ANALISIS INVESTASI Penerapan Konsep Evaluasi Proyek Industri Juarini

  • Slides: 26
Download presentation
ANALISIS INVESTASI (Penerapan Konsep Evaluasi Proyek Industri) Juarini

ANALISIS INVESTASI (Penerapan Konsep Evaluasi Proyek Industri) Juarini

Konsep Dasar Analisis Investasi Analisis proyek industri pada dasarnya merupakan studi ekonomi manajerial yang

Konsep Dasar Analisis Investasi Analisis proyek industri pada dasarnya merupakan studi ekonomi manajerial yang terdiri atas dua aspek utama yaitu aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan proses produksi, karakteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit produksi Aspek ekonomi berkaitan dengan analisis kelayakan ekonomi dari proyek industri tersebut

Proyek industri merupakan suatu aktivitas yang bersifat jangka panjang, sehingga aliran kas (cash flow)

Proyek industri merupakan suatu aktivitas yang bersifat jangka panjang, sehingga aliran kas (cash flow) akan terdiri atas beberapa waktu sesuai dengan umur ekonomis proyek industri tersebut. Nilai uang sebagai manfaat ekonomi dari proyek yang diperkirakan diterima pada masa mendatang tidak sama dengan nilai uang yang diterima pada saat sekarang, karena adanya faktor interest rate Untuk keperluan perhitungan, nilai uang perlu dievaluasi pada satu titik waktu tertentu, yaitu waktu sekarang (present value of money) Analisis investasi proyek industri menggunakan: • Net Present Value (NPV), • Benefit Cost Ratio (BCR), • Internal Rate of Return (IRR)

Konsep Nilai Sekarang Konsep nilai sekarang dapat dihitung berdasarkan perkiraan penerimaan total atau biaya

Konsep Nilai Sekarang Konsep nilai sekarang dapat dihitung berdasarkan perkiraan penerimaan total atau biaya total pada masa yang akan datang , F, pada interest rate sebesar i per tahun sebagai berikut: P = F (1/(1+i) n ) Keterangan: F = Nilai yang akan datang dari uang yang diperkirakan diterima atau dikeluarkan P = Nilai uang yang diperhitungkan sebagai penerimaan sekarang atau biaya sekarang berdasarkan perkiraan penerimaan total atau biaya total pada masa yang akan datang (1/(1+i) n ) = faktor nilai sekarang (present worth factor=PF) atau sering disebut sebagai faktor diskon (discount factor = DF)

Interest rate atau rate of interest or rate of return merupakan konsep periodik yang

Interest rate atau rate of interest or rate of return merupakan konsep periodik yang mengukur tingkat pengembalian investasi (return on invesment = ROI) relatif terhadap jumlah investasi selama pereode waktu tertentu. Interest rate merupakan rasio antara hasil yang diterima dan jumlah dana yang diinvestasikan Analisis investas iproyek industri dapat menggunakan kriteria nilai bersih sekarang (NPV), rasio manfaat biaya (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR)

Tabel. Kriteria Evalusi Proyek Industri dan Pembuatan Keputusan Manajerial NO. Alat Analisis Kriteria Evaluasi

Tabel. Kriteria Evalusi Proyek Industri dan Pembuatan Keputusan Manajerial NO. Alat Analisis Kriteria Evaluasi 1 Net Present Value (NPV) NPV > 0 Proyek industri Layak diterima 2 Benefit-Cost Ratio (BCR) BCR > 1 Proyek industri Layak diterima 3 Internal Rate of Return (IRR) IRR > i Proyek industri Layak diterima 4 Incremental NPV B-A > 0 Proyek Industri B dipilih 5 Incremental BCR B-A > 1 Proyek Industri B dipilih 6 Incremental IRR B-A > i Proyek Industri B dipilih Keputusan Manajerial

Contoh Penerapan Konsep Investasi Melalui Solusi Masalah 1. a. b. Si. Kaya memiliki uang

