Ada tiga kesimpulan dari depinisi di atas 1

  • Slides: 18
Download presentation

Ada tiga kesimpulan dari depinisi di atas • 1. Qira’at berkaitan cara pelafalan ayat

Ada tiga kesimpulan dari depinisi di atas • 1. Qira’at berkaitan cara pelafalan ayat al-Qur’an imam satu berbeda dengan lainnya. • 2. Cara pelafalan berdasarkan atas riwayat bersambung pada Nabi (tauqifi). • 3. Ruang lingkup perbedaan qira’at : lughat, hadzaf, i’rab, itsbat, fashl, dan washl.

Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at ● ● ● 1. Historis Qira’at sudah muncul pada

Latar Belakang Timbulnya Perbedaan Qira’at ● ● ● 1. Historis Qira’at sudah muncul pada masa Nabi. ‘Umar bin al-Khaththab ikhtilaf dengan Hisyam bin Hakim dalam membaca surat al-Furqan. Nabi bersabda: HR. Bukhari dan Muslim ● ﻫﻜﺬﺍ ﺍﻧﺰﻟﺖ ﺍﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﺍﻧﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺍﺣﺮﻑ ﻓﺎﻗﺮﺀﻭﺍ ﻣﺎﺗﻴﺴﺮﻣﻨﻪ

 • 2. Kaifiyat al-ada’ • Sayyid Ahmad Khalil, perbedaan Qiraat bermula dari bagaimana

• 2. Kaifiyat al-ada’ • Sayyid Ahmad Khalil, perbedaan Qiraat bermula dari bagaimana seorang guru membacakan qira’at itu kepada muridnya. • Sayyid Ahmad Khalil, Dirasat fi Al-Qur’an.

Bentuk-bentuk perbedaan cara melafalkan al-Qur’an ● ● ● ● A. Perbedaan dalam i’rab/harakat tanpa

Bentuk-bentuk perbedaan cara melafalkan al-Qur’an ● ● ● ● A. Perbedaan dalam i’rab/harakat tanpa perubahan makna ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺒﺨﻠﻮﻥ ﻭﻳﻣﺮﻭﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺎﻟﺒﺨﻞ “. . (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir “QS. An-Nisa: 37 Kata ﺍﻟﺒﺨﻞ yang berarti kikir dapat di baca fathah dan dhommah huruf ba-nya. B. Perbedaan pada i’rab dan harakat sehingga merubah makna. ﺭﺑﻨﺎ ﺑﻌﺪ ﺑﻴﻦ ﺳﻔﺎﺭﻧﺎ “ Ya Tuhan kami jauhkanlah jarak perjalanan kami “. QS. Saba’: 19 Kata ﺑﻌﺪ bisa dibaca fi’il amar(jauhkanlah) dan madhi(telah jauh)

● ● ● C. Perbedaan pada perubahan huruf dan bentuk tulisannya. ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ

● ● ● C. Perbedaan pada perubahan huruf dan bentuk tulisannya. ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻌﻈﺎﻡ ﻛﻴﻒ ﻧﻨﺸﺰﻫﺎ “. . . dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali” QS. Al-Baqarah: 259 Kata ﻧﻨﺸﺰﻫﺎ dibaca dengan huruf zay ( ) ﺯ artinya kami menyusun kembali, dan di baca dengan huruf ra’ ( ) ﺭ artinya kami hidupkan kembali.

Penyebab perbedaan Qira’at ● ● ● 1. Perbedaan qira’at Nabi. Contoh Nabi pernah membaca

Penyebab perbedaan Qira’at ● ● ● 1. Perbedaan qira’at Nabi. Contoh Nabi pernah membaca surat as. Sajdah: 17. ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎﺧﻔﻲ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺕ ﻋﻴﻦ Qira’ah versi Mushaf Utsmani ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎﺧﻔﻲ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ

 • 2. Pengakuan dari Nabi terhadap berbagai Qira’at yang berlaku di kalangan kaum

• 2. Pengakuan dari Nabi terhadap berbagai Qira’at yang berlaku di kalangan kaum muslimin waktu itu. • Contoh: • Seorang Hudzail membaca ( ) ﻋﺘﻰ ﻋﻴﻦ pada hal ia menghendaki ( ) ﺣﺘﻰ ﺣﻴﻦ , rasul membolehkannya sebab memang begitulah orang hudzail mengucapkannya.

