operasional dan non-operasional. 2. Rugi tahun berjalan Adalah selisih positif dari seluruh beban operasional dan non-operasional dikurangi pendapatan operasional dan non-operasional I. Pajak penghasilan 1. Taksiran Pajak Tahun Berjalan 2. Pajak Tangguhan J. Laba/Rugi Bersih 1. Laba Bersih Adalah laba bersih tahun berjalan dikurangi taksiran pajak tahun berjalan, dikurangi beban pajak tangguhan atau ditambah pendapatan pajak tangguhan. 2. Rugi Bersih Adalah rugi bersih tahun berjalan
Laporan Komitmen & Kontinjensi - Komitmen adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan ( irrevocable ) secara sepihak, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. - Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa masa yang akan datang.
Laporan komitmen dan kontinjensi ini dirinci atas : I. Tagihan Komitmen 1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik 2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan II. Kewajiban Komitmen 1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 2. Irrevocable L/C yang masih berjalan III. Tagihan Kontinjensi 1. Garansi yang diterima 2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian IV. Kewajiban Kontinjensi - Garansi yang diberikan - lain-lainnya
Kualitas Aktiva Produktif Penilaian kualitas wajib dilakukan terhadap Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif Aktiva Produktif adalah penanaman dana Bank baik dalam Rupiah maupun Valuta Asing dalam bentuk kredit, Surat Berharga, Penempatan Dana Antar Bank Penyertaan, termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif n Aktiva Non Produktif adalah aset Bank selain Aktiva Produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, serta n
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( KPMM ) CAR ( capital adequacy ratio) / rasio kecukupan modal adalah Kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total ATMR n Bank Indonesia mewajibkan perbankan Untuk menyediakan Modal minimum sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). n
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Aktiva tertimbang menurut resiko adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot resiko aktiva tersebut. ATMR yang wajib diperhitungkan oleh Bank adalah : a. bagi semua bank mencakup ATMR untuk Risiko Kredit dan ATMR untuk Risiko Operasional b. bagi bank yang memenuhi kriteria tertentu ditambah ATMR untuk Risiko Pasar
Langkah-langkah Perhitungan Penyediaan Modal Minimum n n n ATMR aktiva Neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos aktiva neraca tersebut ATMR aktiva administrarif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos rekening tersebut Total ATMR = ATMR Neraca + ATMR Rekening Admininstratif Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank dengan Total ATMR Hasil Perhitungan rasio kemudian dibandingkan dengan kewajiban penyediaan modal minimum , dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui apakah bank memenuhi ketentuan CAR atau tidak.
- Slides: 25