Contoh Penerapan Konsep Investasi Melalui Solusi Masalah 1. a. b. Si. Kaya memiliki uang Rp 1 milyar dan merencanakan untuk menabung di bank dengan suku bunga deposito per bulan diasumsikan menurun selama masa empat tahun, yaitu 50 % per tahun pada tahun 1, 40 % per tahun pada tahun 2, 24 % per tahun pada tahun 3, dan 16 % per tahun pada tahun 4. Terhadap bunga deposito tersebut dikenakan pajak atas pendapatan bunga sebesar 15 %. Lakukan perhitungan uang Si. Kaya di bank selama masa 4 tahun tersebut Jika Si. Kaya bermaksud untuk membeli rumah seharga Rp 1 milyar sebagai alternatif investasi, serta diasumsikan pada akhir tahun ke 4 rumah itu dapat dijual dengan harga Rp 2 milyar. Menurut saudara investasi mana yang sebaiknya dipilih!

Th. Nilai Awal Tahun Bunga/Th Rata-rata bunga/bl (Setelah pajak 15%) (1) (2) (3) (4)

Th. Nilai Awal Tahun Bunga/Th Rata-rata bunga/bl (Setelah pajak 15%) (1) (2) (3) (4) = (3)/12 x 0, 85 1 2 3 4 1. 000 1. 518. 091. 427 2. 121. 953. 963 2. 597. 690. 418 50%=0, 50 40%=0, 40 24%=0, 24 16%=0, 16 Nilai Akhir Tahun (Setelah pajak 15%) (5) = (2) x (1* + (4)) 12 3, 54%=0, 0354 1. 000 x(1+0, 0353) 12 = 1. 518. 091. 427 2, 83%=0, 0283 1. 518. 091. 427 x(1+0, 0283) 12 = 2. 121. 953. 963 1, 70%=0, 0170 2. 121. 953. 963 x(1+0, 0170) 12 = 2. 597. 690. 418 1, 13%=0, 0113 2. 597. 690. 418 x(1+0, 0113) 12 = 2. 972. 675. 332 a. Dari tabel tampak bahwa nilai uang pada akhir tahun ke-4 adalah Rp 2. 972. 675. 332 Atau sekitar 2, 973 milyar rupiah.

b. Jika harga rumah yang dibeli itu pada akhir tahun ke-4 sebesar Rp 2

b. Jika harga rumah yang dibeli itu pada akhir tahun ke-4 sebesar Rp 2 milyar, maka pilihan terbaik adalah mendepositokan uang itu di bank, karena nilai pada akhir tahun ke-4 di bank (Rp 2, 973 milyar) lebih tinggi daripada hasil penjualan rumah (Rp 2 milyar) 2. Seorang manajer PT Transporindo yang beroperasi dalam bidang jasa transportasi sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa bus baru dengan biaya total Rp 3, 5 milyar. Manajer mengharapkan menggunakan bus-bus baru tersebut selama lima tahun, kemudian menjual kembali bus-bus bekas tersebut dengan nilai jual Rp 1, 5 milyar pada akhir tahun kelima. Melalui analisis investasi yang dilakukan secara komprehensif, manajer mampu memperkirakan ekspektasi penerimaan total dan biaya total setiap tahun seperti ditunjukkan dalam tabel 1. Penyesuaian tingkat diskon dari proyek investasi pembelian bus-bus baru itu ditunjukkan dalam tabel 2. PT Transporindo memiliki kebijaksanaan untuk menetapkan premi risiko sebesar 9 % thd pembelian bus-bus baru tsb yg dianggap berisiko tinggi. Apakah pembelian bus-bus baru tersebut layak berdasarkan pertimbangan ekonomi?

Tabel 1. Perkiraan Ekspektasi Aliran Kas Bersih dari PT Transporindo Tahun Ekspektasi Penerimaan (Rp.