● ● ● ● Orang Asadi membaca ﻡ ﺇﻋﻬﺪ ﺍﻟﻴﻜﻢ : QS. Yasin: 60

● ● ● ● Orang Asadi membaca ﻡ ﺇﻋﻬﺪ ﺍﻟﻴﻜﻢ : QS. Yasin: 60 ﺗﺴﻮﺩ ﻭﺟﻮﻩ : QS. Ali ‘Imran: 106 Rasul membolehkan sebab begitulah menggunakan dan mengucapkannya ﻭﺍﺫﺍ ﻗﻴﻞ ﻟﻬﻢ : QS. Al-Baqara: 11 ﻏﻴﺾ ﺍﻟﻤﺎﺀ : QS. Hud: 44 Menggabungkan dhammah kepada kasrah

 • 3. Adanya riwayat dari para sahabat Nabi berkaitan berbagai versi qira’at yang

• 3. Adanya riwayat dari para sahabat Nabi berkaitan berbagai versi qira’at yang ada. • 4. Adanya lahjah atau dialek kebahasaan di kalangan bangsa Arab pada masa turunnya Al-Qur’an.

Macam-macam Qira’at • • • • • A. Dari segi kuantitas 1. Qira'at sab'ah:

Macam-macam Qira’at • • • • • A. Dari segi kuantitas 1. Qira'at sab'ah: ( imam-imam qira’at yang tujuh) a. Nafi' bin Abd Rahman di Madinah b. Ashim bin abi Najd al-Asady di Kufah c. Hamzah bin Habib at-Taimy di Kufah d. Ibnu Amir al-Yashhuby di Syam e. Abdullah ibnu Katsir di Makkah f. Abu Amir ibn al-Ala di Bashrah g. Abu Ali al-Kisai di Kufah 2. Qira'at Asyrah: (imam-imam qira’at yang tujuh ditambah tiga imam ) a. Abu Ja'far Yazid ibn al-Qa'qa' di Madinah b. Abu Muhammad Ya'qub ibn Ishaq di Bashrah c. Abu Muhammad Khalaf ibn Hisyam 3. Qira'at arba'a 'asyrah ( imam-imam qira’at sepuluh di tambah empat imam. a. Hasan al-Bashry b. Ibnu Muhaish c. Yahya ibn al-Mubarak al-Yazidy d. Abul Faraj Ibn Ahmad asy-Syambudi

B. Dari segi Kualitas 1. Qira’at mutawatir. • Qira’at yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayat

B. Dari segi Kualitas 1. Qira’at mutawatir. • Qira’at yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayat yang banyak dari sejumlah periwayat yang banyak pula sehingga tidak mungkin mereka sepakat berdusta dalam tiap angkatan sampai kepada Rasul. • 2. Qira’at Masyhur. • Qiraat yang sanadnya sahih. Akan tetapi jumlah periwayatnya tidak sampai sebanyak periwayat mutawatir. Qiraat ini sesuai dengan kaidah bahasa arab dan tulisan mushaf utsmani. • 3. Qiraat Ahad. • Qira’at yang sanadnya sahih. Akan tetapi qira’at ini menyalahi tulisan mushaf utsmani atau kaidah bahasa arab. • 4. Qira’at Syadz (menyimpang) • Qira’at yang sanadnya tidak sahih. • 5. Qira’at maudhu’ (palsu). • 6. Qira’at Mudraj (sisipan) • Qira’at adanya sisipanpada bacaan dengan tujuan penafsiran.

