Analisis Rangkaian Sinusoidal Respon Elemen Sinusoidal iI sin

  • Slides: 16
Download presentation
Analisis Rangkaian Sinusoidal

Analisis Rangkaian Sinusoidal

Respon Elemen Sinusoidal i=I sin ωt R L C i=I cos ωt

Respon Elemen Sinusoidal i=I sin ωt R L C i=I cos ωt

Sudut Phasa � Resistor (R) � Induktor (L) � Kapasitor (C)

Sudut Phasa � Resistor (R) � Induktor (L) � Kapasitor (C)

Respon Sinusoidal RL Seri Rangkaian RL seri

Respon Sinusoidal RL Seri Rangkaian RL seri

V I Ѳ 0 v i π 2π ωt Fungsi V dan I Jika

V I Ѳ 0 v i π 2π ωt Fungsi V dan I Jika rangkaian mempunyai tegangan terpasang v = V sin ωt maka respon arus menjadi

Respon Sinusoidal RC Seri dengan tegangan v=V sin ωt, respon arus menjadi Rangkaian Sinusoidal

Respon Sinusoidal RC Seri dengan tegangan v=V sin ωt, respon arus menjadi Rangkaian Sinusoidal RC seri

Fasor adalah sebuah segmen garis terarah Fasor didefinisikan dalam fungsi kosinus , jika bentuk

Fasor adalah sebuah segmen garis terarah Fasor didefinisikan dalam fungsi kosinus , jika bentuk tegangan maupun arus dalam bentuk sinusoidal, maka akan dirubah menjadi kosinus dengan mengurangkan 900 dari phasa. Fungsi Penyajian Fasor v = 150 cos (500 t + 45 0) (V) V 150 V 450 0 i = (3 x 10 -3) sin (2000 t +30 0) (A) V=150 <450 V 0 = (3 x 10 -3) cos (2000 t – 60 0) (A) -600 i=(3 x 10 -3) A I i=(3 x 10 -3) <-600 A

Fasor sebagai Bilangan Kompleks Berdasarkan identitas Euler Tiga notasi pengganti untuk sebuah fasor :

Fasor sebagai Bilangan Kompleks Berdasarkan identitas Euler Tiga notasi pengganti untuk sebuah fasor : bentuk polar bentuk rektangular bentuk eksponensial

Keadaan Tunak Sinusoidal dalam Kawasan Frekuensi � Impedansi Seri Zek = Z 1 +

Keadaan Tunak Sinusoidal dalam Kawasan Frekuensi � Impedansi Seri Zek = Z 1 + Z 2 + Z 3 � Impedansi Paralel

� Impedansi RL Seri Jika v =V cos ωt menghasilkan arus dimana

� Impedansi RL Seri Jika v =V cos ωt menghasilkan arus dimana

� Impedansi RC Seri dimana

� Impedansi RC Seri dimana

Admitansi kebalikan dari impedansi dengan satuan mho G= Konduktansi B = Suseptansi

Admitansi kebalikan dari impedansi dengan satuan mho G= Konduktansi B = Suseptansi

Contoh Soal � Sebuah induktor 10 m. H mempunyai arus i =5 cos 2000

Contoh Soal � Sebuah induktor 10 m. H mempunyai arus i =5 cos 2000 t tentukan tegangan v. L Diketahui: I = 5 cos 2000 t ω = 2000 ditanya : v. L Jawab : VL = ωLI cos (ωt + 900) (V) = 2000 ( 10 x 10 -3) 5 cos (2000 t +900) (V)

� Sebuah rangkaian R = 10 Ω dan L = 20 m. H, mempunyai

� Sebuah rangkaian R = 10 Ω dan L = 20 m. H, mempunyai arus i = 2 sin 500 t (A). Tentukan tegangan total v dari sudut dimana i tertinggal oleh v. Diketahui: R = 10 Ω, L = 20 m. H, i = 2 sin 500 t ditanya : v Jawab : Ini terlihat bahwa i tertinggal dari v sebesar 450

Arus dalam sebuah rangkaian seri R = 5 Ω dan L = 30 m.

Arus dalam sebuah rangkaian seri R = 5 Ω dan L = 30 m. H tertinggal dari tegangan terpasang sejauh 800. Tentukan frekuensi sumber dari impedansi Z Diketahui : R = 5 Ω, L = 30 m. H, Ѳ = 800 Ditanya : f � Jawab : Z = R+ j. XL x. L =28. 4 Ω Z<800 = 5 + j. XL �