Tabel 1. Perkiraan Ekspektasi Aliran Kas Bersih dari PT Transporindo Tahun Ekspektasi Penerimaan (Rp. Milyar) Ekspektasi Nilai Ekspektasi Biaya Aliran Kas Bersih Jual Kemabali (Rp. Milyar) 1 15, 5 - 16, 0 -0, 5 2 14, 8 - 15, 0 -0, 2 3 14, 5 - 10, 2 4, 3 4 13, 7 - 9, 5 4, 2 5 10, 5 1, 5 7, 0 5, 0 Tabel 2. Penyesuaian tingkat diskon dari PT Transporindo Tahun Tingkat risiko Premi risiko Tingkat diskonto yang disesuaikan (Interest rate, %) (%) 1 7, 5 9 16, 5 2 8, 0 9 17, 0 3 8, 5 9 17, 5 4 9, 0 9 18, 0 5 9, 5 9 18, 5

Jawab Kita perlu menghitung ekspektasi aliran kas bersih (net cash flow) berdasarkan tingkat diskon

Jawab Kita perlu menghitung ekspektasi aliran kas bersih (net cash flow) berdasarkan tingkat diskon yang disesuaikan (r), sebagai berikut: E(PV) = ∑ NCF/(1+r) t= ((-0, 5)/(1+0, 165)) + ((-0, 2)/(1+0, 17) 2) + ((4, 3)/(1+0, 175) 3) + ((4, 2)/(1+0, 18) 4) + ((5, 0)/(1+0, 185)5) = Rp 6, 382 milyar Biaya total proyek sebesar Rp 3, 5 milyar E(NPV) = E(PV) – Biaya total proyek = Rp 6, 382 M – Rp 3, 5 M = Rp 2, 882 M > 0 proyek pembelian bus layak dari sisi ekonomi

Soal-soal Latihan 1. PT Prima sebuah perusahaan yang memproduksi suatu mesin pertanian dan beroperasi

Soal-soal Latihan 1. PT Prima sebuah perusahaan yang memproduksi suatu mesin pertanian dan beroperasi dalam pasar monopoli, harus memutuskan apakah melakukan atau tidak melakukan pembatasan harga produk. Manajer PT Prima telah menerapkan harga yang memaksimalkan keuntungan, yaitu $ 130, 000 per unit mesin. Tingkat harga ini akan menghasilkan keuntungan ekonomis, dan perusahaan lain dapat memasuki pasar mesin pertanian. Manajer PT Prima memperkirakan bahwa dengan masuknya perusahaan baru ke pasar akan menyebabkan keuntungan dalam masa lima tahun mendatang menurun seperti ditunjukkan dalam tabel berikut: Tahun Keuntungan 1 $ 3. 500. 000 2 $ 2. 500. 000 3 $ 1. 750. 000 4 $ 1. 000 5 $ 750. 000

Jika PT Prima menerapkan strategi pembatasan harga (limit pricing strategy) melalui menetapkan harga $75.

Jika PT Prima menerapkan strategi pembatasan harga (limit pricing strategy) melalui menetapkan harga $75. 000 per mesin, maka tidak ada satu pun perusahaan yang akan dapat memasuki pasar mesin pertanian. Pada tingkat harga ini PT Prima dapat memperoleh keuntungan tahunan sebesar $ 2. 000 selama limat ahun mendatang. a. Jika interest rate adalah 10 %, apakah PT Prima harus membatasi harga? b. Bagaimana jika interest rate adalah 6 %? Apakah PT Prima harus membatasi harga?

PT Agro memiliki empat proyek investasi potensial yang akan dimulai pada tahun 2017. Karakteristik

PT Agro memiliki empat proyek investasi potensial yang akan dimulai pada tahun 2017. Karakteristik dari masing-masing proyek investasi dicantumkan dalam tabel berikut: 2. Proyek Investasi A B C D $ 123. 000 $ 89. 200 $ 56. 600 $ 55. 800 2017 30. 000 50. 000 20. 000 40. 000 2018 30. 000 50. 000 2019 30. 000 0 20. 000 10. 000 2020 30. 000 0 20. 000 0 Scrap atau resale value pada akhir tahun 2020 50. 000 0 10. 000 0 Biaya Net Cash Flow (NCF)* * Pada akhir tahun Evaluasi proyek tersebut menggunakan kriteria nilai ekspektasi NPV pada interest rate atau discount rate 15 %. Dari ke empat investasi proyek tersebut mana yang layak?