Contoh-contoh ● ● ● Qira’ah ahad: Riwayat Al-Hakim melalui ‘Ashim al-Jahdari, dari Abu Bakrah,

Contoh-contoh ● ● ● Qira’ah ahad: Riwayat Al-Hakim melalui ‘Ashim al-Jahdari, dari Abu Bakrah, bahwa Nabi Saw membaca. QS. Ar-Rahman: 76 ﻣﺘﻜﺌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺭﻓﺎﺭﻑ ﺧﻀﺮ ﻭﻋﺒﺎﻗﺮﻱ ﺣﺴﺎﻥ Qira’ah versi Mushaf Ustmani ﻣﺘﻜﺌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﺭﻓﺮﻑ ﺧﻀﺮ ﻭﻋﺒﻘﺮﻱ ﺣﺴﺎﻥ Dari Abu Hurairah, Al-Hakim mengeluarkan riwayat, Nabi membaca. ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎﺧﻔﻲ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺍﺕ ﻋﻴﻦ Versi mushaf usmani(QS. as-Sajdah: 17) ﻓﻼ ﺗﻌﻠﻢ ﻧﻔﺲ ﻣﺎﺧﻔﻲ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ ﻟﻘﺪﺟﺎﺀﻛﻢ ﺭﺳﻮﻝ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻜﻢ Di baca anfasikum sedangkan versi mushaf Usmani, anfusikum. QS. Yunus : 128 ﻟﻘﺪﺟﺎﺀﻛﻢ ﺭﺳﻮﻝ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻜﻢ

Tolak ukur yang dijadikan pegangan para ulama dalam menetapkan qira’at sahih • 1. Sesuai

Tolak ukur yang dijadikan pegangan para ulama dalam menetapkan qira’at sahih • 1. Sesuai dengan kaidah bahasa Arab • 2. Sesuai dengan salah satu kaidah penulisan Mushaf ‘Utsmani. • 3. Memiliki sanad yang sahih. • Faedah qira'ah sahih • 1. Memperkokoh kesatuan umat • 2. Bukti keagungan al-Qur'an • 3. Memberi kelegaan pada umat • 4. Memberi kemudahan

Pengertian Sab’ah Ahruf ● ● Ada hadis Nabi yang menyebutkan bahwa al-Qur'an diturunkan dalam

Pengertian Sab’ah Ahruf ● ● Ada hadis Nabi yang menyebutkan bahwa al-Qur'an diturunkan dalam tujuh huruf. ●. ﺇ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﺮآﻦ ﺃﻨﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﺤﺮﻑ ﻓﺎﻗﺮﺅﻮﺍ ﻣﺎ ﺗﻴﺴﺮ ﻣﻨﻪ ● ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭﻣﺴﻠﻢ Sesungguhnya al-Qur'n itu diturunkan dalam tujuh huruf (tujuh macam bacaan), bacalah apa saja jenis bacaan yang mudah bagimu dari al-Qur'an. Apakah qiraat sab'ah itu identik dengan tujuh huruf. Para ulama berbeda pendapat: 1. Jumhur ulama mengatakan bahwa qiraat sab'ah itu tidak sama dengan sab'ah ahruf, dengan alasan, pertama, qiraah sab'ah baru muncul pada abad II H, sedangkan sab'ah ahruf sudah ada sejak Nabi, kedua, qiraat sab'ah timbul karena adanya perbedaan cara mengucapkan ayat dan tajwidnya, sedangkan sab'ah ahruf karena perbedaan bahasa, dialek, harakat, I'rab dan sebagainya.

 • 2. Sebagian ulama, di antaranya Ibnu Mujahid, mengatakan bahwa qiraat sab'ah itu

• 2. Sebagian ulama, di antaranya Ibnu Mujahid, mengatakan bahwa qiraat sab'ah itu sama dengan sab'ah ahruf. Alasannya, pertama, qiraat sab'ah adalah realisasi dari sab'ah ahruf, kedua, sama-sama menggunakan bilangan tujuh. • Jumhur ulama berpendirian bahwa makna dari tujuh huruf adalah tujuh bahasa dari bahasa Arab mengenai arti yang satu, contohnya ungkapan "datanglah" dengan kata "aqbil, ta'al, halumma, 'ajal, dan lain-lain. Ada yang mengartikan tujuh dialek, tujuh arah, tujuh perubahan, dan ada yang untuk menunjuk jumlah yang banyak.