Diferensiasi Menurut Kotler (2002) diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang

Diferensiasi Menurut Kotler (2002) diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Perusahaan beroperasi di beberapa segmen pasar dan merancang produk yang berbeda untuk setiap segmen. Dalam strategi diferensiasi produk pemasar harus mulai dengan keyakinan bahwa perusahaan dapat mendeferensiasikan segala sesuatu Diferensiasi produk dapat menjadi hambatan masuk dan meningkatkan kekuatan pasar dari para produsen.

Tujuan diferensiasi produk yaitu agar perusahaan tetap dapat mempertahankan posisi produk dan tidak mengalami

Tujuan diferensiasi produk yaitu agar perusahaan tetap dapat mempertahankan posisi produk dan tidak mengalami penurunan, dengan demikian konsumen tidak akan lari ke produk pesaing yang lain, karena konsumen merasa puas dengan kesesuaian produk. Contoh: Diferensiasi produk rokok cerutu Adipati, Ramayana, dan Panther, diferensiasi produk slondok kecil, besar dan stick. dilihat dari volume penjualan, niali tambah, risiko, dll. menggunakan Analisis Anova (Fhit) dilanjutlan LSD (Least Significance Difference) Deversifikasi Pertanian Upaya-upaya untuk mengembangkan atau menganekaragamkan usahatani (mengusahakan beberapa jenis usahatani serta mengembangkan produksi pokok menjadi beberapa produk baru)

Atau Sebagai suatu usaha yang kompleks dan luas untuk meningkatkan perekonomian pertanian melalui upaya

Atau Sebagai suatu usaha yang kompleks dan luas untuk meningkatkan perekonomian pertanian melalui upaya penganekaragaman komoditas pada sub-sistem produksi, konsumsi, dan distribusi pada tingkat usaha tani regional maupun nasional Diversifik asi Diversifikasi horizontal Diversifikasi Vertikal Diversifikasi Regional

Deversifikasi Horizontal Diversifikasi tingkat petani produsen Diartikan sebagai penganekaragaman produksi di dalam suatu sistem

Deversifikasi Horizontal Diversifikasi tingkat petani produsen Diartikan sebagai penganekaragaman produksi di dalam suatu sistem usahatani dengan tujuan memanfaatkan petani untuk memperoleh pendapatan tertentu di samping pemanfaatan sumber daya petani yang ada secara optimal, upaya itu juga mengurangi ketergantungan petani terhadap satu macam produk atau tanaman yang pada gilirannya mengurangi risiko panen.

Deversifikasi Vertikal Diversifikasi tingkat perusahaan atau pengolahan produk pertanian Diartikan cara mendaya gunakan hasil

Deversifikasi Vertikal Diversifikasi tingkat perusahaan atau pengolahan produk pertanian Diartikan cara mendaya gunakan hasil sehingga meningkatkan mutu dan nilai tambah produk pertanian. Diversifikasi semacam itu berkaitan dengan penyimpanan, pengolahan, dan pengawetan produk sehingga dapat digunakan oleh sektor lain dan lebih berdaya guna.

Deversifikasi Regional Penganekaragaman yang berkaitan dengan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan produk pertanian yang

Deversifikasi Regional Penganekaragaman yang berkaitan dengan kemampuan suatu daerah dalam menghasilkan produk pertanian yang di sesuaikan dengan keadaan iklim, agronomi, serta daya dukung masyarakat dan daerah setempat. Arah diversifikasi ini umumnya menggunakan prinsip keunggulan komparatif (Comparative advantage), yaitu keunggulan potensi suatu produk di suatu daerah di bandingkan dengan potensi suatu produk di daerah-daerah yang lain

Contoh :

Contoh :

Nilai Tambah Nilai tambah dari setiap industri adalah harga pasar dari barang atau jasa

Nilai Tambah Nilai tambah dari setiap industri adalah harga pasar dari barang atau jasa yang diproduksi dikurangi dengan harga barang atau jasa material dan jasa yang dibeli dari pihak lain (Gittinger, 1986) Nilai tambah adalah besarnya manfaat dari produk sebelum diolah sampai produk setelah diolah sebagai akibat penggunaan sejumlah input (biaya) dalam proses produksi pengolahan (Soekartawi, 1997) Menurut Hayami, dkk. (1987), analisis nilai tambah pengolahan produk pertanian dapat dilakuikan dengan cara sederhana, yaitu melalui perhitungan nilai tambah per kilogram bahan baku untuk satu kali pengolahan yang menghasilkan produk tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor teknis

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tambah untuk pengolahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor teknis dan faktor pasar 1. 2. Faktor teknis yang berpengaruh adalah kapasitas produksi, jumlah bahan baku yang digunakan dan tenaga kerja. Faktor pasar yang berpengaruh adalah harga output, upah tenaga kerja, harga bahan baku, dan nilai input lain selain bahan baku dan tenaga kerja (misal biaya modal dan gaji pegawai tak langsung)

Menurut Hayami besarnya nilai tambah dapat dihitung menggunakan komponen-komponen struktur produksi sebagai berikut: Output,

Menurut Hayami besarnya nilai tambah dapat dihitung menggunakan komponen-komponen struktur produksi sebagai berikut: Output, Input, Harga Analisis Struktur Produksi Pengola han Jumlah 1 Hasil produksi output (Kg) a 2 Input bahan baku (Kg) b 3 Input tenaga kerja (HKO) C 4 Faktor koneversi d=a: b 5 Koefisien tenaga kerja e=c: b 6 Harga output produk (Rp/Kg) f 7 Upah rata-rata (Rp/HKO) g Penerimaan, pendataan dan nilai tambah 8 Harga input bahan baku (Rp/Kg) h 9 Biaya input lain (Rp/Kg) I 10 Nilai produk output (Rp/Kg) 11 12 Nilai tambah (Rp. Kg) Rasio Nilai. Tambah (%) j=dxf k=j–h–I l=k: j

Rata-rata Nilai Tambah pada Pengolahan Tembakau menjadi Cerutu di PT. Taru Martani Bulan Januari-Desember

Rata-rata Nilai Tambah pada Pengolahan Tembakau menjadi Cerutu di PT. Taru Martani Bulan Januari-Desember 2013 Output, Input, Harga Nilai Adipati Ramayana Panter 1 Hasil Produksi Output (Kg) 4172 15742 3086 2 Input bahan baku (Kg) 4795 18520 4346 3 Input tenaga kerja (HKO) 71 1053 58 4 Faktor koneversi 0, 87 0, 85 0, 71 5 Koefisien tenaga kerja 0, 01 0, 06 0, 01 6 Harga produk output (Rp/Kg) 65. 628 73. 164 79. 760 7 Upah rata-rata (Rp/HKO) 57. 691 Penerimaan, pendataan dan nilai tambah 8 Harga input bahan baku (Rp/Kg) 40. 000 9 Biaya input lain (Rp/Kg) 560 2. 163 507 10 Nilai produk output (Rp/Kg) 57. 096 62. 189 56. 630 11 12 Nilai tambah (Rp. Kg) Rasio Nilai. Tambah (%) 16. 536 28, 960 20. 027 32, 200 16. 122 28, 470

Diketahui struktur produksi pengolahan slondoh kecil, stick dan besar dalam tabel berikut. Hitung besarnya

Diketahui struktur produksi pengolahan slondoh kecil, stick dan besar dalam tabel berikut. Hitung besarnya nilai tambah ketiga diferensiasi produk slondoh, mana nilai tambah yg paling besar? Output, Input, Harga Kecil Stick Besar Hasil Produksi Output (Kg) 17556 949 556 Input bahan baku (Kg) 18636 1021 628 Input tenaga kerja (HKO) 2142 1234 1202 Faktor koneversi ……… ……. . …… Koefisien tenaga kerja ……… ……. . …… Harga produk output (Rp/Kg) 28000 Upah rata-rata (Rp/HKO) 40000 Harga input bahan baku (Rp/Kg) 2000 Biaya input lain (Rp/Kg) 5272 Nilai produk output (Rp/Kg) ……… ……. . …… Nilai tambah (Rp. Kg) Rasio Nilai. Tambah ………. . ……… …… ……. . Penerimaan, pendataan dan nilai tambah